Setelah keluar dari rumah kayu, Yang Jian akhirnya bisa menggunakan Danau Hantu. Meskipun di sini invasi Danau Hantu mengalami gangguan, masih bisa digunakan walau tidak sepenuhnya.
Ia mengeluarkan jubah Shou dari genangan air dan melemparkannya ke anak hantu, memerintahkannya untuk mengenakan baju ini terlebih dahulu.
Dengan perlindungan jubah Shou, anak hantu tidak akan mudah dibunuh.
Sambil itu, demi kehati-hatian, Yang Jian juga mengeluarkan Boneka Pengganti Nyawa, Lilin Hantu, bahkan lingkaran tali jerami dan benda-benda gaib lainnya dari Danau Hantu. Sebelumnya persiapannya terlalu minim, mengira selama Danau Hantu eksis tidak perlu khawatir. Mana sangka perantara Danau Hantu pun bisa terputus.
"Rumah kayu ini sangat spesial. Kurasa nanti masih ada kesempatan kembali ke sini. Tapi saat ini tempat ini terlalu berbahaya bagi kita. Syukurlah kali ini bisa kabur tanpa insiden."
Saat ini Yang Jian sedang memeriksa rumah kayu yang berdiri di jalanan sepi itu dengan seksama.
Rumah kayu masih sama seperti sebelumnya, tak ada keanehan. Hantu di dalamnya tidak keluar, arwah-arwah yang berkeliaran di sekitar pun tak berani mendekat.
“Bangunan kayu itu bisa membantu orang kembali ke dunia tiga tahun yang lalu, benar-benar unik.” Liu Qi mengeluarkan decak kagum: “Seandainya bisa mengendalikan kekuatan gaib seperti ini, bahkan dunia palsu yang dibangun oleh kekuatan gaib pun bisa membuat orang terbenam di dalamnya.”
“Semua ini pasti ulah mumi di dalam ruangan rumah kayu itu, itu pasti sumbernya.” Wang Shanshan berkata, dia masih trauma dengan mumi di dalam ruangan itu.
Yang Jian berkata: “Ternyata lingkaran gaib masih menyimpan banyak rahasia, bahkan Pengendali Hantu papan atas dari era Republik pun mungkin tidak berani mengklaim menguasai setiap detail tentang hal gaib. Keberadaan Bai Shui Zhen sebelumnya tidak pernah kudengar, kalau bukan karena tiba-tiba muncul di dunia nyata kali ini, aku sulit percaya seumur hidup ada tempat seperti ini.”
Jalan raya yang bisa membawa arwah untuk menghidupkan kembali keluarga, rumah kayu yang mengembalikan ke tiga tahun lalu, serta toko-toko di Bai Shui Zhen yang seolah dijalankan oleh hantu gentayangan.
Ini jelas bukan sesuatu yang bisa dibangun atau diciptakan oleh Pengendali Hantu.
“Tapi kita tidak punya waktu untuk terus berdecak kagum di sini, sekarang jam berapa? Kita harus kembali untuk menyelamatkan orang.” Yang Jian bertanya.
Liu Qi melihat jam: “Sekarang pukul empat dini hari, masih ada waktu dua jam untuk bertindak.”
“Masih bisa menyusul, ayo berangkat.” Setelah sedikit istirahat, Yang Jian melanjutkan perjalanan.
Dia tidak kembali melalui jalan yang sama, karena rute itu membutuhkan perjalanan panjang. Jalan yang dipenuhi arwah penasaran ini sarat dengan bahaya mengerikan, tidak semulus yang dibayangkan. Oleh karena itu, ia kembali memanfaatkan genangan air di kakinya sebagai perantara untuk terhubung dengan Danau Hantu. Sebelumnya, Yang Jian juga telah meninggalkan jejak genangan air di Bai Shui Zhen yang saling terhubung, berfungsi sebagai pintu masuk-keluar.
Tak lama kemudian.
Rombongan itu kembali menyelam ke dalam genangan air, langsung meninggalkan jalan yang dipenuhi arwah berkeliaran ini.
Saat muncul kembali dari permukaan danau, Yang Jian dan yang lain telah berada di dalam Bai Shui Zhen.
Saat ini, Bai Shui Zhen masih dalam suasana malam—masa di mana dunia gaib dan nyata saling bersinggungan. Kematian Xiao Yang membuat kekuatan hujan gaib mulai melemah. Orang-orang hidup yang terpengaruh kekuatan gaib perlahan terbebas dari status manusia hidup-mati dan mulai tersadar. Kota yang sebelumnya sunyi senyap ini justru mulai "ramai" kembali.
Sekilas pandang, Yang Jian melihat orang biasa yang panik ketakutan berlarian di jalanan. Telinganya menangkap jeritan histeris dari sudut kota, bahkan di trotoar pinggir jalan ia melihat mayat terdistorsi.
Mayat itu masih segar, jelas baru tewas belum lama. Dari penampilannya, penyebab kematian bukan pembunuhan manusia, melainkan tewas di tangan hantu gentayangan.
Perlu diketahui, Bai Shui Zhen saat ini masih memiliki hantu gentayangan yang berkeliaran. Jika orang biasa diawasi hantu, pasti akan mengalami kematian mengerikan.
"Bai Shui Zhen mulai kacau. Kekhawatiran terbesar kami ternyata benar-benar terjadi," berkata Yang Jian.
“Benar adanya, mereka yang terpengaruh kekuatan gaib kini terbangun, mereka sama sekali tidak tahu bahwa tempat ini sudah bukan Bai Shui Zhen yang sejati lagi, melainkan wilayah gaib. Sekarang orang-orang hidup ini berkeliaran di sini, siapa yang tahu apa yang akan terjadi.” Liu Qi berkata: “Situasi seperti ini sulit diatasi, orang-orang sudah tercerai-berai, akan sangat sulit mengumpulkan mereka kembali.”
“Aku akan memikirkan solusinya.” Yang Jian mulai merenungkan.
Setelah perenungan singkat, dia berkata: “Hanya ada satu metode paling sederhana, yaitu melakukan pencarian menyeluruh, mengumpulkan semua orang yang bisa ditemukan, lalu pada pukul enam tepat menggunakan Wilayah Hantu untuk membawa mereka keluar dari Bai Shui Zhen.”
“Jika dilakukan seperti itu, beban kerjanya sangat besar, dan kemungkinan banyak yang terlewat.” Liu Qi berpikir sejenak.
Yang Jian berkata: “Aku tahu. Asalkan sebagian besar bisa selamat keluar dari sini sudah cukup. Dalam peristiwa supranatural, korban jiwa memang tak terhindarkan. Kita hanya punya dua jam, jadi harus bergerak cepat.”
“Kalau begitu kita berpisah. Aku akan bertanggung jawab di area jalan raya, membawa korban selamat yang sadar ke sini.” Liu Qi mengusulkan.
“Baik, tapi kau harus ekstra hati-hati. Bai Shui Zhen saat ini masih penuh bahaya. Untuk berjaga-jaga, lebih baik kau membawa benda penyelamat.” Setelah berkata demikian, Yang Jian menyerahkan sebuah Lilin Hantu merah dan Boneka Pengganti Nyawa kepada Liu Qi.
Kedua barang ini cukup untuk menyelamatkan nyawanya.
Liu Qi juga tidak menolak, setelah menerimanya langsung berkata: "Jangan khawatir, kali ini saya akan sangat berhati-hati, dan fenomena gaib di sini tidak semenakutkan di rumah kayu itu. Selain itu, dengan Lilin Hantu dan Boneka Pengganti Nyawa, seandainya menghadapi bahaya saya mungkin bisa kabur dengan tenang."
"Jika begitu, mari kita mulai bergerak," kata Yang Jian.
Liu Qi pun tidak membuang waktu lagi dan segera mulai bertindak.
Jalanan tempat arwah gentayangan sebenarnya bisa dilintasi. Sebelumnya Yang Jian terlalu jauh menyusuri untuk mencari Wang Shanshan hingga keluar dari wilayah Bai Shui Zhen, sehingga terjebak di jalan raya itu. Selama tidak terlalu dalam menyusuri area dengan pengaruh gaib yang minim, sebenarnya bisa menyeberangi jalan raya dengan normal.
Liu Qi menuju ke sisi lain jalan raya, lalu memasuki bangunan untuk mencari orang yang masih hidup.
Yang Jian saat ini juga bersiap bergerak, tapi sebelum itu dia merasa lebih baik mencari beberapa teman bantuan berpengalaman.
Tangannya meraih kalung Hantu Penipu.
Kalung retak kehitaman itu tampaknya telah mencapai batas maksimalnya, hantu di dalamnya hampir bangkit. Namun ketika mata hantu Yang Jian menyala merah, kalung retak itu kembali pulih seperti semula. Hantu Penipu yang hampir bangkit itu kembali dikurung dan dibatasi oleh Yang Jian.
Ini bukan pertama kalinya melakukan ini, semuanya sudah dilakukan dengan mahir.
"Saya butuh beberapa teman bantuan yang berpengalaman."
Yang Jian memutar-mutar kalung ini, di hadapannya mulai muncul satu per satu sosok manusia. Wajah mereka berbeda-beda, namun baju yang dikenakan sama: setelan jas hitam, mengenakan kacamata hitam, mirip agen rahasia yang terlihat misterius.
Bayangan hantu menutupi mereka, lalu kesadaran orang-orang ini mulai terbangun.
Tak lama kemudian, semua orang berbaju hitam itu membuka mata mereka.
"Perintah sudah ada di otak kalian. Mulai bergerak, bawa semua orang hidup yang bisa ditemukan ke sini," kata Yang Jian dengan nada dingin.
"Siap, Kapten Yang!" seru mereka serentak bersuara.
Tak lama kemudian.
Sekitar seratus orang berbaju hitam mulai bertindak. Mereka dengan cepat menyebar dan menghilang di berbagai bangunan.
"Kalung Hantu Penipu bisa melakukan ini?" tanya Wang Shanshan di sampingnya penuh tanya.
Yang Jian menjawab: "Tidak bisa. Kalung Hantu Penipu hanya bisa menciptakan tubuh manusia hidup melalui pengaruh terhadap dunia nyata, tapi tidak memiliki kesadaran manusia. Ini butuh bantuan kekuatan gaib lain."
"Ternyata begitu."
Wang Shanshan mengangguk, lalu bertanya lagi: "Apa keistimewaan manusia buatan hal gaib ini?"
"Tidak ada yang istimewa. Secara teknis mereka bukan manusia, hanya boneka buatan hal gaib. Kesadarannya juga palsu, kubuat dari modifikasi dan perangkaian memori beberapa Pengendali Hantu dan kurir surat. Satu-satunya kelebihan mereka adalah pengalaman melawan peristiwa gaib serta kepatuhan mutlak tanpa takut mati." jelas Yang Jian.
Tak lama kemudian.
Pasukan berbaju hitam yang menyebar itu mulai membawa hasil.
“Ada beberapa orang biasa yang panik setelah terbangun dari hibernasi ditemukan oleh orang-orang berbaju hitam dan dibawa ke sini.”
“Kapten Yang, tiga korban selamat mohon diterima.” Laporan orang berbaju hitam.
“Biarkan mereka tinggal di sini, lanjutkan aksi.” Yang Jian berkata.
“Siap, Kapten Yang.” Orang berbaju hitam ini kembali berbalik pergi.
“Ternyata kau, aku mengenalmu. Sebelumnya kau bersama Xiao Yang.”
Salah satu dari tiga korban selamat yang dibawa, seorang wanita membelalakkan matanya memeriksi Yang Jian.
Yang Jian melirik: “Xiao Yang sudah mati, tak bisa lagi melindungi kalian. Sekarang wilayah ini kuambil alih. Jika tak ingin mati, tetaplah di dekatku. Jika berkeliaran sampai mati jangan salahkan aku. Selain itu, jika ada korban selamat lain yang datang, sampaikan hal ini pada mereka. Aku tidak suka omong kosong.”
“Baik, baik.” Wanita itu menggigil seluruh tubuhnya, buru-buru mengangguk.
Tak lama kemudian.
Orang-orang berbaju hitam lainnya mulai membawa korban selamat satu per satu. Setelah mengantar mereka ke jalan raya, Yang Jian menerimanya lalu terus bergerak maju setelah menyelesaikan pemeriksaan di wilayah tersebut.
Status khusus orang-orang berbaju hitam berperan penting saat ini. Banyak orang yang melihat mereka melakukan penyelamatan langsung berlari mencari bantuan. Prosesnya berjalan cukup mulus.
Tapi ada juga momen yang tidak lancar.
“Kapten Yang, di toko depan ada korban selamat terjebak di dalam. Salah satu anggota kami yang masuk juga belum keluar. Perlu Kapten turun tangan.” Seorang anggota berbaju hitam melaporkan lokasi berbahaya.
Yang Jian berkata: “Akan kuhandle. Kau cari tempat lain dulu untuk disisir.”
“Kemudian, dia melirik dan melihat sebuah toko dengan papan nama lampu neon.”
“Di dalam toko itu penuh sesak dengan orang, bahkan terlihat agak berdesakan.”
“Jelas terlihat awalnya ada yang mengira toko berpelita ini dihuni orang hidup yang bisa dimintai bantuan, sehingga semua berlindung masuk. Namun belakangan mereka pasti telah menyadari: toko bercahaya neon ini tidak hanya tak aman, malah lebih mengerikan karena di dalamnya ada hantu yang nyata.”
“Ini adalah toko mantou.”
“Yang Jian berdiri di depan toko yang berpendar lampu neon. Dari luar, ia melihat kerumunan orang di dalam yang sedang kelaparan. Mereka semua menggenggam mantou putih dan menyantapnya dengan gila-gilaan.”
“Mantou di tangan mereka hanya satu biji, tapi bisa terus dimakan tanpa habis-habis.”
“Ini toko yang belum pernah kulihat sebelumnya.” Yang Jian mengingat-ingat. Ia yakin saat lewat dulu tak ada toko mantou di sini.
“Mungkin toko ini baru buka setelah aku pergi.”
“Mata hantunya mengintai. Yang Jian menatap mantou putih di tangan mereka.”
“Mantou putih itu mirip kulit manusia yang pucat, membuat merinding. Saat digigit, rasanya seperti mengunyah lemak putih. Bahkan sebelum tertelan, ia sudah lenyap secara ganjil.”
“Mantou Gratis, satu orang satu. Makan di dalam toko, dilarang membawa pulang.”
“Di dinding toko terpasang plakat merah. Di bawahnya ada dandang yang sudah dingin, namun berisi tumpukan mantou yang masih menguap panas.”
"Tidak terlalu paham apa yang istimewa dari toko gaib ini. Demi kehati-hatian, lebih baik membawa orang keluar dulu." Mata Hantu Yang Jian saat ini memancarkan cahaya keemasan, menerangi kegelapan di depannya.
Wilayah Hantu merambat masuk ke dalam toko.
Seorang orang hidup yang sedang menyantap mantou langsung ditarik keluar olehnya.
Namun pemandangan ganjil pun terjadi.
Begitu keluar dari toko, mantou di tangan orang itu langsung lenyap. Tanpa mantou untuk disantap, tubuhnya mulai menyusut dengan kecepatan yang tak terbayangkan.
"Lapar, aku sangat lapar." Dia meronta-ronta, merintih, ingin menyantap sesuatu.
Tapi tak lama kemudian, matanya melotot liar, mulutnya menganga, seluruh tubuhnya menjadi kurus kering. Tanda vitalnya menghilang drastis hingga akhirnya tewas di tempat.
Pemandangan ini membuat korban selamat lainnya nyaris roboh terduduk ketakutan.
Wang Shanshan juga mengerutkan kening, merasa situasi ini mengerikan.
Wajah Yang Jian berubah muram. Dengan sekali pandang, ia langsung mendiagnosis kondisi orang tersebut.
Orang ini tidak terbunuh oleh hantu gentayangan, melainkan mati kelaparan secara hidup-hidup.
"Mantou yang semakin membuat lapar saat dimakan. Begitu menggigit satu suap, tidak boleh lagi meninggalkan toko mantou ini. Jika tidak, akan mati kelaparan di luar." Ia mulai memahami keanehan toko ini.
Dengan demikian, orang-orang di toko ini sudah tidak mungkin diselamatkan.
Mereka telah terkontaminasi hal gaib. Menyelamatkan mereka sama saja dengan membunuh mereka.
"Tapi kita bisa mencoba metode lain."
Yang Jian merenung sejenak, memikirkan strategi yang agak keras: menggunakan api hantu untuk menghilangkan unsur gaib dalam tubuh orang-orang ini. Dengan keberuntungan, mereka mungkin bisa selamat dari kobaran api hantu tersebut.
Jika tidak beruntung, maka satu-satunya akhir adalah kematian.
Tanpa keraguan sedikit pun.
Api hantu Yang Jian meretas sistem, langsung membakar kedai mantou ini.
Unsur gaib akan terbakar, sementara manusia hidup tidak. Tapi orang-orang ini telah memakan benda gaib, tubuh mereka terkontaminasi unsur supernatural. Bagi mereka, luka bakar api hantu ini adalah siksaan yang mengerikan.
Namun justru metode inilah yang bisa menyelamatkan mereka.
Tak lama kemudian.
Jeritan mengerikan menggema di dalam kedai mantou, membuat bulu kuduk merinding.
Wajah Yang Jian tetap datar, matanya terus menatap geng manusia yang sedang dilalap api hantu.
Sekejap kemudian.
Di tengah kobaran api, banyak orang mulai tersadar.
"Tolong! Selamatkan aku!"
"Aku tak mau mati terbakar! Siapa yang mau menolongku?!"
Api hantu telah membersihkan pengaruh gaib, memulihkan akal sehat mereka. Fakta bahwa mereka sudah bisa meminta pertolongan merupakan perkembangan positif.
Beberapa saat berlalu.
Seorang pria berlari keluar sambil mengaduh, tangannya sudah kosong tanpa mantou. Di tubuhnya masih menempel bara api hantu kehijauan. Matanya melotak ketakutan, nafasnya tersengal-sengal. Rasa sakit di tubuhnya perlahan mereda.
"Keberuntunganmu baik, kau berhasil bertahan." Setelah memeriksa kondisi pria itu, Yang Jian mengangguk puas.
"Kau... kau yang membakar tempat ini?!" Pria itu menatap Yang Jian dengan campuran kaget dan marah.
Yang Jian berkata: "Cukup cerdas. Benar, akulah pelakunya."
“Kau ingin membakar saya sampai mati, ya?” Orang ini tiba-tiba menyerbu ke depan dengan penuh kemarahan.
“Setidaknya saya menyelamatkanmu dari cengkeraman hantu. Kau harus berterima kasih pada saya.” Ekspresi Yang Jian tetap datar.
Orang itu tertegun sejenak, lalu langkahnya terhenti. Baru sekarang dia menyadari situasi yang terjadi. Saat menoleh ke toko mantou dengan lampu neon berkelap-kelip, lalu memandang jalanan sunyi yang mengerikan itu, seluruh tubuhnya gemetar diserang hawa dingin.
Ketika memandang Yang Jian lagi, kemarahannya telah hilang berganti ketakutan dan kecemasan.
“Pindah ke sana dan jangan menghalangi.” Yang Jian melambaikan tangan, mengabaikan orang itu.
Orang itu cukup paham situasi, tak berani melawan lagi. Dengan cepat dia berlari ke kerumunan korban selamat di pinggir jalan.
“Dasar otakmu rusak! Dia adalah penyelamat yang bisa menghadapi hantu gentayangan. Ikuti saja perintahnya kalau ingin keluar dari sarang hantu ini!”
Beberapa korban selamat mulai membujuk orang tadi, menjelaskan situasi sebenarnya.
Orang yang baru diselamatkan itu mengangguk terus, semakin takut untuk bersuara.
Setelah kesuksesan penyelamatan pertama, orang kedua dan ketiga menyerbu keluar dari toko mantou dengan seluruh tubuhnya terbakar.
Api hantu menghilangkan kutukan gaib dari tubuh mereka, mencegah nasib mati kelaparan. Meski menderita luka bakar, rasa sakit itu tak sebanding dengan keberhasilan bertahan hidup.
Akhirnya.
Toko mantou semakin sepi pengunjung. Sebagian besar penghuni berhasil kabur hidup-hidup, hanya beberapa orang yang terlalu terperangkap karena terlalu banyak menyantap mantou sehingga tak bisa keluar.
Tapi hasil seperti ini sudah cukup baik.
Lagipula mereka berhasil selamat keluar dari toko gaib itu.
Setelah menangani urusan toko mantou, Yang Jian tidak berlama-lama. Dia masih harus buru-buru ke lokasi gaib berikutnya.
Orang-orang yang terjebak di tempat-tempat gaib bukan hanya di sini saja, sehingga dalam dua jam ini dia cukup sibuk.
