"Mengikuti jejak anjing jahat, Yang Jian kini sudah sangat jauh memasuki wilayah gaib."
"Sekelilingnya redup, dipenuhi arwah yang berkeliaran ke segala arah."
"Dia sendiri tak tahu persis dimana posisinya sekarang. Yang dia tahu hanya: jika terus berjalan begini, sangat mudah kehilangan arah. Nanti belum tentu bisa menemukan jalan pulang."
"Sudah waktunya untuk menyerah."
Meskipun langkah Yang Jian tidak berhenti, tapi kecepatannya sudah melambat. Sekarang terlalu dalam memasuki wilayah ini, bahkan di saat ini pun muncul pemikiran untuk mengabaikan pencarian di hatinya.
Tempat ini seolah tidak memiliki ujung, siapapun yang terus berjalan seperti ini pasti akan kehilangan keyakinan.
Jika hanya arwah yang berkeliaran mungkin belum jadi masalah.
Yang paling penting adalah di antara arwah-arwah itu bercampur hantu gentayangan mengerikan. Jika bukan karena kewaspadaan Yang Jian, penglihatannya yang jauh, ditambah api hantu yang membuka jalan, mungkin mereka tidak bisa menghindari banyak bahaya dengan tepat waktu.
Seandainya posisinya diganti dengan orang lain, di sepanjang jalan ini setidaknya akan mengalami lima kali serangan gaib.
"Kita tidak melanjutkan perjalanan?" Liu Qi yang melihat kecepatan Yang Jian semakin melambat, hingga akhirnya sengaja menghentikan langkah, tak tahan bertanya.
Yang Jian berkata: "Di situasi seperti ini mungkin kita harus belajar untuk melepaskan. Wang Shanshan sudah terlalu jauh masuk. Jika kita terus berjalan seperti ini, mungkin orang yang dicari tidak ketemu, malah kita sendiri akan terperangkap selamanya di sini. Jika kembali sekarang masih belum ada bahaya, tapi jika terus maju... hasilnya belum tentu baik."
Saat berbicara, ia sedikit menundukkan kepala melihat ke bawah.
Di bawah kakinya terdapat genangan air, hanya saja penyebaran airnya terlalu lambat, bahkan sebagian mulai menghilang perlahan, seolah mendapat penolakan tertentu, tidak bisa mempertahankan genangan di sini.
Ini adalah kedalaman wilayah gaib, bahkan Danau Hantu pun terkena pengaruhnya.
Justru karena alasan inilah Yang Jian memiliki pemikiran untuk menghentikan pencarian.
Jika tidak menggunakan danau sebagai jangkar, Yang Jian sama sekali tidak perlu khawatir dirinya akan terjebak di sini.
"Sudah sampai tahap ini, sayang sekali jika menyerah sekarang. Aku punya firasat Wang Shanshan mungkin ada di depan." Liu Qi berkata sambil menatap ke kejauhan.
Di kejauhan masih terlihat arwah-arwah asing berkeliaran, sama sekali tidak ada orang hidup.
Sekitar terasa mencekam sunyi, hanya langkah kaki berat yang bergema di jalan raya, menciptakan kesan menekan dan membuat sesak.
"Kau menemukan sesuatu?" Yang Jian langsung bertanya.
Liu Qi menggeleng: "Tidak, aku tidak menemukan apa-apa. Hanya semacam firasat samar."
"Firasat gaib?"
Yang Jian merenung sejenak: "Kalau kau punya firasat seperti itu, mari kita lanjutkan sedikit lagi. Jika belum juga menemukan Wang Shanshan, aku terpaksa menyerah."
Dia mengambil keputusan.
Liu Qi mengangguk setuju.
Sejak tadi, mereka berdua sudah berjalan puluhan kilometer di jalan ini tanpa hasil.
Yang Jian memutuskan untuk melanjutkan sepuluh kilometer lagi.
Jika dalam sepuluh kilometer belum juga bertemu Wang Shanshan, mereka akan langsung mundur.
Mereka melanjutkan perjalanan, tapi jumlah arwah di sekitar mulai berkurang. Arwah yang berkeliaran di jalan tidak sepadat sebelumnya. Perubahan ini belum jelas apakah pertanda baik atau buruk.
Dengan wajah tak berubah, Yang Jian dan Liu Qi mempercepat langkah.
Mereka berjalan lima kilometer lagi.
Meski jumlah arwah terus berkurang, situasi sekitar tetap tidak berubah.
Lanjutkan berjalan tiga kilometer ke depan.
Situasi masih tetap seperti ini.
Jejak Wang Shanshan masih belum ditemukan, Yang Jian memanggil kembali anjing jahatnya lalu menyuruhnya untuk melacak lagi.
Hasilnya, anjing itu tetap berlari menuju kedalaman tanpa menoleh sedikitpun.
Melihat hasil ini, wajah Yang Jian menjadi muram.
Pada saat ini bahkan dia mulai curiga apakah dirinya dibelokkan jalannya oleh anjing ini.
"Lanjutkan dua kilometer ke depan." Yang Jian menarik napas dalam-dalam, terpaksa terus melanjutkan perjalanan.
Saat ini di hatinya sudah mempersiapkan rencana untuk kembali, karena dua kilometer tersisa juga mustahil bisa menemukan Wang Shanshan secara kebetulan, tapi target yang sudah ditetapkan dalam hati harus diselesaikan agar tidak meninggalkan penyesalan di kemudian hari.
"Sepertinya ada situasi di depan."
Tiba-tiba, setelah maju beberapa ratus meter, mata pucat Liu Qi melihat cahaya berkelap-kelip di kejauhan - bukan cahaya api hantu Yang Jian, melainkan lampu neon warna-warni.
Yang Jian mengerutkan keningnya, memandang ke kejauhan.
Saat ini jumlah arwah telah berkurang lagi, tanpa hambatan arwah, pandangannya bisa melihat lebih jauh.
Ternyata.
Di kejauhan terlihat samar-samar lampu neon warna-warni berkelap-kelip.
"Itu... seberang jalan raya?" Hati Yang Jian ragu-ragu, tidak yakin tempat berkedipnya lampu neon itu apa.
"Mari kita periksa."
Dengan adanya temuan ini, dia tidak lagi memiliki keinginan untuk mundur, tanpa ragu menuju tempat lampu neon berkelap-kelip itu.
Kecepatan pergerakan dia dan Liu Qi sangat cepat.
Tak lama kemudian, penerangan di kejauhan mulai memperpendek jarak dengan cepat.
Pada saat itulah Yang Jian baru menyadari, bahwa area dengan lampu neon berkelap-kelip itu sama sekali bukan seberang jalan raya, melainkan sebuah gedung kayu yang berdiri sendiri di tengah jalan.
Gedung kayu ini memiliki dua lantai dengan pintu gerbang terkunci rapat, seolah telah disegel dalam waktu lama.
Namun di atap gedung kayu ini tergantung banyak lentera yang memancarkan cahaya berwarna-warni.
"Tempat terkutuk macam apa ini?" Yang Jian terdiam sejenak karena terkejut.
Di wilayah yang dipenuhi arwah berkeliaran, ternyata ada rumah kayu terisolasi. Meski terlihat tak berpenghuni, jelas ini adalah bangunan buatan manusia. Sungguh tak masuk akal membangun gedung kayu di sarang hantu seperti ini.
Yang lebih mengejutkan, tak ada satu pun arwah di sekitar gedung kayu tersebut.
Arwah-arwah yang berkeliaran di sekitarnya tampak sengaja menghindari rumah kayu ini, enggan mendekati area tersebut.
"Sepertinya kita salah lokasi," ucap Liu Qi dengan nada kecewa.
Yang Jian melanjutkan langkahnya ke arah rumah kayu: "Mumpung sudah sampai di sini, lebih baik kita periksa. Siapa tahu ada petunjuk."
Tak lama kemudian.
Ia tiba di depan bangunan kayu itu.
Rumah kayu berukuran cukup besar ini dikelilingi oleh Yang Jian hingga ia menemukan posisi pintu utama, lalu mendekati dengan sangat hati-hati.
Pintu kayu tersebut tidak dikunci, hanya ditutup biasa.
Mungkin karena tempat ini mustahil didatangi orang hidup maupun arwah, sehingga tidak perlu dikunci.
Yang Jian perlahan mendorong sedikit, mengintip ke dalam rumah. Tiba-tiba wajahnya berubah drastis.
Di dalam rumah ternyata terdapat deretan peti mati tua yang terparkir.
Peti-peti itu sudah pudar warnanya, penuh debu, dan jumlahnya sangat banyak - setidaknya lebih dari sepuluh. Tidak diketahui apa yang ada di dalamnya.
"Isi peti mati mungkin bukan hantu gentayangan. Dengan begitu banyak hantu di sini, tidak perlu menyiapkan belasan peti khusus untuk mengurung mereka. Jika bukan hantu, kemungkinan besar berisi manusia, atau mungkin benda-benda khusus yang disimpan..."
Yang Jian mengamati dengan seksama, tidak berani memasuki ruangan.
Di hatinya muncul kecemasan samar, enggan menantang bahaya tanpa alasan jelas.
"Rumah ini sebaiknya tidak kita masuki." Liu Qi yang juga melihat situasi dalam ruangan berbisik hati-hati.
"Aku hanya melihat-lihat, tidak bermasuk masuk." Mata Hantu Yang Jian berputar, mengintai sudut-sudut lain di dalam ruangan.
Tiba-tiba.
Di tutup salah satu peti mati, ia melihat beberapa bekas telapak tangan dan jejak kaki kecil.
"Itu... jejak yang ditinggalkan Anak Hantu." Yang Jian langsung mengenali asal cap tersebut.
"Ternyata benar, Wang Shanshan pernah membawa Anak Hantu ke sini."
Setelah menemukan petunjuk ini, Yang Jian mulai bersemangat.
Ini membuktikan arah yang ditunjukkan Anjing Jahat tidak salah, hanya saja mereka sudah menjelajah terlalu jauh sehingga timbul keraguan.
Namun.
“Dengan kemampuan Wang Shanshan, bahkan jika ada perlindungan anak hantu, bagaimana mungkin dia bisa menjelajah sejauh ini? Tenaganya saja tidak akan cukup, dan bahaya di sepanjang jalan sudah cukup untuk membunuhnya.”
“Kecuali, ada sesuatu yang memimpin jalan untuk Wang Shanshan.”
Tatapan Yang Jian bergetar lemah, mencurigai kemungkinan ini.
Kemudian dia melanjutkan pengamatannya.
Dia menemukan jejak anak hantu berputar di dalam rumah, lalu keluar melalui pintu belakang lainnya, tidak tinggal lama di rumah kayu ini.
Jelas terlihat.
Anak hantu hanya menyelidiki area ini sebentar lalu pergi.
Tapi saat Yang Jian berputar setengah lingkaran ke posisi pintu belakang, dia menyadari pintu itu sebenarnya tidak terkunci tapi sama sekali tidak bisa dibuka, karena dari luar itu bukanlah sebuah pintu.
“Aneh.”
Rasa penasaran di hati Yang Jian semakin besar.
Jika pintu belakang tak bisa dibuka, ke mana anak hantu pergi setelah masuk rumah dan membukanya?
Apakah menghilang ke tempat lain?
Ataukah anak hantu kembali melalui pintu gerbang meninggalkan rumah kayu?
Tapi Yang Jian tidak melihat jejak langkah anak hantu yang kembali.
“Yang Jian, sepertinya lampu di lantai atas menyala.” Tiba-tiba Liu Qi yang sedang mengamati dari luar rumah kayu berbisik memperingatkan.
Dia melihat cahaya kuning menyala di lantai atas rumah kayu.
Penerangan itu menerangi seluruh lantai dua, terlihat sangat ganjil.
