Wajah Yang Jian sekarang sangat pucat, tubuhnya basah oleh noda air seperti mulai meleleh.
Padahal restart skala besar hanya 30 detik, kegaiban Danau Hantu sudah terasa tidak seimbang dan cepat menggerogoti dirinya. Tapi tanpa meminjam kekuatan Danau Hantu juga tidak bisa, karena Mata Hantu-nya akan bangkit dan membuatnya langsung tewas di tangan kebangkitan hantu gentayangan.
Meski saat ini Yang Jian adalah individu luar biasa.
Namun keistimewaan ini hanya berlaku karena hantu yang dia kendalikan adalah Bayangan Hantu.
Hantu-hantu lain belum mati suri, masih berpotensi bangkit kembali.
Hanya saja beberapa bayangan gaib bisa dikendalikan, contohnya tangan hantu, kutukan kotak musik, sehingga kekuatan gaib ini tidak merusak Yang Jian.
Tapi ada beberapa hal gaib yang tak bisa dikendalikan oleh bayangan hantu, seperti mata hantu, gaib Danau Hantu, anjing jahat yang tersimpan dalam memori.
Jika Yang Jian tak ingin membuang kekuatan gaib ini, dia harus mencari cara lain untuk membatasi dan melawannya.
Saat ini.
Nyala api menyala terang di lorong redup.
Tong Qian menyalakan Lilin Hantu merah, cahaya api hijau seram berkedip-kedip penuh aura ganjil.
Tapi di bawah selimut cahaya ini, dia justru merasa sangat aman.
Selama lentera belum padam, dia tak akan dibunuh hantu gentayangan manapun.
Ini adalah efek Lilin Hantu.
Setidaknya sampai saat ini belum pernah terjadi kasus kegagalan.
"Hanya melewati satu pintu saja harus menyalakan satu Lilin Hantu, sebenarnya ada apa di balik pintu itu?"
Jantung Tong Qian berdebar tak karuan, matanya melirik kamar berpintu terbuka di depannya.
Ruangan itu tanpa penerangan, gelap gulita, tak terlihat apapun.
Tapi dia juga tidak mempertanyakan keputusan Yang Jian, langsung berlari cepat sambil mengangkat lilin.
Tong Qian berusaha melewati kamar ini secepat mungkin.
Tak lama kemudian.
Saat dia melintasi pintu kamar itu.
Kejadian sebelumnya terulang lagi.
Tanpa pertanda maupun suara, potongan tulang orang mati tiba-tiba meluncur dari kamar gelap itu, menghantam tubuh Tong Qian.
Tong Qian sudah bersiap, dia sangat memperhatikan setiap gerakan yang berasal dari ruangan itu, saat ini tanpa ragu langsung menghindar.
Tulang orang mati yang beterbangan seolah dilempar sembarangan, kecepatannya tidak tinggi, sehingga secara refleks dia menghentikan langkah lalu mundur selangkah, berhasil menghindari tulang yang beterbangan itu.
Tapi tulang orang mati yang melayang itu tiba-tiba melanggar hukum fisika, berbelok secara tidak logis dan kembali mengejar Tong Qian.
"Ternyata benar seperti ini." Hati Tong Qian mendadak dingin, buru-buru dia menjongkokkan badan.
Dia tidak lupa sebelumnya Li Yang hampir terkena hantaman dengan cara serupa.
Meski tidak jelas akibatnya jika tertimpa, tapi segala hal yang menyangkut kekuatan gaib sekecil apapun berpotensi fatal.
Namun gerakan membungkuk Tong Qian gagal menghindari tulang terbang itu.
Tulang itu tiba-tiba kehilangan momentum persis saat hendak melewati ubun-ubunnya, lalu jatuh bebas.
Jatuhnya tepat mengarah ke tubuhnya.
Tapi, di tangan Tong Qian masih memegang Lilin Hantu yang terus menyala.
Seketika.
Api hantu hijau seram itu seperti diprovokasi, bagai air dingin dituang ke wajan minyak mendidih, nyala api tiba-tiba membesar dan cahayanya menyala-nyala.
Konsumsi tiba-tiba dari nyala lilin itu sangat besar.
Sebatang Lilin Hantu normal kini menghilang dengan kecepatan yang tak masuk akal di genggamannya.
"Plooong!"
Semuanya terjadi terlalu cepat, dan menghilang dengan sangat cepat.
Dengan suara tulang jatuh ke lantai yang bergema, Lilin Hantu di tangan Tong Qian tiba-tiba telah lenyap, terbakar habis dalam sekejap, namun potongan tulang itu tidak menghantamnya.
"Sebuah lilin hantu utuh terbakar habis dalam sekejap, benda ini ternyata begitu mengerikan..." Tong Qian gemetar ketakutan.
Dia sangat paham, dalam kondisi normal lilin hantu bisa bertahan setidaknya setengah jam, tapi hantu yang kuat akan mempercepat pembakaran, mempersingkat waktu penggunaan.
Sebaliknya, melalui tingkat intensitas pembakaran lilin hantu, kita juga bisa menilai tingkat kengerian hantu tersebut.
Tapi situasi seperti hari ini benar-benar pertama kali bagi Tong Qian, bahkan bagi Yang Jian pun ini pengalaman pertama.
Perlu diketahui, satu tebasan golok kayu bakar yang mampu membongkar hantu gentayangan pun tidak cukup membuat lilin hantu terbakar habis, paling banyak hanya sekitar sembilan puluh persen.
"Masih terpaku di situ untuk apa? Segera menjauh dari ruangan itu!" seru Yang Jian.
Teriakan itu membuat Tong Qian tersentak dan langsung tersadar.
Tanpa basa-basi, dia buru-buru berlari ke depan, kabur dari ruangan gelap gulita itu.
Setelah menjaga jarak yang cukup aman, dia baru bisa menarik napas lega, dan serangan kedua tidak terjadi, namun bayangan kejadian tadi masih membuatnya trauma.
"Apakah hantu di ruangan itu sudah mencapai tingkat keganasan seperti ini?"
Li Yang juga melihat kejadian yang baru saja terjadi, dia sangat terkejut.
Sepotong kecil tulang orang mati, ketika dilempar ternyata bisa menghabiskan seketika satu batang Lilin Hantu.
Kemudian Li Yang kembali melihat ke arah tulang orang mati yang jaraknya tidak jauh dari dirinya.
Kalau tadi komandan tim tidak menahan serangan itu, dia pasti sudah terkena.
Begitu kena serangan, melihat dari kondisi pembakaran Lilin Hantu tadi, pasti mati tanpa ampun.
"Aku bisa bertahan hidup jelas bukan karena komandan tim sekadar menahan serangan dengan santai. Kalau cuma begitu, kondisi komandan tidak mungkin tiba-tiba memburuk sampai separah ini... Pasti ada pengorbanan besar yang diberikan."
"Yang tampak sederhana seperti menahan serangan, mungkin di baliknya ada risiko gaib yang sangat besar."
Dari pengamatannya terhadap kondisi Yang Jian, Li Yang mulai menebak sebagian situasi.
Hanya saja dia tidak tahu kalau Yang Jian punya delapan lapisan Wilayah Hantu yang bisa melakukan restart dalam skala luas.
Apalagi menduga kalau demi memutar balik nyawa, Yang Jian sampai secara aktif mengaktifkan delapan lapisan Wilayah Hantu untuk menyelamatkannya.
Yang Jian tidak berkata apa-apa. Seperti orang biasa, dengan wajah dingin dia melanjutkan: "Kalau tidak ada masalah, mari lanjutkan. Kamar nomor 100 sudah dekat di depan. Langkah terakhir jangan sampai ada kesalahan. Sumber daya di tangan harus digunakan saat diperlukan, jangan dihemat."
Dia tidak pernah meremehkan keganasan tempat ini.
Hanya saja serangan gaib yang tampak main-main tadi ternyata begitu mengerikan, ini benar-benar di luar perkiraan.
Dengan dalam-dalam melirik ruangan itu sekali lagi, Yang Jian menarik kembali tatapannya, mencatat nomor ruangan 104 yang mengerikan ini.
Ini jauh lebih ganas daripada ruangan nomor 88 yang dihadapi sebelumnya.
Meski serangan semacam itu bisa dihindari, konsekuensi jika terkena pukulan itu takkan sanggup kau tanggung.
Jika diri sendiri tidak bisa restart, mungkin Pengendali Hantu tingkat komandan tim akan mati di sini.
Syukurlah semua berhasil diatasi tanpa insiden, meski harus mengorbankan beberapa hal, tapi Yang Jian merasa ini sepadan.
Tak lama kemudian.
Ketiganya melewati ruangan terakhir, sampai di depan pintu ruangan nomor 100.
Pintu ruangan ini juga terbuka, lampu di dalamnya menyala normal tanpa kedipan.
