"Dengan merebahkan diri bisa melihat hantu sekitar? Kapan kertas kulit ini menjadi begitu aktif membocorkan informasi krusial? Jangan-jangan ini jebakan."
Wang Shanshan menatap tajam sebaris tulisan di kertas kulit itu. Keraguannya semakin besar bahwa ini mungkin perangkap.
Bisa saja saat dia merebahkan diri, hantu gentayangan akan langsung menyerang dan membuatnya mati mengenaskan di tempat.
Tapi jika tidak melakukan apa-apa, Liu Qi akan segera terbunuh oleh Hantu.
"Hanya dengan melihat Hantu kita bisa melawannya. Jika kusuruh anak hantu itu tiarap, dia juga akan bisa melihat Hantu. Saat itu terjadi, anak hantu bisa membantu Liu Qi... Tapi kalau ada sesuatu yang tak terduga di tengah prosesnya, baik Liu Qi maupun anak hantu akan menghadapi bahaya."
Wang Shanshan saat ini terjebak dalam dilema.
Jika dia tidak bertindak, berarti membiarkan Liu Qi mati tanpa pertolongan. Tapi jika menyuruh anak hantu membantu, anak hantu itu juga bisa dalam bahaya.
Anak hantu bukanlah hantu sejati, ada kemungkinan untuk dibunuh.
Kertas kulit manusia sengaja membocorkan informasi yang benar kali ini, seperti strategi brilian yang terang-terangan menjebak orang.
"Ah!"
Liu Qi kembali menjerit kesakitan dengan suara memilukan. Sebagian tubuhnya hilang, meninggalkan celah berdarah-darah seolah dicabik sesuatu dengan brutal.
"Bertindak atau tidak bertindak?" Ekspresi Wang Shanshan berubah-ubah tak menentu.
Dia sangat ingin bertindak, tapi khawatir ini adalah jebakan.
Sebelumnya mereka sudah pernah dikibuli kertas kulit manusia, sampai-sampai dia dan Yang Jian hampir tewas di dunia tiga tahun lalu. Kini Yang Jian belum juga sadar. Jika dia mempercayai kertas kulit manusia lagi dan menyebabkan kematian Liu Qi beserta anak hantu, tanggung jawabnya terlalu besar untuk dipikul Wang Shanshan.
"Jika tidak bertindak hanya Liu Qi yang mati. Jika bertindak, mungkin Liu Qi dan anak hantu sama-sama tewas. Saya cuma orang biasa yang tidak bisa membantu... Kira-kira pilihan apa yang akan dibuat Yang Jian jika dia ada di sini?"
Wang Shanshan merasakan pergolakan batin, mencoba menganalisis masalah dari sudut pandang Yang Jian.
Tapi dia bukan Pengendali Hantu, mustahil menggunakan pola pikir para pengendali supranatural.
"Saya sudah tidak tertolong. Jangan pedulikan saya. Kekuatan gaib di tubuh saya pun sudah dikendalikan dan tidak berguna. Memerintahkan anak hantu untuk bertindak juga sia-sia."
Liu Qi berkata sambil menahan sakit luar biasa: "Kau harus mencari cara menyadarkan Yang Jian. Dialah kunci utamanya."
"Jangan bicara begitu, Liu Qi. Kau juga datang ke tempat berbahaya ini demi membantu saya dan Yang Jian," ujar Wang Shanshan.
Liu Qi menjawab: "Tidak. Tanpa Yang Jian, saya sudah mati sejak lama. Perjalanan ini juga saya yang memaksa ikut. Jangan salahkan siapa pun. Bagi Pengendali Hantu, tewas dalam peristiwa gaib itu hal biasa. Sejak hari pertama menjadi Pengendali, saya sudah menerima takdir ini."
"Hanya saja tidak menyangka waktunya datang secepat ini. Segera kembali ke kamar itu! Jangan keluar sebelum Yang Jian bangun! Di rumah kayu ini sudah ada hantu gentayangan. Kau mustahil kabur dari sini... Aduh!"
Sebelum kalimatnya selesai, jeritan menyakitkan kembali terdengar.
Kali ini satu kakinya hilang. Di pinggangnya muncul retakan mengerikan. Sebagian besar daging dan darahnya lenyap dimakan sesuatu.
"Selain itu, frekuensi gigitan ini semakin cepat. Sebelumnya hanya sesekali menggigit, sekarang dua tael besar langsung terkoyak dalam sekali serangan."
Dalam pandangan Liu Qi, empat kepala manusia ganjil sudah menyembul dari meja delapan dewa kayu tua di depannya. Jumlah ini terus bertambah, bahkan dirinya sendiri tak bisa memastikan berapa hantu gentayangan mengerikan yang bersembunyi di bawah meja itu, atau berapa banyak hantu jahat kelaparan yang perlu disantap.
Wang Shanshan tak bisa lagi menahan diri. Ia tak tega melihat Liu Qi mati sia-sia demi membantu dirinya dan Yang Jian. Yakinlah, Yang Jian di sini pun tak akan diam saja melihat Liu Qi terbunuh hantu tanpa memberikan bantuan.
"Liu Qi, kuperintahkan anak hantu untuk membantumu. Jika ini jebakan, hari ini kita semua akan mati di sini. Jika berhasil, kita akan kembali dengan selamat bersama. Aku sangat paham karakter Yang Jian, dia tak akan menolak keputusanku ini."
Setelah itu, Wang Shanshan memutuskan dan memberi perintah pada anak hantu: "Anak hantu, tengkurap di tanah!"
Anak hantu bertubuh telanjang dan tak beralas kaki itu langsung menuruti perintah tanpa ragu, merebahkan diri di lantai.
Begitu merebah, kejadian ganjil pun terjadi.
Dari perspektif Liu Qi, di sebelahnya tiba-tiba muncul meja delapan dewa tua lain yang lebih kecil. Anak hantu itu kini tergeletak di atasnya bagai hidangan di meja makan, siap disantap.
“Melihat hantu? Jika melihatnya, langsung santap.”
Wang Shanshan tanpa ragu kembali memberi perintah, ia ingin anak hantu itu memakan seekor hantu.
Hanya dengan cara ini situasi bisa terbalik.
Tubuh anak hantu itu kini bergerak-gerak berusaha melepaskan diri dari meja dan menuju arah Liu Qi.
Tapi meski berjuang, anak hantu itu sama sekali tak bisa bergerak.
Ia terikat, tubuhnya menempel di meja seperti Liu Qi, seolah menyatu satu sama lain.
"Percuma, dia tak bisa lepas dari belenggu gaib. Kau terlalu gegabah. Harus kau tahu kekuatan gaibku melebihi anak hantu ini. Aku saja gagal, kemungkinan dia berhasil sangat kecil. Wang Shanshan, kau terlalu terburu-buru. Tidak mudah bagi Yang Jian membesarkan hantu kecil ini, jangan sia-siakan dia untuk menemani kita di sini," kata Liu Qi.
Ia tahu nilai anak hantu ini. Bagaimanapun, ini adalah mayat hidup kecil yang legendaris. Jika pertumbuhannya tidak sengaja dibatasi, pasti keagresifannya tak terkendali sekarang.
Meski begitu, potensi dan kegunaannya di masa depan tak bisa dipungkiri.
"Aku tahu, tapi tetap kulakukan. Dalam situasi ini aku tak punya pilihan. Keadaannya belum separah itu, kita masih bisa mencoba lagi," kata Wang Shanshan dengan tatapan tenang.
Liu Qi membuka mulutnya hendak berkata sesuatu, tapi akhirnya mengurungkannya.
Dalam situasi seperti ini, sungguh tak bisa menyalahkan Wang Shanshan.
Seperti sebelumnya ketika Yang Jian menyuruh dirinya untuk tidak masuk ke rumah kayu dan pergi sendiri, dia tetap masuk, tetap memilih untuk membantu Yang Jian dengan menyumbangkan bagiannya.
"Tunggu, sepertinya ada perubahan, jumlah hantu di sekitarku tampaknya berkurang." Tiba-tiba, Liu Qi menemukan bau konspirasi.
Dia melihat seharusnya ada lima kepala manusia yang muncul dari bawah meja untuk menggigitnya, tapi kali ini hanya tiga kepala yang muncul, dua kepala sisanya tiba-tiba muncul di bawah meja anak hantu.
Ini menunjukkan jumlah hantu sedang terpecah belah.
Tapi bagaimanapun hantunya terpecah, serangan mereka masih belum berhenti. Tiga gigitan lagi menghilang dari tubuh Liu Qi, satu gigitan bahkan langsung melahap dagunya. Darah bercampur pecahan tulang berjatuhan, sakit yang luar biasa hampir membuatnya pingsan, namun kekuatan gaib dalam tubuhnya mempertahankan nyawanya, membuat kesadarannya tetap terjaga.
Pada saat yang sama.
Anak hantu yang sedang berjuang melepaskan diri dari tanah juga mendapat dua gigitan.
Lengan pucat kebiruan itu langsung memiliki dua bekas gigitan mengerikan. Anak hantu itu tampak sangat menderita, membuka mulut hitam legamnya seolah mengeluarkan jeritan histeris.
Dua potong daging dan darah dicabik dengan paksa oleh hantu di bawah meja.
Tapi bagian yang tergigit tidak terlalu besar, tidak semenakutkan Liu Qi. Sepertinya anak hantu memiliki ketahanan lebih baik terhadap serangan gaib dibanding Liu Qi.
Sebenarnya, Anak Hantu juga tidak lebih kuat dari Liu Qi. Tubuh Liu Qi sebagian besar adalah tubuh orang biasa, dengan sangat sedikit bagian yang terbuat dari unsur gaib. Sedangkan Anak Hantu berbeda, seluruh tubuhnya terbangun dari kekuatan gaib, sehingga lebih baik dalam menahan serangan hantu gentayangan dibandingkan Liu Qi.
Setelah digigit, selain merasakan sakit, Anak Hantu seolah-olah menunjukkan kemarahan tambahan. Sebagai si mayat hidup kecil, selama ini dialah yang memakan hantu, belum pernah sekalipun dimakan oleh hantu.
Kini diperlakukan sebagai makanan di atas meja, Anak Hantu tidak bisa menerimanya.
Entah karena perintah Wang Shanshan mulai berefek, ataukah naluri lapar si mayat hidup dalam Anak Hantu yang mulai bekerja.
Saat ini, mulut Anak Hantu yang terbuka lebar meneteskan cairan mayat, tiba-tiba ingin menyantap kepala manusia yang muncul dari bawah meja.
Tapi pergerakan Anak Hantu terhambat, ingin makan namun tidak bisa mencapainya.
"Anak Hantu telah membagi sebagian serangan gaib, memperlambat waktu sebelum saya habis dimakan hantu gentayangan. Tapi ini tetap sia-sia. Kecuali Yang Jian segera sadar, saya dan Anak Hantu tidak akan bertahan lama sebelum mati," kata Liu Qi.
"Yang Jian masih belum sadar sampai sekarang." Wang Shanshan terus mengamati gerakan di dalam ruangan.
Yang Jian masih berdiri di sana tanpa bergerak, tetap terjebak dalam keadaan itu.
Saat ini.
Wang Shanshan yang tak punya cara lain hanya bisa kembali menaruh harapannya pada kertas kulit manusia. Dia menatap lembaran kulit manusia berwarna coklat tua di tangannya sambil menggigit gigi, "Kesempatan terakhir untukmu. Jika tidak bisa menyelamatkan Liu Qi dan anak hantu, kuberikan kau pada anak hantu untuk disantap duluan. Jika harus mati, aku akan menyeretmu mati bersamaku."
Saat ini, tulisan hitam kembali muncul di kertas kulit manusia:
【Turun ke lantai bawah dan tutup peti mati yang terbuka, dapat menyegel sementara hantu gentayangan yang lepas.】
Sebuah skema muncul. Tampaknya asalkan Wang Shanshan bertindak sesuai petunjuk, dia bisa menyelamatkan Liu Qi dan anak hantu.
Tapi wajah Wang Shanshan berubah samar. Di hatinya, dia khawatir ini adalah sebuah jebakan.
Pada kertas kulit manusia hanya disebutkan bahwa menutup tutup peti mati setelah turun dapat menyegel hantu gentayangan, tapi mengabaikan fakta bahwa melakukan hal ini mengandung risiko yang cukup besar. Sedikit saja kecerobohan selama proses ini bisa berakibat kematian di jalan, sama sekali tidak mungkin diselesaikan.
"Mungkinkah itu ingin menjebak kita semua sampai mati?" Wang Shanshan menggigit bibirnya, tubuhnya menggigil kedinginan.
Sekarang yang bisa bergerak hanya dirinya sendiri. Tanpa belenggu anak hantu, begitu dia turun dari lantai, kertas kulit manusia tidak akan terancam lagi. Begitu dia gagal, semuanya akan hancur berantakan.
Untunglah, Wang Shanshan bukan tipe orang yang impulsif dan tidak berpikir panjang.
Kalau tidak, orang lain mungkin sudah langsung bertindak gegabah.
“Saya akan meminta anak hantu memakan kertas kulit manusia terlebih dahulu, lalu turun ke lantai bawah untuk menutup tutup peti mati. Entah kita akan bertahan hidup bersama, atau mati bersama.”
Pada saat ini, Wang Shanshan tidak ingin lagi dikendalikan oleh kertas kulit manusia. Dia mengakui dirinya tidak bisa bermain fair dengan benda itu.
Pantas saja Yang Jian menyegel benda ini lalu menggantungkannya di leher anak hantu.
Benda ini terlalu mengerikan. Setiap informasi di atasnya benar, namun semuanya berakibat fatal. Semakin percaya, semakin cepat mati. Tapi di saat kritis, beberapa informasi justru sangat berguna, membuat orang sulit melepaskannya.
Menarik napas dalam-dalam.
Wang Shanshan mengambil kertas kulit manusia dan berjalan cepat menuju anak hantu.
