“Lemari hantu retak menjadi dua bagian, namun retakan tersebut seiring berjalannya waktu perlahan menghilang. Lemari hantu tidak bisa bergerak, jadi Yang Jian tidak akan duduk menunggu retakan hilang dan membiarkan lemari hantu pulih. Dia segera bertindak memindahkan lemari hantu tersebut.”
“Di bawah pengaruh retakan, setengah bagian lemari hantu dipindahkan Yang Jian ke samping, sementara separuh lainnya tetap berada di tempat semula.”
“Dalam kondisi seperti ini, sekalipun retakan menghilang, lemari hantu tidak akan kembali utuh.”
“Karena Yang Jian menghantamkan pedangnya secara miring, lemari hantu yang terbelah menjadi asimetris. Namun setidaknya masih mempertahankan dua pintu lemari di bagian atas dan bawah secara seadanya.”
“Asumsikan kedua lemari hantu ini memiliki kemampuan gaib asli untuk bertransaksi dengan manusia. Transaksi seperti apa yang bisa memicu konflik antara dua lemari hantu hingga menyebabkan hang kembali? Atau bagaimana memaksimalkan pemanfaatan dua lemari hantu dalam transaksi?”
Yang Jian merenungkan.
“Menciptakan konflik gaib sebenarnya tidak sulit. Cukup ajukan permintaan ke satu lemari hantu, lalu permintaan berlawanan ke satunya. Tapi masalahnya sekarang ada arwah permohonan yang masih eksis. Arwah gentayangan itu masih berkeliaran di sekitar Zhao Xiaoya. Sepertinya ia mengendalikan lemari hantu. Kini arwah itu sudah mencapai tahap yang tidak bisa diabaikan.”
“Kalau ingin menyelesaikan masalah, baik lemari hantu yang terbelah maupun arwah permohonan harus dituntaskan bersamaan. Tak peduli mana yang tersisa, semuanya akan menjadi potensi masalah.”
Untuk sementara waktu, Yang Jian belum menemukan cara yang tepat.
Tapi dia merasa jika tidak bisa menyelesaikan dua potensi masalah sekaligus, setidaknya harus menyelesaikan satu potensi masalah terlebih dahulu.
"Lebih baik uji dulu apakah lemari hantu bisa menimbulkan konflik gaib. Jika berhasil, setidaknya kita tak perlu khawatir dengan lemari hantu." Yang Jian memutuskan untuk bertindak setelah merenung sebentar.
Dia mengambil kuas dan kertas di ruangan, memutuskan untuk memulai transaksi baru.
Yang Jian menulis isi transaksi di selembar kertas:
『Buat arwah permohonan muncul di hadapanku dalam tiga hari』
Bersamaan itu, di kertas lain dia menulis isi transaksi berbeda:
『Buat arwah permohonan TIDAK muncul di hadapanku dalam tiga hari』
Kedua isi transaksi yang bertentangan ini membuat lemari hantu hampir mustahil menyelesaikan transaksi.
Tentu saja, jika terjadi kejutan dimana arwah permohonan benar-benar muncul, Yang Jian bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengurungnya, atau minimal membongkar dan memisahkan tubuhnya. Dengan begitu, tidak akan merugi di kedua sisi.
Demi kehati-hatian.
Yang Jian bahkan mendorong kedua secarik kertas transaksi ini ke dalam lemari hantu yang sudah retak.
Meski lemari hantu yang retak sudah tidak berbentuk, kekuatan gaibnya masih sangat kuat dan masih bisa digunakan.
Tak lama kemudian.
Dua kertas tersebut jatuh ke dalam dua bagian lemari hantu yang terpisah.
Yang Jian tidak melakukan gerakan apapun, hanya menunggu hasilnya dengan tenang.
Jika lemari hantu ingin melanjutkan transaksi, pasti harus memenuhi permintaan Yang Jian terlebih dahulu. Permintaannya pun sebenarnya tidak berlebihan, sangat mudah dilakukan oleh lemari hantu.
Namun saat ini, lemari hantu yang terbelah dua sama sekali tidak menunjukkan aktivitas apapun.
Sepertinya lemari hantu sudah rusak, tidak ada cara untuk melanjutkan transaksi.
"Apakah dugaan salah? Apakah lemari hantu yang retak tidak cukup sempurna, sehingga kutukan transaksi tidak bisa terpicu?" Yang Jian mengerutkan alut, menunggu cukup lama namun tak ada perubahan.
Tidak ada cara.
Dia terpaksa menutup mata hantu, menghilangkan api hantu di ruang tamu. Tidak perlu lagi mempertahankan ini.
Begitu api hantu menghilang.
Di lantai hanya tersisa genangan bekas darah yang mengering, namun genangan kering ini tiba-tiba kembali menjadi lembab, lalu mulai mengeluarkan darah segar lagi...
Tanpa kendali api hantu, kekuatan gaib yang sebelumnya dilepaskan lemari hantu akan bangkit kembali.
Yang Jian memperhatikan bahwa darah kental itu tidak menyerangnya lagi, malah membelah diri menjadi dua bagian yang masing-masing mengalir ke dua lemari hantu yang rusak.
Darah memasuki lemari hantu, lalu menghilang tanpa bekas.
Fenomena ini menunjukkan bahwa serangan lemari hantu terhadap Yang Jian telah dihentikan.
Permohonan yang diucapkan Zhao Xiaoya juga tidak terwujud.
Tepat saat dia berpikir demikian, dua lemari hantu yang terbelah di depannya tiba-tiba mulai memudar dan menua dengan cepat... Cat merah cerah menghilang, diikuti pintu kayu yang membusuk, hingga akhirnya seluruh lemari hantu itu buyar dan lenyap dari pandangan.
"Hm?"
Perubahan mendadak ini membuat Yang Jian tertegun.
Dia telah memperkirakan berbagai skenario, tapi sama sekali tidak menyangka akan situasi seperti ini.
“Apa yang terjadi？Apakah konflik gaib menyebabkan lemari hantu rusak total？” Yang Jian sungguh tak bisa memahami fenomena ini.
Secara logika, meski dia memasukkan dua lembar kertas itu ke dalam lemari hantu, seharusnya tidak sampai membusuk, paling-paling hanya mengalami hang gaib seperti sebelumnya.
“Yang Jian, apakah situasinya sudah diselesaikan？”
Saat ini, suara Liu Siyue terdengar di luar pintu. Dengan hati-hati ia mengintip ke dalam ruangan, melihat situasi di dalam sudah tenang, barulah bertanya.
“Sekarang lemari hantu telah menghilang. Keadaan tampaknya semakin rumit. Tanpa benang penghubung lemari hantu ini, keberadaan arwah permohonan semakin tersembunyi. Menghadapi hantu ini pun menjadi semakin sulit.” Wajah Yang Jian juga terlihat getir saat ini.
Tapi dia tidak terlalu memikirkannya.
Mungkin dalam tiga hari ini akan ada titik balik, lagipula dia memberi batas waktu tiga hari pada lemari hantu.
“Silakan masuk. Bawa Zhao Xiaoya, ikut aku pergi dari sini.”
Untuk sementara, Yang Jian mengesampingkan renungan di hatinya dan memberi perintah pada Liu Siyue di pintu.
“Kita mau ke mana？”
Liu Siyue masuk sambil menggendong Zhao Xiaoya yang masih pingsan di sofa.
Yang Jian berkata: “Zhao Xiaoya belum sadarkan diri. Dia butuh lingkungan stabil untuk mempertahankan hidupnya. Aku akan mengajak kalian ke Gedung Shangtong. Tugasmu sangat sederhana: menemani Zhao Xiaoya dan segera melaporkan jika ada situasi darurat.”
“Baik, baik.”
Liu Siyue mengangguk, lalu ragu-ragu: “Tapi bagaimana dengan hantu itu？”
“Membiarkan bahaya lebih besar, di Gedung Shangtong ada Pengendali Hantu yang mengawasi, ada gerakan langsung bisa menyadarinya.” Kata Yang Jian.
Meski membawa Zhao Xiaoya kembali ke perusahaan akan menambah risiko bagi semua anggota.
Tapi risiko ini wajib ditanggung, lebih baik daripada hantu gentayangan berkeliaran tanpa pengawasan.
Tak lama kemudian.
Yang Jian mengemudi membawa Liu Siyue dan Zhao Xiaoya kembali ke Gedung Shangtong. Begitu tiba, dia langsung menyuruh orang mengatur tempat tinggal serta peralatan medis untuk Zhao Xiaoya dan Liu Siyue, memastikan Zhao Xiaoya bisa tidur lama tanpa risiko mati kelaparan.
Setelah semuanya diatur, dia kembali ke kantornya sendiri.
"Komandan Tim, ke mana saja kau pergi pagi ini? Kenapa bayanganmu pun tak terlihat, kukira ada peristiwa supranatural lagi di sekitar sini."
Di dalam ruangan, Huang Ziya duduk di sofa sambil menyesap teh hitam, berkata santai.
"Membawa pulang sebuah masalah. Telepon Xiong Wenwen, suruh dia tinggal di perusahaan selama bertugas beberapa hari ini. Juga, suruh Li Yang menginap di sini." Kata Yang Jian.
Ekspresi Huang Ziya berubah: "Memanggil Li Yang dan Xiong Wenwen bersama, sepertinya masalahnya cukup serius. Bisa cerita?"
"Ini ada hubungannya dengan mantan penanggung jawab Kota Dachang Zhao Kaiming. Dulu dia diawasi hantu gentayangan yang bisa mewujudkan keinginan, menjadi Pengendali Hantu khusus. Pengalaman spesifiknya tidak akan saya ceritakan. Sekarang hantu itu ada di putrinya Zhao Xiaoya yang sudah saya bawa ke perusahaan." Penjelasan singkat Yang Jian.
Huang Ziya segera paham: “Kalau begitu, Hantu juga ikut masuk ke perusahaan?”
Braak!
Mendengar perkataan ini, Zhang Liqin yang sedang menuangkan cola untuk Yang Jian langsung panik. Tangannya gemetar hingga gelasnya terbalik.
Yang Jian melirik sebentar, tidak menghiraukan, lalu berkata pada Huang Ziya: “Bisa dikatakan begitu. Hantu ini bersembunyi sangat dalam, mondar-mandir di sekitar Zhao Xiaoya. Sekarang Zhao Xiaoya terbaring di bagian medis perusahaan, besar kemungkinan hantu juga mengikuti. Tapi tidak perlu panik, hantu ini untuk sementara tidak berbahaya. Aku memanggil Li Yang dan Xiong Wenwen hanya untuk berjaga-jaga sekaligus mengawasi pergerakannya.”
“Tidak akan lama. Jika dalam beberapa hari ini tidak ditemukan keanehan, aku akan memindahkan Zhao Xiaoya ke tempat lain.”
“Ternyata begitu, kau ingin mengeluarkan hantu itu? Xiong Wenwen bisa meramal, bisa lebih cepat menemukan hantu itu. Dengan kemampuan Li Yang, mungkin kita bisa mengurung hantu itu di perusahaan.”
Huang Ziya meletakkan cangkir teh, memainkan rambut panjang hitam lebat di depannya, kira-kira memahami pemikiran Yang Jian.
“Tapi hal-hal gaib selalu mengandung perubahan yang tidak pasti. Semua anggota perusahaan tetap harus menanggung sedikit risiko.”
Yang Jian berkata: “Ini hal yang wajar. Bukankah ini tanggung jawab penanggung jawab?”
“Benar juga. Kami memang selalu berinteraksi dengan benda-benda seperti ini. Menanggung sedikit risiko juga hal normal. Aku akan segera menghubungi Xiong Wenwen.”
Huang Ziya tersenyum, lalu mengambil ponsel untuk menghubungi ibu Xiong Wenwen, Chen Shumei.
Untuk membawa Xiong Wenwen ke perusahaan, harus mendapat persetujuan dari ibunya.
