Sebuah jebakan khusus untuk arwah permohonan kini telah selesai disusun.
Lilin hantu menyala, aroma hio gaib berkeliaran di udara, lentera minyak yang bisa memantulkan arwah gentayangan pun bergoyang-goyang. Ditambah dengan kehadiran dua Pengendali Hantu - Yang Jian dan Liu Qi - di tempat ini, bahkan jika arwah gentayangan dari peristiwa gaib Tingkat S berani muncul, pasti akan langsung diurung.
Semua orang kini dipenuhi keyakinan, menunggu dengan tenang kedatangan hantu.
"Jika arwah permohonan benar-benar memiliki kesadaran manusia hidup, aku sangat ingin tahu bagaimana cara mereka menghadapi situasi seperti ini," pikir Yang Jian dalam hati.
Waktu kini menunjukkan pukul sebelas malam, tinggal satu jam lagi sebelum hari ini berakhir.
Dalam sisa waktu satu jam ini, hantu pasti akan muncul di hadapan Yang Jian.
"Tapi menghadapi jebakan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, jika hantu muncul secara normal pasti akan mudah dikurung."
Saat ini.
Pintu gerbang terbuka lagi, kereta makanan muncul kembali.
Tapi kali ini ada perubahan, di atas kereta makanan ini terletak tiga mangkuk nasi goreng telur, jumlahnya ternyata bertambah.
"Hantu ini malah mempercepat kecepatan pengiriman makanan, Zhang Wei pasti kerepotan sekarang," kata Wang Shanshan.
Zhang Wei membalas: "Gak masalah, ditambah yang sebelumnya total baru tujuh porsi nasi goreng telur, masih jauh dari dua puluh porsi, aku bisa tahan."
Yang Jian diam saja, dia menjauhi area hio hantu agar tidak terpengaruh, saat ini duduk di sudut sambil mengintai situasi restoran dan sekitarnya dengan mata hantunya.
Lima menit berlalu.
Semua normal, tapi kereta makanan baru muncul lagi, masih nasi goreng telur, kali ini tetap tiga porsi.
"Jika kecepatan dan frekuensi pengiriman seperti ini, kurang dari setengah jam dua puluh porsi nasi goreng telur akan terselesaikan, dan kereta makanan ini tidak dikirim dari dalam restoran melainkan dari luar restoran, pantas saja interval waktunya panjang, sepertinya hantu ini sangat hati-hati."
"Tunggu, ada perubahan situasi."
Dalam pandangan mata hantu, Yang Jian melihat banyak mobil bermunculan tiba-tiba di jalan sekitar restoran - mobil pribadi, taksi, bus... Semua kendaraan ini seperti dikendalikan satu komando, bergerak menuju Hotel Perdamaian.
Kendaraan-kendaraan itu sama sekali mengabaikan aturan lalu lintas, berjalan ugal-ugalan.
Tak lama kemudian, area sekitar Hotel Perdamaian dikepung berlapis-lapis oleh kendaraan-kendaraan ini.
Kemudian.
Pintu mobil terbuka, satu per satu orang hidup turun dari mobil, lalu berjalan serempak menuju restoran.
Jumlahnya sangat banyak, sekilas pandang saja sudah bisa diperkirakan jumlahnya pasti tidak kurang dari empat ratus orang.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang yang datang dengan mobil dan terus berdatangan ke restoran. Hanya dalam beberapa saat, semua jalan di sekitarnya benar-benar macet oleh mobil, namun para penumpangnya tidak menyerah dan tetap memilih mendekat dengan berjalan kaki.
"Apakah ujian pertama Hantu ini mengandalkan jumlah? Atau mungkin Hantu ingin bersembunyi di balik kerumunan orang sebanyak ini untuk menyusup ke dalam hotel?"
Yang Jian mengerutkan kening.
Dalam pandangan mata hantunya, semua orang ini adalah manusia hidup normal, namun seperti pelayan sebelumnya mereka dikendalikan oleh kekuatan gaib. Saat ini mereka sama sekali tidak menyadari apa yang sedang dilakukan.
Liu Qi juga mendengar keributan. Ia langsung bangkit dan mendekati jendela untuk melihat ke luar. Wajahnya langsung berubah drastis: "Banyak sekali orangnya! Apakah Hantu berencana menyusup di bawah perlindungan kerumunan ini?"
"Dia mengendalikan orang hidup, membuat semua orang berduyun-duyun masuk. Aku bisa saja mengirim mereka jauh-jauh."
Yang Jian berkata: "Dengan menggunakan Wilayah Hantu, kirimkan semua orang ini puluhan kilometer jauhnya. Mustahil mereka bisa kembali dalam satu jam. Tapi..."
Persis saat dia bersiap bertindak.
Mayat pelayan pertama yang tergeletak di lantai terus mengingatkannya pada suatu hal penting.
Jika main-main, semua orang ini akan mati seketika seperti pelayan pertama tadi.
“Yang Jian, mereka sudah masuk, bisa mulai bertindak, Yang Jian…” Liu Qi mengingatkan, kemudian dia menoleh dan melihat Yang Jian sedang menatap mayat di lantai.
Tiba-tiba wajahnya berubah drastis, menyadari masalahnya: “Mungkinkah orang-orang ini sama seperti pelayan pertama, akan langsung mati begitu bergerak?”
“Kemungkinan besar.”
Wajah Yang Jian berkerut khawatir: “Kalau tidak, hantu gentayangan mustahil mengizinkan orang hidup datang ke sini. Tujuannya menggunakan nyawa manusia sebagai tameng.”
“Adakah cara memutus pengaruh hantu gentayangan terhadap mereka?” Wang Shanshan sudah mendengar suara keramaian sedang naik tangga, berisik dan kacau.
“Untuk memutus hubungan hantu gentayangan dengan orang hidup, wajib menggunakan kekuatan gaib. Tapi begitu kekuatan gaib digunakan, dalam kondisi terganggu, hantu gentayangan akan langsung membunuh semua orang ini tanpa ragu.”
Tatapan Yang Jian semakin dingin: “Tujuan hantu jelas - memanfaatkan orang hidup untuk mengisi penuh restoran ini.”
“Dengan gangguan dari orang hidup, banyak hal tidak bisa kita lakukan.”
“Ini kan culik moral! Kalau kita tidak punya moral, ya nggak bakal diculik.” Zhang Wei berkata.
Miao Xiaoshan menimpali: “Jangan kasih ide gila! Di Kota Dachang jumlah penduduknya banyak. Apa kau mau Yang Jian menghabisi satu kota? Apalagi mungkin banyak kenalan kita di antara mereka.”
“Tentu saja tidak boleh.” Zhang Wei mengiyakan.
“Kalau tidak bisa sentuh orang-orang ini, kita pindahkan bangunannya. Aku akan pindahkan Hotel Perdamaian ini langsung ke pinggiran kota.” Kata Yang Jian.
"Setelah itu, Wilayah Hantu menyelimuti, mencoba memindahkan gedung ini."
"Namun pandangan Mata Hantu mulai melengkung dan berubah bentuk segera setelah meninggalkan aula utama ini. Gangguan gaib yang kuat menyelimuti gedung ini."
"Masih ingin menggangguku?" Wajah Yang Jian menjadi dingin.
Api Hantu tiba-tiba menyala.
Cahaya api yang dingin dan menyeramkan mulai berkobar. Pada saat ini, Wilayah Hantu tidak lagi terpengaruh. Gedung tersebut berada di bawah selimut Wilayah Hantu.
"Tetapi ketika Yang Jian mencoba memindahkan gedung menggunakan Wilayah Hantu, dia menemukan bahwa gedung ini tetap tak bergerak sama sekali tanpa perubahan apapun."
"Semacam kekuatan gaib telah menahan semua ini, dengan paksa memakukan gedung di tempatnya sehingga tidak bisa dipindahkan."
"Kekuatan gaib Arwah Permohonan?" Alis Yang Jian berkerut dalam-dalam.
"Baru sekarang dia menyadari bahwa hantu ini tidak hanya sekedar mengabulkan permohonan, tingkat kengeriannya sendiri juga sangat tinggi."
Braak! Braak!
"Saat ini, suara benturan keras terdengar di luar pintu. Banyak orang sedang menyerbu pintu gerbang ingin masuk, namun pintu utama sekarang dikunci oleh Liu Qi, berhasil menahan serangan orang-orang di luar untuk sementara waktu."
"Transfer Wilayah Hantu gagal. Sekarang kita harus mundur atau tetap di sini melawan mereka lalu mencari Hantu Gentayangan. Tapi aku tak ingin mundur. Jika hantu bisa memblokir gedung ini, dia juga bisa memblokir gedung lain. Mengulur waktu tidak ada artinya. Bagaimana jika nanti hantu mengirimkan semua nasi goreng telur yang tersisa? Keluarga Zhang Wei pasti akan mati tanpa ampun." Kata Yang Jian.
"Setelah berkata demikian, Mata Hantunya mulai berputar."
Kemudian, struktur bangunan di lantai ini berubah.
Jendela-jendela menghilang, pintu gerbang juga menghilang, semuanya berubah menjadi dinding tebal. Yang Jian memblokir aula ini hanya menyisakan beberapa celah kecil untuk ventilasi guna mencegah kerumunan kekurangan oksigen.
Seiring dengan tindakannya ini.
Suara tabrakan langsung terhenti tiba-tiba.
Tapi kemudian, kejadian tak terduga terjadi.
Dinding-dinding tiba-tiba retak, hancur berantakan, berubah menjadi debu yang langsung buyar diterpa angin hingga lenyap bersih.
Bersamaan dengan hilangnya dinding, semua orang hidup di luar mulai memasuki aula. Entah didorong hantu atau terpancing Lilin Hantu, tak satu pun dari mereka menunjukkan niat untuk berhenti.
"Orang sebanyak ini?" Zhang Wei tertegun, kapak yang semula tak sabar digunakan perlahan diturunkannya.
Kerumunan padat mengisi setiap sudut, pemandangan yang membuat bulu kuduk merinding.
Liu Qi juga mengerutkan kening sambil mundur: "Makhluk hantu ini benar-benar keji, berani menggunakan orang hidup! Kita pun tak bisa berbuat apa-apa - jika bertindak, hantu akan langsung membunuh mereka. Ini benar-benar menjijikkan! Hantu ini jelas punya kesadaran, kalau tidak mana mungkin menggunakan nyawa manusia untuk menyandera kita."
"Selain itu, trik ini membuat hantu kebal terhadap pengaruh Hio Hantu, bisa bersembunyi di tengah kerumunan sehingga Lilin Hantu dan lentera minyak jadi tak berguna. Jebakan kita telah dihancurkannya. Selama periode ini, jika hantu benar-benar muncul, kita pun tak bisa membedakannya. Dengan ini, transaksi denganmu Yang Jian sudah terpenuhi - sekali mendayung, tiga pulau terlampaui."
“Tampaknya hantu sedang mengadu kecerdasan dengan kita.” Wang Shanshan berkata.
“Adu kecerdasan? Menarik, aku A Wei selalu pintar. Biarkan aku berpikir sebentar, pasti bisa menemukan cara yang baik.”
Zhang Wei saat ini juga mengerutkan alutnya sambil merenung.
Liu Qi melihat Yang Jian: “Cara terbaik adalah kita mundur. Asal kita pindah posisi, hantu perlu waktu lagi untuk membentuk skala seperti ini. Jebakan kita masih bisa digunakan, bisa dipersiapkan kembali.”
“Bukan berarti hantu tidak punya Wilayah Hantu. Tempat yang bisa kita tuju, hantu juga bisa mencapainya. Ia tetap bisa membawa ribuan orang muncul di sekitar kita.”
Sambil berkata demikian, di bawah kaki Yang Jian perlahan merembes genangan air. Di depan matanya satu per satu mulai muncul orang-orang berbaju hitam yang familiar.
“Bandingkan jumlah orang, pasukanku juga tidak sedikit.”
Orang-orang berbaju hitam muncul entah dari mana, wajah dan postur tubuh mereka identik sempurna, bahkan kesadarannya pun sama.
“Kekuatan gaib Hantu Penipu?” Liu Qi dan Wang Shanshan sudah melihatnya di Bai Shui Zhen, tidak heran lagi.
Tak lama kemudian, orang-orang berbaju hitam itu mulai bergerak. Tanpa perlu perintah, mereka langsung membentuk tembok-tembok manusia yang menghalangi gerak orang-orang yang berduyun-duyun datang dari luar.
Yang Jian menatap tajam deretan pertama orang hidup itu.
Ternyata sesuai dugaannya, kontak orang berbaju hitam dengan orang hidup ini tidak menyebabkan kematian.
“Dorong mereka pergi dari sini.”
Yang Jian memberi perintah. Semakin banyak orang berbaju hitam muncul, tubuh mereka jauh lebih kekar dibandingkan orang hidup yang dikendalikan hantu gentayangan ini.
Situasi langsung membaik.
Seiring orang-orang berbaju hitam mendorong orang hidup tersebut pergi, aula utama yang semula padat perlahan menjadi lengang kembali.
Tapi kemudian.
Yang Jian menemukan di bawah kaki orang-orang yang pergi itu tertinggal piring-piring nasi goreng telur.
Orang-orang berbaju hitam diperintahkan mengumpulkan nasi goreng ini dan menyatukannya dengan yang sebelumnya, lalu menghitung kembali.
"Sudah 19 piring? Sial! Ini curang! Tadi jumlahnya masih jauh lebih sedikit," teriak Zhang Wei hampir melompat.
Tinggal satu piring lagi, hantu itu akan segera membunuh keluarganya.
"Arwah permohonan sengaja mengontrol kecepatan terkabulnya permintaanmu. Ia sengaja mentok di piring terakhir ini," kata Yang Jian menyipitkan mata. "Dia menganggapmu penting, ingin memanfaatkanmu."
