Setelah pertemuan singkat.
Yang Jian, Li Jun, Liu San, Shen Lin – tepat empat figur tingkat komandan tim berjalan di jalan-jalan kota ini.
Mereka memindai kota asing nan sunyi ini, sambil berpatroli juga berdiskusi menentukan arah operasi berikutnya.
Di samping, Ahong sambil membalik halaman arsip berjalan sambil berkata: "Peristiwa Danau Hantu pertama kali terjadi empat bulan lalu. Yang bertanggung jawab membangun arsip adalah Cheng Hao, penanggung jawab Kota Zhongzhou. Dia bergumul dengan peristiwa supranatural ini selama sebulan penuh, lalu menghilang. Setelah investigasi, dipastikan dia telah tewas. Kemudian progres penanganan kasus Danau Hantu mandek... sampai level bahaya naik ke A, lalu diambil alih oleh komandan tim Cao Yang."
"Informasi di arsip sama sekali tidak ada konten penting. Peristiwa gaib ini masih misteri."
Li Jun dengan wajah datar berkata: "Cao Yang menghilang saat sedang menangani kasus ini. Satu-satunya informasi yang didapat adalah dia sedang mengejar informasi tentang Kapten Yin lainnya. Nama 'Yin' itu bukan nama aslinya, hanya nama sementara saat membuat arsip."
"Jadi kita harus mulai menyelidiki dari awal langkah demi langkah?" Shen Lin menggerakkan bahunya sambil bertanya.
"Kurang lebih seperti itu," jawab Li Jun.
Yang Jian menyipitkan mata, mata hantunya mengintai sekeliling: "Apa sumbernya benar-benar di kota ini? Menurutku tidak terlihat begitu."
"Hingga sekarang markas besar masih tidak tahu di mana sumber Danau Hantu. Foto danau di arsip itu hanya salah satu lokasi yang terinfeksi supranatural."
Ahong melirik Yang Jian: "Hanya saja peristiwa supranatural mulai dari tempat ini, makanya kita datang untuk memastikan situasi. Cao Yang juga menyelidiki di sini, lalu sinyalnya menghilang di kota ini setelah dia hilang."
"Pasti ada rahasia tersembunyi di sini."
"Kalau masalahnya ada di kota ini, lebih baik hapus saja kota ini dari peta. Sisanya yang tidak bisa dihapus pasti bermasalah." Langkah Yang Jian terhenti tepat di tengah jalan.
Li Jun berkata: "Menghapuskan sebuah kota dari peta. Gerakannya terlalu besar, dan menghilangkan sebuah kota juga merupakan kerugian yang besar."
"Menurutmu masih ada yang berani tinggal di tempat ini?" Yang Jian melirik.
Jalan sunyi sepi, gedung-gedung di sekitarnya juga kosong melompong. Ini adalah kota mati tanpa aktivitas, dan diduga menyembunyikan sesuatu yang tidak bersih.
Kota seperti ini bahkan tidak berani dimasuki oleh Pengendali Hantu, apalagi orang biasa, kecuali beberapa yang nekat.
Li Jun terdiam sejenak.
Benar adanya.
Kota ini memang sudah tidak layak untuk dihuni orang hidup.
"Bagaimana jika sumber Danau Hantu tidak di kota ini? Kota ini hanya terkena dampak, menghapuskan sebuah kota juga tampaknya kurang baik." Kata Li Jun.
Dia tidak setuju dengan pendekatan radikal Yang Jian.
Langsung menghapuskan sebuah kota, ini sungguh sulit diterima.
"Sementara kau tidak setuju dengan idemu, terserah kau saja." Yang Jian tidak marah, berkata dengan santai.
Liu San tertawa sambil berkata: "Apa yang buru-buru, semuanya? Mari jelajahi dulu lihat situasi. Waktu masih dini, tidak perlu cepat-cepat bertindak."
"Tapi langit yang suram ini sepertinya akan turun hujan. Dalam peristiwa Danau Hantu, hujan tampaknya pertanda buruk." Shen Lin melihat ke atas. Langit redup dan menekan, awan hitam menutupi kota ini.
"Hujan ini, tidak akan turun."
Yang Jian mengangkat kepalanya, mata hantu membelalakkan, cahaya merah memancar keluar, langsung menyebar ke segala penjuru. Awan hitam pekat di langit menghilang dengan kecepatan yang tak terduga.
Sekejap mata, awan hitam pekat berubah menjadi langit biru jernih.
Sinar matahari menyinari kota, aura dingin dan menyeramkan yang menyelimuti kota ini seolah tersapu bersih.
Anggota tim lain melirik ke arah Yang Jian.
Meski tahu Wilayah Hantu yang dimiliki Yang Jian mengerikan, tak disangka bisa dengan mudah menghapuskan lapisan awan di atas kota. Area pengaruhnya yang luas itu membuat bulu kuduk merinding.
Kalau sampai diawasi olehnya, mungkin tak ada tempat untuk melarikan diri.
Untunglah.
Yang Jian ini adalah anggota tim, bukan musuh. Sungguh merepotkan kalau sebaliknya.
"Dari tadi aku merasa ada sesuatu yang mengintai di sekitar kita. Tak apa kan jika aku menyalakan lilin?"
Liu San tiba-tiba menyadari sesuatu. Ia mengeluarkan Lilin Hantu putih sambil berkata.
"Baik juga, nyalakan dulu untuk melihat situasi." Kata Li Jun.
Tanpa banyak bicara, Liu San langsung menyalakan Lilin Hantu putih itu. Ia memutuskan untuk memancing keluar entitas tak kasat mata di sekitar sebelum terjadi hal tak terduga.
Lilin Hantu putih yang menyala mengeluarkan cahaya api berwarna hitam yang sangat unik.
Ini adalah Lilin Hantu yang bisa menarik arwah gentayangan.
Biasanya tidak boleh dinyalakan sembarangan karena bisa memancing hantu tak dikenal dan memicu peristiwa gaib mengerikan.
Dalam situasi tertentu, lilin hantu berwarna putih justru bisa membantu penanggung jawab mengunci sumber fenomena gaib dan memancing hantu gentayangan yang bersembunyi untuk muncul.
Ada kelebihan dan kekurangan, kuncinya terletak pada cara penggunaannya.
Saat ini di lokasi ada empat komandan tim dan dua Pengendali Hantu termasyhur. Kombinasi seperti ini memastikan aksi mereka bisa dilakukan dengan radikal dan berani.
Nyala api lilin hantu bergoyang-goyang.
Meski Yang Jian baru saja menghalau awan gelap dan sekeliling terang benderang, cahaya hitam dari lilin tetap menyelimuti area sekitar dengan bayang-bayang.
Awalnya kondisi sekitar terlihat normal, tidak ada kejadian khusus yang terjadi.
Namun tiba-tiba, hembusan angin datang membawa bau aneh.
Udara mulai dipenuhi bau anyir yang sangat familiar bagi semua yang hadir - bau khas mayat membusuk yang tercampur uap lembab, membentuk aroma khas yang menusuk hidung.
Awalnya bau anyir itu sangat samar.
Tapi seiring kobaran api lilin hantu, aroma itu semakin menyengat.
Jelas terlihat.
Sesuatu yang ganjil telah terpancing. Fenomena supernatural mulai bermunculan di sekeliling.
Saat ini juga.
Di sebuah toko terdekat.
Toko itu kosong melompong, namun di toilet redup di dalamnya, keran yang semula tertutup tiba-tiba terpelintir dengan ganjil dan terbuka sendiri.
Air keran yang berat mengalir deras, cepat memenuhi baskom, dan bau anyir itu berasal dari air keran keruh ini.
Tidak hanya itu.
Lubang pembuangan di lantai toilet saat ini seperti tersumbat sesuatu, tiba-tiba mengeluarkan air deras, sesekali muncul beberapa helai rambut hitam yang tebal.
Sepertinya disumbat oleh gumpalan rambut kewanitaan yang menghalangi saluran pembuangan.
Air keran keruh mengalir dari toilet, merambat ke dalam toko, lalu mengarah ke Yang Jian dan Li Jun di jalanan.
Fenomena ini persis seperti gambaran yang ditunjukkan lemari hantu kepada Yang Jian.
Apakah ini ramalan sebelumnya?
Ataukah lemari hantu sedang memberitahukan situasi sebenarnya di sini, memancing transaksi dengan Yang Jian?
Permukaan jalan yang kering mulai menjadi lembab.
Toko-toko sekitar, gedung, bahkan dinding mulai muncul noda air, bahkan membentuk tetesan yang terus jatuh.
Meski tak setetes hujan turun dari langit, kesan yang terasa seolah kota ini terus diselimuti hujan. Kontras dengan dunia nyata ini menciptakan perasaan ganjil yang tak terucapkan, dan semakin jelas seiring lilin hantu putih yang terus terbakar.
"Tak hujan, tapi ada tanda-tanda hujan." Feng Quan mengusap pipinya, tanah makam yang menempel di wajahnya berjatuhan.
Tanah makam menjadi lembab, seolah akan mengeluarkan air.
"Ada orang di jendela."
Tiba-tiba, mata hantu Yang Jian bergerak, langsung mengunci jendela di lantai empat gedung sebelah kanan.
Sesosok tubuh pucat membiru dengan pembengkakan parah tak tahu sejak kapan telah berdiri tegak di sana. Rambutnya rontok seolah kulit kepala yang sudah terendam hingga membusuk lepas dari tengkorak, daging di tubuhnya terlihat lembek dan memicu rasa jijik yang mendalam.
Namun mayat menjijikkan itu justru memutar lehernya mengarah ke posisi mereka.
Bukan.
Lebih tepatnya mengarah ke arah Lilin Hantu tersebut.
"Itu jenazah orang biasa yang tewas di Danau Hantu, terkontaminasi kekuatan gaib hingga menjadi makhluk setengah manusia setengah hantu," kata Shen Lin dengan tenang, matanya menyapu detail mayat itu.
"Dan jumlah mereka tidak cuma satu," sambung Liu San.
Seiring gema suaranya mengudara...
Pintu-pintu toko di sekitarnya terbuka, menampakkan siluet-siluet pucat membengkak. Bahkan dari lubang drainase selokan terdekat, jari-jari putih pucat akibat terendam panjang menyembul... Sementara dinding-dinding sudah diselubungi lumut tebal dan ganggang air yang terus bermunculan dari tetesan air.
Sepotong Lilin Hantu telah memancing kekuatan gaib, bahkan mulai mengkontaminasi lingkungan sekitar.
Aktivitas tak hanya terbatas di sekitar - di ujung jalan yang terjangkau pandangan pun mulai muncul sosok-sosok ganjil, bahkan tetesan air mulai jatuh dari atas kepala kerumunan.
Ini bukan hujan.
Melainkan fenomena gangguan gaib yang mempengaruhi realitas.
Semua ini nyata, sekaligus ilusi.
“Dalam situasi seperti ini, Cao Yang jatuh tidaklah tidak adil.” Ahong yang berstatus sebagai wanita menarik napas dalam-dalam, namun segera menutup mulutnya.
Bau anyir yang tak tertahankan, seolah-olah ada mayat membengkak tepat di depan mulutnya sendiri.
Sumber masalah sebenarnya belum muncul, fenomena gaib sudah mulai meretas dunia nyata dan membentuk Wilayah Hantu yang nyata.
Hanya dari aspek ini saja, Peristiwa Danau Hantu jelas bukan hal sederhana.
"Sebuah kota yang baik seharusnya tidak dikuasai oleh makhluk-makhluk kotor ini." Li Jun saat ini melangkah maju sambil mendengus dingin.
Dia tidak bisa mentolerir terjadinya situasi seperti ini.
Di balik kacamata hitam, dua titik api hantu yang seram berkedip-kedip, dan segera menjadi semakin intens.
Tiba-tiba bangunan di sekitarnya menyala tanpa peringatan, api hantu hijau berkobar dahsyat di dalam gedung-gedung, dengan cepat melahap bangunan sekitar. Area kebakaran api hantu semakin meluas: satu gedung, dua gedung, tiga gedung... hingga akhirnya seluruh deretan bangunan di kedua sisi jalan terbakar, membentang sampai ujung pandangan.
Pantulan cahaya api hijau yang seram terpancar di wajah setiap orang, sama sekali tidak memberikan kehangatan, malah terasa sangat dingin dan menusuk.
Di bawah kobaran api hantu, genangan air di tanah mengering. Mayat-mayat aneh yang terendam dan mengeluarkan bau anyir itu meleleh menjadi tumpukan debu tak berarti. Lumut di dinding dan ganggang air juga lenyap.
Semua fenomena gaib menghilang dengan kecepatan yang sulit dipercaya.
Udara juga tidak lagi lembap, malah menjadi agak kering.
Dalam bentrokan kekuatan gaib, api hantu jelas lebih mengerikan, membakar habis semua keanehan.
"Li Jun." Ahong berseru saat ini.
Dia melihat rias wajah Li Jun mulai meleleh.
Meski Li Jun juga makhluk luar biasa, jika api hantu terus berkobar seperti ini akan melelehkan rias hantu-nya, saat itu situasi akan sangat berbahaya.
Li Jun juga menyadari kondisinya, langsung menyimpan kembali api hantu tersebut.
Kobaran api hantu yang membakar seluruh jalan kini mulai padam dengan cepat.
Bangunan masih tetap seperti semula, tidak ada yang berubah, bahkan sehelai baju di toko maupun beberapa lembar kertas bekas di pinggir jalan tidak terbakar.
Yang musnah hanyalah fenomena supernatural.
"Mengubah cuaca, membakar kota, berpisah menjadi ribuan, komandan tim semuanya sehebat ini? Sulit membayangkan masih ada belasan orang sehebat kalian." Shen Lin menggaruk kepalanya, merasa agak tidak enak.
Liu San memandanginya dengan ekspresi aneh.
Kau sendiri yang paling tidak biasa.
Orang yang tidak ada di dunia nyata, hanya muncul dalam memori.
Dan sekarang masih belum diketahui hantu apa yang dia kendalikan, kekuatan gaib mengerikan seperti apa yang dimilikinya.
Yang Jian tidak menghiraukan, hanya berkata: "Tindakan tanpa makna. Dengan membakar api hantu, kau hanya menghilangkan fenomena gaib yang tertarik lilin hantu. Hal-hal ini tidak penting, selama sumber masalah tidak diselesaikan, fenomena seperti ini akan terus bermunculan."
"Setidaknya bisa menjadi ujian awal."
"Li Jun berkata dengan wajah datar," kulitnya seolah mulai meleleh, wajah asing nan mati muncul perlahan.
Seperti ada orang lain yang tersembunyi di balik riasan tebal.
"Lilin Hantu masih menyala," Yang Jian melirik sekilas.
Setelah Li Jun menghentikan kobaran apinya, fenomena supernatural kembali muncul di sekeliling.
Udara kembali lembab, noda air muncul lagi di pinggir jalan, segalanya mulai pulih seperti semula.
Jelas, meski api hantu Li Jun tadi cukup manjur, tapi seperti kata Yang Jian, itu tindakan yang tak bermakna.
Menggunakan kondisi diri sendiri untuk melawan hal gaib adalah keputusan yang tidak bijaksana.
Kecuali kau bisa memastikan sumbernya dan memberi pukulan menentukan, tak ada yang akan berubah.
Yang Jian, Shen Lin, Liu San – mereka semua lebih rasional. Bahkan Feng Quan dan Ahong pun paham ini, jadi tak ada yang bertindak.
Hanya Li Jun yang lebih impulsif.
Tapi dengan karakter seperti ini, wajar markas besar mengirimnya untuk menangani kasus supernatural.
Li Jun memandang sekeliling, kali ini tidak bertindak gegabah. Ia menahan emosi.
"Jika lilin hantu tidak dipadamkan, fenomena gaib akan semakin kuat sampai akhirnya menarik sumber sebenarnya."
Liu San menyela: "Tapi saya rasa kasus ini tidak sesederhana itu. Sebatang lilin hantu saja takkan membuat dua komandan tim hilang sambung-menyambung. Tapi baiklah kita coba. Bagaimana pendapat kalian?"
"Lanjutkan bakar lilin itu. Aku ingin lihat seperti apa kota ini akan berubah," kata Yang Jian dengan tenang.
"Kita butuh kebenaran, bukan hanya berputar-putar di kota kosong ini," kata Shen Lin Ye juga.
Pendapat kita sama, semua ingin melihat perubahan apa yang akan dibawa lilin hantu putih ini.
Setelah sepakat, lilin hantu terus menyala tanpa rencana untuk dipadamkan.
Li Jun juga menahan diri untuk tidak bertindak.
Tak lama kemudian, fenomena supernatural di sekitar sudah melebihi sebelumnya. Genangan air bahkan mulai muncul di jalanan, air keruh mengalir deras di dinding, seluruh kota menjadi basah kuyup.
Seperti hujan deras tak terlihat yang mengguyur tanpa henti.
Anehnya, genangan air terus bertambah tanpa tanda-tanda surut. Sistem drainase jalanan sepertinya semua gagal berfungsi.
Dalam waktu singkat, ketinggian air di lantai sudah mencapai sekitar 10 sentimeter.
Liu San terpaksa terus memegang lilin hantu agar tidak padam.
"Ini tidak wajar. Lilin sudah menyala lama tapi kita belum diserang hantu, hanya fenomena supernatural yang makin parah," Yang Jian mengerutkan kening.
Secara logika, lilin hantu putih yang menyala pasti akan memancing hantu di sekitar.
Tapi hantu tetap tidak muncul.
Hanya mayat-mayat pucat yang terendam air yang tertarik keluar.
Atau jangan-jangan hantu memerlukan syarat tertentu untuk muncul?
Yang Jian menatap genangan air di lantai dengan ekspresi kontemplatif.
Jika memang hantu butuh perantara, genangan air ini seharusnya sudah cukup.
Tapi bagaimana jika kita membalik logikanya?
"Membuat keributan sebesar ini dengan menyalakan Lilin Hantu tapi tidak bisa memancing hantu keluar untuk membunuh, lalu bagaimana anggota lain bisa mati?"
"Bagaimana Cao Yang bisa tumbang?"
"Informasi terlalu sedikit, tidak tahu apa-apa. Hanya bisa terus mencoba untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk." Yang Jian melirik lilin hantu putih di tangan Liu San.
Saat ini.
Saluran pembuangan di lantai sudah mengucurkan air deras, bangunan sekitar seperti bendungan terbuka mengeluarkan aliran air keruh.
Permukaan air di jalan ini terus naik.
Kini sudah mencapai lutut Yang Jian.
Mata hantunya mengintai ke kejauhan, bagian lain kota juga memiliki ketinggian air yang sama.
Jika situasi ini berlanjut, permukaan air akan segera mencapai beberapa meter, bahkan belasan meter.
Saat itu tiba, kota ini bukan lagi kota, melainkan sebuah danau.
Mungkinkah ini lokasi sebenarnya Danau Hantu?
Bukan danau di dunia nyata, melainkan fenomena supernatural yang berkumpul membentuk danau.
Pikiran ini muncul di benak Yang Jian.
