Seolah sudah menghafal arsip Zhang Xianguang, Lu Zhiwen menyebutkan nama, data kelahiran, orangtua, hingga riwayat pekerjaannya.
Ini sangat tak terduga.
Karena Yang Jian tahu, Zhang Xianguang adalah tokoh yang sudah lama berkecimpung di lingkaran gaib. Puluhan tahun lalu pernah masuk ke Kantor Pos Hantu, lalu menghilang.
Orang seperti ini sulit meninggalkan jejak di dunia. Sekalipun ada, informasi itu pasti terselubung misteri gaib. Mengungkapnya butuh pengorbanan besar.
"Ternyata pelakunya Zhang Xianguang? Kukira dia keluar dari batu, rupanya ada jejaknya. Kalau punya data arsipnya, bisakah kau beri kami petunjuk terkininya?" tanya Li Jun serius.
Tatapan para komandan tim lainnya tetap tertuju padanya.
Lu Zhiwen dengan wajah datar berkata: "Ini hanya dokumen tempat lahir Zhang Xianguang. Sebenarnya, jejak terakhirnya adalah mengajar di SD Shuangqiao, namun masa kerjanya kurang dari setahun. Setelah mengundurkan diri, tidak ada lagi informasi tentangnya."
"Dia seperti menguap dari dunia ini, baru muncul hari ini."
Li Jun langsung mulai merenung.
Cao Yang mengerutkan kening: "Jika demikian, informasi ini tidak terlalu berguna. Lahir tahun 42, kira-kira usianya sudah 80 tahun tahun ini. Dengan periode menghilang hampir 50 tahun, sulit membayangkan apa yang dialaminya jika terus bergerak di lingkaran gaib selama itu."
"Dan aku tidak percaya orang yang bersembunyi puluhan tahun ini tiba-tiba muncul hanya untuk Lukisan Hantu. Pasti ada agenda tersembunyi."
"Masuk akal. Tua tapi tak mati-mati, bersembunyi bertahun-tahun, pasti punya maksud tertentu." Li Jun mengangguk.
Meski yang lain tidak berkomentar, mereka diam-diam menerima penjelasan ini.
Orang berusia 80-an yang mempertahankan penampilan seperti usia 30 tahun dengan kekuatan gaib, aktif hingga kini tanpa pernah muncul di komunitas supernatural atau bergabung dengan markas sebagai komandan tim - apa selama ini hanya mengurus orangtua?
Jika benar cuma mengurus orangtua, tak masuk akal tiba-tiba muncul lalu membunuh penanggung jawab markas.
Jadi pasti ada agenda besar yang direncanakan.
“Tidak peduli apa yang direncanakan orang bernama Zhang Xianguang ini, pasti dia sangat berbahaya. Kalian wajib menemukan dan menghabisinya secepat mungkin, biarkan semua rencananya melihat hantu! Jangan sampai kita membiarkan dia begitu saja.”
Cao Yanhua segera berkata dengan nada tegas, seolah memberi perintah mutlak kepada semua orang.
Penciumannya tajam. Berdasarkan informasi yang ada, dia menyimpulkan Zhang Xianguang akan membawa krisis besar dan harus segera diselesaikan.
“Tentu saja.” Li Jun mengangguk.
Namun selain dia, para komandan tim lainnya diam seribu bahasa, seolah tidak menganggap serius perkataannya.
Dalam keheningan sesaat itu, Lin Bei yang baru jadi komandan tim tiba-tiba tersenyum: “Wakil Menteri, ini tidak semudah itu. Jika seseorang sudah merencanakan sesuatu selama puluhan tahun, pastinya skemanya sangat matang. Selain Zhang Xianguang sendiri yang ganas, mungkinkah dia tidak punya sekutu?”
“Kalau buru-buru mencari pelaku tanpa persiapan, akhirnya bisa seperti Gao Ming yang mati mengenaskan. Bukankah Yang Jian sudah pernah bentrok dengannya? Kemampuannya sudah terbukti. Menurutku, mustahil menghabisi dia tanpa kerjasama minimal tiga komandan tim.”
Usai bicara, Lin Bei melirik Zhou Deng di sebelahnya.
Zhou Deng langsung protes: “Liat aku ngapain? Kira aku nggak bisa ngalahin dia?”
“Bukan begitu maksudku. Cuma anggota baru biasanya lebih mudah mati.” jawab Lin Bei.
“Lu juga anggota baru kali!” balas Zhou Deng.
Lin Bei tersenyum sambil berkata: "Aku sudah jadi Pengendali Hantu sejak kau masih mencuri baterai motor. Kalau bukan karena menghilang lama untuk mengatasi masalah kebangkitan Hantu Gentayangan, pasti aku sudah jadi komandan tim. Sekarang cuma mengejar ketertinggalan saja. Jadi secara teknis aku bukan pendatang baru."
Dia bisa jadi komandan tim bukan karena senioritas, tapi karena terus menangani peristiwa supernatural akhir-akhir ini. Selain melindungi kota yang jadi tanggung jawabnya, juga untuk mengumpulkan jasa.
Dia paham betul, di dunia yang semakin ganjil ini, hanya dengan jadi komandan tim seseorang bisa melihat lebih jauh dan bertahan hidup lebih lama.
Kalau mengkerut ketakutan, pasti akan segera tersingkir oleh zaman. Lagipula, mereka yang mengendalikan hantu sudah berada di jalan tanpa putar balik - mati, atau terus maju membabi buta. Tak ada pilihan lain.
"Dengar ucapanmu itu aku jadi tak senang."
Zhou Deng menatapnya: "Seolah hanya kau yang pernah alami kebangkitan hantu. Aku juga turun dari bus gaib itu. Kalau kiraku tak layak jadi komandan, kau bisa tawar harga. Aku jual jabatan ini, setuju?"
Usai bicara, matanya menyapu tubuh Lin Bei dari atas ke bawah, seolah menaksir barang berharga apa yang bisa diambil.
"Cuma bercanda saja, jangan diambil hati." Lin Bei mengangkat bahu lalu diam.
Zhou Deng mengamatinya sejenak, memutuskan akan menyuruhnya pulang jalan kaki nanti.
Sebenarnya komandan lain juga meremehkan Zhou Deng.
Lin Bei setidaknya punya senioritas dan pengalaman panjang. Sejak turun dari bus gaib itu, dia memang sudah menyelesaikan banyak kasus supernatural. Karena itu layak jadi komandan.
Bandingkan Zhou Deng yang dalam segala hal tidak sebaik Lin Bei, alasan dia bisa menjadi komandan tim sepenuhnya karena baru-baru ini berhasil menyelesaikan peristiwa supranatural yang sangat pelik: Museum Horor, ditambah lagi sekarang sedang dalam masa pergantian komandan tim, bisa dibilang mendapat keuntungan. Jika dibandingkan dengan pemilihan komandan pertama dulu, satu peristiwa supranatural level A saja sebenarnya tidak cukup untuk menopang status seorang komandan tim.
"Kalau berdiskusi ya fokus pada diskusi, jangan membicarakan hal-hal yang tidak relevan dengan situasi." Yang Jian membuka mulut saat ini.
Orang yang jeli bisa melihat Lin Bei sangat tidak puas dengan Zhou Deng.
Tapi penunjukkan Zhou Deng sebagai komandan tim ditetapkan oleh markas, sementara penilaian markas sangat adil tanpa masalah apapun. Jadi sekalipun ada ketidakpuasan di hati, tidak boleh ditunjukkan di depan umum.
"Maaf, saya telah membuang waktu kita semua." Melihat Yang Jian bicara, Lin Bei tetap meminta maaf di depan umum.
Wang Chaling perlahan membuka mulut: "Wakil Menteri, apakah Bapak bersusah payah mengadakan rapat komandan tim hanya untuk menyuruh kami membalaskan dendam Gao Ming? Jika memang begitu, Bapak bisa saja mengeluarkan surat pencarian. Kalau kami bertemu Zhang Xianguang, tentu akan menghadapinya. Untuk apa duduk di sini saling bertengkar?"
Dia tidak tertarik pada eksistensi Zhang Xianguang, hanya ingin melompati topik ini dan mengetahui tujuan sebenarnya dari rapat ini.
"Benar, kasus pelaku kejahatan sudah terungkap. Tinggal pengejaran saja. Tapi kalau semua orang berkumpul hanya untuk membalas dendam Gao Ming, itu terlalu berlebihan."
Liu San mengangguk, menyetujui pernyataan Wang Chaling tersebut.
Cao Yanhua berkata: "Rapat ini terutama membahas lima hal. Pertama, menentukan dua belas kandidat komandan tim. Kedua, kasus pembunuhan Gao Ming. Karena sudah ada hasil, masalah ini bisa ditunda dulu dan akan ditangani kembali dalam rapat berikutnya. Ketiga, mengenai masalah komandan penegak hukum."
"Banyak dari kalian mungkin sudah menerima informasi lebih awal tentang rumor memilih seorang komandan penegak hukum dari dua belas komandan tim. Sekarang saya bisa umumkan secara resmi: ini bukan sekedar rumor. Kandidatnya sudah ditetapkan, yaitu Yang Jian si Mata Hantu, penanggung jawab Kota Dachang."
Dia mengumumkan hal ini di depan umum.
Meski banyak yang sudah tahu, prosedur formal tetap harus dijalani.
"Pengendali Hantu perlu dikendalikan, apalagi komandan tim. Yang Jian tidak berada di bawah komando markas. Dia eksis secara independen di luar struktur markas, memiliki otoritas penuh untuk mengerahkan dan menghukum semua komandan tim. Bagi yang belum paham kewenangan komandan penegak hukum, silakan baca dokumen di hadapan kalian - semuanya tercatat jelas."
"Tentu saja, jika ada yang keberatan dengan pengangkatan Yang Jian sebagai komandan penegak hukum, atau punya pendapat lain, silakan sampaikan sekarang."
Cao Yanhua berhenti sejenak, lalu mengamati ekspresi para hadirin.
Sayangnya, wajah-wajah pucat bagai mayat itu sama sekali tidak menunjukkan emosi. Mustahil menebak apa yang ada dalam pikiran para komandan ini.
"Maksud markas adalah agar komandan tim punya yang mengawasi di kemudian hari, bukan?"
He Yiner menyahut: "Saya tidak keberatan komandan tim perlu dikontrol. Tapi siapa yang akan mengawasi Yang Jian? Otoritasnya terlalu luas, bahkan bisa membunuh komandan tim. Jika dia main-main, kita tak punya cara menanganinya."
"Situasi luar biasa membutuhkan solusi luar biasa."
Cao Yanhua berkata dengan serius: "Probabilitas dua belas orang melakukan kesalahan lebih besar, tetapi probabilitas satu orang melakukan kesalahan lebih kecil. Dan saya percaya Yang Jian bisa menjalankan tugas ini dengan baik. Jika kau tidak tenang, biarkan waktu yang membuktikan. Saat ini kau tidak bisa menentang pembentukan Komandan Penegak Hukum dengan alasan tanpa dasar."
"Kalau sudah begitu katamu, saya tidak keberatan." Kata He Yiner.
Lin Bei menyela: "Wakil Menteri, saya sebenarnya tidak masalah dengan posisi Komandan Penegak Hukum ini. Ini langkah baik untuk mencegah komandan lain bertindak semena-mena. Tapi saya ragu dengan kandidatnya. Mengapa harus Yang Jian? Jika pemilihan berasal dari 12 komandan, bukankah saya juga bisa ikut mencalonkan diri?"
"Saya hanya memberi perumpamaan. Kapten Yang, jangan marah. Lebih baik kita bahas terbuka sekarang daripada nanti jadi duri dalam daging yang mengganggu semua pihak."
Wajah Yang Jian tetap tenang, seolah tidak mendengar sama sekali.
Cao Yanhua tertegun sejenak, tak menyangka komandan baru Lin Bei akan mengajukan pertanyaan seperti itu.
"Ini mau menyerang Yang Jian? Apa Lin Bei sebodoh itu?"
Wang Chaling tersenyum, matanya menyapu ke arah si botak.
"Skornya yang tertinggi, itu saja. Kalian bisa bandingkan dengan arsip Yang Jian. Dia banyak menangani peristiwa supranatural, bahkan beberapa kasus Tingkat S."
Lu Zhiwen dengan datar menambahkan penjelasan yang meyakinkan.
"Lalu jika ada yang menyelesaikan lebih banyak kasus gaib dari Yang Jian, apakah Komandan Penegak Hukum akan diganti atau tetap dia?" Lin Bei terus mendesak.
"Cao Yanhua ingin berbicara, namun saat itu Yang Jian menghentikannya dengan melambaikan tangan, Dia berkata: 'Sangat sederhana, siapa yang bisa menghabisiku, dialah Komandan Penegak Hukum baru. Jika tidak bisa menghabisi saya, maka semua keberatan harus kalian telan kembali. Tata krama, sayalah yang membuatnya untuk kalian patuhi, bukan kalian yang membuat aturan untuk membatasi saya.'"
"Siapa yang berani membangkang, maju sekarang juga. Saya punya cara untuk membuatmu tunduk."
Gayanya sederhana, kasar, bahkan sangat arogan.
Meski kata-katanya terdengar kasar dan tidak logis, tapi mengandung kemurnian.
Sikap tanpa kamuflase seperti ini seharusnya memicu penolakan, namun yang terjadi justru pengizinan diam-diam dari seluruh hadirin.
Bagi yang pernah berurusan dengan Yang Jian, mereka paham kemampuan destruktifnya yang luar biasa. Kekuatan inilah yang memungkinkannya menunjukkan ketegasannya tanpa perlu kamuflase. Meski terlihat kasar dan bodoh, tapi harus diakui argumentasinya terlalu solid untuk dibantah.
Lagipula, begitulah realita lingkaran gaib.
Tidak ada yang mau mendengarkan omongan orang yang bisa dihabisi dengan mudah.
Seperti Cao Yanhua yang ada di samping.
Sebagai orang biasa, dia tidak punya kekuatan mengikat para komandan tim.
Apakah Cao Yanhua tidak cukup cerdas atau berwibawa?
Bukan itu masalahnya.
Hanya saja dia bukan praktisi gaib, dirinya terlalu lemah. Sedikit sentuhan supranatural saja bisa berakibat fatal. Bagaimana mungkin mengelola semua komandan tim?
"Kamu masih mempertahankan sikap lamamu, itu bagus." Lin Bei tersenyum, tampak lega.
Yang Jian meliriknya: "Bertahan hidup turun dari bus gaib memang tidak mudah, tapi situasi sekarang sudah berbeda. Semoga kita bisa bekerja sama sebaik terakhir kali."
"Tentu saja." Lin Bei mengangguk.
"Lompati topik ini, langsung ke urusan keempat."
Layaknya pemimpin rapat, Yang Jian meminta Cao Yanhua mengabaikan urusan Komandan Penegak Hukum dan langsung beralih ke agenda berikutnya.
Cao Yanhua melanjutkan: "Urusan keempat..."
Setelah berkata demikian, matanya menyapu sekeliling ruangan sebelum berbisik: "Mengenai Rencana Bahtera Nuh."
"Ini informasi super rahasia, tapi mulai hari ini statusnya berubah. Aku sengaja membukanya agar kita semua siap mental."
"Rencana Bahtera Nuh? Kedengarannya seperti imigrasi ke Mars. Meski Pengendali Hantu bisa hidup tanpa oksigen, tetap saja mustahil..." Zhou Deng mulai mengoceh.
Wajah Cao Yanhua memerah gelap: "Rencana ini bukan buatan markas Asia! Ini konspirasi markas Pengendali Hantu luar negeri yang baru terendus Zhang Jun lewat infiltrasi ke organisasi Raja!"
"Validitasnya masih diragukan, tapi skala rencana ini benar-benar mengerikan. Aku hanya tahu garis besarnya."
"Wakil Menteri, jelaskan garis besar Rencana Bahtera Nuh itu. Aku penasaran." Wang Chaling membetulkan kacamatanya dengan serius.
Cao Yanhua berkata: "Pengendali Hantu dari luar negeri sudah tak mau lagi menangani peristiwa supranatural yang terus bermunculan. Para Pengendali Hantu termasyhur enggan mempertaruhkan nyawa, sementara Pengendali Hantu lapisan bawah mati-matian bertahan hidup. Ditambah para kapitalis yang dilanda kepanikan tiada henti menghadapi peristiwa gaib, Rencana Bahtera Nuh pun diam-diam disusun entah sejak kapan."
"Inti rencana ini adalah mengalihkan SEMUA peristiwa supranatural luar negeri ke wilayah kita. Dengan memanfaatkan kekuatan kami untuk menyelesaikan masalah mereka, mereka bisa menjamin keamanan wilayahnya sekaligus menekan perkembangan kita. Tujuannya jelas: mencegah kita bangkit dan melampaui mereka pasca-penyelesaian kasus-kasus gaib."
"Bajingan-bajingan ini!"
Li Jun langsung menghantam meja dengan kedua tangannya lalu berdiri.
Meski memakai kacamata hitam, api hantu yang seram di matanya tetap berkedip-kedip dengan ganas, mencerminkan kemarahan yang meluap.
Senyum di wajah Liu San tiba-tiba membeku: "Ini jelas provokasi perang antar komunitas gaib domestik-internasional. Kalau berani eksekusi, biar mereka mati semua! Dunia ini tetap akan berputar tanpa mereka."
"Mereka sedang mencari mati!"
Ekspresi beku di wajah Wei Jing mulai menampakkan aura mengerikan.
"Kebetulan, di Kota Tua Taiping yang baru kubangun masih banyak tablet leluhur tanpa nama. Aku ingin mengukir nama-nama orang asing di sana."
He Yiner juga menyunggingkan senyum dingin, melontarkan kata-kata penuh ancaman.
Zhou Deng tak berkata-kata. Diam-diam ia mengacungkan dua jari tengah.
Wang Chaling melepas kacamata dan berbicara perlahan: "Asap pasti ada apinya, kabar ini beredar pasti ada alasannya. Jika waktu implementasi rencana sudah ditentukan, saya menyarankan untuk langsung bertindak lebih dulu dan membunuh mereka, membuat Rencana Bahtera Nuh mereka gagal lahir. Kami sudah susah payah mempertahankan situasi saat ini. Begitu Rencana Bahtera Nuh mereka berhasil dijalankan, semuanya akan benar-benar hancur."
Cao Yang tersenyum lebar: "Ternyata orang asing lebih kejam. Yang Jian, Wilayah Hantumu bisa mengubah topografi dengan jangkauan luas. Bagaimana kalau mencoba membalikkan pulau-pulau dan benua itu untuk membersihkan kotoran di atasnya? Lagipula mereka sudah tak ingin hidup, biar kami antarkan mereka menemui Shangdi."
Yang Jian dengan wajah datar berkata: "Setelah kuhitung, Wilayah Hantuku saat ini tidak mampu melakukannya. Selain itu caramu sangat tidak manusiawi dan tidak layak. Pihak lawan juga punya Pengendali Hantu yang pasti akan menghalangi. Rencana ini baru mungkin berhasil jika kita membantai semua Pengendali Hantu di pihak mereka terlebih dahulu."
"Dia berani mengatakan Cao Yang tidak manusiawi?"
Keringat dingin mengucur di alut Cao Yanhua sambil menatap Yang Jian.
Lu Zhiwen dengan tenang berkata kaku: "Alasan rencana itu masih tetap menjadi rencana, bukan aksi, pasti karena syarat pelaksanaannya belum terpenuhi. Selama kekuatan kita cukup kuat, probabilitas pelaksanaan rencana mereka sangat kecil. Rapat penting semua komandan tim kali ini dimaksudkan untuk mencegah kejadian serupa, memastikan semua komandan tim bisa berkumpul di saat-saat krusial."
Begitu kata-kata ini diucapkan, semua orang langsung memahami pentingnya rapat komandan tim kali ini.
"Kali ini setara dengan sebuah gladi resik."
"Begitu ada peristiwa besar terjadi, 12 komandan tim wajib bekerja sama."
"Tapi kalian harus mengantisipasi upaya pembunuhan target mereka terhadap figur tingkat komandan tim."
Yang Jian tiba-tiba teringat sesuatu, lalu berkata: "Penanggung jawab Kota Da Ao, Luo Sheng adalah pengkhianat. Baru-baru ini saat aku jalan-jalan ke Da Ao, mereka pernah menyerangku sekali."
"Oh? Ada kejadian seperti itu?" Wang Chaling tertegun.
"Memang ada insiden tersebut. Laporan investigasi kasus itu sudah selesai, nanti akan kusuruh pegawai mengirim dokumen ke tangan kalian. Ini pertanda yang sangat buruk," kata Cao Yanhua dengan wajah berkerut khawatir.
BOOM!
Sebelum selesai bicara, suara petir mengguntur. Badai yang telah lama mengumpul di atas kota akhirnya mengguyur deras.
Tapi ubun-ubun kerumunan masih disinari terang matahari, sama sekali tidak terpengaruh.
Saat ini semua wajah kerumunan berkerut khawatir, mengamati ulang masalah ini.
Ada yang berani ingin menghabisi komandan tim markas?
"Zhang Jun, jangan-jangan ada apa-apa."
Li Leping yang selama ini diam tiba-tiba menyoroti hal berbeda, "Aku ingatkan sesuatu."
