Kondisi di rumah kayu sekarang sudah sangat kritis.
Hantu-hantu di dalam terus bermunculan. Wang Shanshan terjebak di tangga yang setiap saat bisa merenggut nyawanya. Meski Liu Qi belum menghadapi risiko dimakan hantu gentayangan, dengan fenomena gaib di sekeliling yang kian menjadi, bukan tidak mungkin dia akan diawasi hantu lain.
Yang lebih mengkhawatirkan, Yang Jian masih belum sadarkan diri. Jika diserang Hantu, dia sama sekali tak ada kekuatan untuk melawan.
"Sedikit lebih baik dari sebelumnya."
Saat ini, Yang Jian sudah mulai bisa melihat pemandangan luar. Bahkan kini dia bisa berjalan bebas di dalam rumah kayu. Hanya saja kondisi ini membuatnya bagai hantu yang tak bisa mempengaruhi dunia nyata.
Dia melihat Liu Qi yang tengkurap di luar ruangan dengan tubuh berlumuran darah, melihat anak hantu yang sedang bergulat di lantai, tapi tidak melihat Wang Shanshan.
"Apakah tengkurap di lantai akan diserang hantu gentayangan? Lantai di lantai dua rumah kayu ini bermasalah, sepertinya ini bukan papan biasa melainkan struktur gaib."
Yang Jian mengamati sejenak dan segera memahami situasinya.
Lalu ia melirik pilar kayu yang terus mengelupas, sesosok mayat membusuk perlahan terlihat. Matanya beralih ke deretan bayangan ganjil di jendela.
"Bukan hanya lantai, seluruh rumah kayu ini dibangun dari elemen gaib. Lantai, pilar, jendela, tangga... Setiap bagian mewakili seekor hantu gentayangan. Saat pertama masuk, arwah-arwah itu belum bangkit jadi tidak terasa bahaya. Tapi sekarang tempat ini telah menjadi rumah angker yang mematikan bagi siapapun yang masuk."
Kini Yang Jian mengerti mengapa Liu Qi begitu panik memanggilnya.
Dalam situasi seperti ini, bahkan komandan tim lain dari markas besar pun hanya bisa berusaha kabur dari sini. Tak ada yang berani berlama-lama.
Bagai hantu yang berkeliaran, Yang Jian mencoba turun ke bawah untuk melihat.
Tapi saat mendekati mulut tangga, jalannya menghilang. Ia hanya bisa bergerak di area lantai dua, tak bisa menjauh. Jelas kekuatan gaib masih membatasinya.
Tiba-tiba dengusan rendah anjing jahat semakin dekat, seolah ada di sampingnya. Sepertinya dalam hitungan detik ia akan bertemu anjing itu.
"Masih sedikit waktu lagi?"
Sekarang dia sudah mulai tidak sabar, karena melihat di dalam pilar yang terus mengelupas, sesosok mayat membusuk perlahan mulai menggerakkan kepala dan bergerak.
Liu Qi yang terjebak di lantai juga menyaksikan adegan ini.
"Hantu gentayangan sudah sepenuhnya dibangkitkan. Mereka sudah bisa bergerak bebas. Rumah kayu ini sepenuhnya dikuasai hantu." Liu Qi kini dilanda keputusasaan.
Aroma busuk menyebar di udara.
Mayat itu mengulurkan satu kaki, lalu memutar tubuhnya, dan tiba-tiba keluar dari dalam pilar.
Diiringi bunyi benturan tulang, mayat membusuk ini perlahan meregangkan tubuh, merakit kembali anggota badan yang patah menjadi bentuk normal.
Baru saat ini Liu Qi melihat wujud mayat membusuk itu - sesosok mayat perempuan berambut hitam panjang. Baju di tubuhnya sudah banyak yang lapuk dan terkelupas. Dari sisa pola kain yang masih melekat, kemungkinan besar berasal dari era Republik. Seluruh kulit wajahnya sudah hilang, seolah sengaja dikuliti saat masih hidup, hanya menyisakan sepasang mata yang berlumuran darah.
Tampaknya dulu mayat perempuan ini sengaja dikurung di dalam kayu sebagai pilar rumah. Saat masih hidup, tubuhnya juga telah dibongkar dan kulit wajahnya disobek.
Tapi semua itu tidak penting lagi.
Kini mayat perempuan ini adalah hantu gentayangan mengerikan yang telah sepenuhnya bangkit. Ia berdiri di sebelah Liu Qi, siap menyerang kapan saja.
"Liu Qi sekarang tidak berani berbicara, bahkan tidak berani menatap langsung hantu gentayangan ini, khawatir diawasi olehnya."
Tapi leher berdarah-darah mayat perempuan itu bergerak-gerak sedikit, menoleh ke arah Yang Jian yang berdiri tak bergerak di dalam ruangan.
Kemudian, mayat perempuan itu tiba-tiba berjalan perlahan menuju Yang Jian yang sedang pingsan.
"Sial, dia ternyata mengincar Yang Jian." Mata Liu Qi membelalak, penuh kekagetan dan kemarahan.
Padahal jarak Yang Jian cukup jauh, dan sama sekali tidak membuat gerakan apapun, mengapa mayat perempuan ini malah mendatanginya? Sedangkan dirinya yang lebih dekat justru tidak diserang.
Ataukah karena dia sekarang terjebak di meja delapan dewa tua itu sehingga tidak akan diserang lagi?
"Tidak bisa menghentikan mayat perempuan ini. Dia benar-benar mendekati Yang Jian."
Liu Qi tak berdaya, hanya bisa diam melihat hantu itu pergi. Dia berusaha memanggil Yang Jian, tapi tidak mendapat respon. Bahkan mencoba menarik perhatian mayat perempuan, tapi mayat itu mengabaikannya.
Sebaliknya, teriakannya justru seperti memicu pantangan tertentu.
Pada saat ini, semua jendela di ruangan lantai dua braak terbuka sekaligus. Di luar gelap gulita, angin dingin yang menyeramkan terus menggerogoti masuk. Bersamaan dengan itu, dari balik jendela-jendela yang terbuka, bayangan-bayangan kurus mulai merayap masuk ke dalam ruangan.
Bayangan kurus ini mirip bayangan hantu, tapi sebenarnya bukan.
Karena Liu Qi terkejut melihat, di luar jendela tiba-tiba berdiri seseorang bertubuh kurus kering. Sosok ganjil ini bertubuh tinggi, kepalanya melebihi ketinggian jendela dan terhalang balok langit-langit sehingga wajahnya tak jelas terlihat. Jubah panjang tuanya yang dikenakan terlihat longgar karena tubuhnya yang terlalu kurus, terombang-ambing dalam tiupan angin sepoi-sepoi.
Sosok kurus mengerikan di luar jendela itu tak bergerak, namun bayangan hitamnya yang terpantul di lantai justru seperti hidup, terus mendekati Liu Qi perlahan.
"Kali ini targetnya aku." Liu Qi tak merasa takut. Bahkan ia berharap mayat perempuan tadi juga menyerangnya.
Lagipula peluang bertahan hidupnya tipis, lebih baik menarik semua hantu gentayangan ke arahnya.
Mendekatnya arwah penasaran berarti serangan hanyalah masalah waktu.
Mayat perempuan itu kini telah berjalan sampai di depan pintu ruangan. Tampaknya ia tak terpengaruh aura gaib dalam ruangan, bahkan mayat kering di dalam pun sama sekali tak bergerak.
Begitu saja, mayat itu melewati pintu dan mendekati Yang Jian.
Yang Jian masih tak bisa bergerak.
Saat ini mayat perempuan mulai bertindak. Tubuhnya yang memancarkan aura busuk menempel pada tubuh Yang Jian, lalu seolah meleleh dan menyatu dengannya. Keduanya kini tampak seperti bayi kembar siam yang tak bisa dipisahkan.
Kini tubuh Yang Jian juga mulai membusuk. Pengaruh gaib menggerogoti seluruh tubuhnya.
Namun tak lama kemudian, mayat perempuan itu perlahan-lahan mulai terlepas dari tubuh Yang Jian.
Hanya saja, mayat yang terlepas itu tidak lagi membusuk, bau busuknya pun menghilang. Kondisi jenazah tiba-tiba terbalik, menjadi segar kembali. Satu-satunya yang tak berubah adalah wajah mayat itu yang masih berlumuran darah tanpa kulit.
Tapi semua ini bukan tanpa pengorbanan.
Karena semua jejak pembusukan telah berpindah ke tubuh Yang Jian. Dialah yang menanggung kutukan mengerikan dari mayat perempuan itu.
Saat ini, tubuh Yang Jian memburuk dengan cepat. Potongan daging dan darah seolah kehilangan vitalitas, terus-menerus mengelupas dari tubuhnya. Bahkan tulang-tulang pucat yang terlihat mulai menghitam dan patah... Jika dibiarkan, tak lama lagi dia akan benar-benar menjadi tumpukan lumpur busuk.
Sebaliknya.
Tubuh mayat perempuan itu menjadi utuh. Kulitnya yang pucat bahkan tampak kemerahan.
Ia masih terus melepaskan diri dari Yang Jian.
Begitu benar-benar terlepas, mayat ini akan mengambil kesehatan, vitalitas, nyawa, bahkan segala sesuatu dari Yang Jian. Bahkan kekuatan gaib yang dia kendalikan pun akan tercabut... Karena kini di tubuh mayat itu tumbuh sebuah mata hantu yang mengerikan.
Itu adalah Mata Hantu.
Seekor Mata Hantu ternyata telah berhasil diambil oleh mayat itu.
Jika dibiarkan terus, kekuatan gaib lainnya akan terus dicabut. Pada akhirnya, tak akan ada lagi yang tersisa dari Yang Jian.
"Yang Jian, tidak ada waktu lagi! Segera sadarlah! Jika tidak bangun, kau akan mati!"
Liu Qi hanya bisa melihat tubuh Yang Jian terkikis, kekuatan gaibnya terlepas, dia berteriak-teriak.
Meski saat ini dirinya sendiri juga telah diselimuti bayang-bayang kurus itu, tapi kini dia tak lagi menghiraukan kondisinya sendiri.
Biarlah dirinya mati saja.
Setidaknya Yang Jian harus bertahan hidup.
Namun teriakan Liu Qi tiba-tiba mendapat jawaban, tapi yang merespons bukan suara Yang Jian, melainkan raungan rendah seekor anjing jahat.
Bersamaan dengan raungan anjing jahat itu.
Yang Jian yang sebelumnya berdiri tak sadarkan diri tiba-tiba membuka matanya, kedua matanya tak lagi hitam pekat tanpa cahaya, melainkan berkilauan cahaya merah samar yang semakin intens hingga akhirnya menyelimuti seluruh tubuhnya.
Pada saat ini, tubuh yang membusuk mulai pulih dan berbalik keadaan, sementara mayat perempuan yang baru saja pulih kondisinya justru memburuk drastis, kulit pucatnya berubah kehitaman lalu mulai memancarkan aura pembusukan, dan mayat itu mulai melepaskan diri dari tubuh Yang Jian.
Bukannya melepaskan kekuatan gaib dari tubuh Yang Jian, mayat itu justru mengembalikan semua yang telah diraihnya barusan.
Situasi seperti ini hanya punya satu penjelasan.
Yakni Yang Jian telah mengaktifkan kondisi Wilayah Hantu tujuh lapisan untuk langsung melakukan restart pada dirinya sendiri.
Cahaya merah yang mencapai puncak ketebalannya tiba-tiba terhenti.
Cahaya itu kemudian menghilang, tubuh Yang Jian kembali ke kondisi semula, utuh tanpa cacat, tak ada satu pun kekuatan gaib yang terlepas.
Mayat perempuan yang membusuk itu memiringkan kepalanya perlahan, memperlihatkan wajah berdarah-darah.
“Benar-benar jijik, pergi kau!”
Yang Jian mengayunkan tombaknya di tangan, golok kayu bakar di tebaskan tanpa ampun.
Mayat perempuan itu langsung terbelah dua oleh tebasannya, namun bagian yang terbelah itu tidak langsung diam. Kedua bagian mayat itu sedang merayap di lantai mencoba menyatu kembali.
Tapi sesaat kemudian,
api hantu hijau muda tiba-tiba menyala kembali di tubuh mayat yang membusuk itu.
Api hantu berkobar, membakar tulang mayat hingga berbunyi gemeretak. Kobaran api membesar dan langsung menelan seluruh mayat.
"Akhirnya masih sempat," desah Yang Jian lega setelah berhasil mengendalikan hantu gentayangan ini.
Dia juga menyaksikan kejadian tadi. Jika bukan karena anjing jahat yang menarik kesadarannya di saat genting, mungkin dia sudah mati di sini.
"Tak ada waktu untuk decak kagum. Harus segera menyelamatkan Liu Qi, anak hantu dan Wang Shanshan, lalu cepat-cepat pergi dari sini." Saat ini Yang Jian bahkan tidak menghiraukan mumi di ruangan ini.
Dia tidak sempat meneliti, langsung menerobos keluar dari rumah.
Mata hantu yang terbuka seharusnya terpengaruh hal gaib, tapi api hantu yang berkobar justru menghilangkan gangguan itu.
Lantai dua yang redup tiba-tiba menjadi terang benderang.
Seketika kobaran api menelan seluruh lantai dua.
Pada momen ini,
sosok kurus di luar jendela tiba-tiba mundur beberapa langkah, menjauh dari jendela. Siluetnya perlahan tenggelam dalam kegelapan di belakangnya, muncul dan menghilang.
"Sedangkan bayangan yang meretas lantai dua juga sedang ditarik kembali dengan cepat."
