"Tangannya bergerak, hati-hati semua!"
Zhou Deng membelalakkan mata, melihat tangan putih bersih yang menyembul dari baju pengantin merah bergerak, langsung berteriak spontan.
Gerakan ini cukup membuktikan subjek telah terbangun.
Tapi tak ada yang tahu apakah dia masih manusia atau sudah jadi hantu setelah sadar.
Namun biasanya situasi tak pasti seperti ini dipersiapkan untuk skenario terburuk, lagipula menghadapi makhluk gaib level tinggi wajib mempersiapkan segalanya, tak boleh ada yang lengah.
Yang Jian saat ini juga membuka mata hantunya, bahkan genangan air mulai muncul di bawah kakinya.
Begitu bertindak, dia akan langsung mengeluarkan paku peti mati untuk menyerang hantu di depannya, memaksanya restart, lalu mencari lokasi sebenarnya Lukisan Hantu secepat mungkin. Hanya dengan cara ini ada kesempatan mengurungnya.
Tentu, rencana memang demikian.
Tapi saat dieksekusi pasti memerlukan pengorbanan.
Namun tepat saat itu, suara He Yue Lian terdengar dari balik kerudung merah: "Ini saya, saya masih hidup, bukan hantu. Jangan serang!"
Kalimat ini membuat semua orang tertegun sejenak.
Berhasil?
Zhang Xianguang saat ini tertawa, tertawa dengan gembira. He Yue Lian masih hidup, ini membuktikan rencananya berhasil. Meski orang yang berhasil sekarang bukanlah dia, tapi ini cukup membuktikan bahwa rencana puluhan tahunnya benar, jalan ini layak ditempuh.
"Aku tahu pasti akan berhasil, aku tahu. Dia masih hidup berarti dia sudah berhasil mengendalikan Lukisan Hantu. Rencana Surga Persikku benar. Kalian semua lihat kan? Aku bukan orang gila, aku sedang melakukan hal yang benar..."
Sambil berbicara, air matanya mulai mengalir.
Sayangnya Du Hong, Zhang Ying, Nie Yingping, Zhang Xian, Song Xinhai... anggota tim ini semua sudah mati, tak ada yang bisa menyaksikan adegan ini.
Orang-orang dulu yang meragukannya, memusuhinya, yang terpaksa dihabisinya dengan tangan besi, juga takkan bisa melihat pemandangan ini.
Jika mereka bisa melihat, mungkin akan menjadi anggota tim yang sevisi, daripada dipaksa bertindak keras karena perbedaan prinsip ini, sampai harus membunuh orang yang tak ingin dibunuh.
Mengenai segala yang terjadi di masa lalu.
Zhang Xianguang merasa telah memikul terlalu banyak, tapi saat ini, dia merasa semua ini sepadan.
Karena dialah yang benar, merekalah yang salah.
"Apa leluconnya? Bertahan hidup begini saja? Langsung bisa mengendalikan Lukisan Hantu?"
He Yiner juga menyipitkan bola matanya, merasa sangat tak percaya.
Ini kan peristiwa gaib Tingkat S. Selain Lukisan Hantu, masih ada Pengantin Perempuan Mumi.
Dua hal gaib yang begitu mengerikan dan menakutkan, sekarang malah jatuh ke tangan orang biasa?
"Rencana puluhan tahunku, sekelompok Pengendali Hantu termasyhur yang berjuang untuknya, bukankah wajar jika akhirnya dia bisa bertahan hidup?" Zhang Xianguang justru tertawa.
"Sialan, hampir saja air liurku menetes. Dulu aku mempertaruhkan nyawa naik bus gaib itu untuk melawan kebangkitan hantu, melewati berbagai bahaya maut baru bisa turun hidup-hidup. Tapi dia? Tanpa usaha apapun langsung bisa mengendalikan hantu sehebat ini. Benar-benar perbandingan yang menyebalkan!"
Zhou Deng menatap He Yue Lian tak bisa menahan diri menelan air liur.
"Ada orang yang terlahir sebagai anak orang kaya, ada yang terlahir miskin. Dunia ini memang tak adil. Tapi Zhang Xianguang benar - rencana puluhan tahunnya kini menguntungkan He Yue Lian. Ini seperti orang biasa yang menang lotre miliaran. Apalagi He Yue Lian memang sudah diatur dari awal. Hasil akhirnya cuma dua: sukses atau gagal." Tatapan Sun Rui berkelip-kelip.
Yang Jian melangkah maju, berkata dingin: "He Yue Lian, sekarang kau sudah hidup. Apa pilihanmu? Melanjutkan Rencana Surga Persik Zhang Xianguang atau punya ide lain? Jawabanmu sangat penting. Jangan samar-samar. Aku perlu kepastian."
Yang lain tetap diam namun waspada.
“He Yue Lian yang masih hidup hanya membuktikan Lukisan Hantu tidak akan tak terkendali. Tapi ini bukan berarti He Yue Lian tidak dalam bahaya. Kekuatan gaib yang dikuasainya sekarang sudah cukup untuk mempengaruhi situasi dalam negeri. Dia bukan lagi orang biasa yang bisa ditebas semena-mena.”
“Saat ditangkap Zhang Xianguang dulu, saya pernah bilang: Jika bisa bertahan hidup dan menjadi Pengendali Hantu, saya pasti akan balas dendam dengan membunuh Zhang Xianguang.”
Suara He Yue Lian terdengar dari balik kerudung merah.
“Dia akan mati. Siapa yang mengeksekusi tidak penting, yang utama adalah pilihanmu,” Yang Jian melanjutkan.
Balas dendam He Yue Lian terhadap Zhang Xianguang adalah permusuhan pribadi, tidak mempengaruhi kepentingan nasional. Yang krusial adalah arah perkembangan He Yue Lian di masa depan.
“Membawa semua orang tinggal di dunia Lukisan Hantu, Rencana Surga Persik ini sama sekali tidak saya setujui. Bahkan sangat saya tentang. Hidup di dunia yang dipenuhi hal gaib, ini sendiri sudah hal yang absurd.”
He Yue Lian menjawab dengan serius, menunjukkan posisinya.
“Tapi tentang masa depan, saya belum memikirkannya. Jika memungkinkan, saya mau mengikuti arahanmu.”
Di akhir kalimat, tiba-tiba nada bicaranya berubah menjadi rayuan terhadap Yang Jian.
Tentang hal ini, He Yue Lian sudah merenung matang. Statusnya sekarang sangat. Meski menguasai kekuatan gaib yang luar biasa, dia tidak merasa bisa bertindak semena-mena.
Di dunia ini masih ada markas besar, para komandan tim, dan sekelompok Pengendali Hantu termasyhur.
Sebagai orang sendirian, dia wajib mencari perlindungan.
Dan apa yang lebih baik daripada langsung bergabung dengan Yang Jian sambil mengandalkan markas besar?
Jadi He Yue Lian langsung bersikap tegas dengan menunjukkan posisinya.
"Mengikuti arahan saya? Ini hanya basa-basi, atau serius?" Tatapan Yang Jian bergetar lemah.
"Tentu serius, saya percaya pada keputusanmu."
He Yue Lian berkata: "Lagipula kau sudah menyelamatkanku berkali-kali. Hari ini tanpa dirimu, saya pasti tidak bisa bertahan. Saya masih bisa membedakan yang benar dan salah."
"Mengendalikan kekuatan gaib selevel Lukisan Hantu dan Pengantin Perempuan Mumi, jujur saja, di sini kau bisa menghabisi kami semua tanpa masalah," kata Yang Jian dengan tenang.
He Yue Lian menjawab: "Mengapa saya harus melakukan itu? Bertahan hidup saja sudah cukup beruntung. Lagipula tidak ada dendam antara kita. Sebaliknya, kalian berdua sering menolongku. Target pembalasan seharusnya adalah Zhang Xianguang dan kroni-kroninya."
"Bagus kalau kau berpikir begitu. Karena kau menolak Rencana Surga Persik dan ingin membalas Zhang Xianguang, berarti pengaruhnya tidak mengendalimmu. Tapi saya belum tahu apakah pandanganmu hari ini bisa bertahan. Namun saya akan pertimbangkan penempatanmu."
"Jika tidak ada masalah, kau akan bergabung dengan markas sebagai penanggung jawab wilayah, bahkan mungkin menjadi komandan tim. Tentu semua tergantung keinginanmu."
He Yue Lian berkata; "Bergabung dengan markas sebagai penanggung jawab tidak masalah. Sekarang saya sudah masuk lingkaran gaib, banyak hal tidak bisa dihindari. Ke depannya saya harap Kapten Yang bisa terus membimbing."
"Baiklah," kata Yang Jian.
Percakapan singkat ini cukup menyelesaikan banyak masalah.
"Artinya He Yue Lian mungkin bukan teman, tapi jelas bukan musuh. Pola pikir dan otaknya sangat jernih, tidak memiliki ide-ide ekstrem, bahkan bersedia bergabung dengan markas sebagai penanggung jawab."
"Hebat! Kalau begitu, bukankah Peristiwa Lukisan Hantu sudah teratasi?"
Zhou Deng berseru gembira: "Zhang Xianguang, kau lihat tidak? Kau gagal."
"Sepertinya kita bisa menghindari perselisihan."
Sun Rui juga menghela napas lega, saat ini merasakan telapak tangannya berkeringat dingin.
He Yiner menatap He Yue Lian: "Ingat perkataanmu hari ini. Kekuatan gaib di tubuhmu sangat berbahaya. Jika kau mau menjadi rekan kerja, aku akan menyambutmu. Tapi jika kau cari masalah, semua komandan tim akan berkumpul kembali. Sekalipun kau menguasai Lukisan Hantu, kami tetap punya cara untuk menghabisi kau."
"Belum jelas apakah kekuatan gaib ini benar-benar terkendali. Perlu dikonfirmasi dulu. Keseimbangan gaib mungkin hanya sementara, bisa saja ada risiko tak terkendali lagi. He Yue Lian, jika kau ingin tetap hidup, kau harus menjaga kekuatan gaibmu dalam batas terkendali. Kau bukan Pengendali Hantu, banyak hal harus kau pelajari. Bergabung dengan markas adalah pilihan terbaikmu," ujar Lu Zhiwen.
He Yue Lian mengangguk pelan, menunjukkan pemahamannya.
Saat ini Yang Xiao menghampiri Zhang Xianguang: "Rencanamu berhasil, tapi hanya sebagian. Dia tampaknya tidak akan mengikuti keinginanmu, malah memilih bergabung dengan markas dan berdiri di sisi Yang Jian. Jadi, kau gagal..."
"Gagal?"
Zhang Xianguang tertawa sambil berkata: "Tidak, aku tidak gagal, Yang Xiao. Kau tahu? Ketika kekuatan gaib terus dibangkitkan, situasi sepenuhnya tak terkendali, kondisi yang lebih buruk muncul, bahkan kalian para komandan tim pun tak bisa menghadapinya - He Yue Lian akan secara alami teringat kejadian hari ini dan menyadari kelayakan Rencana Surga Persik."
"Saat itu tiba, tak perlu kugoda. Dia sendiri yang akan melakukannya."
"Mampu tapi tak mau, dengan tidak mampu sama sekali - itu dua hal berbeda. Pernahkah kau melihat serigala yang tak menyantap daging? Meski tak bisa melihat hari itu datang, aku yakin itu akan terjadi. Sayangnya dia bukan pengelola kantor pos. Sekali pun rencana diimplementasikan, ada batas waktu. Ketika dia menua seperti orang-orang era Republik itu dan mati, rencana terpaksa dihentikan."
"Batas waktu itu kira-kira tujuh puluh tahun."
Yang Jian melirik: "Tenang saja. Situasi seperti itu takkan pernah terjadi kecuali semua Pengendali Hantu dalam negeri punah. Selama ada yang gaib, akan terus muncul Pengendali Hantu baru. Semakin lama bentrokan dengan kekuatan gaib berlanjut, Pengendali Hantu hanya akan semakin kuat. Yang menang pada akhirnya pasti Pengendali Hantu."
"Dulu begitu, sekarang pun tetap begitu."
"Kepercayaan diri kaum muda memang sesuatu yang patut dipuji."
“Dulu aku juga berpikir begitu, tapi setelah menyaksikan terlalu banyak orang mati, aku baru sadar dunia ini tidak punya harapan. Mengandalkan Pengendali Hantu untuk mengalahkan hantu gentayangan itu tidak efektif. Kau belum paham sekarang tak mengapa, nanti juga akan mengerti. Saat kerabat, teman, dan keluargamu ditelan oleh hal gaib, kau akan menyesali rencana yang kauhambat hari ini.”
“Terkadang lebih baik hidup sengsara daripada mati.”
“Kembali ke kantor pos. Saatnya menuntaskan urusanmu.” Kata Yang Jian dengan nada dingin.
“Benar juga, memang sudah waktuku pergi.” Ujar Zhang Xianguang. Tak ada ketakutan di wajahnya, malah terlihat lega.
He Yue Lian menyela, “Aku yang akan menghabisinya.”
Yang Jian memandangnya tajam, “Kau yakin mau menghabisi sendiri?”
Semua mata seketika tertuju pada He Yue Lian.
Perempuan itu tertegun, lalu segera menyadari ucapannya salah. Statusnya yang spesifik saat ini tak boleh dikaitkan dengan Zhang Xianguang, bahkan sekadar membunuhnya langsung pun tak diperbolehkan.
“Asal dia mati saja, tak perlu aku yang melakukannya.” Cepat-cepat ia mengubah pernyataan.
Yang Jian bertanya, “Di mana letak Lukisan Hantu?”
“Akan kucari.” Jawab He Yue Lian.
Ini adalah wilayah kekuasaannya. Meski baru menjadi Pengendali Hantu, ia menguasai setiap sudut dunia Lukisan Hantu.
Tak lama kemudian...
Sebuah bingkai lukisan tua tiba-tiba muncul di udara lalu jatuh.
Bingkai itu tertutup kain hitam.
Yang Jian mendekat dan menarik kain penutup itu.
Namun bingkai lukisan yang sebelumnya menjadi wadah kekuatan gaib Lukisan Hantu ini kini telah sepenuhnya kehilangan kekuatan gaibnya. Kerangka kayu di bagian atasnya retak-retak, lukisan minyaknya pun buram, kehilangan aura ganjilnya dan berubah menjadi sangat biasa.
"Sepertinya Lukisan Hantu telah benar-benar menghilang," kata He Yiner.
Yang Jian berkata: "Lukisan minyak hanyalah perwujudan dari hal gaib. Kini semua kekuatan gaib terkonsentrasi pada He Yue Lian, jadi bingkai ini menjadi tidak berguna lagi. Wajar jika kembali menjadi lukisan biasa. Dalam kondisi seperti ini, kita harus membawa semua orang ke kantor pos. Tidak boleh membiarkan pengelola maupun orang-orang dari lukisan sebelumnya muncul di dunia nyata, kalau tidak mereka semua akan binasa."
"Aku mengenal kantor pos itu, aku tahu letaknya," kata He Yue Lian.
Setelah beradaptasi dengan kekuatan gaib, dia kini memahami cara menggunakan wilayah hantu.
Saat ini wilayah hantu telah menyelimuti Kota Dahan, pintu gerbang Kantor Pos Hantu sudah lama terpapar di depan matanya. Masuk ke Kantor Pos Hantu kini hanya secepat kedipan mata.
"Tapi masih ada beberapa benda berbahaya di dalam wilayah hantuku. Yang Jian, menurutmu bagaimana harus menanganinya?"
Tiba-tiba He Yue Lian merasakan sesuatu dan langsung bertanya.
"Bawa semuanya pulang," kata Yang Jian.
"Baik," He Yue Lian mengangguk.
Tubuhnya tak bergerak, namun segala sesuatu di sekelilingnya mengalami perubahan dahsyat. Seluruh dunia seolah-olah melengkung pada saat ini, semua pandangan terpengaruh dan tak bisa mengenali pemandangan sekitar.
Tapi perubahan aneh ini segera menghilang.
Ketika kerumunan bisa melihat kembali dengan jelas, mereka mendapati diri sudah berada di depan pintu Kantor Pos Hantu.
"Gedung apartemen yang dipenuhi lampu neon itu berdiri tegak di depan mata, lalu seluruh dunia Wilayah Hantu mulai menyusut. Pemandangan di sekitar berkumpul dengan gila-gilaan, seolah dunia ini terus mengecil. Seiring menciutnya dunia Lukisan Hantu, posisi semua orang juga berubah, terus berduyun-duyun menuju Kantor Pos Hantu."
"Sekalipun mereka sendiri tidak bergerak, tapi seluruh dunia telah menggeser posisi mereka."
"Akhirnya."
"Mereka semua berdiri di aula utama Kantor Pos Hantu."
"Penerangan yang terang, lantai bersih rapi, dekorasi modern, semuanya terasa begitu familiar."
"'Sudah sampai. Seharusnya tidak ada masalah sekarang.'"
"He Yue Lian tetap diam. Suaranya terdengar dari balik kerudung merah."
"Yang Jian berkata: 'Sekarang kau bisa menarik kembali Wilayah Hantumu.'"
"'Aku masih belum familiar dengan kekuatan gaib. Beri aku waktu untuk mencoba.'"
"He Yue Lian kembali hening. Ia mulai berusaha menarik Wilayah Hantu. Setelah beberapa kali mencoba, ia menemukan triknya."
"Dunia kelabu itu pun lenyap."
"Semua orang terbebas dari Wilayah Hantu Lukisan Hantu."
"'Tampaknya kontrolmu terhadap kekuatan gaib jauh lebih baik dari perkiraanku.' Kata Yang Jian dengan heran."
"Ini bukan hal yang bisa dilakukan pendatang baru. Sepertinya ada pengalaman tertentu."
"'Ada memori asing di otakku. Aku mengingat masa lalu, membaca memori ini... lalu tiba-tiba bisa.'" Jawab He Yue Lian.
“Itu adalah memori Lukisan Hantu saat masih hidup. Bagian memori yang seharusnya menjadi milikku akan bergabung. Di bawah konflik kekuatan gaib, begitu ada pihak ketiga yang masuk, maka kesadarannya sebagai orang biasa akan cepat terhapus. Pada akhirnya hanya aku yang akan eksis. Karena sebagai pengelola dengan perlindungan kutukan kantor pos, kesadaranku bersifat khusus dan tidak mudah dihilangkan. Jadi kemungkinan besar pemenangnya adalah aku.” Zhang Xianguang membuka mulut.
Yang Xiao berkata: “Pengaturan sempurna. Dengan memanfaatkan kutukan Kantor Pos Hantu, kau memang bisa melakukan banyak hal. Aku pernah mencurigai hal ini, makanya terus mengawasimu dan langsung menyeretmu ke dalam dunia mimpi buruk.”
“Jadi bukan kau tidak ingin bertindak, tapi tidak punya kesempatan untuk bertindak.” He Yue Lian membuka mulut.
Zhang Xianguang tersenyum: “Benar. Bisa dibilang aku sangat sial. Setelah ditarik ke mimpi buruk, aku langsung menyadari situasi membahayakan dan berusaha mati-matian melepaskan diri. Tapi tetap terlambat. Saat aku bangun, Nie Yingping sudah mati. Dengan sekelompok besar orang ini mengawasiku, sama sekali tidak ada celah.”
Dia tidak takut pada mimpi buruk Yang Xiao karena yakin bisa terbebas. Hanya tidak menyangka situasi akan berubah seperti itu setelah berhasil lepas.
“Sudahlah. Sekarang bicara apa pun percuma. Kalian juga tidak perlu membunuhku. Ambil tali jerami ini, aku akan keluar dari Kantor Pos Hantu.” Kata Zhang Xianguang dengan tenang.
“Bunuh diri? Baik, kuperbolehkan.” Yang Jian melirik Zhou Deng memberi isyarat.
Mata Zhou Deng berbinar. Dengan senyum lebar dia berjalan mengambil lingkaran tali jerami di lantai, lalu menyimpannya sendiri.
Zhang Xianguang merapikan bajunya, melirik ke arah Yang Xiao: "Sayang, tadinya ingin menyelesaikan permainan catur itu bersamamu. Sepertinya kesempatan itu sudah tiada. Selamat tinggal."
"Hati-hati di jalan." Jawab Yang Xiao dengan tenang.
Zhang Xianguang memandang He Yue Lian yang berdiam tak bergerak di sampingnya, lalu tersenyum lega sebelum berbalik dan melangkah mantap keluar dari Kantor Pos Hantu.
Mimpinya berawal dari sini, dan di sini pula semuanya berakhir.
Sekilas, ia teringat kondisi saat pertama kali menginjakkan kaki di Kantor Pos Hantu.
Kala itu ia masih seorang pendatang baru... Mimpi terbesarnya adalah terbebas dari Kantor Pos Hantu.
"Seumur hidupku tak bisa lepas dari Kantor Pos Hantu. Tak kusangka akhirnya harus pergi dengan cara seperti ini..."
Dengan senyum di wajah, Zhang Xianguang melangkah keluar.
Melewati pintu gerbang, ia tiba di dunia luar.
Tak perlu lagi bersembunyi di sudut gelap kantor pos. Kini, tubuhnya disinari mentari yang kehangatannya tak lagi ia rasakan sejak bertahun-tahun silam.
"Rasanya menyenangkan bisa mandi di bawah terik matahari."
Zhang Xianguang membentangkan lengannya, seolah memeluk dunia yang terang benderang ini.
Tapi meninggalkan Kantor Pos Hantu berarti kehilangan perlindungannya.
Di bawah cahaya matahari, tubuh Zhang Xianguang mulai menyepi dengan cepat bagai artefak kuno yang tiba-tiba terpapar oksigen setelah terkubur lama.
Berbeda dengan manajer pertama kantor pos.
Dirinya tak memiliki kekuatan gaib yang kuat. Seandainya dia pengelola yang mumpuni, meski keluar dari Kantor Pos Hantu, mungkin hanya kesadarannya yang hilang. Jasadnya akan tetap utuh berkat sisa-sisa energi supernatural.
"Saat Zhang Xianguang menghilang sepenuhnya, sebuah kelereng kaca yang tidak mencolok jatuh dari tubuhnya."
"Jelas itu adalah barang gaib, strategi yang digunakan Zhang Xianguang untuk mentransfer kesadaran."
"Kelereng kaca itu bergulir dengan cara ganjil, seolah memiliki kesadaran sendiri yang sedang menjauh."
"Tanpa kendali Zhang Xianguang, benda gaib ini mulai menampilkan beberapa keanehan."
"Jangan disentuh, biar aku." Zhou Deng langsung menyerbu keluar, mengejar kelereng kaca itu.
"Inikah akhir para pengelola yang keluar dari Kantor Pos Hantu?" Sun Rui merasa hati mendadak dingin menyaksikannya.
"Dia baru memahami betapa mengerikannya kutukan ini setelah melihat langsung."
"Dulu meski tahu para pengelola tak boleh meninggalkan Kantor Pos Hantu, tetap ada keinginan untuk mencoba karena belum melihat konsekuensinya secara langsung. Sun Rui masih meragukan aturan itu."
"Kini jelas, pemikiran seperti itu sangat berbahaya, bagai mondar-mandir di tepi jurang kematian. Ke depan tak boleh terlintas lagi di benaknya."
"Bagaimanapun akhirnya ini selesai. Sungguh perjuangan berat." Sun Rui menghela napas.
Yang Jian berkata: "Masalah Zhang Xianguang memang berakhir, tapi kekacauan yang ditinggalkan tak sedikit. Beberapa komandan tim hampir tewas dalam pertarungan ini. Jika tak ditangani baik, kita mungkin akan kehilangan anggota."
"Mereka semua ada di sini. Kubawa seluruh anggota masuk." He Yue Lian menyahut.
Sebuah makam tua kini berdiri menyendiri di sudut lobi.
Di dalamnya terkubur Guicha dan Wei Jing.
