Dengan mengandalkan beberapa keunggulan pribadi, sebenarnya Yang Jian bisa saja menaklukkan anjing jahat ini sendirian. Tapi siapa sangka, jejak gelang yang terpatri di pergelangan tangannya muncul dalam mimpi, membuat anjing yang awalnya sudah tenang itu langsung kehilangan akal sehat dan mulai menyerangnya.
Menerjang, menggigit, semua dilakukan dalam satu tarikan napas. Yang Jian hampir tidak sempat melawan, hanya bisa sedikit melawan.
Jika terus begini, dia pasti akan digigit sampai mati.
Namun kehadiran mendadak Yang Xiao secara langsung menghentikan situasi ini.
Lengan Yang Jian berlumuran darah dengan bekas gigitan di mana-mana. Melihat anjing itu berhenti menyerang, dia buru-buru bangkit berdiri lalu mundur cepat-cepat hingga terbebas dari area serangan.
"Kau agak terlambat datang. Hampir saja aku mati di sini." Nafasnya terengah-engah, wajahnya masih trauma, sama sekali tidak mempedulikan luka dan rasa sakit di tubuhnya.
Semua luka ini hanya bersifat sementara. Setelah terbebas dari mimpi, semuanya akan pulih.
Yang Xiao terus melangkah mendekat: "Kehadiranku hanya bisa menjadi Langkah Cadangan dalam situasi genting, sama sekali tidak boleh muncul terlebih dahulu. Di dunia mimpi, segala sesuatu mungkin terjadi, apalagi yang mendominasi mimpi ini bukan hantu, melainkan seekor anjing. Jadi kemungkinan terjadi hal tak terduga sangat besar."
"Yang bisa kulakukan hanyalah mencegah akhir terburuk."
Sambil berbicara, dia melihat sekeliling lagi: "Tempat yang sangat familiar. Ini hutan tua di belakang desa. Di hutan inikah aku mengurung anjing jahat itu? Jadi dunia mimpi anjing ini hanya mencakup hutan ini, tidak ada tempat lain. Dengan memanfaatkannya secara tepat, ingatan juga bisa membangun kurungan untuk memblokir aksi hantu gentayangan."
Setelah mengatakan itu.
Tatapan Yang Xiao tertuju pada anjing garang itu yang sedang menampakkan taringnya dengan mulut berlumuran darah.
Namun berbeda dengan Yang Jian, saat berhadapan dengan anjing ini Yang Xiao tidak diserang maupun mendapat peringatan. Sebaliknya, setelah saling bertatap beberapa saat, amarah anjing itu perlahan stabil.
Dorongan agresif anjing berangsur menghilang, digantikan oleh sikap penuh rasa ingin tahu yang memperhatikan dengan seksama.
Anjing itu memandangi Yang Xiao seolah sedang mencoba mengenali.
"Ternyata, kesetiaan sejati anjing ini memang hanya untuk ayahku." Pikir Yang Jian sambil merenung, segera memahami situasinya.
Sederhana saja.
Di dunia mimpi buruk, ayah kandungnya pernah menemani anjing jahat ini setidaknya selama belasan tahun. Selama periode itu, hubungan antara manusia dan anjing pasti telah terbangun sangat kuat, sama sekali tidak bisa digantikan oleh pendatang baru seperti Yang Jian. Karena itu, kehadiran Yang Xiao langsung menghentikan serangan anjing itu.
"Ternyata begitu, saya paham." Yang Xiao mengangguk pelan melihat perilaku anjing jahat itu, akhirnya mengerti mengapa perangkap ini disusun selama belasan tahun.
Anjing adalah makhluk yang setia, apalagi seekor anjing tua yang telah menemani selama belasan tahun dalam mimpi.
Naluri kesetiaan ini sudah melekat di tulang belulangnya, bahkan mampu menahan beberapa naluri dasar hantu gentayangan.
Yang Xiao pernah membaca sebuah berita di koran tentang seorang kakek jompo yang ditemani anjingnya hampir sepuluh tahun. Suatu hari si kakek meninggal mendadak karena sakit di rumah, namun anjing tuanya tetap menjaga mayat itu sampai akhirnya mati kelaparan hidup-hidup tanpa sekalipun mencoba merobek jasad majikannya.
Akhirnya manusia dan anjing itu mati bersama di rumah tersebut.
Meski ini hanya berita koran, kisah ini cukup menjadi referensi. Jika seekor anjing setia lebih memilih mati kelaparan daripada menyakiti mayat, maka bahkan dengan naluri hantu sekalipun, kesetiaannya mungkin masih bisa dikendalikan.
Bahkan mungkin lebih baik dari manusia.
"Tapi saya tidak bisa memastikan apakah anjing yang dibesarkan dalam mimpi ini pasti setia. Watak manusia berbeda-beda, anjing pun demikian."
"Yang Xiao saat ini menghentikan langkahnya, dia tidak melanjutkan mendekat, melainkan melambaikan tangan: "Datanglah."
"Bisakah berhasil?" Ekspresi Yang Jian berubah halus, menyaksikan Yang Xiao sedang menyapa anjing jahat itu.
Tapi sebelum dia sempat berpikir lebih jauh.
Sesaat kemudian, sesuatu yang tak terduga terjadi.
Anjing jahat itu seolah mendengar perintah, langsung berlari cepat ke arah Yang Xiao. Ia tidak berniat menerjang, melainkan menunjukkan sikap sangat akrab setelah mendekati Yang Xiao, bahkan menjulurkan lidahnya menjilati tangan Yang Xiao, seakan mengenali majikan yang telah lama menghilang ini.
Sekalipun dirinya yang sejati telah mati, bagi anjing ini tidak ada perbedaan.
"Dia mengenaliku."
Yang Xiao membelai kepala anjing itu sambil berkata: "Ini membuktikan dugaan sebelumnya benar."
"Dugaan apa?" Yang Jian bertanya.
Yang Xiao menjelaskan: "Dia tidak hanya mengenali diriku di masa depan. Melalui arahan yang salah, dia bisa mengincar majikan baru. Sebenarnya aku hanyalah arwah dalam lukisan, bukan dirinya yang sebenarnya. Tapi anjing ini tetap menilainya sebagai dirinya. Ini kabar baik. Andai dia hanya mengenali dirinya, pastilah anjing ini bahkan akan menggigitku sekarang."
"Jadi langkah selanjutnya adalah mengalihkan status majikan ini padamu."
Yang Jian memahami maksud Yang Xiao.
Pada dasarnya Yang Xiao pun bukan majikan sejati, tapi anjing itu tetap mengenalinya. Ini menunjukkan melalui arahan tertentu, kesalahan penilaian bisa diciptakan pada anjing ini.
“Kau bisa mendekatinya sekali lagi, aku yakin dengan ku menahan anjing jahat ini, dia tidak akan menggigitmu.” Yang Xiao kemudian memberi isyarat sambil berkata.
“Baik, mari kita coba lagi.” Yang Jian mengangguk, dengan wajah muram dan penuh kehati-hatian mendekat kembali.
Begitu mendekat.
Anjing jahat itu langsung bereaksi, merunduk sambil menggeram ke arah Yang Jian, tubuh besarnya bahkan tak bisa ditahan oleh Yang Xiao. Artinya jika anjing ini benar-benar lepas kendali, Yang Xiao pun tak akan bisa menghentikannya.
Di dunia mimpi buruk ini, anjing tersebut adalah entitas tak terpecahkan yang paling mengerikan. Sekalipun Yang Xiao bisa meretas masuk ke sini, tetap saja kemampuannya masih jauh di bawah makhluk ini.
“Tenanglah, Yang Jian bukan musuhmu. Dialah majikanmu ke depannya, kau harus menuruti perintahnya mulai sekarang.” Yang Xiao berjongkok memeluk leher anjing itu, lalu berkata dengan suara berat.
Sepertinya perkataan itu cukup berpengaruh. Permusuhan anjing itu berkurang, raungan rendahnya perlahan menghilang, tapi tatapannya masih terus tertuju pada Yang Jian.
Tatapan mata yang ganjil dan penuh keganasan itu memancarkan aura misterius yang tak tergambarkan, membuat siapapun enggan mendekat. Seolah setiap detik anjing itu bisa menerjang dan menggigit leher Yang Jian sampai mati.
“Aku akan berusaha menenangkannya dan mencegahnya. Sisanya tergantung padamu.” Kata Yang Xiao yang melihat keraguan di wajah Yang Jian, mencoba menghiburnya.
“Jangan khawatir, aku bukan pengecut. Hanya saja menghadapi situasi tak pasti memang selalu menimbulkan kekhawatiran,” jawab Yang Jian.
Setelah mengatakan itu, dia kembali mendekati anjing jahat ini.
Kali ini dengan penghalangan dari Yang Xiao, keganasan anjing jahat tersebut jelas berkurang, tidak ada serangan yang terjadi.
"Bagus, teruskan seperti ini." Yang Xiao melanjutkan bicaranya.
Yang Jian saat ini telah berdiri di hadapan anjing jahat itu. Dia bisa merasakan permusuhan anjing tersebut meskipun tidak intens, tetap sangat waspada terhadap dirinya. Jika bukan karena kehadiran Yang Xiao di samping, mungkin serangan kedua akan terjadi. Selain itu, waktu yang terbuang sudah cukup banyak. Jika terus berlama-lama, keganasan anjing dalam mimpi akan semakin meningkat.
Pada saat itu, aksi ini bisa dianggap sebagai kegagalan.
Karena Yang Jian tidak memiliki kesempatan kedua untuk mencoba ulang. Lagipula, bertahan hidup dalam mimpi kali ini saja sudah merupakan masalah yang sulit.
"Letakkan tanganmu menyentuhnya, buat ia tahu kau tidak berbahaya, dan biarkan ia mengingatmu. Hantu ini telah digantikan oleh anjing, memiliki karakteristik anjing. Jadi perlakukan saja sebagai anjing biasa." Yang Xiao menjelaskan lebih lanjut.
"Aku sebelumnya sudah melakukan ini, tapi karena beberapa faktor gaib pada tubuhku, aksi tersebut gagal."
Kata Yang Jian, kemudian dengan hati-hati kembali mengulurkan tangannya untuk menyentuh anjing jahat ini.
Tubuh besar anjing tersebut mulai meronta, menunjukkan kegelisahan, kembali menggeram dengan gigi terkembang seolah memperingatkan Yang Jian untuk tidak menyentuhnya.
Yang Xiao di samping terus menenangkan anjing tersebut, mencegahnya menjadi tak terkendali.
Akhirnya.
Tangan Yang Jian berhasil menyentuh kepala anjing jahat ini, dan kali ini anjing tersebut tidak kehilangan kendali.
"Berhasil." Dia menghela napas lega.
“Yang Xiao saat ini melepaskan anjing jahat dan berdiri: "Tidak, ini baru langkah pertama. Selanjutnya, kita harus membuat anjing jahat ini salah menilai, membuatnya mengira kau adalah saya, menganggapmu sebagai majikan baru. Lagipula, beberapa karakteristik pada tubuhmu bisa membuat anjing ini cepat mengenalimu. Asal melewati tahap ini, seiring waktu hubunganmu dengannya akan semakin baik.""
Setelah berkata demikian, dia perlahan mendekati Yang Jian dan berdiri di belakangnya.
"Apa yang ingin kau lakukan?" kata Yang Jian.
Namun ketika menoleh, ternyata di belakangnya sudah kosong melompong. Yang Xiao ternyata menghilang.
Bukan, dia tidak menghilang, tapi keluar dari medan mimpi ini, meninggalkan Yang Jian sendirian di sini.
"Hm?"
Yang Jian penuh tanya, lalu seluruh tubuhnya menegang.
Karena anjing jahat yang disentuhnya ini kembali mengernyit kesakitan ke arahnya.
Tapi dalam pandangan anjing itu, Yang Xiao yang datang ke belakang Yang Jian tiba-tiba menghilang, dengan sosok mereka berdua yang bertumpuk sebagian, wajah mirip, dan aura yang serupa... Seolah dua orang menyatu membentuk sosok baru.
Tentu saja, ini hanya tipuan visual.
Tujuan Yang Xiao adalah membuat anjing jahat ini keliru mengira Yang Jian adalah dirinya sendiri, sementara dirinya adalah majikannya.
Anjing itu mengernyit, sekaligus mulai melakukan kesalahan penilaian.
Ia tidak terlalu pintar, toh hanya seekor anjing.
Jadi perlahan ia sepertinya mulai menganggap Yang Jian dan Yang Xiao adalah orang yang sama.
"Bagaimanapun, ini sebuah kesempatan."
"Yang Jian melihat anjing jahat tidak menyerang dirinya, semua ini kembali ke kondisi sebelumnya. Jika ini tidak bisa membuat anjing jahat itu mengincarnya, maka hari ini tidak akan ada kesempatan kedua seperti ini."
Tapi di saat yang sama.
Di aula utama apartemen di luar mimpi.
Genangan air telah sepenuhnya meluas dan hampir mencapai posisi lutut Yang Jian.
Dia tetap duduk di kursi dalam tidur pulas, tak bisa terbangun.
Genangan yang menenggelamkan aula utama lantai satu terasa mati dan menyeramkan. Sun Rui di lantai dua yang menyaksikan ini terus menatap dengan intens bayangan Yang Jian yang terpantul di air.
Sun Rui tidak melihat bayangan Yang Jian di air, melainkan seekor anjing jahat yang ganjil dan garang.
"Bayangan Yang Jian di air ternyata seekor anjing? Tidak, ini salah. Air seharusnya menjadi perantara yang menampilkan sesuatu yang tak bisa muncul di dunia nyata. Tapi anjing apa itu? Aku belum pernah melihat anjing muncul dalam fenomena supernatural."
Pertanyaan di hati Sun Rui semakin banyak, dia tak berani mengganggu.
Tapi suatu intuisi mengatakan padanya bahwa anjing ini sangat mengerikan dan bisa melompat ke permukaan kapan saja.
Seiring berjalannya waktu.
Sudah dua jam sejak tertidur.
Yang Jian tetap mempertahankan posisi itu tanpa perubahan. Satu-satunya perubahan adalah bertambahnya genangan air.
Di bawah pengaruh genangan air itu, penerangan di aula utama lantai satu apartemen telah padam sepenuhnya. Bahkan lampu di lantai dua mulai berkedip-kedip tidak stabil. Di tengah gangguan gaib yang intens ini, cat tembok apartemen mulai mengelupas secara kusam. Di balik lapisan cat yang terkelupas terlihat dinding tua berjamur, seolah bangunan yang telah terbengkalai puluhan tahun.
Sun Rui paham, ini adalah bangunan Kantor Pos Hantu yang terkubur dalam Apartemen Neraka yang mulai menampakkan diri.
Jika dibiarkan terus, berbagai fenomena gaib di dalam Kantor Pos Hantu termasuk hantu gentayangan yang belum tertangani mungkin akan muncul kembali.
"Semoga tidak berlanjut, kalau tidak semua ini tidak akan bisa dipulihkan," bisiknya dalam hati.
Waktu berlalu tiga jam.
Tiba-tiba muncul perubahan baru: tubuh Yang Jian yang selama ini duduk tak bergerak mulai menunjukkan tanda-tanda aktivitas, sepertinya indikasi akan segera tersadar.
Namun bersamaan dengan itu,
bayangan anjing jahat yang terpantul di permukaan air perlahan mulai muncul ke atas.
Beberapa detik kemudian,
tiba-tiba,
Yang Jian yang tertidur lama membuka matanya, terbebas dari mimpi buruk dan kembali sadar.
Sesaat berikutnya, di aula utama terdengar cipratan air saat seekor serigala hitam besar melompat keluar dari genangan, mendarap mantap di atas permukaan air.
Yang awalnya hanya bayangan di air, kini telah menembus dunia nyata.
"Berhasil," desah Yang Jian lega.
