"Yang Jian mencoba memanfaatkan pengaruh Zhou Zheng untuk mencari Wang Shanshan. Tentu saja yang dia andalkan bukan kemampuan pribadi Zhou Zheng, melainkan kemampuan intelijen markas besar di balik Zhou Zheng. Jika markas besar yang menyelidiki Wang Shanshan, selama dia tidak menghilang tiba-tiba tanpa alasan, pasti bisa ditemukan di mana pun dia berada."
"Tapi dia tidak menaruh semua harapannya pada Zhou Zheng."
"Kehadiran Zhou Zheng hanyalah salah satu upaya Yang Jian."
"Aku akan pergi ke tempat lain untuk mencari."
"Yang Jian tidak membuang waktu. Dia memutuskan mencari Wang Shanshan di tempat lain. Segera dia menuju Kompleks Perumahan Guanjiang di Kota Dachang."
"Di waktu ini, Kompleks Perumahan Guanjiang masih dalam tahap pembangunan. Meski sebagian besar bangunan sudah selesai, masih ada beberapa lahan kosong yang sedang dikerjakan. Bahkan di lokasi konstruksi ini masih berdiri beberapa rumah tua yang terpencar."
"Sebagian rumah sedang dalam proses relokasi, sebagian lagi belum."
"Rumah kuno era Republik itu terbengkelai karena tidak bisa menemukan pemiliknya, sehingga proses relokasi terhambat. Manajer proyek yang bertanggung jawab pun tak berani melakukan penggusuran paksa."
"Karena alasan inilah rumah kuno era Republik yang terbengkelai itu dipertahankan."
"Saat ini Yang Jian sudah berdiri di depan rumah kuno tersebut."
"Pintu gerbang yang runtuh, pekarangan dipenuhi rumput liar, atap yang bocor, dinding berlumut hijau... Semuanya terlihat begitu familiar, begitu bobrok."
"Tapi tatapan Yang Jian tertahan pada tembok bata hijau yang tebal itu."
"Bagaimanapun bobroknya rumah kuno era Republik ini, struktur utamanya tetap utuh tanpa kerusakan. Sebab di tiga ruangan dalam rumah ini tersimpan benda-benda gaib yang luar biasa berbahaya."
Yang Jian tidak ragu-ragu menggunakan Wilayah Hantu dan langsung masuk ke dalam.
Dengan familiar, dia menuju ke lantai dua rumah kuno itu lalu mendorong sebuah pintu kayu tua di lantai dua.
Ada gembok di pintu kayu itu.
Gembok tembaga tua itu berkarat, tapi tidak bisa menghalangi Yang Jian. Hanya dengan dorongan kuat, gembok itu patah dan pintu kayu terbuka.
Kamar pertama terlihat di hadapannya.
Tatapan Yang Jian menyapu sekeliling, mengarah ke sebuah benda yang tertutup kain hitam compang-camping.
Itu adalah... Cermin Hantu.
Tapi setelah melirik sekilas, Yang Jian segera mengunci pintu kamar itu.
"Persis seperti situasi tiga tahun lalu, bahkan Cermin Hantu masih ada. Jika ini hanyalah dunia palsu yang dibangun oleh kekuatan gaib, seharusnya tidak mungkin barang-barang gaib juga bisa direplikasi..."
Kedatangan Yang Jian ke sini bertujuan untuk verifikasi lebih lanjut.
Konfirmasi kondisi rumah kuno era Republik ini membuatnya paham: Segala sesuatu di sini sepertinya benar-benar nyata.
Artinya, jika di sini dia bisa menemukan Cermin Hantu, maka di ruang bawah tanah kuil itu dia juga bisa menemukan bayangan hitam tinggi besar itu beserta paku peti mati. Selain itu, jika dia pergi ke Hotel Caesar sekarang, dia bahkan bisa menemukan golok kayu bakar lagi.
Tidak hanya itu.
Dia juga bisa menyelesaikan kasus Hantu Ketuk Pintu, mencegah Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan, bahkan mengambil peti mati hantu dari Desa Huanggang sehingga banyak peristiwa gaib tidak akan terjadi lagi.
Semua ini sangat menggoda.
Saat ini, Yang Jian memiliki kemampuan untuk melakukan semua itu.
Tapi intuisi sebagai Pengendali Hantu memberitahunya: Hal ini tidak sesederhana itu. Bahkan mungkin semua ini hanyalah sebuah jebakan.
Mengubah masa lalu?
Sungguh hal yang menggoda, lebih memikat daripada menghidupkan kembali keluarga dan teman di dunia yang dipenuhi arwah berkeliaran sebelumnya.
Tapi apa hasil dari menghidupkan kembali keluarga?
Liu Qi hampir binasa di jalan raya yang dipenuhi arwah, sementara Xiao Yang bahkan tewas seketika karenanya.
Lalu, apakah upaya mengubah masa lalu ini justru merupakan jebakan yang lebih besar?
Yang Jian mengerutkan kening, merasa kemungkinan ini sangat besar.
Setelah itu ia memeriksa kembali lemari hantu di kamar kedua.
Sama sekali tidak ada perubahan.
Ini membuktikan semua yang ada di sini belum ditemukan orang, Wang Shanshan juga belum pernah kembali ke tempat ini.
Yang Jian tidak berlama-lama dan memilih meninggalkan Kompleks Perumahan Guanjiang.
Dalam beberapa waktu berikutnya, ia mulai menggunakan mata hantu untuk melakukan patroli di Kota Dachang.
Tak perlu sengaja mencari seseorang, selama wilayah hantu mata hantu menyelimuti anak hantu atau Wang Shanshan, hal-hal gaib akan saling merasakan dan dengan cepat menemukan orangnya.
Hasilnya.
Sangat jelas, Wang Shanshan tidak berada di Kota Dachang.
Hilangnya dia seolah menjadi satu-satunya ketidaknormalan di dunia ini, selain Wang Shanshan semua hal di sini persis sama seperti tiga tahun lalu.
Ini membuat Yang Jian bertanya-tanya, apakah Wang Shanshan benar-benar seperti dirinya yang telah mendorong pintu itu dan kembali ke sini.
Yang Jian berjalan di jalanan Kota Dachang, mulai merenungkan.
Sementara itu.
Setelah melakukan kontak dengan Yang Jian, Zhou Zheng menggunakan informasi dari markas untuk mencari seseorang bernama Wang Shanshan secara nasional.
Dengan data dan dokumen akurat, mencari orang seperti ini bukanlah hal yang terlalu sulit, hanya membutuhkan sedikit waktu saja.
"Tapi setelah markas mendapatkan informasi, yang paling menarik minat mereka bukanlah orang bernama Wang Shanshan, melainkan Yang Jian."
"Karena data menunjukkan bahwa Yang Jian hanyalah murid SMA kelas 3 biasa, sama sekali tidak berhubungan dengan Pengendali Hantu. Bagaimana mungkin dalam semalam dia berubah menjadi Pengendali Hantu papan atas yang memiliki Wilayah Hantu?"
"Markas merasa situasi ini tidak sesederhana itu, maka mereka menugaskan Zhao Jianguo untuk bertanggung jawab menyelidiki Yang Jian sampai tuntas."
"Zhou Zheng, hubungi Yang Jian. Aku ingin bertemu langsung. Saat ini dia seharusnya masih di Kota Dachang." Zhao Jianguo dari markas menelepon Zhou Zheng dan memberikan perintah.
"Baik, saya mengerti."
"Zhou Zheng yang sedang mengemudi langsung memutar arah setelah menerima telepon, bergegas mencari Yang Jian."
"Dia memiliki persepsi terhadap hal gaib. Begitu masuk dalam jangkauan tertentu, Zhou Zheng bisa mengunci posisi kasar Yang Jian."
"Sementara itu,"
"Tanpa disadari, Yang Jian sudah berdiri di gerbang Sekolah Menengah 7."
"Pada jam segini, seharusnya dia sedang belajar di sekolah. Tapi urusan itu sudah dia kesampingkan."
"Sekolah yang sebelumnya sepi kini dipenuhi keriangan murid-murid."
"Mata Hantu Yang Jian mengintip ke arah kelasnya."
"Dia melihat banyak wajah familiar, bahkan Fang Jing yang dulu hampir mencelakakannya juga ada di sana. Tapi semua murid kelas sudah lengkap kecuali dirinya dan Wang Shanshan."
"Zhang Wei si bocah sekarang sedang tertelungkup tidur di meja, air liur menetes."
"Yang Jian tidak mendekati sekolah, tidak kembali ke kelas, juga tidak menemui teman-teman lamanya."
"Tepat ketika dia hendak pergi lagi,"
Mobil Zhou Zheng tiba-tiba dengan cepat menuju gerbang sekolah dan berhenti.
Dia langsung turun dari mobil: "Yang Jian, anggota markas ingin menemuimu. Selain itu, ada kabar tentang lokasi Wang Shanshan. Pagi ini seharusnya dia pergi ke sekolah, tapi tiba-tiba bertingkah aneh dengan naik taksi meninggalkan Kota Dachang."
Sampai di sini, Zhou Zheng berhenti bicara.
Jelas, untuk mengetahui kelanjutannya harus pergi ke markas. Kalau tidak, Zhou Zheng takkan mau melanjutkan cerita.
Bisa juga Wang Shanshan memang tidak ditemukan, ini hanya akal-akalan markas untuk memancing Yang Jian datang.
"Markas mencari saya? Siapa penanggung jawabnya? Zhao Jianguo atau Shen Liang? Atau jangan-jangan Wakil Menteri Cao Yanhua sendiri yang turun ke panggung?" tanya Yang Jian.
"Rupanya kau cukup paham urusan markas. Kali ini Zhao Jianguo yang bertugas. Dia ingin menjanjikan pertemuan, harapannya kau bisa tentukan waktu dan tempat." Zhou Zheng berkata: "Tapi tenang, urusan Wang Shanshan masih dicari sekuat tenaga. Percayalah hasilnya takkan lama."
Yang Jian berkata: "Baiklah. Kalau markas mau bantu mencari orang, saya tak keberatan bertemu Zhao Jianguo. Di mana dia sekarang?"
"Saat ini di markas. Jika kau setuju, dalam dua jam dia akan ke Kota Dachang." Jawab Zhou Zheng.
"Tak perlu repot. Saya yang akan menemuinya."
Awalnya Yang Jian ingin pergi ke suatu tempat lagi. Tapi karena ini, dia mengurungkan niat dan memutuskan menemui Zhao Jianguo dulu.
"Semoga cepat selesai, supaya saya tak perlu mencarimu lagi." Zhou Zheng berkata dengan serius.
Yang Jian membalas: "Lebih baik kau urusi nasibmu sendiri."
Zhou Zheng saat ini melemparkan sebuah ponsel: "Kau bisa menghubungi Zhao Jianguo dengan ponsel ini."
Yang Jian tidak menangkapnya, membiarkan ponsel itu jatuh ke tanah dan rusak.
"Aku tak butuh kontak. Sudah kukatakan akan menemui Zhao Jianguo."
Setelah berkata demikian,
dia berbalik badan dan pergi.
Zhou Zheng mengerutkan kening, hanya bisa menyaksikan kepergian Yang Jian tanpa berani bertindak pada pemuda itu.
"Markas tiga tahun lalu?" Tatapan Yang Jian bergetar lemah, siluetnya perlahan buram sebelum akhirnya menghilang di jalanan.
Sesaat kemudian,
kilatan cahaya melintas di langit Kota Dachang lalu lenyap dengan cepat.
Di dalam markas Pengendali Hantu,
Zhao Jianguo saat ini berencana menemui langsung murid kelas 3 SMA Yang Jian yang tiba-tiba menjadi Pengendali Hantu di Kota Dachang.
Dia sangat tertarik dengan situasi ini.
Jika bisa memahami pengalaman Yang Jian menjadi Pengendali Hantu atau merekrutnya ke markas, ini akan menjadi hal yang baik.
Tapi Zhao Jianguo tak berani mempertaruhkan nyawa sendirian. Dia akan ditemani beberapa Pengendali Hantu dari markas untuk menghindari kejadian tak terduga.
"Kita harus cepat. Yang Jian si Pengendali Hantu tak akan lama tinggal di Dachang." Di bandara kecil markas, Zhao Jianguo membawa Cao Yang, Jiang Shangbai, dan Lin Long bersiap berangkat.
"Butuh banyak orang hanya untuk merekrut pendatang baru? Zhao Jianguo, kau terlalu berlebihan."
"Benar. Murid SMA yang cuma beruntung jadi Pengendali Hantu semalam, punya Wilayah Hantu. Orang seperti ini tidak langka di seluruh negeri. Tak perlu khawatir berlebihan."
"Laporan Zhou Zheng menurut saya agak berlebihan. Seberapa pun mengerikannya hantu yang dikendalikan seorang pendatang baru, selama belum mengatasi masalah kebangkitan Hantu Gentayangan, itu semua tidak berarti."
Saat ini.
Cao Yang, Jiang Shangbai, dan seorang Pengendali Hantu bernama Lin Long saling berdebat.
Mereka merasa Zhao Jianguo seharusnya tidak menarik mereka datang hanya untuk urusan kecil ini.
"Kita berangkat cepat dan pulang cepat. Kali ini saya hargai kerja keras kalian semua," kata Zhao Jianguo membuka pembicaraan.
Namun tepat di saat itu.
Cao Yang, Jiang Shangbai, dan Pengendali Hantu bernama Lin Long tiba-tiba menghentikan langkah mereka, wajah mereka berubah muram.
"Ada apa dengan kalian? Kenapa berhenti..." Zhao Jianguo awalnya bingung, tapi kemudian menyadari perubahan ekspresi wajah mereka. Matanya segera mengikuti arah pandangan mereka.
Seketika.
Wajahnya berubah drastis.
Di sayap pesawat yang akan mereka tumpangi, ternyata berdiri seorang pria.
Pria muda berwajah pucat memegang tombak retak berwarna emas.
"Yang Jian?" Zhao Jianguo mengenalinya dari foto yang pernah dilihatnya.
"Mustahil!"
Cao Yang yang mendengar konfirmasi identitas itu langsung menyempitkan matanya: "Beberapa menit lalu saat kau menerima pesan Zhou Zheng, Yang Jian masih di Kota Dachang. Bagaimana mungkin sekarang dia sudah sampai sini? Ribuan kilometer! Tidak ada alat transportasi yang bisa secepat ini, bahkan menggunakan kekuatan gaib pun tidak mungkin menempuh jarak sejauh itu dalam waktu sesingkat ini!"
Pikirannya sangat rasional, kesadarannya penuh.
Justru karena itulah, dia semakin menyadari betapa mengerikannya kemunculan tiba-tiba Yang Jian ini.
"Dalam beberapa menit melintasi dua lokasi berbeda, saat ini tidak ada seorang pun di lingkaran gaib yang bisa melakukannya."
Wajah Jiang Shangbai langsung menghitam, dia juga menyadari betapa tak masuk akalnya masalah ini.
Lin Long di sampingnya ekspresinya berubah-ubah, tidak diketahui sedang memikirkan apa, tapi jelas terlihat sangat terkejut.
"Cuma memakai Wilayah Hantu untuk mempercepat perjalanan, tidak perlu dibuat heboh. Kalau kalian punya Wilayah Hantu, pasti juga bisa melakukannya dengan mudah." Tatapan Yang Jian menyapu wajah beberapa orang ini.
Semuanya "kenalan lama".
Cao Yang tidak perlu disebut lagi, salah satu calon komandan tim nantinya. Jiang Shangbai dan Lin Long juga pernah berinteraksi sebelumnya.
"Pakai Wilayah Hantu untuk bepergian?" Perkataan ini justru semakin membuat orang tidak percaya.
Harus diketahui, setiap kali menggunakan kekuatan gaib berarti semakin mendekati kebangkitan Hantu Gentayangan.
Jika menggunakan Wilayah Hantu untuk datang dari Kota Dachang ke markas besar, pasti di tengah jalan akan mengalami kematian mendadak, tidak mungkin bertahan selama itu.
"Sudah, tidak perlu banyak omong kosong. Zhao Jianguo, waktuku terbatas. Apapun yang ingin kau bahas, menemukan Wang Shanshan adalah syarat utama. Selesaikan dulu ini, baru ada hak untuk membahas kelanjutannya." Suara Yang Jian terdengar dingin.
"Arogan sekali, berani bicara seperti ini di markas besar!" bentak Jiang Shangbai.
Lin Long menambahkan: "Mungkin kau sangat yakin dengan kekuatan gaib yang kau kendalikan, tapi kau masih terlalu muda. Di markas ada lebih banyak Pengendali Hantu papan atas daripada perkiraanmu. Kalau mau bernegosiasi, tunjukkan sikap yang pantas. Sikapmu ini seperti mengancam markas besar?"
Zhao Jianguo tetap diam, hanya mengerutkan kening tipis.
"Yang Jian yang tiba-tiba muncul ini memang bersikap tegas, menunjukkan sikap yang sama sekali tidak menganggap markas."
Orang seperti ini bukan tipe yang mudah direkrut.
"Aku tak ingin berkonflik dengan kalian. Aku hanya mengajukan syaratku. Jika kalian bisa penuhi, kita bisa bahas langkah berikutnya. Jika tidak..." Mata Hantu Yang Jian berkedip dingin, "maka aku harus mempertanyakan kemampuan markas kalian."
Jiang Shangbai mendengus dingin; "Markas bisa atau tidak adalah urusan markas, bukan urusan orang tak jelas sepertimu yang seenaknya mengkritik."
Di tempat lain, mungkin dia tak berani bersikap begitu percaya diri saat berselisih dengan Yang Jian.
Tapi ini markas. Dia yakin Yang Jian takkan berani membuat keributan di sini.
Karena itu hatinya dipenuhi keyakinan.
Namun sesaat kemudian—
"Shangbai, hati-hati!" Cao Yang tiba-tiba berteriak sambil menoleh cepat, seperti merasakan sesuatu yang janggal.
Sebelum Jiang Shangbai bereaksi, telapak tangan hangus dan dingin telah mencekik lehernya dari belakang, mengangkat tubuhnya perlahan.
Yang Jian yang tadi masih berdiri di sayap pesawat, kini entah sejak kapan sudah berada di belakang Jiang Shangbai.
"Tidak mungkin!" Jiang Shangbai membelalakkan mata. Seluruh tubuhnya lumpuh, kemampuan gaib dalam dirinya seperti menghilang tak berbekas.
"Berani bertindak? Cari mati!" Lin Long di samping mereka menggeram.
"Pergi sana!" Mata Hantu Yang Jian tiba-tiba terbuka lebar.
Wilayah Hantu menyebar.
Kilatan cahaya menyilaukan menerpa, dan Lin Long pun lenyap dari pandangan.
Cao Yang yang baru saja ingin membantu hanya bisa terpaku tak percaya.
Zhao Jianguo yang berada di samping juga tertegun di tempat.
Sekejap ilmu bela diri.
Dua Pengendali Hantu dari markas besar dengan mudah ditaklukkan, dan sepertinya ini masih menunjukkan belas kasihan. Jika tidak, leher Jiang Shangbai sudah diputar putus saat ini.
"Kalian harus paham, alasan saya tidak ingin membuat kontradiksi adalah untuk menyelesaikan beberapa hal secara damai. Jika benar-benar bertindak, semua Pengendali Hantu markas besar kalian dari yang pertama sampai terakhir bukanlah rival saya. Mungkin kalian bisa meminta Pak Qin datang sendiri, barangkali dia bisa menghadapi saya."
Wajah Yang Jian masih tetap dingin.
Saat ini dia menunjukkan kemampuannya untuk mendapatkan perhatian serius, bukan diperlakukan seperti Pengendali Hantu biasa.
"Tenang, saya tahu kau tidak berniat jahat. Kita bisa duduk dan berdiskusi perlahan." Zhao JianGuo menyadari situasi, buru-buru membuka mulut.
Sementara Cao Yang di samping melalui positioning telah menemukan lokasi Lin Long, dia menekan suaranya: "Sinyal Lin Long yang hilang tadi muncul kembali di lokasi seratus kilometer jauhnya."
Bola mata Zhao Jianguo menyempit sesaat, tapi segera kembali tenang.
"Sudah kukatakan, syarat berunding sederhana: bantu saya temukan Wang Shanshan dulu, baru bicara urusan selanjutnya." Setelah berkata demikian, Yang Jian membuang Jiang Shangbai seperti sampah ke samping.
Jiang Shangbai jatuh ke tanah, berguling beberapa kali. Tubuhnya baru pulih sensasi, berdiri dengan hidung bengkak dan wajah lebam.
Wajahnya yang muram berubah kehitaman, matanya membelalak menatap tajam ke Yang Jian.
Tapi jarak kemampuan yang terlalu jauh membuatnya hanya akan merugi jika melanjutkan pertarungan.
“Laporkan ke Fang Shiming, orang ini sama sekali tidak boleh dilepaskan.” Jiang Shangbai saat ini mulai melakukan kontak diam-diam.
Saat ini moment masih ada, pemimpin moment Fang Shiming masih aktif di lingkaran gaib, merupakan salah satu Pengendali Hantu termasyhur saat ini.
“Berikan aku dua puluh menit, aku akan memberikan posisi Wang Shanshan padamu.” Zhao Jianguo berkata saat ini.
Menggunakan jejak pergerakan seseorang untuk menukar kesempatan berunding dengan Yang Jian jelas merupakan keputusan yang mutlak tidak bermasalah.
“Baik, aku akan menunggumu dua puluh menit.” Yang Jian mengangguk.
Tak lama kemudian, Zhao Jianguo mulai mengangkat telepon dan menghubungi markas, sepenuhnya menggerakkan kekuatan markas besar untuk melacak Wang Shanshan.
Sebenarnya Yang Jian juga bisa mengandalkan kemampuannya untuk mencari Wang Shanshan, tapi dia merasa itu terlalu lambat, lagipula setelah meninggalkan Kota Dachang, Wang Shanshan mungkin berada di mana saja.
Meskipun dia memiliki kekuatan gaib yang kuat, tapi tanpa dukungan informasi yang cukup, dia tidak ada cara menemukan orangnya.
Namun penantian Yang Jian tidak membuahkan kabar baik.
Malah mendapat angin aneh yang dingin dan menyeramkan.
Angin mulai bertiup?
Zhao Jianguo dan Cao Yang merasa angin ini agak tidak normal.
“Fang Shiming, Direktur Fang datang.”
Jiang Shangbai berkata dengan wajah suram: “Kau harus membayar pengorbanan atas sikapmu barusan, dunia ini tidak sesederhana yang kau bayangkan, mengira bisa semena-mena hanya dengan mengandalkan kekuatan gaib.”
Tak lama kemudian.
Desauan angin aneh yang dingin bergemuruh.
Seorang pemuda berusia sekitar dua puluhan mengenakan pakaian kasual, datang bersama beberapa Pengendali Hantu dari moment.
Kehadirannya sederhana: ingin melihat siapa yang berani begitu nekat, hampir saja menghabisi anggota moment mereka.
“Tidak bisakah kalian berhenti membuang-buang waktuku?” Yang Jian melihat situasi ini, tatapannya bergetar lemah, tidak bisa menahan diri untuk menghela napas.
“Bagaimana kita harus menghadapinya sekarang?” Cao Yang bertanya.
Zhao Jianguo berkata: “Kita harus memantau perkembangan. Kita tidak bisa mencari masalah dengan kedua belah pihak. Ini konflik antara moment dan Yang Jian. Campur tangan kita hanya akan membuat situasi semakin rumit.”
“Kau yang hampir membunuh Jiang Shangbai?” Fang Shiming memandangi Yang Jian, berkata dengan nada dingin.
Yang Jian menatapnya: “Benar-benar wajah yang membuatku jijik. Jika kau segera kembali sekarang, aku bisa memberimu kesempatan.”
“Bagus, sangat penuh keyakinan. Maukah duduk dan berdiskusi? Mungkin ada cara penyelesaian yang lebih baik untuk hal ini.”
Fang Shiming memberi isyarat, lalu angin kencang yang dingin dan menyeramkan berhembus. Dua kursi tiba-tiba muncul di lantai.
“Lagi-lagi Wilayah Hantu?” Cao Yang melihat teknik ini, hatinya gemetar ketakutan.
“Tidak ada yang perlu dibicarakan dengan sampah-sampah seperti kalian.” Yang Jian menolak dengan dingin.
Tatapan Fang Shiming berkelip-kelip saat ia perlahan duduk: “Jika tidak ada ruang untuk bernegosiasi dan kau bersikap seperti ini, maka aku terpaksa harus memintamu untuk mati.”
Saat dia duduk.
Tinggi badannya lebih rendah dari Yang Jian.
Kengerian gaib ditindih hantu menyerang.
Namun Yang Jian tetap berdiri di tempatnya, tidak bergerak sedikitpun seolah ini bukan masalah: “Mayat ini tergeletak di tubuhku dan ingin menghancurkanku? Yang terlalu percaya diri adalah dirimu.”
Kemudian.
Api hantu hijau muda mulai muncul di tubuh Yang Jian.
Api hantu itu berloncatan, menyelimuti seluruh tubuhnya.
"Sosok mayat yang dingin dan menyeramkan muncul di balik cahaya api, mayat ini menindih tubuh Yang Jian dengan beban luar biasa berat yang bisa menghancurkan manusia hidup-hidup."
Namun saat ini, api hantu berkobar.
Mayat itu melengkung dan membuka mulut, tampak mengalami kesakitan hebat sebelum akhirnya Plooong! terlepas dari tubuh Yang Jian dan jatuh ke tanah.
"Ini mustahil." Mata Fang Shiming membelalak, terkejut hingga bangkit secara tiba-tiba dari kursinya.
"Tidak ada yang mustahil." Jawab Yang Jian.
Sesaat kemudian.
Mata Hantu mengintai, suasana sekitar kerumunan berubah wujud seketika menjadi lautan api yang menyelimuti semua orang.
"Ini api hantu Li Jun? Tidak, tidak mirip." Cao Yang kembali terkejut.
"Sakit!"
Rasa sakit yang luar biasa mulai menjalar di tubuh setiap Pengendali Hantu. Kulit mereka memerah dan tubuh mengeluarkan asap, seolah siap terbakar kapan saja.
Hanya Zhao Jianguo yang sebagai orang biasa tetap tak terpengaruh oleh api hantu.
"Kau ini siapa? Tidak ada figur sepertimu di lingkaran gaib." Wajah Fang Shiming memerah gabungan rasa kaget dan marah.
Untuk pertama kalinya dia merasakan jarak kompetensi.
Jurang kemampuan antara dirinya dengan pria di hadapannya terlalu lebar.
Bukan hanya bertahan dari serangan ditindih hantu, wilayah hantunya menutupi semua area hingga angin dinginnya langsung buyar. Saat ini api hantu berkobar, secepat kilat semua orang terjebak dalam siksaan api. Fang Shiming yakin jika diinginkan, semua orang di sini akan dibakar hidup-hidup.
Satu orang melawan begitu banyak Pengendali Hantu termasuk dia sendiri, dan masih terlihat sangat santai. Jika tidak melihat langsung, sulit percaya ini nyata.
"Kau terlalu cerewet, lebih baik mati saja. Dan aku tiba-tiba penasaran, jika aku mengubah masa lalu di sini, apakah benar-benar akan terjadi perubahan tak terduga." Yang Jian saat ini melihat tombak retak di tangannya.
Diayunkan perlahan.
Seketika.
Retakan muncul di leher Fang Shiming, lalu kepalanya perlahan berguling-guling jatuh ke tanah.
