Rapat komandan tim masih berlangsung.
Tapi saat ini kota telah diselimuti hujan deras yang ekstrem. Hujan ini begitu hebat hingga pandangan menjadi buram, jalanan sepi tanpa pejalan kaki. Tak ada yang berani nekat melanjutkan perjalanan.
Air hujan menerpa kotoran dunia, tapi tak sanggup membersihkan hal-hal gaib.
Di sebuah jalan, beberapa sosok buram berjalan mendekat dari kejauhan menghadapi hujan deras. Mereka tidak mengenakan jas hujan maupun memayungi payung, hanya berjalan di tengah tirai hujan.
Badai seolah-olah menyampingi tubuh mereka, tidak ada irisan antara keduanya.
Sebesar apapun hujan turun, tidak bisa membasahi baju orang-orang ini.
Adegan ganjil ini terjadi di jalanan. Seorang saksi yang terkejut hendak mengambil ponsel untuk memotret, namun mendapati lensa kamera gelap gulita sehingga sama sekali tidak bisa mengambil gambar.
Namun siluet ganjil itu datang dan pergi dengan cepat.
Sekejap mata mereka menghilang dari jalanan, lalu muncul kembali di seberang jalan raya sebelum akhirnya pergi melalui persimpangan lain.
Melanjutkan jalan dari persimpangan itu, terdapat sebuah jalan yang sudah lama diblokir.
Di tengah wilayah yang diblokir tersebut berdiri sebuah gedung tinggi.
Itulah Gedung 'Keselamatan'.
Beberapa sosok dalam tirai hujan itu langsung menuju gedung terkunci ini.
Sepanjang perjalanan tak ada yang menghalangi.
Karena sedang berlangsung rapat komandan tim, semua pimpinan kelompok sedang rapat. Banyak Pengendali Hantu berkumpul di markas. Meski jarak Gedung 'Keselamatan' dan markas tidak jauh, tak ada yang memedulikan kejadian di sini, sebab tak ada yang menyangka sekelompok orang akan merangsek masuk ke Gedung 'Keselamatan' di momen genting seperti ini.
Perlu diketahui, di dalam Gedung 'Keselamatan' tidak terdapat barang berharga apapun. Sebaliknya, tempat itu dipenuhi kegelapan dan kengerian. Siapa pun yang nekat masuk, hasilnya hanya satu: kematian.
"Tetapi orang-orang yang datang dalam hujan ini jelas tidak gentar akan kematian, tujuan mereka juga bukan untuk mengambil barang berharga apapun di dalam Gedung 'Keselamatan'."
Target orang-orang ini hanya satu.
Lukisan minyak ganjil yang pernah menguburkan sebuah kota, dalam arsip paranormal lukisan ini disebut sebagai... Lukisan Hantu.
Hujan terus turun.
Namun siluet dalam hujan telah menghilang ke dalam Gedung 'Keselamatan'.
Pada saat yang sama.
Di depan meja konferensi markas besar.
Di bawah naungan cahaya matahari, rapat komandan tim masih berlanjut.
Namun rapat ini juga hampir berakhir, karena beberapa hal penting telah didiskusikan, terutama Rencana Bahtera Nuh yang disebutkan Cao Yanhua benar-benar mengejutkan kerumunan.
"Saya yakin Zhang Jun di luar negeri tidak akan mengalami masalah. Dia sangat hati-hati dan mampu menyelamatkan diri, jadi kita tak perlu khawatir berlebihan."
Cao Yanhua melanjutkan di meja konferensi saat ini.
"Tentang garis besar Rencana Bahtera Nuh mungkin sudah kalian pahami. Meski mungkin tidak benar-benar terjadi, kita harus berjaga-jaga. Jika hari itu tiba, saya harap kalian bisa mengesampingkan permusuhan pribadi dan bersatu."
"Tentu saja, tak ada yang ingin melihat peristiwa supranatural sepenuhnya tak terkendali."
"Jika hari itu tiba, saya akan menghalangi."
"Wakil Menteri tak perlu khawatir, kepentingan nasional lebih penting daripada perseteruan pribadi."
Beberapa komandan tim mengangguk, menandakan kesediaan mereka untuk menyumbang ketika saatnya tiba.
"Lagipula begitu peristiwa supranatural benar-benar tak terkendali, mereka pasti akan menderita. Bagaimanapun tak ada orang yang terlahir sebagai yatim piatu. Semua punya kerabat, teman, keluarga. Tak ada yang ingin tinggal di dunia dimana fenomena gaib sudah lepas kendali."
"Terima kasih atas semua usaha kalian." Cao Yanhua mengucapkan terima kasih dengan tulus.
Yang Jian berkata: "Selama kami masih hidup, kekhawatiranmu takkan pernah terjadi. Tapi kau boleh terus menyelidiki. Jika benar ada aktivitas mencurigakan, aku akan kembali mengumpulkan semua komandan tim untuk membereskannya."
Cao Yanhua mengangguk setuju.
Tentu saja dia akan terus mengirim orang untuk memantau situasi ini. Keadaan yang sudah susah payah distabilkan ini bisa hancur jika para gila di luar negeri benar-benar menjalankan Rencana Bahtera Nuh. Semua kerja keras selama ini akan sia-sia belaka.
"Sekarang bahas urusan kelima yang kau sebutkan. Rapat ini sebaiknya tak berlangsung terlalu lama. Berkumpulnya semua komandan tim sebenarnya berisiko, jadi lebih baik kita percepat." Kata Yang Jian.
"Aku setuju. Tanpa komandan tim yang menjaga, banyak daerah rawan mengalami masalah." Wang Chaling langsung menyambut baik.
Dia sudah tak sabar ingin cepat kembali ke Kota Dadong.
Sekarang setelah Ye Zhen berhasil diatasi, rencananya bisa segera dimulai.
Cao Yanhua segera menanggapi: "Benar juga. Rapat kali ini memang harus efisien. Mari kita lanjutkan ke poin kelima..."
"Tunggu!" Namun baru saja dia mulai, suaranya terinterupsi.
Li Jun dengan serius menyela: "Sebelum itu, aku ingin mengajukan pertanyaan pribadi untuk Yang Jian di hadapan semua."
Cao Yanhua tertegun, segera menyadari maksud tersembunyi Li Jun.
Dia ingin membujuk berhenti, tapi setelah dipikir-pikir akhirnya mengabaikan.
"Apa yang terjadi?" Yang Jian memandanginya dengan tenang.
"Tentang kematian Wang Xiaoming, Profesor Wang. Saya ingin tahu kenapa waktu itu kau membunuh Profesor Wang?" Li Jun berkata dengan serius.
Wei Jing di sampingnya berkata dengan ekspresi mati rasa: "Aku juga ingin tahu alasanmu membunuh Profesor Wang."
Orang lain serentak menatap ke arah Yang Jian.
Beberapa komandan tim bahkan belum tahu peristiwa ini. Soalnya Wang Xiaoming meninggal pagi hari, sementara rapat dilakukan jam setengah dua siang. Saat kejadian, beberapa komandan tim bahkan belum tiba di markas, masih di jalan. Contohnya Lin Bei dan Zhou Deng, mereka sama sekali tidak tahu menahu.
"Apakah Wang Xiaoming dibunuh oleh Yang Jian?" Lin Bei agak terkejut dalam hati.
Meski tidak terlalu mengenal Wang Xiaoming dan jarang berinteraksi, tapi semua anggota lingkaran gaib dalam negeri tahu bahwa Profesor Wang dari markas meneliti hal gaib dan menyelesaikan masalah kebangkitan hantu gentayangan, statusnya sangat tinggi.
Yang Jian tidak terkejut. Ia melirik Li Jun lalu berkata: "Dia menembakku, jadi kubunuh. Masalahnya sesederhana itu. Siapapun, termasuk Wang Xiaoming, menyerang komandan tim adalah kesalahan. Apa salahnya aku menghabisinya?"
"Profesor Wang saat itu adalah pasien. Kau bisa saja mengabaikannya, kenapa harus membunuhnya?"
Li Jun masih bertanya dengan sungguh: "Aku tahu betul caramu. Profesor Wang sama sekali tidak mungkin melukaimu. Aku ingin tahu alasan sebenarnya kau membunuhnya."
"Alasan sebenarnya?"
Senyum dingin mengembang di sudut bibir Yang Jian: "Bisa saja kuungkapkan, tapi apakah alasan sebenarnya ini bisa membujukmu?"
Li Jun berkata: "Mengenai kematian Profesor Wang, saya tidak ingin ada tirai hitam yang tersembunyi di dalamnya. Apapun kebenarannya, saya akan menerimanya."
Yang Jian berkata: "Yang sebenarnya sederhana. Dia ingin mati di tangan saya, hanya itu saja."
Wei Jing mengarahkan wajah kehitamannya ke Yang Jian dan bertanya lagi: "Hanya begitu?"
Yang Jian berkata: "Hanya begitu. Kondisi tubuhnya sudah tidak akan bertahan lebih dari beberapa hari. Kalian semua tahu ini, jadi Wang Xiaoming mencari seseorang yang bisa mengakhirinya. Kalau tidak, mengapa dia menyerangku dengan pistol? Jika jawaban ini tidak memuaskan, saya tidak akan memberikan jawaban kedua."
"Ternyata memang begitu." Li Jun terdiam.
Dia bersama Wei Jing dan Cao Yang telah melakukan penyelidikan, dan kesimpulan yang didapat sama dengan jawaban Yang Jian.
Profesor Wang sedang memohon kematian. Dengan kematiannya sendiri, dia ingin mengakhiri segalanya dan membuka situasi baru.
Tidak ada konspirasi tersembunyi maupun permusuhan pribadi di balik ini.
"Saya paham. Maka perkara kematian Profesor Wang kita hentikan di sini." Li Jun kemudian menyalakan rokok dan menghirup dalam-dalam.
Sebenarnya dia tidak menyalahkan tindakan keras Yang Jian, hanya sulit menerima kenyataan kematian Profesor Wang. Karena itulah dia perlu mencari kebenaran sebagai hiburan bagi dirinya sendiri.
"Sudah tahu hasilnya, untuk apa bertanya lagi?" Cao Yang menggelengkan kepala, menganggap Li Jun kurang bijaksana.
Tapi justru sifat jujur seperti inilah yang membuatnya menjadi Li Jun.
"Baiklah, rapat dilanjutkan kembali." Cao Yanhua menyapu kerumunan dengan pandangannya, mengakhiri topik ini dan tak ingin membahas kematian Profesor Wang.
Masalah ini sudah selesai, membahas lebih lanjut hanya akan memancing kontradiksi.
"Hal kelima berkaitan dengan..."
Tapi ucapan itu baru saja terlantun.
Tiba-tiba.
Liu San di depan meja konferensi berdiri dengan cepat, lalu menatap ke satu arah kota dengan wajah berkerut khawatir.
Tak lama kemudian.
Bukan hanya Liu San, He Yiner, Li Leping, dan Lin Bei juga berubah ekspresi wajahnya, serentak melirik ke arah yang sama.
"Ada apa? Ada masalah apa?" Zhou Deng melirik ke kiri-kanan dengan bingung.
Wang Chaling mengerutkan kening, juga tampak tak paham.
Dia bukan Pengendali Hantu, persepsi terhadap hal gaibnya tidak terlalu kuat.
"Gedung 'Keselamatan'... runtuh." Mata Hantu Yang Jian berputar gelisah, mengintai ke kejauhan.
