"Kita sudah sampai di Kota Dahan."
Cahaya merah menerangi langit, namun segera menghilang tanpa bekas.
Delapan orang dengan ekspresi aneh muncul berturut-turut dari gang buntu di sekitar jalan. Kehadiran mereka yang tiba-tiba terasa tidak selaras dengan orang-orang sekitar, namun sama sekali tidak menarik perhatian.
"Lokasi nyata Kantor Pos Hantu Kota Dahan? Tapi menurut petunjuk arah dari kompas, Zhang Xianguang memang ada di sini."
Lu Zhiwen menyapu pandangannya ke sekeliling. Tatapannya langsung yakin pada posisi saat ini ketika melihat bangunan mangkrak lima lantai yang dikelilingi pagar di kejauhan.
"Bangunan mangkrak lima lantai itu?" Liu San mendekat perlahan, tatapannya tertancap ke depan.
Meski pernah melihat arsipnya, ini pertama kalinya dia datang ke sini.
"Ternyata biasa saja. Sulit membayangkan tempat seperti ini menyembunyikan Kantor Pos Hantu. Tapi tidak ada jejak Zhang Xianguang di sekitar, mungkin dia ada di dalam. Semoga kompasmu bisa membantu."
Li Leping mengamati orang-orang yang lalu lalang. Segalanya terlihat tenang di sekitarnya.
Sama sekali tidak seperti wilayah yang sedang terjadi peristiwa supranatural.
Dia juga tidak bisa merasakan aura gaib di sekitar.
Tentu bukan hanya dia, anggota lain pun merasakan hal sama.
“Apakah di dalam Kantor Pos Hantu atau tidak, masuk saja untuk melihat.” Wei Jing dengan raut wajah mati rasa.
“Langsung pergi begitu saja? Bukankah terlalu gegabah, apa tidak perlu persiapan atau penyergapan?” Zhou Deng menyarankan.
“……”
Yang lain memandangi Zhou Deng dengan tatapan aneh.
Penyergapan?
Kemungkinan besar lawan juga memiliki wilayah hantu, bagaimana kau mau menyergap?
“Sun Rui sebagai penanggung jawab Kota Dahan sekarang mengelola Kantor Pos Hantu. Jika Zhang Xianguang benar-benar masuk ke Kantor Pos Hantu, Sun Rui sekarang mungkin sudah menuju malapetaka. Jangan berlama-lama, segera masuk.”
Tatapan Yang Jian muram sekaligus penuh kekhawatiran.
Mata hantunya kembali membelalak.
Cahaya merah menyelimuti area depan, membentuk jalan dari wilayah hantu yang langsung menembus ke depan.
Di bawah pengaruh wilayah hantu, bangunan mangkrak di depan tiba-tiba berubah, tidak lagi seperti penampakan sebelumnya, melainkan berubah menjadi apartemen lima lantai bergaya modern yang berdiri di dunia redup, tidak eksis di dunia nyata.
Menginjak jalan yang terbentuk dari wilayah hantu, delapan orang - Yang Jian, Li Jun, Liu San, Li Leping, Lu Zhiwen, Zhou Deng, He Yiner, dan Wei Jing - langsung menuju gedung apartemen tersebut.
Lampu neon berwarna-warni berkelap-kelip.
Papan nama bertuliskan "Apartemen Neraka" berdiri kokoh di gerbang utama.
Meski namanya berubah, semua tahu ini adalah metamorfosis dari Kantor Pos Hantu.
Invasi agresif delapan orang ini secara langsung mengabaikan aturan Kantor Pos Hantu, bahkan pengelolanya pun tak bisa menghalangi masuk mereka.
“Pintunya tertutup.”
Namun ketika mereka tiba di pintu gerbang, mereka menemukan bahwa di balik pintu ternyata ada dinding tebal. Jalan untuk masuk ke dalam telah menghilang. Situasi ini sepertinya sengaja dibuat seseorang, seolah ingin mencegah orang luar masuk. Tentu ada kemungkinan lain, yaitu menghalangi orang di dalam untuk keluar.
"Barang yang dibangun oleh kekuatan gaib mungkin sangat kuat, tapi dalam situasi tertentu justru menjadi cacat."
Saat ini Wei Jing maju ke depan. Dia mengulurkan telapak tangannya ke dinding di depannya.
Memberikan sedikit tekanan.
Dinding di depan mata langsung runtuh bergemuruh.
Seketika.
Aula utama di balik dinding pun terlihat.
Namun saat ini, aula tersebut gelap gulita. Udara masih menyebarkan bau busuk mayat samar. Di mana-mana dipenuhi aura dingin yang menyeramkan.
"Sepertinya kita terlambat. Sun Rui mungkin sudah mengalami musibah." Wei Jing memeriksa sekeliling dengan ekspresi mati rasa.
Dia melihat hantu gentayangan yang mondar-mandir di aula.
Tidak terlalu mengerikan, tapi sangat berbahaya.
Sedangkan Sun Rui sebagai pengelola kantor pos mustahil tinggal di tempat yang penuh hantu gentayangan seperti ini.
"Tapi posisi yang ditunjuk kompas ada di sini. Zhang Xianguang mungkin belum pergi."
Lu Zhiwen mengeluarkan kertas bertuliskan nama Zhang Xianguang, lalu meletakkan kuas di atasnya.
Kuas itu berputar, menunjuk ke arah kegelapan di depan.
Ini jelas memberitahu kerumunan bahwa Zhang Xianguang masih berada di dalam Kantor Pos Hantu.
"Aku akan menerangi dulu, mari kita lihat situasi sekitar."
Li Jun membuka mulut. Dia menggunakan kekuatan gaib untuk menyalakan api hantu, mengusir kegelapan di depan mata.
Api hantu hijau seram melompat-lompat di aula utama lantai satu, kegelapan di sekitar mulai lenyap, situasi sekitar pun terlihat.
Aula megah berlapis emas sama sekali tidak terlihat menyeramkan, bahkan dilengkapi berbagai perabotan modern seperti sofa, bar, rak buku, dan TV.
Hanya saja tempat ini kehilangan popularitas, terlihat sangat sepi.
"Sun Rui memang mengalami musibah."
Wajah Yang Jian muram, tanpa ragu ia bergegas masuk, mata hantunya mengintai kegelapan, berusaha mencari jejak Sun Rui.
Ia sangat khawatir Sun Rui akan mati. Meski sebagai pengelola di sini seharusnya tidak bisa mati, tapi Zhang Xianguang yang mengerikan itu mungkin bisa menghabisi seorang pengelola.
Begitu pengelola mati, Kantor Pos Hantu akan kembali tak terkendali, semua usahanya selama ini menjadi sia-sia.
Tak lama kemudian.
Tatapannya mengunci posisi sebuah mayat, tepatnya mayat tanpa kepala.
Mayat tanpa kepala itu berdiri tegak dengan ganjil sambil memegang tongkat, tak bergerak sama sekali.
"Ini tubuh Sun Rui." Wajah Yang Jian berubah.
Kekhawatiran terburuknya ternyata terjadi. Sun Rui menerima pukulan berat, kepalanya terpenggal, hanya menyisakan tubuh yang mondar-mandir di Kantor Pos Hantu.
Kejadian ini identik dengan pembunuhan Gao Ming dulu.
Tak perlu diragukan lagi.
Ini perbuatan Zhang Xianguang.
"Tolong cari kepala Sun Rui. Jika dia masih di sini, mungkin masih hidup. Dengan menemukannya kita bisa tahu apa yang sebenarnya terjadi di sini. Lagipula Sun Rui tidak boleh mati, harus diselamatkan. Kalau tidak, tempat ini akan lepas kendali."
Yang Jian berkata: "Selain itu, ada hantu gentayangan di sini. Kalian harus hati-hati, jangan sampai terbalik."
"Ini hal kecil."
Wei Jing melepas tali jerami di pinggangnya. Dengan wajah datar, dia berjalan menuju kegelapan yang tak bisa dihilangkan.
Dalam kegelapan itu, tak ada yang lebih pekat daripada kegelapannya sendiri.
Karena kode namanya adalah Guicha.
"Sepertinya kita gagal. Tidak ada cara lain, kita harus menangani situasi di sini dulu. Kalau tidak, Kota Dahan akan kembali kena musibah." Li Jun mengangguk dan segera bertindak.
Anggota lain juga tidak banyak bicara, langsung mulai membereskan hantu gentayangan di sini.
Yang Jian bergegas menuju mayat Sun Rui. Tanpa ragu, dia langsung memakukan tombak retaknya ke tembok untuk mencegah anomali pada tubuhnya.
Tak lama kemudian.
Bahaya di aula utama lantai satu cepat dibersihkan. Beberapa hantu gentayangan tersembunyi ditemukan, lalu segera dikurung oleh para komandan tim.
Meski hantu-hantu itu berbahaya, tapi menghadapi kolaborasi delapan komandan tim jelas masih kalah.
Seiring waktu berlahan...
Kerumunan terus mencari kepala Sun Rui, sayangnya tak membuahkan hasil.
Tapi persis di saat ini...
"Ketemu! Aku menemukan sebuah kepala. Entah ini milik Sun Rui atau bukan." Suara Zhou Deng tiba-tiba terdengar.
Dia tidak tahu pergi ke mana, menghilang di tengah perjalanan selama beberapa waktu. Saat kembali, di tangannya memegang sebuah kepala.
Hanya saja kepala ini ditempeli kertas hitam yang menyatu membungkus seluruh bagiannya.
"Aku lihat dulu." Yang Jian segera menghampiri.
Zhou Deng berkata: "Kapten Yang, menurutmu ini Sun Rui? Dibungkus seperti ini, sama sekali tidak bisa dikenali."
Yang Jian menatapi kertas hitam itu.
Kertas ini mirip dengan surat hitam di Kantor Pos Hantu. Saat menangani kasus kantor pos dulu, dia pernah melihatnya. Tapi kertas hitam ini berkaitan dengan Tian Xiaoyue, manajer kedua Kantor Pos Hantu.
Tak ada keraguan.
Dia menerima kepala itu, mengulurkan tangan hantu kehitamannya dan langsung merobek kertas hitam yang membungkus kepala tersebut.
Bersamaan dengan terlepasnya kertas hitam, wajah Sun Rui terlihat jelas.
Kertas hitam itu rupanya memiliki kekuatan gaib yang menyegel segala hal tentang Sun Rui. Tapi sekarang segel itu gagal berfungsi.
Sun Rui yang hanya tersisa kepala segera membuka matanya. Kesadarannya kembali.
"Yang Jian?"
Sun Rui melihat Yang Jian tanpa terkejut. Langsung bertanya: "Sekarang tahun berapa? Berapa lama aku disegel?"
"Tidak lama. Mungkin tidak lebih dari setengah jam. Aku mengejar Zhang Xianguang. Dia paling cuma punya waktu setengah jam." Kata Yang Jian.
"Begitu rupanya." Sun Rui lega: "Kukira sudah bertahun-tahun."
"Jangan banyak bicara dulu. Aku akan menyatukan kembali kepalamu."
Yang Jian membawa kepala Sun Rui mendekati tubuhnya.
Bayangan hantu di belakangnya perlahan berdiri, menerima kepala dari tangan Yang Jian lalu meletakkannya di mayat tanpa kepala yang terpaku di dinding.
Perangkaian oleh bayangan hantu segera berefek.
Setelah kepala terpasang, lukanya menyatu sempurna seolah tak pernah terpisah.
Usai semuanya, Yang Jian mencabut paku peti mati yang menancap di mayat.
Seketika.
Sun Rui pulih kesadarannya.
"Sungguh memalukan kali ini, bukannya membantu malah merepotkan kalian," Sun Rui menghela napas.
Ia merasa malu melihat begitu banyak orang datang membantu.
"Pulihkan dulu kondisi di sini," kata Yang Jian.
"Baik."
Sun Rui mengangguk.
Sesaat kemudian.
Penerangan di apartemen redup tiba-tiba menyala terang. Pintu-pintu yang terbuka di dinding berdentum ditutup paksa lalu menghilang.
Hantu gentayangan di lantai dipaksa kembali ke kedalaman apartemen, tak bisa muncul lagi.
Hanya dalam beberapa menit, semua kembali normal.
"Inikah kemampuan pengelola? Luar biasa! Tapi bagaimana bisa kau kalah begitu menyedihkan?" Zhou Deng terkesima lalu memandang curiga.
"Tolong jangan ungkit hal memalukan ini. Beri aku sedikit kehormatan di depan banyak orang," pinta Sun Rui.
Zhou Deng berkata: "Baiklah, aku akan pergi ke samping untuk mengunjungi sekeliling, kau tidak keberatan, kan?"
"Tidak, silakan sering-sering datang duduk." Sun Rui menjawab.
"Sun Rui, di mana Zhang Xianguang?" Li Jun yang melihat situasi di sini sudah mereda, segera mendekat dan bertanya.
Komandan tim lainnya juga melihat kondisi di sini membaik, berhenti dari kesibukan mereka dan berkumpul.
"Silakan duduk dulu, akan kuceritakan perlahan." Sun Rui berkata sambil memberi isyarat agar semua duduk di sofa.
Tak lama kemudian.
Lantai cekung, beberapa sofa naik ke permukaan dan muncul di hadapan kerumunan.
"Situasinya darurat, tak ada waktu untuk membuang-buang."
He Yiner mendesak: "Jangan berlama-lama!"
"Baru saja Zhang Xianguang membawa tiga orang masuk ke Kantor Pos Hantu. Awalnya kukira mereka sisa kurir lantai lima dari dulu. Belakangan kukenali Zhang Xianguang dan jadi waspada. Ingin kujebak mereka di dalam, tapi baru bertatapan, kepalaku sudah terpenggal."
Sun Rui menghela napas: "Lalu dia membawa He Yuelian pergi dan memukul mundur Tian Xiaoyue. Aku tak bisa menghalangi, hanya bisa dibius dengan kertas hitam Tian Xiaoyue hingga tertidur pulas, lalu disembunyikan di suatu tempat di apartemen."
"Aku tak tahu kejadian selanjutnya. Tapi Kantor Pos Hantu pasti tak bisa menjebak Zhang Xianguang. Sekarang dia mungkin sudah pergi."
"Tapi dia masih di dalam Kantor Pos Hantu. Kuasku tak mungkin salah."
Suara Lu Zhiwen terus bergema dari mulutnya yang terbuka separo.
"Itu adalah Zhang Xianguang di dalam lukisan minyak. Dia dulunya adalah kurir surat di Kantor Pos Hantu. Setiap kurir setelah mengirimkan surat terakhir akan meninggalkan lukisan minyak dirinya sendiri di dalam kantor pos, dan orang di dalam lukisan itu selamanya terpaku pada masa itu. Dirinya di dalam lukisan hanya bisa eksis di dunia lukisan minyak, tidak mungkin muncul di dunia nyata."
"Jadi Zhang Xianguang di dunia nyata adalah Zhang Xianguang yang sejati. Yang di lukisan hanyalah rekaman masa lalu saat dia menjadi kurir surat."
"Begitu rupanya." Lu Zhiwen mengangguk pelan.
Yang Jian bertanya: "He Yue Lian terus tinggal di sini?"
Terakhir kali dia menyuruh He Yue Lian datang ke sini mencari Sun Rui, tak disangka kali ini malah bertemu Zhang Xianguang. Kebetulan yang terlalu mengherankan.
Sun Rui berkata: "Maaf, dalam situasi saat itu saya tidak bisa melindunginya."
"Sekarang He Yue Lian, Lukisan Hantu, semuanya ada di tangan Zhang Xianguang. Sepertinya semua yang ingin dilakukannya hampir selesai. Baru setelah ini hal yang paling saya khawatirkan."
Yang Jian mengerutkan alutnya, sekaligus merasa semua ini terlalu mulus bagi Zhang Xianguang.
Seolah semuanya berjalan sesuai rencananya.
"Saya harus bertemu dengan Zhang Xianguang di lukisan minyak." Kata Yang Jian.
"Ini tidak masalah." Sun Rui mengangguk.
He Yiner berkata: "Sementara situasi di sini sudah bisa ditahan, sekarang harusnya kita mengejar pelaku kejahatan. Dia belum lama datang ke Kota Dahan, pasti masih di sekitar sini. Tak lama lagi kita bisa menyusulnya."
"Percuma. Tanpa memahami apa yang diinginkan Zhang Xianguang, kita tidak bisa menghalanginya. Dia selalu selangkah lebih cepat." Kata Yang Jian.
“Yang Jian benar, berbicara dengan Zhang Xianguang dari masa lalu mungkin bisa mengungkap apa yang dia inginkan. Dengan begitu kita bisa mengalahkannya dan menghalanginya. Kalau tidak, terus mengejarnya dari belakang hanya akan membuat kita melakukan hal sia-sia lagi.”
Liu San mendekat dan berkata, "Sikap terburu-burumu ini tidak baik. Bagaimana jika rival kita memanfaatkan ini untuk menjebak kita? Kita bisa merugi."
He Yiner berkata, "Kalau terus ditunda, dia mungkin sudah kabur."
"Karena sudah sampai di sini, tak ada salahnya mendengarkan apa kata Zhang Xianguang dalam lukisan ini," kata Wei Jing dengan ekspresi datar.
"Kalau kalian semua setuju, aku tarik kembali usulanku tadi." He Yiner tidak bersitegang dan memilih mengalah.
Tak lama kemudian.
Sun Rui membawakan sebuah lukisan minyak.
Lukisan besar itu menggambarkan pria berusia sekitar 30 tahun mengenakan baju Zhongshan yang terlihat intelek.
Tanpa ragu, Yang Jian langsung mendekati lukisan itu.
Begitu menyentuh lukisan, sosoknya langsung terserap masuk menjadi bagian dari lukisan.
"Benda ini mirip dengan Lukisan Hantu," ujar Li Jun sambil memeriksa.
"Ayo kita ikut masuk lihat," kata Liu San penasaran ingin menyelidiki.
Yang lain juga ingin tahu sosok Zhang Xianguang ini, ikut masuk ke dalam lukisan bersama Yang Jian dan Liu San.
Tapi Zhou Deng menghilang entah ke mana, tidak ikut masuk.
Di dalam lukisan terdapat gedung lima lantai yang terasa mistis.
Ini adalah Kantor Pos Hantu versi lukisan.
"Yang Jian sudah datang?"
Kehadiran Yang Jian langsung menarik perhatian banyak orang di dalam lukisan.
"Ini bukan orang hidup, mereka semua adalah kurir lantai lima dari masa lalu. Setelah mengantarkan surat terakhir, seluruh memori mereka saat itu dipertahankan, bahkan kemampuan gaib juga dimiliki, hanya saja tidak mencapai level seperti saat masih hidup."
"Aku datang mencari Zhang Xianguang."
Dia langsung ke inti, berbicara tanpa basa-basi.
"Dia di sini." Beberapa orang dalam lukisan minyak menunjuk ke arah yang tidak jauh.
Zhang Xianguang berdiri di sana, memandang ke arah sini dengan rasa ingin tahu.
Yang Jian bergegas mendekat: "Dirimu di dunia nyata telah menyebabkan kekacauan besar di luar. Dia membawa pergi Lukisan Hantu, membawa He Yuelian, menghabisi seorang penanggung jawab... Aku ingin bertanya, apakah kau benar-benar tidak tahu apa yang ingin dilakukannya?"
"Dasar Zhang Xianguang, kau benar-benar bisa membuat kekacauan. Membunuh penanggung jawab kota, apa ini mau memberontak?"
Seorang lelaki tua yang terlihat kuno memandangnya dengan heran.
"Pantasan kau tak pernah menghilang, ternyata versi luar dirimu selalu hidup. Benar-benar mengagumkan." Seseorang berkata takjub.
"Cuma merepotkan generasi muda. Zhang Xianguang, lebih baik kau cepat mati saja." Seorang lainnya mendengus dingin, menunjukkan ketidakpuasan.
Komandan tim lain juga muncul. Mereka menatap tajam Zhang Xianguang, sama seperti Yang Jian yang ingin mendapatkan jawabannya.
"Masalah ini lagi."
Zhang Xianguang dalam lukisan menghela napas: "Sudah kujawab sebelumnya. Segalanya tentangku berhenti pada saat dia bebas dari Kantor Pos Hantu. Pengalaman dan rencananya setelah itu, aku benar-benar tidak tahu. Sejujurnya aku ingin membantu, tapi yang bisa kulakukan sangat terbatas. Lagipula waktu bisa mengubah orang, bukan?"
"Yang Xiao, bagaimana pendapatmu?" Yang Jian menoleh ke sosok lain.
Seketika.
Seseorang lain muncul dari sudut ruangan, orang ini memiliki kemiripan 70-80% dengan Yang Jian, sekilas terlihat seperti orang yang sama.
"Yang Jian? Tidak, bukan dia, hanya mirip." Liu San merasa heran.
"Yang Xiao? Ini mungkin samaran, status aslinya seharusnya ayah kandung Yang Jian."
Lu Zhiwen berkata: "Dalam arsip, ayah Yang Jian bernama Yang Xiaotian, ibu bernama Zhang Fen, asal usulnya dari Kota Dachang, Yang Town, Desa Meishan... Tapi ayah Yang Jian sudah meninggal belasan tahun lalu, penyebabnya kecelakaan mobil. Yang Xiao di sini seharusnya replika gaib yang ditinggalkan ayahnya sebelum meninggal, sama seperti Zhang Xianguang."
"Ternyata begitu."
Yang lain tersadar, sekaligus terkejut.
Tak disangka ayah Yang Jian dulunya juga Pengendali Hantu yang terlibat dalam peristiwa supranatural.
"Mengapa kau pikir saya tahu sesuatu?" tanya Yang Xiao.
Yang Jian menjawab: "Intuisi."
"Intuisi? Baiklah, menurut pemahamanku tentang dia, jika dia ingin melakukan hal besar, pasti akan pergi ke tempat mimpi buruk dimulai. Ini baik untuk memperkuat tekad maupun memutus masa lalu." Yang Xiao berbicara perlahan.
"Apapun yang direncanakan Zhang Xianguang, saya yakin dia akan mulai dari Kota Shuangqiao."
"Kota Shuangqiao? Kampung halamanmu?" Yang Jian menoleh ke Zhang Xianguang.
Zhang Xianguang dalam lukisan minyak mengangguk: "Benar, itu kampung halamanku. Tapi saya tak pernah menyebut ini di sini. Yang Xiao, bagaimana kau tahu?"
Yang Xiao hanya berkata: "Berbicara dalam mimpi itu kebiasaan buruk."
"Ternyata begitu. Kekuatan gaibmu pernah menggangguku?"
Zhang Xianguang tersenyum getir: "Di Kota Shuangqiao ada sekolah tua yang sudah ditinggalkan, sekarang tidak tahu masih ada atau tidak. Kalian bisa pergi ke sana untuk melihat. Dulu saya pernah bersekolah di sana, mungkin bisa memberikan sedikit bantuan."
Yang Jian menatapnya dalam-dalam: "Saya harap kau benar-benar kooperatif dengan kami, bukan menyembunyikan sesuatu secara sengaja."
"Saya tidak menyembunyikan apapun." Zhang Xianguang dalam lukisan minyak berkata dengan serius.
"Kita harus segera ke Kota Shuangqiao untuk membunuhnya." Li Jun berkata.
Yang Jian mengangguk, tanpa basa-basi lagi langsung berbalik hendak pergi.
"Tunggu."
Tiba-tiba, Zhang Xianguang dalam lukisan minyak mengingatkan lagi: "Dulu saya kenal beberapa Pengendali Hantu. Jika kalian akan menghadapinya, hati-hati dengan beberapa teman berbahaya di sekitarnya. Saya tidak berani memastikan apakah mereka masih hidup sampai sekarang, tapi beberapa yang spesifik perlu diwaspadai: Song Xinhai, Nie Yingping, Zhang Xian, Chen Qiaoyang."
"Baik, saya mengerti." Yang Jian mengangguk.
