Yang Jian kembali meninggalkan Kota Taiyuan, bersiap menuju hentian berikutnya untuk menemui sisa beberapa komandan tim.
Namun perjalanannya ke Taiyuan membuatnya agak terkejut.
Kota Taiping ternyata direkonstruksi di sini.
Rekonstruksi ini bukan sekadar membuat replika bangunan Kota Taiping lama, melainkan memulihkan makna filosofis di baliknya. Bahkan He Yiner berencana membuka kembali Jalan Hantu di dalam Kota Taiping yang baru.
Tapi terhadap situasi seperti ini, dia tidak bisa ikut campur.
Kecuali benar-benar membunuh He Yiner beserta dua orang tua dari kota tua yang selalu mendampinginya.
Tapi pengorbanannya terlalu besar, lagi pula tujuan perjalanan Yang Jian kali ini bukan untuk hal itu.
"Setelah melihat-lihat sekeliling, sisa komandan tim hanya Cao Yang, Wang Chaling, dan Zhang Xun. Dari segi jarak, lokasiku lebih dekat ke kota tempat Cao Yang berada."
Otak Yang Jian teringat dokumen arsip yang pernah dibacanya.
Meski Cao Yang sering bolak-balik ke markas bersama Wei Jing dan Li Jun, dia tidak menetap di sana melainkan memiliki kota tanggung jawab sendiri.
"Kota Dajin..."
Mata Hantu Yang Jian membelalak, mengintai ke arah kota tersebut.
Sesaat kemudian.
Cahaya merah melesat di langit, hilang dalam sekejap.
Hanya puluhan detik, Yang Jian sudah muncul di gedung tinggi Kota Dajin. Dari ketinggian, dia mengamati kota ini terlebih dahulu.
"Tidak ada peristiwa gaib terjadi. Sepertinya Cao Yang cukup bertanggung jawab sebagai penanggung jawab wilayah."
Dia tidak langsung mencari orangnya, melainkan menelepon terlebih dahulu untuk menghubungi.
Meskipun ponsel Cao Yang tidak dimatikan, tetapi tidak dapat dihubungi.
"Seperti yang tercatat dalam arsip, ponsel Cao Yang tidak bisa dihubungi. Staf koordinasi hanya mengatakan dia pergi menangani peristiwa supernatural, lalu HILANG..."
Yang Jian mengerutkan kening: "Lagi-lagi ada orang yang menghilang sementara."
Meski komandan tim sering menghilang, terutama Cao Yang yang selalu beralasan "pergi menangani peristiwa supernatural", tidak ada yang bisa menyalahkannya.
Tapi masalahnya Cao Yang sudah menghilang bukan satu dua hari, melainkan lebih dari sepuluh hari.
Komandan tim tidak mungkin butuh lebih dari sepuluh hari untuk menangani peristiwa supernatural. Biasanya ada hasil dalam tiga hari. Lebih dari itu berarti gagal dan mundur, atau tewas dalam peristiwa tersebut.
Melawan Hantu itu penuh dengan bahaya mengerikan. Hidup-mati bisa ditentukan dalam hitungan menit. Semakin lama ditunda, semakin berbahaya.
Bahkan ketika Yang Jian menyelidiki Hotel Caesar, hanya butuh dua hari. Satu hari di antaranya hanya menunggu api di hotel padam sebelum mundur sementara.
"Tanyakan pada staf koordinasi Cao Yang, mungkin ada petunjuk."
Langsung dia menuju kantor Cao Yang.
Seperti komandan tim lainnya, kantor Cao Yang sangat mencolok - menempati lantai paling atas gedung tertinggi di kota ini.
Tingginya lantai memungkinkan Pengendali Hantu menggunakan Wilayah Hantu untuk mencapai sudut mana pun di kota dengan cepat, bukan sekadar gaya-gayaan.
Pukul 20.30 malam.
Lampu di kantor Cao Yang masih terang benderang, beberapa pegawai masih bertugas.
Dengan lampu kantor yang berkedip-kedip, Yang Jian tiba-tiba muncul di tengah ruangan kantor.
Kehadirannya membuat pegawai yang sedang bertugas malam itu kaget, bahkan terlihat ketakutan.
Sebagai orang biasa yang menangani kasus supranatural, mereka cenderung terlalu waspada terhadap keanehan di sekitar. Fenomena tidak biasa sekecil apapun langsung diasosiasikan dengan hantu.
"Jangan panik! Ini Kapten Yang dari markas, beliau datang untuk inspeksi."
Seorang pria paruh baya tiba-tiba berteriak.
Mendengar ini, banyak orang langsung merasa lega.
"Kau, Wang Quan? Kau ikut Cao Yang ke Kota Dajin?"
Yang Jian memandangi pria itu dan langsung mengingat statusnya.
Pria ini pernah menjadi penanggung jawab aksi selama Peristiwa Lukisan Hantu. Meski hanya memimpin tim orang biasa, dia meninggalkan kesan mendalam pada Yang Jian.
Wang Quan berkata: "Kapten Yang, lama tak jumpa. Pertemuan terakhir kita masih di sekolah. Setengah tahun berlalu, Kapten masih tetap prima."
"Hanya hidup merana saja."
Yang Jian menanggapi: "Bekerja di bawah Cao Yang, pasti kau tahu jejaknya. Ke mana dia pergi?"
Wang Quan tersenyum getir: "Saya sudah melaporkan pergerakan komandan tim sebesar ini ke markas sejak lama. Saya benar-benar tidak tahu ke mana Cao Yang pergi. Sejak kembali dari peristiwa Danau Hantu terakhir, dia jarang berada di dalam kantor, sering sendirian pergi ke tempat yang tidak diketahui. Setiap kali bilang sedang menangani peristiwa supranatural, apakah benar begitu saya juga tidak tahu."
"Lagipula Cao Yang memiliki Wilayah Hantu, bisa pergi ke mana saja. Saya hanya staf koordinasi, bukan Pengendali Hantu, tidak bisa terus-menerus mengawasinya."
"Sepertinya dia punya rahasia yang perlu disembunyikan dari kalian dan markas." Yang Jian merenung.
Alasan Cao Yang bisa selamat saat tenggelam di Danau Hantu pasti bukan karena metode mengendalikan hantu dari markas. Pasti ada pengalaman khusus lainnya, kalau tidak kenapa dia memilih menjadi penanggung jawab di Kota Dajin ini daripada sering tinggal di markas seperti Li Jun atau Wei Jing?
"Akhir-akhir ini ada peristiwa supranatural atau lokasi tertentu yang dia perhatikan?" tanya Yang Jian.
Wang Quan kooperatif tanpa menyembunyikan apapun: "Terakhir kali Cao Yang mengambil beberapa arsip peristiwa supranatural, lalu menghilang sampai sekarang setelah bilang mau menanganinya. Arsip-arsip itu masih disimpan. Kapten Yang tunggu sebentar, dokumennya dikunci di brankas butuh waktu sebentar. Saya akan ambilkan. Kapten Yang bisa duduk dulu sambil istirahat."
"Xiao Liu, jamu Kapten Yang."
"Baik, siap."
Seorang pegawai mendekat: "Kapten Yang, Yang Mulia, mau teh atau kopi?"
Yang Jian tidak bicara, hanya melambaikan tangan memberi isyarat agar tidak diganggu.
Setelah menunggu sebentar, Wang Quan membawa beberapa arsip dokumen.
"Kapten Yang, ini adalah arsip peristiwa supranatural terakhir yang dilihat Cao Yang. Jika dia benar pergi menangani peristiwa supranatural, saya yakin barang-barang ini akan membantu," kata Wang Quan.
"Saya lihat dulu."
Yang Jian langsung membalik-balik halaman setelah menerimanya.
Arsip pertama terasa familiar: peristiwa Danau Hantu.
Tapi peristiwa supranatural ini sudah selesai. Mustahil Cao Yang kembali berkeliaran di sekitar Danau Hantu.
Dengan santai melemparnya, Yang Jian melihat arsip peristiwa supranatural kedua: Jalan Hantu Ganas.
"Kenapa kasus ini belum diselesaikan? Sudah setahun kan?"
Wang Quan melirik dan menjelaskan: "Kasus ini sangat khusus karena muncul secara acak, kadang di dalam negeri kadang luar negeri. Waktu kemunculannya juga singkat, sulit dilacak sehingga belum terselesaikan."
"Pantas saja."
Yang Jian kembali melempar arsip itu lalu mengambil yang ketiga: "Museum Horor? Arsip kasus ini pernah kubaca sebelumnya, masih belum selesai?"
"Belum. Karena dengan memblokir wilayah bisa mengurangi kerugian, ditambah tingkat bahayanya tinggi, jadi tidak diprioritaskan," jawab Wang Quan.
"Menarik. Arsip peristiwa supranatural yang dibaca Cao Yang semuanya tidak biasa, levelnya mencapai A. Apakah dia tidak takut mati? Atau ada alasan khusus sehingga harus menghadapi hantu dengan tingkat keganasan tinggi?"
Tatapan Yang Jian bergetar lemah, teringat peristiwa Danau Hantu.
"Setiap orang tahu peristiwa Danau Hantu tidak biasa, tapi Cao Yang adalah yang pertama terlibat."
"Sebelumnya kupikir Cao Yang gegabah, sekarang tampaknya alasannya bukan itu. Dia terus terlibat dalam peristiwa supranatural level tinggi, hanya saja sial terjebak di Danau Hantu."
"Sekarang saya mulai penasaran. Seorang Pengendali Hantu terus menerus terlibat dalam peristiwa supranatural berbahaya. Apa alasan sebenarnya di balik ini?" Yang Jian mulai menunjukkan rasa ingin tahu.
"Semua orang berusaha menghindari peristiwa supranatural, kecuali Cao Yang."
"Mungkin ini terkait kekuatan gaib yang dia kendalikan."
"Tapi ini hanya dugaan."
Yang Jian melanjutkan membuka arsip berikutnya - lagi-lagi peristiwa supranatural level A yang pernah dia temui sebelumnya, berkode nama: Jingqiaoqiao.
"Dia tidak membaca isi arsip, tapi memperhatikan kertas arsip ini banyak kerutan, menunjukkan Cao Yang sering membalik halamannya."
"Jika hilangnya Cao Yang benar untuk menangani peristiwa supranatural, seharusnya dia memilih kasus ini. Tapi kenapa harus menyembunyikan jejak bahkan tetap hilang kontak lama?"
Pikiran ini berputar di benak Yang Jian.
"Harus pergi ke lokasi peristiwa ini. Mungkin bisa menemukan Cao Yang."
Dia membalik dokumen arsip, memahami lokasi dan garis besar peristiwa gaibnya, lalu melempar dokumen tersebut.
Wang Quan merapikan arsip yang berserakan dan bertanya, "Ada temuan baru, Kapten Yang?"
“Dia mungkin pergi menangani peristiwa supranatural ini. Aku akan periksa lokasi kejadian, mencoba mencari Cao Yang. Saat markas mengadakan rapat komandan tim, dia malah menghilang. Aku terpaksa datang langsung. Jika selama ini dia menghubungi kalian, sampaikan pesanku ini.” Yang Jian berkata.
Wang Quan berkata: “Tentu aku paham. Sebelumnya aku sudah menerima telepon dari markas. Mereka memintaku segera melapor begitu bisa menghubungi Komandan Cao, katanya ada keadaan darurat yang mengharuskan dia ke markas. Tak disangka ternyata untuk rapat komandan tim.”
Di hatinya penuh rasa ingin tahu tentang agenda rapat tersebut, tapi sebagai informasi rahasia, dia tidak akan mencari tahu. Lagipula mengetahui hal itu tidak memberinya imbalan memadai.
“Sudah, aku berangkat. Kalian teruskan tugas jaga saja.” Setelah berkata demikian, Yang Jian bangkit dari tempat duduknya.
Dia kembali melanjutkan perjalanan.
Cahaya merah berkelip – tubuhnya sudah menghilang tanpa bekas.
Wang Quan menatap arip peristiwa supranatural berkode "Jingqiaoqiao" sambil mengerutkan kening, wajahnya menunjukkan kekhawatiran.
Jika benar sedang menangani kasus supernatural, seharusnya dalam belasan hari ini Cao Yang sudah menyelesaikannya. Kenapa sampai sekarang tidak ada kabar? Jangan-jangan seperti peristiwa Danau Hantu, terjebak lagi oleh kekuatan gaib?
Sepertinya tidak mungkin. Peristiwa Danau Hantu adalah kasus Tingkat S. Kasus ini tingkat keganasannya pasti lebih rendah, tidak sampai membuatnya terjebak lagi.
Tentu saja.
Ada kemungkinan lain: Cao Yang bukan terjebak atau hilang kontak, tapi tewas dalam peristiwa ini.
Pada saat yang bersamaan.
Yang Jian sudah muncul di langit sebuah kota.
Ini adalah sebuah kota kabupaten kecil, namun seluruh area kota ini dipenuhi kegelapan, tidak ada sedikitpun penerangan, jalan-jalan juga sunyi sepi tanpa seorang pun orang hidup, persis seperti kota mati.
Di sinilah peristiwa supranatural Jingqiaoqiao terjadi.
Karena adanya hantu gentayangan, warga sekitar sudah lama dipindahkan dan kota kecil ini pun diblokir.
