Pintu ruang VIP bahkan tidak memiliki satu kunci pun, berbentuk pintu ganda dari kayu yang bisa dibuka hanya dengan dorongan ringan.
Tapi tabrakan keras Zhang Zhi bahkan tidak membuat pintu bergoyang sedikitpun, seolah ada kekuatan gaib yang mengintervensi segala sesuatu di ruangan ini, membuat tempat ini berubah menjadi berbeda.
Terhadap situasi seperti ini, orang lain tidak menunjukkan keheranan.
Jika semudah itu bisa menerobos pintu dan meninggalkan ruangan 707, maka 707 tidak pantas disebut sebagai kamar terkutuk yang tak pernah bisa ditinggalkan.
"Yang Jian, kau benar-benar orang gila."
Wajah Luo Sheng saat ini sangat dingin, menatapnya tanpa bergerak: "Bahkan menarik kami masuk ke 707, apa sebenarnya rencanamu? Takut kami kabur, atau kau begitu yakin bisa mengabaikan pengaruh ruangan 707, kapan saja bisa pergi dari sini?"
"Mungkinkah tempat ini benar-benar tak bisa ditinggalkan?"
Yang Jian berkata dengan tenang: "Kalian tadi tidak saling menghancurkan, ini membuktikan bahwa ruangan No.707 yang disebut-sebut itu masih memiliki cara untuk pergi. Aku menduga, nomor pintu itu bisa dipasang untuk mengubah tempat ini menjadi Kamar Terkutuk 707, berarti juga bisa dilepas untuk menghilangkan batasan gaib. Jadi metode pemecahannya bukan di dalam tapi di luar."
Luo Sheng tidak berbicara, hanya tetap menunjukkan wajah dingin.
"Kau benar. Satu-satunya cara menghilangkan batasan 707 adalah dengan bertindak di luar." Sun Ren kini secara terbuka mengakui bahwa dugaan Yang Jian benar.
Saat ini sudah tidak perlu lagi menutupi hal tersebut.
"Kalian sudah tahu ini sejak awal, makanya merasa dilindungi. Tapi dia sepertinya kurang yakin dan ingin kabur lebih cepat." Yang Jian melirik Zhang Zhi itu.
Zhang Zhi yang menabrak pintu hingga dahinya cekung itu terlihat sangat mengerikan, tapi seluruh tubuhnya masih baik-baik saja.
Luo Sheng berkata: "Panik juga wajar. Dia memang takut mati, lagipula ruangan 707 memang mengerikan. Meski ada cara memecahkannya, bisa tidaknya keluar hidup-hidup masih belum pasti."
"Sudah, cukup bicara kosong. Kamar terkutuk 707 atau bukan, bagiku tidak penting. Sekarang waktunya mepet, harus segera menghabisi kalian. Masih ada urusan lain yang harus kukerjakan, hari ini tidak bisa menemani kalian main terus."
Yang Jian perlahan bangkit dari kursinya.
"Kalau masih ada teman lain, cepat panggil sekarang. Kalau terlambat, aku hanya bisa mengurus jenazah kalian."
“Kau ternyata masih tak bisa menahan diri? Meski sudah lama tahu kau akan bertindak, tapi tak menyangka kau memilih Kamar Terkutuk No. 707 sebagai lokasi. Namun situasi seperti ini sudah kuantisipasi. Untuk menghadapimu, pertemuan langsung tak terhindarkan.”
Luo Sheng juga berdiri. Ekspresinya sangat muram.
Dia tak begitu yakin bisa mengalahkan Yang Jian.
Tapi beberapa hal harus dicoba dulu sebelum tahu hasilnya.
Zheng Yijing ikut berdiri: "Meski aku juga tak ingin terlibat, tapi sepertinya sekarang tak ada pilihan lain yang lebih baik."
"Yang Jian, rupanya yang ingin menghadapimu bukan cuma aku. Kau masih sama menjengkelkannya seperti dulu. Harusnya kau berterima kasih pada kasus Hantu Ketuk Pintu. Tanpa kejadian itu, takkan ada pencapaianmu hari ini. Tapi semua akan berakhir di sini."
Sun Ren juga bangkit dari tempat duduknya.
Dengan kebencian mendalam, dia ingin mengakhiri permusuhan ini sekaligus meluapkan semua penderitaan dan siksaan yang dialaminya belakangan ini.
Bos He yang berdiri di samping melihat situasi ini dengan tatapan berkelip-kelip, perlahan mundur sambil berusaha menjauhi anggota lingkaran gaib ini.
Sebagai orang biasa, saat ini dia sama sekali tak punya modal untuk terlibat.
"Menarik."
Yang Jian tertawa, tawanya dingin: "Kalian benar-benar naif mengira gabungan kekuatan kalian bisa menghabisi seorang komandan tim? Tapi Sun Ren, pemikiranmu masih bisa dimaklumi. Luo Sheng, sebagai penanggung jawab Makau yang tahu banyak informasi intelijen, ternyata juga punya pemikiran seperti ini."
"Tapi memang, kalian jarang bersentuhan dengan hal gaib, belum pernah benar-benar melawan hantu gentayangan, apalagi menyelesaikan peristiwa supranatural. Wajar jika terjadi kesalahan penilaian terhadap kemampuan diri sendiri."
"Baiklah, hari ini akan kuberi kalian les, supaya kalian tahu bahwa meski sama-sama Pengendali Hantu, ada jarak kemampuan yang jauh."
Bersamaan dengan ucapannya.
Gelas air di atas meja depan Yang Jian tiba-tiba mulai menggelegak deras, seolah sedang mendidih.
Hm?
Tatapan semua orang tertarik pada keanehan ini, tak kuasa menahan diri untuk memandanginya lebih lama.
Mereka khawatir ini fenomena supernatural dari Ruangan 707, membuat mereka harus ekstra waspada.
Tapi sesaat kemudian.
"Braak!"
Gelas air itu tiba-tiba meledak, percikan air berhamburan ke segala penjuru.
Di antara percikan air yang bertebaran, bayangan samar tombak emas mulai terlihat.
Tiba-tiba, Yang Jian menjulurkan tangan ke depan dan mencengkeram, telapak tangannya menyentuh percikan air dan masuk ke dalamnya, sepertinya percikan air yang berhamburan telah menjadi sejenis perantara yang tersambung ke tempat tak dikenal.
Gemerincing!
Percikan air jatuh ke lantai, membasahi permukaannya.
Sebuah tombak emas retak muncul entah dari mana di dalam ruangan, kini tergenggam erat di tangan Yang Jian.
"Senjata? Bukan, ini barang gaib. Apakah Yang Jian mengubahnya menjadi senjata? Tapi kenapa disembunyikan di dalam gelas air..." gumam Pengendali Hantu tak dikenal itu sambil mengamati dengan ketegangan yang makin memuncak.
Namun sesaat kemudian.
Tombak di tangan Yang Jian tiba-tiba menghilang.
Tanpa pertanda apapun, hanya sekejap mata.
"Hati-hati."
Luo Sheng tersadar akan sesuatu, segera meraung rendah: "Itu paku peti mati! Kalau kena tertancap, tamat riwayatmu!"
"Braak!"
Tapi sebelum kalimatnya selesai, dentuman keras sudah bergema di seluruh ruangan.
"Sebuah tombak retak langsung menembus tubuh Pengendali Hantu tak dikenal itu dan memakukannya ke dinding di belakang."
"Seluruh proses ini terjadi terlalu cepat, bahkan tidak ada waktu sedikit pun untuk bereaksi."
"Tidak, Yang Jian sama sekali tidak memberi mereka celah untuk bereaksi."
"'Orang yang diawasi adalah aku?'"
"Pengendali Hantu tak dikenal itu menunduk dengan pandangan kosong, memandangi tombak yang menembus dadanya. Dia berusaha melawan, namun seolah semua tenaganya terkuras, sama sekali tak bisa bergerak."
"Yang paling membuatnya takut adalah, kekuatan gaib di dalam tubuhnya juga menghilang sepenuhnya pada saat ini."
"Tanpa kekuatan gaib yang mempertahankannya, seorang Pengendali Hantu akan segera kembali menjadi orang biasa."
"Tapi dalam kondisi fisiknya saat ini, kembali menjadi orang biasa akan berakibat fatal."
"Terlihat jelas tubuhnya mulai membusuk dengan cepat, memancarkan bau mayat yang menyengat. Mata yang tadi masih berbinar kini langsung redup dan suram."
"Hanya dalam hitungan detik."
"Tanpa dukungan kekuatan gaib, orang ini telah berubah menjadi mayat yang sangat membusuk, sama sekali tidak seperti orang yang baru saja meninggal."
"'Sama sekali tak ada kesempatan untuk membalas.'"
"Beberapa orang lainnya kelopak matanya berkedip-kedip, kecemasan di hati mereka kembali membesar."
"'Paku peti matimu hanya satu, kami masih berempat, belum tentu kalah,' kata Zheng Yijing, mengingatkan yang lain agar tidak takut."
"Asal bisa bertahan dari serangan gelombang pertama Yang Jian, bukan tidak mungkin untuk menahannya di ruangan 707."
"Saat ini sudah tidak ada jalan mundur, kalau masih ragu-ragu itu sangat bodoh."
"Bertindak!"
Yang Jian membunuh satu orang, namun bukannya membuat yang lain takut, malah dianggap sebagai kesempatan. Ancaman terbesar—paku peti mati—sudah tidak di tangannya lagi. Segala strategi bisa digunakan seenaknya.
Langsung.
Yang Jian merasakan aura dingin yang menyeramkan di sekitar Sun Ren, lalu siluet itu mulai berkeliaran ke arahnya.
Di arah pandangan itu, tidak terlihat apa-apa.
Tapi di bawah pengawasan Mata Hantu, terlihat sosok buram.
Sosok itu seperti mayat perempuan telanjang yang mengeluarkan hawa dingin dan berwajah pucat.
Hanya dengan mendekat, tubuh Yang Jian langsung membeku tak bisa bergerak.
Semakin dekat mayat itu, rasa itu kian kuat. Bahkan kelopak matanya terasa berat ingin terpejam.
"Mayat perempuan yang mengerikan."
Alut Yang Jian berkerut. Ia sadar mayat yang mengganggu Sun Ren ini sangat istimewa—bukan sekadar hantu gentayangan biasa.
Luo Sheng mulai bertindak. Dari tubuhnya jatuh benang-benang merah berdarah yang berjumlah semakin banyak, bergerak cepat secara tak wajar mengepung Yang Jian.
Zheng Yijing juga mengeluarkan kekuatan hantu gentayangan. Kulitnya meleleh seperti patung lilin.
Namun di balik kulit yang meleleh itu tersembunyi wajah lain. Wajah itu memejamkan mata, tanpa kehidupan, bagaikan mayat yang terbaring di dalam peti mati.
Mayat ini entah dengan cara apa diubah menjadi jenazah lilin. Lapisan lilin luar berbentuk Zheng Yijing, sedangkan jenazah di dalamnya memiliki rupa yang sama sekali berbeda.
Tidak, itu salah.
Lilin terus meleleh hingga tak tersisa sedikitpun.
Saat ini, seluruh wajah Zheng Yijing telah menghilang. Yang tersisa hanyalah jenazah tak bernyawa itu.
Zheng Yijing sejatinya tak pernah ada.
Zheng Yijing yang sebenarnya adalah jenazah lilin yang telah eksis entah sejak kapan.
Tiba-tiba, jenazah lilin itu membuka matanya.
Bola matanya suram kehitaman tanpa kilau, tubuhnya dipenuhi aura kebusukan, memancarkan kesan kuno yang tak terdefinisi. Sepertinya ia telah eksis dalam wujud jenazah lilin ini selama bertahun-tahun, tak semuda penampilan luarnya sebelumnya.
"Makhluk-makhluk ini, satu per satu sungguh mengerikan..." Bisik Bos He yang bersembunyi di sudut, mulutnya pucat ketakutan.
Seluruh tubuhnya gemetar tak terkendali.
Baru pada detik ini ia menyentuh ujung gunung es dunia gaib yang sesungguhnya.
Jenazah lilin Zheng Yijing tak melakukan gerakan menyerang. Dengan kaku, ia berjalan cepat mendekati Yang Jian.
"Kalian semua jelas bukan orang sembarangan. Memang, mustahil berani mengusikku tanpa bekal. Tapi ini belum cukup." Ekspresi Yang Jian tetap datar, tak ada gejolak dalam hatinya.
Serangan tingkat ini memang mengerikan, tapi belum sampai ke tahap yang bisa menghabisi saya.
Tiba-tiba, mata hantu itu membelalak.
Segala sesuatu di sekitar terselimuti cahaya merah.
Wilayah Hantu enam lapisan diaktifkan.
Serangan gaib di sekitar tiba-tiba menjadi bebal, semuanya memasuki stagnasi sesaat pada momen ini.
Baik manusia maupun hantu sama-sama terpengaruh.
Tapi Yang Jian masih menangkap bayangan: mayat perempuan mengerikan di samping Sun Ren masih berjalan, meski kecepatannya sedikit berkurang, menjadi satu-satunya hantu gentayangan yang tak terpengaruh.
Selanjutnya adalah Zheng Yijing.
Matanya yang hitam berputar pelan, juga tidak sepenuhnya terhenti, hanya dampaknya cukup besar hingga tak bisa bergerak normal.
Namun waktu sesingkat ini sudah cukup bagi Yang Jian.
