"Yang Jian, menurutmu aku lebih cantik pakai baju ini atau yang ini?"
Kembali ke rumah.
Jiang Yan langsung membuka lemari pakaiannya dengan tak sabar. Ia mengeluarkan satu per satu koleksi bajunya yang sudah lama dibeli dan mencobanya berganti-ganti seperti diva berganti kostum.
Setiap kali selesai berganti baju, ia akan berlari ke lantai empat untuk memamerkan penampilannya pada Yang Jian.
Lantai empat adalah area kolam renang dan gym.
Saat ini, separuh badan Yang Jian terendam dalam kolam renang. Kulitnya pucat dan dingin, tanpa warna darah. Ekspresi wajahnya datar, kaku dan sedikit beku.
"Jiang Yan saat ini muncul dengan mengenakan rok pendek, memperlihatkan sepasang kaki panjang yang putih bersih. Jika berjalan di jalan besar, pasti bisa menarik perhatian lawan jenis mana pun. Namun Yang Jian hanya melirik sebentar, tak memandangnya lebih lama."
"Bisakah kau lebih patuh sedikit?"
"Kalau begitu aku bawa semuanya, nanti akan kucoba tunjukkan padamu." Jiang Yan tersenyum hehe, tak marah meski mendapat perlakuan dingin dari Yang Jian.
Setelah Jiang Yan berbalik dan pergi.
Tiba-tiba tubuh Yang Jian di kolam renang itu terayun ke bawah, langsung menghilang ke dalam air.
Yang lebih mengejutkan, di kolam yang tak terlalu dalam ini sosok Yang Jian sama sekali tak terlihat. Seolah-olah ditelan habis oleh air kolam, lenyap dari pandangan.
Permukaan air kolam mulai beriak-riak.
Kegelapan pekat yang tak terpisahkan bergelombang di dasar kolam, seolah kegelapan itu menyambung ke wilayah mengerikan yang tak dikenal, membuat bulu kuduk merinding.
Tak diketahui berapa lama situasi ini berlangsung.
Mungkin sepuluh menit, mungkin setengah jam. Hingga gelembung udara muncul kembali di permukaan air yang tenang, memecah kesunyian yang ganjil.
Yang Jian perlahan muncul kembali ke permukaan air, separuh tubuhnya masih terendam, seluruh bajunya basah kuyup.
Tapi tak perlu diragukan lagi.
Tadi dia benar-benar menghilang tanpa bekas.
"Begitu rupanya. Perairan yang terkontaminasi oleh hal gaib saling terhubung. Tak perlu kontak langsung, selama ada air bisa saling tersambung. Singkatnya, lewat kolam renang di rumah ini aku bisa menggunakan air sebagai perantara menuju Danau Hantu, bahkan ke tempat lain."
Yang Jian mengerutkan alut sedikit, semakin memahami kekuatan gaib Danau Hantu yang dikendalikannya.
Ini adalah kekuatan gaib yang lebih khusus dibandingkan wilayah hantu.
Wilayah hantu masih membutuhkan kekuatan gaib untuk menutupi suatu area.
Sedangkan ini tidak perlu.
Sekali pun di bawah kakinya hanya ada genangan air, Yang Jian bisa langsung masuk ke dalam genangan itu, dan menggunakan genangan air tersebut sebagai perantara untuk terhubung dengan kolam renang miliknya.
Ini baru sebatas situasi di mana kekuatan gaib Danau Hantu yang dikuasai Yang Jian belum meluas.
Jika kekuatan gaib ini benar-benar mulai menyebar.
Maka Yang Jian bisa dengan mudah memanfaatkan air danau sebagai perantara untuk menguasai semua perairan, dan penguasaan ini bahkan mengabaikan jarak. Bahkan jika dia mau, perairan luar negeri pun bisa masuk dalam jangkauan kendalinya.
"Untunglah sebelumnya pemblokiran Danau Hantu dilakukan tepat waktu. Kalau tidak, hantu gentayangan di Danau Hantu akan meretas kota-kota melalui jaringan perairan. Tapi blokade dan penutupan seperti ini jelas tidak bisa menghentikan Danau Hantu sepenuhnya. Masih ada perantara lain di luar sana, dan kemungkinan muncul kembali masih ada."
Hati Yang Jian perlahan mulai tenggelam.
Meskipun dia sudah memblokir area, mengubah topografi, dan menggunakan kekuatan gaib Danau Hantu yang dikuasainya untuk menutup Danau Hantu, tetap tidak bisa menutup rapat-rapat Danau Hantu.
Satu-satunya cara adalah dia harus sepenuhnya menguasai Danau Hantu, setidaknya mencuri kekuatan gaibnya tidak kurang dari lima puluh persen.
Setelah merenung cukup lama.
Yang Jian kembali menggelengkan kepala perlahan: "Sudahlah, kasus Danau Hantu sekarang sudah selesai. Bagaimana kelanjutannya nanti tidak ada yang bisa memprediksi. Aku hanya bisa mengambil langkah demi langkah. Benda itu terlalu aneh dan mengerikan. Bahkan seorang komandan tim pun bisa terbunuh jika lengah. Aku sudah melakukan semua yang bisa kulakukan."
Tanpa berpikir panjang lagi, dia perlahan keluar dari kolam renang.
Seluruh tubuh Yang Jian yang basah kuyup mulai meneteskan air yang kemudian berkumpul menjadi satu, lalu mengalir kembali ke kolam renang dengan cara yang tidak masuk akal.
Seketika, tidak ada setetes pun noda air di lantai. Tubuh Yang Jian pun kembali kering.
Namun kulitnya tetap pucat tanpa darah, dingin seperti air danau.
Erosi gaib tidak dapat dipulihkan.
Bahkan Hantu Penipu pun tidak bisa mengembalikan kondisi tubuh Yang Jian sekarang.
Sebelumnya, Yang Jian masih bisa menggunakan kekuatan gaib Hantu Penipu untuk sementara mengembalikan tubuhnya seperti orang normal. Tapi sekarang, sekalipun dia langsung mengganti tubuhnya dengan badan manusia hidup yang baru, dalam sekejap tubuh baru itu akan terkikis menjadi mayat dingin.
Kehangatan sudah tidak berarti apa-apa bagi dirinya.
Kembali ke kamar tidur di lantai lima untuk beristirahat.
Malam itu Yang Jian kembali bermimpi. Dalam mimpinya, dia adalah orang normal tanpa erosi gaib, memiliki perasaan manusia hidup yang wajar.
“Dunia dalam mimpi sangat luas, ada semua orang yang pernah dia temui, juga semua kota yang pernah dia kunjungi. Semua ini terasa begitu nyata. Dalam mimpi, dia bisa merasakan dingin, lapar, sakit... Satu-satunya perbedaan dengan dunia nyata adalah seekor anjing hitam berpostur besar yang selalu mengikutinya dari awal sampai akhir.”
“Mimpi ini meski merupakan mimpi Yang Jian, namun sebenarnya adalah mimpi gaib yang dibangun oleh si Anjing Hitam.”
“Kerja sama antara manusia dan anjinglah yang menghasilkan dunia mimpi pribadi yang unik ini.”
“Meski di dunia nyata Yang Jian kehilangan kehangatan orang hidup, namun dalam mimpi dia justru mendapatkan pengalaman hidup layaknya manusia normal. Artinya mulai hari ini dia bisa tidur dengan tenang, tak perlu waspada maupun memaksa diri untuk tetap sadar.”
“Bagus, malam yang menyenangkan.”
Keesokan harinya pagi-pagi benar.
Yang Jian terbangun dari mimpinya. Dia merasakan ketenangan dan kepuasan yang tak terduga, seluruh tubuhnya terasa lebih ringan. Meski jasadnya terasa dingin dan menyeramkan, namun kesehatan mentalnya justru lebih normal dari sebelumnya.
Erosi gaib terhadap jiwa manusia sepertinya mulai terbalik pada hari ini.
Siang hari penuh tekanan, malam hari mimpi yang menenangkan.
Pada saat ini, Yang Jian menemukan cara hidup yang cukup baik.
“Bos Yang, sudah bangun? Haruskah kita berangkat ke Kota Da'ao sekarang? Semua orang sudah diberitahu, hanya menunggu Anda.” Saat itu, suara Zhang Liqin terdengar dari lantai bawah, memanggil Yang Jian untuk bangun.
Karena ini pertama kalinya dia melihat Yang Jian belum turun dari lantai atas meski jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi.
Saat ini Zhang Liqin mulai harus meragukan apakah Yang Jian benar-benar berada di lantai lima.
Namun mendengar ada gerakan dari lantai lima, dia segera berteriak untuk menguji.
"Ini dia." Jawab Yang Jian.
Tak lama kemudian, setelah merapikan diri dan berganti pakaian, dia turun.
Di aula utama, Jiang Yan dan Zhang Liqin sudah siap dengan pakaian lengkap dan riasan, sementara Xiong Wenwen duduk di sofa sambil main game di ponsel.
"Zhang Liqin, kau tinggal. Kali ini jangan ikut ke Kota Da'ao. Keluarga butuh seseorang untuk merawat ibuku." Kata Yang Jian setelah berpikir sejenak.
Zhang Liqin tertegun sejenak, lalu dengan raut kesal mengangguk pasrah: "Aku mengerti. Aku akan merawat Bibi dengan baik."
"Maaf merepotkan." Yang Jian mengangguk.
"Jangan sungkan, ini kewajibanku. Semoga kalian cepat pulang dan berhati-hati di jalan." Ujar Zhang Liqin meski terlihat kecewa.
"Jiang Yan, semoga kalian bersenang-senang di sana."
Jiang Yan terkekeh; "Kak Qin, tenang saja. Nanti aku bawakan oleh-oleh untukmu. Kalau mau beli apa-apa bisa SMS aku."
"Ayo berangkat."
Tanpa buang waktu, Yang Jian langsung membawa Jiang Yan dan Xiong Wenwen menghilang dari ruang tamu.
Sebelum pergi, dia tak lupa membawa tombak retak miliknya.
Beberapa senjata gaib dan barang supernatural perlu dibawa untuk berjaga-jaga.
Sekelip mata.
Ketiganya telah muncul di bandara Kota Dachang.
Sebuah pesawat pribadi milik Yang Jian telah siap untuk lepas landas. Di dalam kabin sudah duduk Wang Bin, Zhang Xiangui, Zhang Wei, serta beberapa eksekutif senior yang ikut dalam perjalanan ini.
Asal-usul pesawat pribadi ini berasal dari saat Yang Jian menangani peristiwa supranatural di Jepang, yang berhasil dia dapatkan dari Komunitas Pengusir Roh setempat.
Komunitas Pengusir Roh Jepang memang tidak pelit dalam urusan kecil seperti ini.
Interior pesawat dihias mewah. Awalnya Komunitas Pengusir Roh juga menyiapkan pramugari Jepang untuk melayani di pesawat, tapi Yang Jian mencurigai personel mereka bermasalah sehingga semua diganti. Bahkan pilotnya direkrut oleh Liu Xiaoyu melalui markas besar, dengan latar belakang yang bersih dan tanpa potensi masalah laten.
"Bos Yang."
"Yang Jian, kau datang."
"Kakak Kaki, cepat duduk di sini."
Begitu naik ke pesawat, beberapa orang langsung menyapa. Zhang Wei bahkan melambai-lambai mempersilakan Yang Jian duduk di sebelahnya.
"Kapten Yang, kira-kira kapan kita akan lepas landas?" Seorang awak kabin mendekat dan bertanya.
Yang Jian hendak menjawab, tapi tertegun saat melihat sang awak: "Kau? Aku mengenalmu. Kita pernah bertemu sebelumnya, benar? Di penerbangan itu."
Kilasan memori muncul. Dia ingat awak kabin ini adalah orang yang sama dari penerbangan pertamanya ke markas besar dulu. Saat itu terjadi peristiwa tangan hantu di pesawat yang menewaskan beberapa orang.
"Ingatan Kapten Yang memang luar biasa." Wang Bin tersenyum. "Terima kasih atas pertolongan Kapten waktu itu."
"Itu hal sepele yang tidak perlu disebut-sebut lagi." Yang Jian melambaikan tangan, menganggap remeh urusan tersebut.
"Orang yang dia selamatkan sudah tak terhitung, baik secara langsung maupun tidak langsung."
Tapi dia tidak tertarik dengan basa-basi seperti ini.
"Jangan buang waktu, sekarang juga berangkat ke Kota Besar Australia." kata Yang Jian.
Wang Dong mengangguk: "Baik, saya akan segera memberi tahu pilot untuk bersiap lepas landas."
Setelah berkata demikian, dia langsung berbalik dan pergi.
Begitu pesawat Yang Jian bergerak, bandara di Kota Besar Australia langsung menerima kabar ini.
Ini seharusnya menjadi penerbangan biasa saja.
Tapi pesawat pribadi ini mengangkut Yang Jian si Mata Hantu dari lingkaran gaib. Keberangkatannya pasti akan menyentuh syaraf banyak orang.
『"Yang Jian si Mata Hantu akan datang."』
Di lingkaran gaib Kota Besar Australia, informasi ini langsung menyebar dengan kecepatan yang tak terbayangkan.
Di masyarakat modern, pentingnya informasi dan intelijen tak perlu dijelaskan lagi.
Tak ada yang ingin menjadi orang bodoh yang dibodohi.
