Yang Jian yang telah keluar dari Hotel Caesar tidak buru-buru pergi.
Meski pintu penghubung ke dalam sudah disembunyikannya, pintu dari luar menuju dalam masih ada.
Begitu dia pergi, bisa saja ada orang iseng yang masuk ke Hotel Caesar.
Pintu emas berkilauan di lantai empat begitu mencolok. Siapa pun yang matanya normal pasti akan melihatnya. Bagaimana jika ada orang luar yang membukanya dan melepaskan hantu di dalam? Itu akan menjadi potensi masalah besar.
"Ubah tata letak Hotel Caesar. Sembunyikan pintu itu sepenuhnya."
Yang Jian menatap hotel lima lantai yang megah di hadapannya.
Posisi pintu tak bisa diubah, tapi desain bangunannya bisa dimodifikasi.
Jadi dia tak perlu menggeser pintu. Cukup dengan mengubah seluruh denah dan tata ruang Hotel Caesar, posisi pintu akan tersamarkan secara alami.
Seketika,
Mata hantunya terbuka lebar.
Wilayah Hantu menyelimuti Hotel Caesar.
Tanpa gangguan gaib, bangunan biasa ini dengan leluasa diubah-ubah dalam wilayah kekuatannya.
Ingatan tentang berbagai desain arsitektur dan tata letak mengalir di otaknya.
Tak lama kemudian, Hotel Caesar telah mengalami transformasi total dalam sekejap mata.
Segala sampah di dalam hotel telah disapu bersih, mayat yang tersisa semuanya dipindahkan dan dikuburkan, jejak-jejak gaib dihapus hingga tak bersisa.
Tapi yang anehnya, lantai empat hotel yang memiliki pintu emas itu menghilang tanpa bekas.
Lantai empat tidak hilang, juga tidak tertutup oleh gaib. Yang Jian hanya memanfaatkan tata ruang dimensi untuk menyembunyikan lantai tersebut. Dengan menambah sedikit ketinggian ke lantai satu, dua, tiga, dan lima, lantai empat pun menghilang sempurna. Posisi pintu tersembunyi di lapisan sandwich antara dua lantai.
Namun menghilangkan satu lantai pasti menarik perhatian. Lagipula, sebagian besar warga kota ini tahu bahwa Hotel Caesar memiliki lima lantai.
Tapi cara Yang Jian sederhana: membangun lantai enam tambahan, lalu mengubah lantai enam menjadi lima.
Di bawah pengaruh gaib yang memengaruhi dunia nyata, Hotel Caesar baru pun terbentuk.
Segalanya tampak tak berubah, namun sebenarnya semuanya telah berubah.
Kecuali mereka yang bertahun-tahun tinggal di Hotel Caesar, orang biasa mustahil menemukan kelemahan ini.
Tentu saja.
Jika ada Pengendali Hantu yang memiliki Wilayah Hantu dan sengaja menyelidiki, posisi pintu tetap akan ketahuan.
Tapi ini memang tak bisa dihindari. Penyamaran sebaik apapun takkan sanggup menahan investigasi gaib.
"Sudah, urusan di sini selesai. Kita harus pergi," kata Yang Jian.
Li Yang meletakkan ponselnya, "Komandan Tim, rumah sakit baru saja menghubungiku. Tong Qian sudah terbangun dari koma."
“Benarkah？Kukira dia akan pingsan dalam waktu yang cukup lama, tak disangka bisa cepat sadar. Bagaimana kondisinya？Sudahlah, jangan tanya lagi, sekarang kita pergi ke rumah sakit lihat langsung saja tahu.” Yang Jian berkata.
Keduanya segera meninggalkan tempat itu.
Sesaat kemudian mereka sudah muncul di rumah sakit kota ini.
Saat ini di ranjang pasien ruang ICU rumah sakit, Tong Qian telah terbangun. Dia masih duduk di sana dengan raut wajah kaku, seperti kehilangan arwah, matanya tak ada cahaya.
“Tong Qian, bagaimana kabarmu？Apa ada perbaikan？” Li Yang mendekat dengan penuh kewaspadaan sambil bertanya.
Pada saat ini Tong Qian memiliki potensi bahaya tertentu, karena tak ada yang bisa menjamin apakah ini benar-benar Tong Qian yang sadar atau kebangkitan seekor hantu gentayangan.
Dokter hanya mengamati melalui CCTV ruang ICU, tidak datang langsung ke kamar pasien untuk observasi.
Lagipula yang menyangkut urusan Pengendali Hantu, orang biasa harus mundur.
Tong Qian tidak berbicara, hanya duduk tertegun di sana seperti tidak mendengar.
Yang Jian berdiri di samping sambil mengamati, mata hantunya berputar perlahan, berusaha menangkap bau konspirasi.
“Semua normal, dia tidak ada masalah, juga tidak digantikan makhluk gaib. Hanya kesadarannya sepertinya mengalami perubahan dibanding sebelumnya.”
Tatapannya tertahan pada wajah hantu Tong Qian.
"Itu adalah wajah yang selalu tersenyum dengan ekspresi ganjil. Wajah ini tidak bisa dibedakan laki-laki atau perempuan, biasanya terlihat dingin dan menyeramkan. Tapi saat ini, ekspresi selain senyuman mulai muncul di wajah ini."
Kadang alisnya mengerut ringan, kadang terlihat seperti sedang merenungkan sesuatu.
Ekspresinya menjadi lebih beragam.
"Apa yang terjadi di sini?" Ada sedikit kebingungan yang muncul di hati Yang Jian.
Perubahan gaib pasti bukan tanpa alasan. Pasti ada penyebabnya, hanya saja penyebab ini belum berhasil diinvestigasi dengan jelas.
"Tong Qian, kau dengar kata-kataku? Jika mendengar, kuharap kau bisa menjawab." Li Yang terus bertanya, tetap menjaga kewaspadaannya.
Tiba-tiba.
Leher Tong Qian berputar, wajah dengan senyuman ganjil itu menghadap ke Li Yang.
Hati Li Yang mendadak dingin, mengira ini serangan gaib. Telapak tangan kurusnya secara refleks terangkat.
Tapi tak lama kemudian, wajah hantu itu membuka mulut dan berbicara: "Aku baik-baik saja. Hanya merasa ada sesuatu yang aneh."
"Apa yang aneh?" Yang Jian bertanya.
Tong Qian menjawab: "Dulu aku bisa jelas merasa wajah asliku yang mendominasi, bisa mengontrol senyuman dan tangisan. Tapi setelah bangun kali ini, sepertiku telah berubah menjadi wajah hantu. Kesadaranku tertahan di wajah hantu ini, tak bisa kembali. Bagiku, senyuman ini justru menjadi wajah asliku."
"Tampaknya kesadaranmu bermasalah. Serangan gaib waktu itu mungkin ditujukan untuk kesadarannmu, tapi sepertinya terhalang oleh ekspresi menjulurkan lidah. Akibatnya serangan kesadaran tidak berhasil. Jadi dalam konflik gaib, mungkin kesadaranmu berpindah ke wajah hantu ini. Kau harusnya ingat saat itu kau sempat menoleh ke belakang, kan?"
Yang Jian segera mulai mengingat kejadian sebelumnya dan melakukan analisa deduksi.
"Waktu itu kau mengontrol wajah hantu untuk berbalik, kesadaranmu sedang mengontrol wajah hantu. Saat ini kena serangan hantu gentayangan yang menghapus kesadaran. Dalam kondisi seperti ini, hantu tidak bisa menghapus kesadaran wajah hantu. Makanya kesadaranmu tertahan di wajah hantu itu. Tapi aku tidak yakin apakah kondisi ini sementara atau permanen. Jika permanen, Selamat! Mungkin kau sudah menjadi individu luar biasa."
"Aku tidak tahu berapa lama kondisi ini bisa dipertahankan. Tapi kurasa ini bukan hal baik. Sepertinya banyak hal yang hilang... Rasanya sangat berbeda."
Ekspresi wajah hantu Tong Qian yang dingin dan menyeramkan, bahkan suaranya saat berbicara cukup membuat orang merinding.
Yang Jian berkata: "Banyak perasaan yang hilang ya? Pola pikir juga berubah. Tiba-tiba diri sendiri terasa asing, seolah menjadi orang lain."
"Benar." Kata Tong Qian.
"Ini bukan hal buruk. Perlahan-lahan akan terbiasa." Kata Yang Jian.
Li Yang kali ini berkata: "Komandan, jika situasi yang kau jelaskan tadi benar, maka kesadaran Tong Qian masih mungkin menghilang suatu saat, atau karakter aslinya perlahan terdistorsi karena pengaruh wajah hantu, hingga akhirnya berubah menjadi entitas yang sangat berbahaya..."
"Mengendalikan kekuatan gaib memang membutuhkan pengorbanan, tergantung apakah kau bisa menanggungnya. Tapi saat ini wajah hantu Tong Qian sedang dalam status hang, pengaruhnya terhadap kesadarannya sangat kecil. Satu-satunya kekhawatiran adalah bagaimana karakter seseorang akan berubah ketika memiliki kekuatan gaib namun kehilangan perasaan manusiawi."
"Mungkin akhirnya akan menjadi monster tak beda dengan hantu jahat, atau mungkin membuang sifat buruk manusiawi, melampaui manusia hidup dan hantu gentayangan, menjadi eksistensi yang paling murni."
Yang Jian menyebutkan dua kemungkinan.
Li Yang memahami penjelasan itu, ia mengangguk: "Inikah yang disebut kejatuhan, atau mempertahankan jati diri?"
"Ringkas sekali. Nasib seorang Pengendali Hantu tanpa emosi tergantung pada kemampuan kontrol diri. Meskipun hantunya dalam status hang, insting membunuhnya tetap ada. Insting ini mengendap dalam hati, bahkan bisa mempengaruhi tindakan sang Pengendali."
"Contohnya?" Tong Qian melanjutkan bertanya.
"Sulit dijelaskan dengan kata-kata. Aku akan membuat eksperimen untukmu."
Yang Jian berjalan beberapa langkah ke samping, tiba-tiba dengan sengaja mengeluarkan suara tawa.
Sesaat kemudian.
Kepala Tong Qian berbalik dengan cepat, wajahnya yang tersenyum menghadap ke Yang Jian. Saat ini seolah-olah tawa arwah gentayangan akan bergema di dalam kamar pasien.
Jelas terlihat Yang Jian sengaja memicu aturan membunuh wajah hantu.
