Yang Jian saat ini menatap Wang Xiaoming yang duduk di kursi roda dengan wajah tampak sakit-sakitan.
Meski kondisi kesehatannya sangat buruk, pola pikir dan kecerdasannya tetap normal. Setiap perkataannya selalu mengganjal di hati karena bukanlah kebohongan yang disengaja, melainkan pengupasan untung-rugi suatu situasi yang dipaparkan langsung di hadapanmu untuk memaksamu membuat pilihan.
Jika kau menolak, Wang Xiaoming akan terus menambah modal dengan berbagai cara, memberimu tekanan, dan mengarahkanmu untuk menyetujui permintaannya.
Ini bukan konspirasi terselubung, melainkan strategi brilian yang menjadi metode andalannya.
"Maksudmu, asal aku bisa membuat rapat komandan tim berjalan mulus, aku akan menjadi komandan penegak hukum yang bisa menguasai semua sumber daya markas? Dan kau juga berjanji akan memberitahuku rahasia kertas kulit manusia?" tanya Yang Jian membuka pembicaraan.
"Benar," Wang Xiaoming mengangguk.
Yang Jian berkata: "Syarat yang kau ajukan kali ini memang menggoda. Akumulasi sumber daya markas memang luar biasa, baik dalam hal mengendalikan hantu maupun menangani peristiwa supranatural. Memiliki markas sebagai pendukung logistik adalah keunggulan besar."
Bahkan dirinya sendiri merasa tertarik.
Jika benar-benar bisa mengambil sumber daya markas secara bebas, tak perlu lagi menghemat penggunaan prop supranatural saat menangani kasus gaib.
Bahkan saat perlu menguasai seekor hantu gentayangan tertentu, bisa langsung mengambilnya dari markas.
Dalam kondisi seperti ini, jalan Yang Jian di masa depan jelas akan lebih mulus.
Tapi pengorbanannya juga tak kecil.
Maksud Wang Xiaoming jelas: Yang Jian harus membatasi komandan lain dan memerintahkan mereka saat momen krusial.
Tampak sederhana, tapi sebenarnya mengandung risiko besar.
"Saya ingin tahu, jika saya benar-benar melakukan sesuai permintaanmu, apakah akan muncul situasi di mana saya sudah bertindak, tapi janji kalian ternyata tidak sebaik yang dijanjikan. Mungkin saya hanya dimanfaatkan markas sebagai senjata." Yang Jian mengajukan asumsi, berharap Wang Xiaoming bisa menjelaskan.
"Heh... Batuk-batuk-batuk."
Wang Xiaoming tertawa, mungkin karena terlalu bersemangat, tidak bisa menahan batuk hebat.
"Apakah pertanyaan saya begitu lucu?" Wajah Yang Jian tetap netral.
Wang Xiaoming perlahan menyembunyikan senyumnya: "Memang agak lucu. Menurutmu sekarang, apakah markas bisa menghalangimu melakukan apapun? Seperti saat kau menyerbu markas dan mengambil kain kafan itu, siapa yang muncul selain Pak Qin? Sekarang Pak Qin sudah tiada, barang-barang markas bagai gudang pribadimu, bisa kau ambil sesukamu."
"Persetujuan markas tidak lagi penting. Jika ada yang masih belum paham, kau bisa membunuhnya sambil lalu."
Saat mengatakan ini, sorot mata Wang Xiaoming memancarkan kilatan dingin.
"Di masa khusus, gunakan strategi khusus. Kecuali beberapa orang tertentu, hampir semua anggota markas bisa dibunuh - termasuk Cao Yanhua. Kematian mereka tak pengaruhi kepentingan nasional. Sebagai komandan penegak hukum, kau punya wewenang menghukum mati mereka. Tak perlu banyak pertimbangan."
"Ternyata begitu." Yang Jian mengangguk.
Wang Xiaoming benar.
"Tidak akan terjadi situasi memanfaatkannya sebagai senjata. Di lingkaran supranatural, hanya segelintir orang yang bisa menghalangi dia. Markas besar meski dijaga Wei Jing, Li Jun, dan Cao Yang, tetap tidak bisa menghentikan Yang Jian yang ingin melakukan sesuatu."
"Lagipula, jika markas benar-benar melanggar perjanjian, itu sama saja dengan mengundang kematian."
"Tidak hanya Yang Jian yang akan murka, komandan tim lainnya juga akan sepenuhnya kehilangan kendali."
"Percayalah, Cao Yanhua pasti tidak akan melakukan hal bodoh seperti menggali kuburan sendiri ini."
"Syaratmu memang menarik, membuat hatiku sedikit tergoda. Tapi untuk masalah ini, aku perlu merenungkannya dulu." Setelah berpikir serius, hati Yang Jian masih goyah, namun belum mengambil keputusan.
Ini bukan taktik mengulur waktu.
Melainkan benar-benar belum bisa menentukan pilihan.
"Tentu, kau punya waktu untuk berpikir. Tapi harus cepat, paling lambat malam ini beri aku jawaban." Kata Wang Xiaoming.
"Baik, akan kuberi jawaban sebelum pukul enam sore ini." Balas Yang Jian.
Wang Xiaoming tersenyum: "Karena masalah pertama sudah ada kesimpulan, mari bahas hal kedua. Ini bisa dibicarakan di luar, tak perlu rapat tertutup."
Sambil berkata demikian, dia mengemudikan kursi roda listriknya menuju luar kamar pasien.
Yang Jian menyusul, keduanya kembali ke aula rapat.
"Profesor Wang, bagaimana hasil diskusi kalian?"
Cao Yanhua tak sabar mengejar jawaban.
"Yang Jian akan memberi jawaban sebelum pukul enam malam ini." Jelas Wang Xiaoming.
Cao Yanhua lega: "Bagus, itu sudah cukup. Yang Jian, pikirkan baik-baik. Apapun yang dijanjikan Profesor Wang, pihakku pasti tepati. Percayalah padaku."
"Dia sekarang mulai merasa penasaran."
Karena sikap Yang Jian tidak sekeras sebelumnya, ini menunjukkan ada kesempatan untuk hal ini, bukan tanpa harapan sama sekali.
"Mari kesampingkan dulu masalah ini, bicarakan hal kedua." Kata Yang Jian sambil menoleh ke Wang Xiaoming.
Wang Xiaoming membuka pembicaraan: "Hal kedua adalah kematian penanggung jawab Gao Ming. Salah satu tujuan rapat ini adalah menyelidiki penyebab kematiannya, siapa yang menghabisinya."
"Berani membunuh seorang penanggung jawab di depan mata markas besar, menurut kalian siapa Pengendali Hantu di lingkaran gaib yang punya nyali seperti ini?"
Li Jun berkata: "Membunuh penanggung jawab adalah kejahatan berat. Kita harus membalaskan dendamnya. Jika tidak segera diselesaikan, ini bisa menimbulkan masalah besar."
"Gao Ming tidak mati di Kota Dachang-ku. Aku tak mau ikut campur dalam hal ini." Jawab Yang Jian dengan dingin.
"Yang Jian, strategi investigasimu sangat efektif. Aku ingin minta bantuanmu menyelidiki. Jika ada hasil, tak perlu kau turun tangan, aku dan Wei Jing yang akan mengejar pelakunya." Ujar Li Jun serius.
Ahong di samping menambahkan: "Kita rekan kerja, harap Yang Jian bisa membantu mengungkap pelakunya. Jangan biarkan Gao Ming mati tanpa kejelasan."
Yang Jian memandang kerumunan, lalu berkata: "Di lingkaran gaib, tak mungkin ada Pengendali Hantu yang nekad membunuh penanggung jawab. Meski kebanyakan Pengendali Hantu punya masalah mental dan temperamental, kecerdasan mereka masih utuh. Membunuh Gao Ming hanya akan membuat mereka dikejar komandan tim, sama sekali tidak mendapat imbalan memadai."
"Wang Xiaoming, seharusnya kau lebih ahli dalam menganalisa kasus seperti ini. Apa maksudmu diam saja sambil duduk di sana?"
Wang Xiaoming perlahan berkata: "Kau benar, tak ada yang sengaja menghabisi seorang penanggung jawab, kecuali dalam situasi lain. Gao Ming mungkin dihabisi secara sembarangan, seperti pembunuhan tak sengaja, bagai seseorang yang tak sengaja menginjak mati semut saat berjalan."
"Gao Ming punya kebiasaan patroli keliling naik motor. Lokasi kematiannya dekat dengan Gedung 'Keselamatan' yang diblokir - tempat penyimpanan Lukisan Hantu. Kurasa ada yang menargetkan lukisan itu, dan Gao Ming kebetulan saja menyaksikan sesuatu."
"Yang Jian, jika kau menyelidiki lokasi kejadian, mungkin akan menemukan petunjuk."
Yang Jian menjawab: "Kau juga tahu, Pengendali Hantu yang bisa membunuh penanggung jawab dengan mudah pasti sangat berbahaya. Orang itu bahkan tak menghiraukan markas besar. Meski ketemu, apa kau yakin bisa menghadapinya?"
"Justru karena itu kasus ini harus dibahas dalam rapat komandan tim," sahut Wang Xiaoming.
Li Jun tiba-tiba berdiri: "Yang Jian, hari ini bisakah kau menemaniku ke TKP? Anggap saja ini bantuanku. Aku akan berhutang budi padamu."
Ahong menambahkan: "Yang Jian, aku tahu kau tak ingin terlibat. Tapi Li Jun sangat ingin menemukan pelakunya. Dari semua komandan tim yang datang, hanya kau yang ahli dalam pelacakan. Tolong bantu dia, kumohon!"
"Baiklah, kalian sudah memohon seperti ini. Aku akan temani kalian menyelidiki penyebab kematian Gao Ming." Mata Yang Jian berkedip, akhirnya menyetujui permintaan itu.
"Lagipula ini hanya hal kecil, penyelidikan juga tidak berbahaya, anggap saja bantuan."
Cao Yanhua berkata: "Jika begitu, Yang Jian dan Li Jun bisa mulai bekerja dulu. Penyebab kematian Gao Ming sangat penting, tak boleh ditunda. Mengenai rapat komandan tim, saya akan menunggu jawabanmu di sini. Saya yakin kau tak akan mengecewakan saya."
Urusan penting sudah selesai dibahas, dia juga tak ingin membuang waktu Yang Jian dan Li Jun lagi.
"Belum tentu, mungkin akan mengecewakanmu," kata Yang Jian.
Li Jun justru terlihat bersemangat: "Bagus! Dengan bantuanmu, saya yakin penyebab kematian Gao Ming pasti bisa diselidiki. Kali ini jika pelakunya ditemukan, saya takkan melepaskannya."
"Lalu tunggu apa lagi? Ayo berangkat sekarang!" seru Ahong.
Yang Jian menjawab: "Tak masalah. Jika kalian ingin pergi sekarang, saya akan menemani."
"Kalau begitu langsung berangkat!" Cahaya hijau seram mulai memancar dari tubuh Li Jun.
Itu adalah Wilayah Hantu dari api hantu.
Sesaat kemudian.
Ketiga orang di ruang rapat langsung menghilang tanpa bekas.
