Ini adalah jalan yang diblokir.
Di kota selangit ini, sulit dibayangkan masih ada area terlarang untuk dimasuki.
Yang Jian berjalan di jalanan, menengadah ke arah gedung tinggi di kejauhan.
Itulah Gedung 'Keselamatan'.
Dulunya kantor pusat Moment, namun kini gedung itu sudah lama diblokir. Semua jendelanya ditutup rapat dengan kain hitam untuk menyamarkan bangunan.
Tapi untuk situasi di sini, Yang Jian sekarang tidak tertarik menyelidiki. Di otaknya hanya terpikir perkataan Wang Xiaoming sebelumnya, yaitu tentang menjadi komandan tim penegak hukum.
Meski dia punya konflik dengan markas besar, perkataan Wang Xiaoming sangat benar.
Segala kontradiksi dan pertentangan tidak penting. Begitu Yang Jian menduduki posisi ini, dia secara alami bisa membuat suara-suara gelisah di dalam markas besar menghilang.
Juga tidak ada situasi dimanfaatkan markas besar sebagai senjata.
Karena sekarang markas besar sudah tidak punya Pengendali Hantu yang bisa mengendalikannya. Kalau bukan karena ini, Wang Xiaoming tidak akan terus merekomendasikan dia naik tahta.
Intinya Yang Jian cukup kuat, bisa mengendalikan orang lain.
"Risikonya terlalu besar. Lagipula markas masih punya komandan tim yang tersembunyi. Memaksaku keluar sekarang mungkin untuk mengujiku. Wei Jing, Li Jun, Cao Yang semuanya orang dalam markas. Mereka tidak berani sembarangan dijadikan kelinci percobaan. Kalau sampai ada yang tewas, itu akan menjadi pukulan berat bagi markas."
"Meski aku berstatus komandan tim, sebenarnya hanya gelar saja. Ditambah hubunganku dengan markas tidak baik. Di masa krusial seperti ini, mengorbankanku untuk menahan masalah adalah yang terbaik."
Yang Jian terus berjalan sambil merenung.
"Tapi yang paling menarik dari perkataan Wang Xiaoming adalah, begitu aku menerima posisi komandan tim penegak hukum, aku bisa memakai sumber daya markas. Ini sangat membantu untuk menyelesaikan masalah kutukanku dan menguasai hantu. Bahkan tanpa itu semua, aku bisa dapat prop supranatural dalam jumlah besar."
“Apakah melanjutkan mengambil risiko untuk maju lebih jauh, atau mempertahankan situasi saat ini dan berusaha bertahan hidup?”
Pikirannya masih terus berayun-ayun.
Masalah ini tidak sesederhana itu, ada terlalu banyak trik tersembunyi di dalamnya, tidak sesederhana yang terlihat di permukaan.
“Yang Jian, kita sudah sampai. Apa yang kau pikirkan? Terlihat sangat serius.”
Tiba-tiba, suara Li Jun terdengar dari samping, menarik Yang Jian keluar dari perenungannya.
Ahong juga berkata: “Yang Jian, ini adalah tempat Gao Ming mati. Semuanya dipertahankan seperti aslinya, mayatnya tidak digerakkan sama sekali. Tapi sudah diselidiki, mayat sekarang tidak bermasalah, dan tidak ada jejak aktivitas gaib di sekitar.”
Yang Jian mengumpulkan kembali pikirannya. Ia menghentikan langkahnya, dan saat itu barulah ia menyadari dirinya berdiri di dalam batas garis peringatan. Di depannya terbaring mayat yang ditutupi kain putih, dengan bau busuk mayat yang familiar samar-samar tercium di sekitar.
Orang biasa yang mati tidak akan membusuk secepat ini.
Hanya Pengendali Hantu yang seperti ini, karena tubuh Pengendali Hantu pada dasarnya sudah rusak, biasanya dipertahankan oleh kekuatan gaib. Begitu mati, tubuh akan membusuk dengan kecepatan luar biasa.
“Maaf, tadi aku sedang merenungkan beberapa hal dari rapat sebelumnya.”
Yang Jian berkata: “Ini tempat kejadian perkara? Dari tampaknya semuanya terlihat normal.”
“Ya, semua yang ada di sekitar terlihat normal, tidak ada jejak aktivitas gaib yang tertinggal. Hanya saja saat kejadian, CCTV tiba-tiba mengalami gangguan gaib berupa garis-garis selama beberapa saat. Tapi setelah kembali normal, Gao Ming sudah menjadi mayat. Saya juga telah menyelidiki pejalan kaki yang muncul di sekitar sini malam itu. Sayangnya, tidak ada temuan apa pun.” Li Jun berkata.
“Semua situasi yang kau sebutkan itu wajar. Ketika seorang Pengendali Hantu membunuh, orang biasa tidak akan bisa melihatnya. Selain itu, di bawah pengaruh kekuatan gaib, CCTV pasti akan gagal berfungsi. Itulah mengapa dalam kasus supranatural, sangat sulit bagi kamera untuk menangkap gambar hantu gentayangan.”
Yang Jian mengangguk, tidak merasa ada yang aneh dengan penjelasan tersebut.
“Kau tahu sendiri aku tidak ahli dalam penyelidikan. Karena itulah aku meminta bantuanmu. Kuharap kau bisa menemukan pelaku kejahatan dengan caramu sendiri.” Li Jun melanjutkan.
“Akan kucoba semampuku, tapi tidak ada jaminan bisa menemukan si pembunuh.” Yang Jian tidak memberikan kepastian, dia hanya akan mencoba saja.
Li Jun menjawab: “Sudah cukup jika kau berusaha maksimal. Aku tahu kau tidak akan mengerjakan sesuatu asal-asalan begitu menyetujui permintaan.”
Saat ini Yang Jian berjalan mendekat, berjongkok di tanah dan membuka kain putih penutup di depannya.
Sebuah mayat membusuk tanpa kepala terlihat jelas.
Tapi tak lama kemudian, dia kembali menutupnya dengan kain putih.
“Jelas sekali Gao Ming dihabisi secara instan. Tidak ada bekas perlawanan atau upaya membebaskan diri. Seperti dugaanku, musuh kita ini makhluk yang sangat menakutkan. Perlu kau ingat, saat ini sangat sulit bagi seorang Pengendali Hantu untuk menghabisi seorang penanggung jawab wilayah dalam sekejap.”
Sambil berbicara, Yang Jian menunjuk ke arah samping: “Itukah motor milik Gao Ming?”
"Benar, Gao Ming tidak suka mengemudi. Hobinya satu-satunya adalah berkeliling kota mengendarai motor. Saat kejadian, dia sedang patroli dengan motornya," kata Li Jun.
"Jika diserang saat patroli, seharusnya motornya terjatuh di jalan."
Yang Jian berkata: "Tapi kenyataannya tidak. Motor itu sengaja dihentikan Gao Ming di pinggir jalan."
"Apa artinya ini?" tanya Ahong.
Yang Jian menjawab: "Ini membuktikan teori Wang Xiaoming benar. Gao Ming tidak sengaja dibunuh, tapi dihabisi secara spontan."
"Seorang penanggung jawab yang sedang patroli dengan motor. Jika pelaku sudah lama mengawasinya, lalu menyerang dan membunuhnya seketika, pasti Gao Ming akan terjatuh dari motornya. Karena ini tidak terjadi, berarti Gao Ming sedang mengendarai motor melewati sini ketika melihat sesuatu. Dia menghentikan kendaraan, melangkah beberapa meter ke depan - mungkin ingin bertanya atau mencegah seseorang."
"Pada momen itulah pelaku merasa heran."
Yang Jian mulai melakukan deduksi cepat. Dengan petunjuk sisa di TKP dan situasi lingkaran gaib, dia merekonstruksi peristiwa sebelum kematian Gao Ming.
"Mengapa pelaku merasa heran?" Li Jun mengerutkan kening.
"Karena pelaku mengira Gao Ming tidak bisa mendeteksinya."
Dengan tenang Yang Jian menjelaskan: "Jangan lupa kemampuan gaib Gao Ming. Meski tidak punya mata, dia bisa melihat semua fenomena supernatural. Karakteristik ini membuatnya mudah menemukan Pengendali Hantu atau mendeteksi arwah gentayangan."
"Maksudmu pelaku muncul di sekitar sini mengira semua orang tidak bisa melihatnya, tapi tak disangka dilihat oleh Gao Ming. Gao Ming menghentikan motornya, lalu berjalan beberapa langkah ke depan. Tindakan ini membuat pelaku menyadari dirinya terlihat, sehingga memilih membunuh Gao Ming?" Ahong segera paham.
"Benar, seperti itu." Yang Jian mengangguk: "Meski belum tentu 100% tepat, tapi kemungkinan besar tidak jauh meleset."
"Karena itu, pelaku tidak berada di dekat Gao Ming, tapi di lokasi yang jauh."
Kemudian Yang Jian mendatangi motor Gao Ming, langsung duduk di atasnya, lalu menoleh ke arah kiri tertentu.
Di depan arah tersebut, tepat terletak mayat Gao Ming.
Li Jun melihat ke arah itu: "Apakah itu sebuah toko mainan?"
Seberang jalan raya terdapat sebuah toko mainan yang sekarang sudah diblokir, kosong melompong.
"Tidak, kemampuan gaib Gao Ming bisa mengabaikan pengaruh bangunan. Jadi yang dia lihat bukan toko mainan, tapi area di belakang gedung ini." Kata Yang Jian.
"Itu gedung perkantoran."
"Lebih ke belakang lagi." Lanjut Yang Jian.
Saat itu, Ahong dan Li Jun serentak bersuara: "Gedung 'Keselamatan'?"
"Tepat! Gao Ming melihat arah Gedung 'Keselamatan', tapi tidak tepat mengarah ke gedungnya. Ini berarti yang dia lihat bukan hantu di dalam gedung, tapi fenomena gaib yang mendekati gedung ini." Jelas Yang Jian.
"Ikut saya."
Mata Hantu Yang Jian membelalak, wilayah hantunya menyelimuti sekitarnya.
Seluruh bangunan di sekitar mulai menjadi buram, semuanya terselimuti cahaya merah.
Hanya dalam hitungan detik, semua bangunan di sekitar kecuali Gedung 'Keselamatan' menghilang.
Yang Jian berjalan ke depan, dia muncul di bawah Gedung 'Keselamatan'.
Ini adalah bagian tengah persimpangan, tepat menghadap mayat Gao Ming dan motor yang terparkir di pinggir jalan.
"Posisi pelaku kejahatan saat itu pasti di sekitar sini, perbedaan jarak kiri-kanan tidak lebih dari sepuluh meter," kata Yang Jian.
Ahong bertanya: "Meski kita tahu posisi pelakunya, tapi CCTV di sini tidak merekam orang mencurigakan. Lagipula ada periode waktu dimana kamera pengawasnya rusak."
"Dengan cara biasa kita takkan menemukan pelakunya, tapi metode khusus bisa mengungkap si penjahat."
Kaki Yang Jian mulai mengeluarkan air yang bergelombang.
Air ini agak keruh, dingin menusuk dan terlihat sangat dalam.
"Ini air Danau Hantu?" Li Jun mengenalinya dengan ekspresi terkejut.
Namun tak lama kemudian, sesuatu muncul mengambang dari air yang menggenang.
Itu adalah senjata Yang Jian, sebuah tombak retak berwarna keemasan.
"Apa yang akan dia lakukan?" Ahong mendekat dengan penuh rasa ingin tahu.
"Tidak tahu, mari kita lihat dulu." Li Jun menggelengkan kepala.
Yang Jian meraih tombak retak di depannya, lalu Bayangan Hantu di kakinya langsung menyebar ke segala arah.
Di dunia merah darah, permukaan tanah terkikis dengan kecepatan luar biasa oleh kegelapan yang menyelimuti ribuan meter persegi area dalam sekejap.
"Ini Bayangan Hantu milik Yang Jian." Li Jun menunduk memandang.
Setelah beberapa kali berinteraksi, dia paham kemampuan Yang Jian mengendalikan Bayangan Hantu.
Sesaat kemudian.
Yang Jian memicu perantara Golok Kayu Bakar.
"Seketika, di hadapannya muncul ribuan siluet orang yang bergelombang padat. Siluet-siluet ini memenuhi setiap sudut ruangan yang tertutup Bayangan Hantu, bahkan saling bertumpuk. Hanya pada satu posisi bidang datar saja sudah ada ribuan siluet orang dengan jumlah yang sulit dibayangkan, tak terhitung banyaknya."
"Orang-orang ini bukan manusia sebenarnya, melainkan rekaman sisa masa lalu yang dihadirkan melalui strategi gaib."
"Terlalu banyak perantara. Sangat sulit menyaring pelaku kejahatan dari semua perantara ini, apalagi belum tentu pelaku benar-benar meninggalkan jejak kaki." Yang Jian mengerutkan alutnya.
"Meski metode ini memungkinkan, dia tidak punya cukup waktu untuk menyaring satu per satu."
"Sudahlah, aku tidak bisa membantu Li Jun kali ini."
Yang Jian menggelengkan kepala, memutuskan untuk mengakhiri di sini.
Kemudian dia mulai menyimpan kembali Bayangan Hantu yang menutupi lantai.
Tanpa Bayangan Hantu, jumlah perantara berkurang drastis.
Siluet orang yang bergelombang padat mulai menghilang.
Tapi persis di saat ini...
Dari ribuan siluet padat itu, tiba-tiba salah satu siluet bergerak.
Bukan sekadar bergerak, siluet itu malah menembus ribuan media dan berjalan mendekatinya!
"Bagaimana mungkin?!" Yang Jian terkejut.
Siluet perantara yang bisa bergerak - situasi seperti ini hanya pernah dia alami dua kali: saat menghadapi Ye Zhen, dan dalam peristiwa 301 di Kota Dachuan.
Tidak.
Tunggu.
Ada satu kali lagi.
Saat memicu perantara di Kota Da Ao dan melihat Zhang Xianguang.
