Wang Xiaoming membawa Yang Jian menggunakan kursi roda listrik menuju kamar pasien tempatnya sebelumnya.
"Kalian keluar dulu, aku ingin sendirian sebentar." Katanya kepada perawat dan dokter di kamar.
Orang-orang di kamar tak berlama-lama, langsung menaruh pekerjaan dan pergi cepat. Tapi sebelum pergi, dokter mengingatkan: "Profesor Wang, kondisi penyakit Anda sangat buruk, harus lebih banyak istirahat. Waktu aktivitas sebaiknya tidak lebih dari satu jam."
"Aku paham." Wang Xiaoming mengangguk.
Setelah melihat perawat dan dokter pergi, Yang Jian membuka mulut: "Apa yang ingin kau bicarakan berdua? Soal kertas kulit manusia itu?"
Dia menduga Wang Xiaoming sudah mengetahui sesuatu dari kertas kulit manusia, ingin menjadikannya modal untuk transaksi dengannya.
Wang Xiaoming tak buru-buru bicara. Perlahan dia melepas plester di punggung tangannya, lalu mencabut selang infus dari tubuhnya dan melemparkannya sembarangan.
“Tidak terburu-buru, saya ingin mencoba membujukmu agar menyetujui permintaan Cao Yanhua.” Dia memandangi Yang Jian dengan tatapan tenang.
Yang Jian berkata: "Mustahil ada orang yang mau melakukan hal seperti ini. Hal ini terlalu banyak mencari masalah dengan orang. Jika hanya mengundang satu dua orang saya masih bisa setuju, tapi meminta saya mengundang semua yang tersisa, saya tidak punya keahlian seperti itu."
“Kau tidak perlu merendahkan diri. Sebenarnya kau yang paling cocok untuk mengundang para komandan tim itu menghadiri rapat. Kau sudah banyak berinteraksi dengan mereka - Li Jun, Wei Jing, Cao Yang bertiga adalah kenalan lamamu. Liu San, Li Leping, Wang Chaling, dan He Yiner juga pernah kau temui. Bahkan Shen Lin pun sudah kau lihat selama peristiwa Danau Hantu.”
“Bukankah markas punya 12 komandan tim? Masih ada tiga komandan tim lainnya yang belum pernah saya temui.” Yang Jian membuka pembicaraan.
“Tiga yang tersisa?”
Wang Xiaoming menjelaskan: “Saat Rencana Komandan Tim diimplementasikan dulu, ada satu posisi komandan tim yaitu Jiang Shangbai. Belakangan kau bunuh dia sehingga ada lowongan. Markas terus mencari kandidat baru, dan lowongan ini akan diputuskan dalam rapat komandan tim kali ini. Dua komandan tim tersisa, salah satunya bernama Zhang Jun. Wajar saja kau belum pernah bertemu karena dia selalu beraktivitas di luar negeri, baru-baru ini kembali ke dalam negeri. Satunya lagi status dan informasinya dirahasiakan, bahkan saya pun tidak tahu. Tapi Cao Yanhua pasti tahu, meski dia pasti tidak akan memberitahunya.”
“Tapi selama rapat komandan tim, asal kau bisa mengumpulkan anggota yang tersisa, komandan tim tak dikenal itu pasti akan muncul juga.”
Yang Jian mengatakan: “Saya hanya bertanya siapa saja komandan tim yang tersisa, bukan berarti menyetujui permintaanmu.”
Wang Xiaoming berbicara sendiri: "Setelah implementasi Rencana Komandan Tim, kemunculan situasi di mana para komandan tim tidak terkendali sebenarnya sudah diantisipasi sejak awal. Oleh karena itu, markas juga telah menyiapkan skema penyeimbang, yaitu memilih satu orang dengan kemampuan yang cukup kuat dari antara para komandan tim ini untuk mengendalikan mereka."
"Setidaknya kita harus mencegah para komandan tim ini tercerai-berai. Dalam situasi tertentu, mereka harus bisa dipersatukan. Tentu saja, jika mereka melakukan kesalahan atau bahkan terjerumus dalam kejahatan, harus ada kemampuan untuk mengurung komandan yang bersalah, bahkan menembak mati jika diperlukan."
"Komandan khusus ini, Cao Yanhua mendefinisikannya sebagai Komandan Penegak Hukum."
"Setelah pengamatan intensif dalam waktu yang cukup lama, sejauh ini kamulah yang paling memenuhi syarat. Karena itu kami ingin kamu menjadi Komandan Penegak Hukum ini."
Yang Jian mengangguk pelan setelah mendengar penjelasan ini: "Ternyata kalian memang ingin mempercepat kematianku. Jika benar-benar melakukan ini, cepat atau lambat aku pasti akan dihabisi oleh para komandan yang bersatu melawanku."
"Situasi seperti itu mustahil terjadi. Wei Jing dan Li Jun akan berdiri di sisimu."
Wang Xiaoming menambahkan: "Cao Yang juga memiliki hubungan baik denganmu. Jadi skenario yang kau khawatirkan itu tidak akan pernah terwujud."
"Aku menolak." jawab Yang Jian tegas.
Wang Xiaoming berkata: "Penolakanmu saat ini memang tepat, karena ini adalah tugas yang melelahkan tanpa imbalan. Tapi saya yakin akhirnya kau akan menyetujuinya."
"Mengapa kau yakin aku akan setuju?" tanya Yang Jian.
Wang Xiaoming menjelaskan: "Karena dengan menyetujui permintaan ini, semua benda gaib di markas besar akan menjadi wewenangmu. Syaratnya hanya satu - jangan melepaskan hantu gentayangan yang sudah diurung."
"Apa?!" Yang Jian menyentuh telinganya, ragu apakah salah dengar.
"Kau tidak salah dengar. Ini adalah persyaratan maksimal yang bisa diajukan Cao Yanhua."
Wang Xiaoming berkata: "Lilin Hantu, Hio Hantu, Boneka Pengganti Nyawa, hantu yang dikurung, barang-barang gaib khusus... Asal markas punya, kau boleh ambil semua, bahkan termasuk Pengendali Hantu di bawah komandan tim pun bisa kau kerahkan."
"Kecerdasanmu terbakar ya?" Yang Jian memandangi Wang Xiaoming dengan curiga saat ini.
Sulit dibayangkan, orang pintar seperti ini ternyata mengucapkan kata-kata seperti itu.
"Aku sadar, tidak linglung. Syarat yang kuajukan benar dan berlaku. Sekali pun aku mati, Cao Yanhua akan menepati syarat-syarat ini."
Wang Xiaoming bertanya: "Jadi kau tetap akan menolak?"
"Menyerahkan semua aset markas ke tangan satu orang?"
Yang Jian memicingkan matanya: "Kalian tega?"
"Tidak perlu khawatir. Situasi Pak Qin juga kau tahu. Sekarang hidup atau matinya tak jelas. Anggap saja sudah tiada. Setelah Pak Qin meninggal, siapa lagi yang bisa menstabilkan markas? Hantu yang dikurung, koleksi barang gaib, prop supranatural yang dibuat - siapa pun bisa mencurinya dari markas." Wang Xiaoming berbicara perlahan.
"Kasus mayat hidup yang dicuri sudah jadi bukti terbaik."
"Daripada begitu, lebih baik ubah milik publik jadi pribadi. Serahkan ke orang yang cukup berpengaruh, dan orang ini harus punya hak."
Wang Xiaoming melanjutkan: "Kau tidak ambisius, tidak serakah, yang terpenting karaktermu stabil. Percayalah, barang-barang itu di tanganmu hanya akan kau simpan di sudut, hampir takkan kau gunakan sembarangan."
"Dengar ucapanmu, bukankah Wei Jing dan Li Jun lebih cocok?" sahut Yang Jian.
Wang Xiaoming berkata dengan tenang: "Masih kalimat yang sama, mereka tidak cukup stabil. Wei Jing tidak bisa lepas dari hubungan dengan Guicha. Begitu Guicha bermasalah, dia juga akan terpengaruh. Li Jun dilukis oleh Ahong menggunakan Rias Hantu. Begitu Ahong mati, Li Jun juga akan menghilang, sama-sama tidak stabil. Mereka bisa jadi cadanganmu setelah ini, tapi tidak bisa jadi pilihan utama."
"Sebenarnya Ye Zhen dari forum gaib juga cocok untuk posisi ini, sayangnya dia bukan anggota markas."
"Singkatnya, yang memenuhi syarat tidak punya hak, yang punya kemampuan tidak memenuhi syarat. Belasan komandan tim sudah kami nilai. Banyak orang di markas berpikir kau sangat cocok. Lagipula akhir-akhir ini peristiwa gaib yang kau tangani memang terbukti. Meski hubunganmu dengan markas tidak baik, tapi dalam situasi seperti ini yang penting posisi benar. Tak peduli hubunganmu dengan markas baik atau buruk, tidak masalah."
Wang Xiaoming berbicara panjang lebar, berusaha membujuk Yang Jian dengan kata-kata.
Saat ini Yang Jian terus merenung.
Dia curiga ini jebakan Wang Xiaoming, juga menduga Wang Xiaoming ingin membiusnya agar setuju dulu, lalu terjebak dalam situasi sulit... Tentu saja tidak menutup kemungkinan ucapannya benar.
Lagipula setelah Pak Qin meninggal, komandan tim tidak bisa dikerahkan.
Jika markas tidak mencari penerus untuk menjaga posisi ini, pasti hari-harinya akan sulit.
"Komandan penegak hukum? Heh, syaratmu sangat menarik, tapi ini sama saja memanggang seseorang di atas api. Sekalipun aku tergoda menyetujui sekarang, kalau nanti tidak bisa menahan yang lain, yang mati pasti aku. Kau pikir para komandan itu orang baik-baik? Kalau diprovokasi, siapa pun berani mereka bunuh."
Yang Jian sangat tenang, tidak sampai otaknya menjadi panas.
"Benar, ini adalah posisi yang sangat berbahaya, tapi kau harus pahami Yang Jian, dengan tahap ini kau bisa berkembang pesat, melampaui para komandan tim lainnya. Jika kesempatan ini jatuh ke tangan orang lain, kau takkan punya keunggulan lagi."
Wang Xiaoming berkata: "Dalam tiga tahun ke depan, siapa yang bisa menahan tekanan dan menguasai markas, dialah yang akan mengarahkan masa depan. Risiko dan kesempatan selalu berjalan berdampingan. Dulu dalam Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan, kau berani bertaruh meski persentase keyakinannya kecil, kenapa sekarang tidak? Lagipula kali ini sekalipun kalah, kau tidak akan mati, sementara bisa mendapatkan imbalan memadai."
"Apakah kau ingin pasif menunggu kekacauan gaib tak terkendali, atau berdiri di posisi cukup tinggi untuk mengontrol perubahan situasi?"
"Yang Jian, ada hal-hal yang harus kau lakukan. Kabur tidak akan berguna."
"Posisi komandan tim penegak hukum ini pasti milikmu. Jika kau menyetujui, sebelum rapat komandan tim dimulai, akan kuberitahukan rahasia kertas kulit manusia itu."
Yang Jian menatap Wang Xiaoming: "Kau sedang Memberikan Tekanan padaku."
"Tidak, waktu kita mepet. Di Jepang, Komunitas Pengusir Roh sudah memilih 'Giok' mereka, dikendalikan oleh Pengendali Hantu berpengaruh besar. Di luar negeri, organisasi Raja telah terbentuk, menyatukan semua Pengendali Hantu termasyhur di sana. Sedangkan kita masih seperti pasir yang tercerai-berai."
"Karena itu, kita juga perlu seseorang yang bisa mengerahkan semua orang saat kritis, dan mempersatukan mereka ketika diperlukan."
"Sekarang kau boleh mengkerut, boleh menolak, tapi Rencana tidak akan berubah. Pasti harus ada yang melakukan ini."
Wang Xiaoming tetap tenang, seolah sedang menjelaskan sebuah fakta yang telah ditetapkan.
