Mayat-mayat yang berjatuhan bagai air pasang langsung menelan Yang Jian, Li Yang, dan Tong Qian.
Setelah tertimpa mayat, barulah mereka menyadari jumlahnya jauh lebih banyak dari yang terlihat mata. Seolah semua mayat berkumpul membentuk lubang besar, mengubur manusia dalam-dalam hingga tak bisa melihat luar.
Yang mengerikan, mayat-mayat ini bukanlah jasad tak bergerak.
Saat tertimpa, Yang Jian baru merasakan mayat-mayat ini seperti punya kesadaran, terus mendekatinya. Ribuan tangan dan kaki tiba-tiba muncul menangkapnya erat-erat, melilit tubuhnya.
Celah di sekitarnya semakin menyempit.
Mayat-mayat di sekitar bergerak-gerak gila, tekanan dahsyat menghantam.
Rasanya seperti sedang dijejalkan ke tembok sedikit demi sedikit, tanpa bisa melawan.
"Ini maksudnya menguburku hidup-hidup dalam tumpukan mayat?" Hati Yang Jian mendadak dingin, pikiran itu muncul di benaknya.
Saat ini, tubuhnya sudah mulai berubah bentuk akibat tekanan mayat. Sesak napas dan rasa terhimpit yang hebat datang, seperti orang hidup yang dikubur dalam-dalam di bawah tanah.
Perasaan ini sangat tidak menyenangkan.
"Tapi dia adalah makhluk luar biasa, tidak perlu bernapas untuk bertahan hidup, bahkan jika tubuhnya rusak pun tidak akan mati."
"Hanya saja Yang Jian sama sekali tidak mengizinkan dirinya terkubur di sini oleh tumpukan mayat seperti ini."
"Dia berusaha melawan."
"Kekuatan sekuat apapun sia-sia belaka, mayat-mayat di sekitar selalu bisa menggilas dengan kekuatan yang lebih mengerikan, membuatmu tak bisa melawan."
"Untuk mendorong mayat-mayat ini harus menggunakan kekuatan gaib."
"Bayangan Hantu kini bergoyang, bagaikan kegelapan pekat yang menyebar dari tubuh Yang Jian ke sekelilingnya."
"Mayat-mayat yang terselimuti Bayangan Hantu langsung kehilangan kekuatan gaib tertentu, menjadi lemas tak berkutik, tak lagi kaku maupun mendekati Yang Jian."
"Sekitarnya mulai sedikit longgar, seperti bata tembok yang sedang dikorek perlahan."
"Tapi jumlah mayat di area lain terlalu banyak. Begitu satu bagian longgar, mayat dari sekitarnya langsung berduyun-duyun mengisi celah-celah yang terbuka."
"Bayangan Hantu menyebar, menghalau mayat-mayat yang mendekat."
"Konfrontasi gaib resmi dimulai."
"Bayangan Hantu Yang Jian jelas unggul. Meski mayat di sekitar seolah tak berujung, bayangan itu tetap bisa meluas ke sekeliling walau dengan kecepatan yang agak lambat."
"Setidaknya tidak ada risiko terkubur hidup-hidup. Tapi Tong Qian dan Li Yang mungkin menghadapi bahaya. Jadi aku harus cepat keluar dari sini."
"Ekspresi wajahnya berubah samar. Tangannya membersihkan mayat-mayat di sekitar, merenggangkan anggota tubuh melalui celah-celah jasad."
Tapi tetap tertutup rapat oleh tumpukan mayat.
"Jadi, paku peti mati yang kulempar tadi mungkin tidak sepenuhnya mematikan hantu gentayangan itu. Kalau tidak, mayat-mayat di sini tidak akan serumit ini."
Saat ini, tubuh Yang Jian perlahan mulai mengeluarkan noda-noda air.
Dia menggunakan kekuatan gaib Danau Hantu, memutuskan untuk memasukkan semua mayat ini ke dalam Danau Hantu.
Mayat-mayat ini bukan hantu sejati. Sekalipun jumlahnya banyak, tidak akan bisa memenuhi Danau Hantu. Jadi dia tidak khawatir danau itu akan mencapai batas maksimal sehingga tidak bisa lagi menampung hantu.
Noda air yang merembes semakin banyak, perlahan mencemari mayat-mayat di sekitarnya.
Pada akhirnya, mayat-mayat mulai meleleh terus-menerus. Bukan, itu bukan meleleh, melainkan anggota badan yang perlahan tenggelam ke dalam genangan air, seolah dilahap.
Tak lama kemudian.
Mayat-mayat di sekitar benar-benar menghilang, barulah Yang Jian memiliki ruang gerak.
Tapi masih belum cukup.
Masih banyak mayat yang tersisa.
Genangan air perlu terus menelan mayat, bayangan hantu juga harus terus menyebar untuk mencegah mayat-mayat sekitar datang lagi.
Semua berjalan lancar.
Percaya tak lama lagi dia akan terbebas dari belenggu mayat-mayat ini.
Namun tepat di saat ini...
Sebuah mayat yang tak mencolok tiba-tiba membuka matanya. Tubuhnya mulai mengalami perubahan cepat: bagian yang membusuk berbalik ke kondisi seperti baru mati, kulit kehitaman berubah agak suram dengan bercak mayat... Tak lama kemudian, mayat tak bernyawa itu mulai bergerak-gerik aneh, bahkan mengangkat lengannya.
Seolah, sesaat, seekor hantu gentayangan tak kasatmata menempel padanya, memberikan mayat ini kehidupan baru.
Mayat yang bangkit secara ganjil ini kini didorong oleh mayat-mayat sekitarnya, mendekati Yang Jian.
Erosi bayangan hantu bisa menghalangi mayat lain, tapi tak mampu menghentikan yang satu ini.
Mayat ini langsung mengabaikan erosi bayangan hantu, tiba-tiba jatuh dari atas kepala Yang Jian.
“Apa?”
Yang Jian segera mencurigai sesuatu, tapi kecepatan mayat yang mengabaikan erosi hantu terlalu tinggi.
Sesaat kemudian.
Mayat yang jatuh itu menyentakkan lengannya, berusaha menangkap Yang Jian.
Dengan reflek cepat, Yang Jian menggenggam pergelangan tangan mayat itu, menghentikan pendekatannya.
Tangan hantu yang menghitam mampu mengendalikan satu arwah gentayangan, biasa digunakan untuk melawan hantu tingkat rendah.
Tapi mayat yang tiba-tiba bangkit ini jelas bukan hantu biasa.
Dalam kondisi tangan hantu menangkap, mayat ini perlahan bangkit dari tanah. Kekuatan besar yang berasal dari lengannya membuat Yang Jian terkejut.
"Apakah benda ini sudah mengabaikan pengaruh tangan hantu?"
Yang Jian merasakan kengerian. Ia ingin segera mengambil golok kayu bakar untuk membongkar hantu di hadapannya.
Namun sayangnya golok itu sudah tidak ada di sisinya, sebelumnya telah dilempar dan belum berhasil dikembalikan.
Mayat ganjil ini berdiri sepenuhnya di hadapan Yang Jian, menahan tekanan dari tangan hantu.
Selain itu, mayat ini berbeda dengan hantu yang terlihat sebelumnya.
Citranya telah berubah.
Tapi Yang Jian yakin ini adalah hantu gentayangan mengerikan yang mondar-mandir di lantai tiga.
Oleh karena itu, Yang Jian percaya hantu ini bisa mengganti tubuh dengan mayat mana pun di sini.
"Apakah hantu mencariku karena aku memicu aturan membunuhnya? Atau karena terlalu banyak mayat kuhancurkan sehingga menariknya?" Wajah Yang Jian muram, tak ada jalan mundur.
Ruang sempit ini hanya berisi dia dan hantu itu. Mayat-mayat berserakan di sekitar, dan jika tebakannya benar, mayat-mayat ini bisa berubah menjadi tubuh hantu kapan saja.
Namun tak sempat ia berpikir lebih jauh.
Mayat ganjil di depannya tiba-tiba mengulurkan tangan lain dan mencekik leher Yang Jian.
Tenaga telapak tangan itu tidak besar, tapi mengandung kekuatan yang tak bisa dilawan.
Krek!
Suara patah tulang yang nyaring terdengar. Leher Yang Jian ditarik dengan paksa oleh mayat ganjil ini hingga patah. Kepalanya langsung terkulai lemas ke salah satu bahu.
"Benda ini…" Wajah Yang Jian dingin. Matanya menatap tajam makhluk hantu di hadapannya.
Satu per satu mata hantu mulai membuka diri dengan gelisah.
Wilayah Hantu lima lapisan langsung diaktifkan, berusaha mengusir arwah gentayangan ini dari pandangan.
Namun di bawah cakupan wilayah hantu lima lapisan, mayat ini tetap tak bergeming berdiri di tempat, seolah tak terpengaruh sama sekali.
Yang Jian bahkan tak mampu melepaskan diri dari belenggu mayat ini.
"Hantu ini mengerikan, jauh lebih menakutkan dari perkiraanku." Getar aneh menyentuh hati Yang Jian.
Karena sekarang ia melihat, kaki mayat ganjil ini ternyata menginjak genangan air. Tak hanya gagal diusir oleh wilayah hantu lima lapisan, juga tak dibungkam oleh Danau Hantu. Meski hanya mencuri 40% kekuatan gaib Danau Hantu yang merupakan peristiwa gaib Tingkat S, bahkan empat lapisan kekuatannya saja sudah cukup menelan sebagian besar hantu gentayangan.
Huu!
Tanpa pikir panjang.
Sebatang Lilin Hantu merah menyala tiba-tiba.
Yang Jian tak memilih untuk melawan langsung. Ia tahu di lingkungan seperti ini ia tak akan bertahan, harus meminjam kekuatan barang-barang gaib.
Di tempat yang dipenuhi aura gaib ini, lilin hantu langsung meledak sesaat setelah dinyalakan.
Seberkas cahaya api yang seram tiba-tiba mengembang, hanya dalam hitungan detik, sebatang lilin langsung habis terbakar.
Tapi kekuatan yang meledak dari lilin hantu yang terbakar seketika itu sungguh mengerikan.
Mayat itu melepaskan Yang Jian, lalu mundur selangkah.
Namun cahaya api datang dan pergi dengan cepat.
Tiga detik kemudian, lentera pun padam.
Tapi dengan memanfaatkan momen ini, Yang Jian yang telah melepaskan diri langsung menerobos mayat-mayat di sekitarnya, merangkak keluar dengan paksa dari tumpukan jasad ini.
Lilin Hantu tidak hanya mengusir hantu gentayangan, tapi juga menghilangkan aura gaib dari mayat-mayat sekitar. Ditambah erosi dari Bayangan Hantu sebelumnya, barulah tercipta kesempatan baginya untuk bebas.
Berdiri di atas hamparan mayat yang bergelombang padat, Yang Jian menoleh ke kiri-kanan. Ia menemukan ribuan mayat berjatuhan dan bertumpuk tak terhitung lapisannya.
Ia tak melihat Tong Qian, juga tak menemui Li Yang.
Hanya melihat gumpalan api menyala di tengah tumpukan mayat, tapi nyala ini tak cukup terang, seolah dipengaruhi sesuatu.
Itu mungkin tungku api yang sebelumnya diletakkan di lantai tiga.
Dalam situasi seperti ini, tungku api pun tak bisa menyalakan mayat-mayat itu dengan mulus.
Adapun senjata gaibnya.
Saat ini entah terkubur di bawah mayat yang mana, sudah tak mungkin ditemukan.
Persis ketika Yang Jian masih merenung dengan hati yang belum tenang.
Dari tumpukan mayat tak terhitung, secara ganjil bangkitlah satu mayat lagi. Jasad itu berubah dengan cepat dengan cara yang tak wajar, berdiri tegak bagai patung suram tanpa gerakan.
“Hantu gentayangan di lantai tiga ternyata bisa mengganti mayat.” Wajah Yang Jian muram, dia tahu hanya ada satu cara untuk menghadapi hantu ini.
Melepaskan sepenuhnya api tungku, membakar semua yang ada di sini hingga bersih. Hanya dengan ini, tingkat keganasan hantu gentayangan akan turun.
Kalau tidak, di sarang hantu ini Yang Jian sama sekali tidak bisa melawan benda ini.
