Dalam kegelapan aula utama, cahaya lentera kuning keemasan berkedip-kedip, hanya cukup menerangi sebuah meja makan.
Yang Jian, Zhang Wei, Liu Qi, Miao Xiaoshan, dan Wang Shanshan duduk mengelilingi meja ini dengan posisi tak bergerak sama sekali. Tak ada suara yang keluar, bahkan napas mereka pun ditahan semampunya.
Di belakang mereka, dalam kegelapan itu, berdiri tegak sosok-sosok manusia yang padat bergelombang.
Tapi saat ini, tatapan Yang Jian mengunci posisi di belakang Zhang Wei - sosok yang menyembulkan tubuhnya dari kegelapan, memperlihatkan wajah asing.
Lebih tepat dikatakan, benda ini kemungkinan besar adalah hantu daripada manusia.
Napas Zhang Wei mulai tidak teratur. Kelopak matanya berkedut tak tertahan. Ia bisa merasakan dengan jelas: sosok di atas kepalanya memancarkan aura dingin tanpa sedikitpun kehangatan. Sekedar mendekat saja sudah membuat bulu kuduk merinding. Tapi tangannya tetap erat menggenggam kapak merah itu.
Hantu tetap diam dalam posisi ganjil ini. Wajah dingin nan asing itu terus-menerus mengarah ke Yang Jian.
"Yang Jian, hantu tidak hanya muncul, tapi juga diam di situ. Ini kesempatan emas. Jika kita bertindak sekarang... kita bisa menang."
Liu Qi juga menatap hantu di belakang Zhang Wei. Tangannya di bawah meja menggenggam erat lingkaran tali jerami, hatinya dipenuhi keinginan untuk bertindak.
Ia yakin dengan kerja sama yang kooperatif bersama Yang Jian, mereka pasti bisa segera membatasi gerak hantu, bahkan mengurungnya.
Yang Jian tetap diam, hanya memberikan isyarat dengan tatapan agar Liu Qi tidak main-main.
"Aku mengerti." Liu Qi menelan kembali dorongan hatinya setelah melihat reaksi tersebut.
"Dia bisa sampai di titik ini, tentu memiliki kemampuan observasi yang diperlukan. Saat ini Yang Jian tidak bertindak berarti ini bukan waktu yang tepat. Lagipula dia komandan tim markas, mustahil dia tidak melihat kesempatan yang saya lihat."
Waktu terus berlalu.
Pukul sebelas lima puluh enam, sebelas lima puluh tujuh...
Hantu di belakang Zhang Wei tetap tak bergerak.
Suasana sunyi yang mencekam, semua orang menegangkan syaraf mereka.
"Tinggal tiga menit terakhir. Saya tidak percaya orang yang muncul di belakang Zhang Wei ini adalah hantu sejati. Saya yakin hantu asli masih bersembunyi di aula utama dan belum muncul." Tatapan Yang Jian tenang, hanya ada satu pemikiran di hatinya.
Saat ini dia sedang bertaruh.
Karena hantu ini muncul terlalu dini - pada pukul sebelas lima puluh lima - ada alasan untuk curiga bahwa hantu pertama yang muncul mungkin palsu, sengaja memancingnya untuk bertindak.
Tentu saja, mungkin juga hantu di belakang Zhang Wei itu asli.
Jika benar demikian, artinya Yang Jian kalah taruhan. Hantu akan menyelesaikan transaksi dengan mulus, pergi diam-diam, bertahan hari ini dan terbebas dari keterikatan aturan membunuhnya.
Asumsikan penilaian Yang Jian ini benar.
Hantu akan muncul dalam tiga menit terakhir, sekaligus menandakan hantu sudah tidak punya waktu untuk menyesuaikan rencana. Saat transaksi berlangsung, hantu tidak bisa bersembunyi maupun meninggalkan jangkauan pandangan Yang Jian. Bertindak saat itu pasti membawa kemenangan.
Ini cara paling aman. Kalau tidak, sekecil apapun celahnya akan menyebabkan satu keluarga masing-masing orang tewas. Sekalipun berhasil mengurung hantu, kerugian yang terjadi sudah tidak bisa diperbaiki.
Sedangkan Yang Jian juga percaya pada penilaiannya sendiri, bahkan di menit-menit terakhir pun dia tidak memilih untuk bertindak, meskipun dia paham bahwa hantu di belakang Zhang Wei bisa ditangani jika dia bertindak sekarang.
Waktu menunjukkan pukul 23:58.
Tinggal dua menit tersisa sebelum hari ini berakhir.
Tapi tepat di saat ini.
Dari kerumunan yang diselimuti kegelapan di sekitar, terdengar lagi suara langkah kaki.
Mendengar suara langkah kaki kedua yang muncul, Yang Jian tahu tebakannya benar.
Sosok di belakang Zhang Wei sama sekali bukan hantu sejati.
"Ternyata begitu." Liu Qi langsung paham saat ini juga, wajahnya dipenuhi kecurigaan saat menoleh kembali ke arah Yang Jian dengan heran.
Bagaimana mungkin Yang Jian bisa memastikan bahwa hantu itu palsu dalam situasi tadi?
Mungkinkah ada detail yang saya lewatkan?
Tapi setelah mengingat-ingat dengan cermat, Liu Qi tidak menemukan celah sedikit pun yang menunjukkan hantu di belakang Zhang Wei adalah palsu.
Satu-satunya kemungkinan adalah penilaian subjektif.
Setelah suara langkah kaki kedua muncul, sesuatu bergerak mendekati kerumunan dengan frekuensi sangat cepat.
"Di belakangku." Miao Xiaoshan berubah wajah, tak bisa menahan diri berbisik.
"Jangan panik, tetap tenang saja." Kata Yang Jian.
Kerumunan di balik kegelapan di belakang Miao Xiaoshan secara aktif membuka jalan. Sebuah siluet dingin menyelinap mendekat, sampai tepat di belakang Miao Xiaoshan lalu perlahan menampakkan separuh badan seperti sebelumnya.
Demikian pula, sebuah wajah asing yang dingin muncul dalam sorot lentera yang redup.
Apalagi wajah asing ini ternyata identik dengan orang di belakang Zhang Wei.
“Sama?” Wang Shanshan melihat ke kiri-kanan, sama sekali tak bisa membedakan perbedaan keduanya.
Liu Qi saat ini kembali ingin bertindak, dia melirik Yang Jian, namun mendapati Yang Jian masih duduk di sana, tanpa ada rencana untuk menyumbang.
“Masih belum bertindak? Tinggal dua menit terakhir. Tunggu, mungkinkah hantu kedua ini juga palsu?”
Setelah pengalaman tadi, dia juga segera menyadari, mungkin hantu kedua yang muncul ini juga palsu. Lagipula, strategi seperti ini bisa digunakan sekali, pasti bisa dipakai kedua kalinya.
Tapi waktu tersisa seharusnya sudah tidak cukup untuk memungkinkan Hantu melakukan aksi seperti ini.
Tak lama kemudian.
Situasi baru muncul lagi.
Ketiga, keempat, kelima langkah kaki muncul bersamaan tanpa jeda.
Tiga langkah kaki ini mendekat dengan cepat, muncul di belakang Miao Xiaoshan, Liu Qi, dan Yang Jian.
Yang Jian kini merasakan aura dingin yang menyeramkan dari belakangnya. Seseorang dengan seluruh tubuhnya dingin berdiri di belakangnya bersamaan dengan langkah kaki. Situasi Wang Shanshan dan Liu Qi pun sama.
Kemudian.
Tiga orang ganjil ini juga menjulurkan badan, memamerkan wajah asing di bawah penerangan redup. Wajah asing ini identik dengan orang di belakang Miao Xiaoshan dan Zhang Wei, tak ada bedanya.
Waktu menunjukkan pukul 11:59.
Dalam menit terakhir, Hantu muncul di hadapan Yang Jian, tapi bukan dengan cara yang dia bayangkan.
Lima orang asing, salah satunya adalah Hantu.
Tak perlu diragukan lagi.
“Ini sulit, tersisa semenit terakhir. Tak disangka hantu bisa memikirkan cara seperti ini.” Liu Qi saat ini bahkan jika ingin bertindak harus berpikir dua kali.
Karena dia hanya bisa menargetkan satu hantu. Sekali salah memilih, bisa jadi akan memicu konsekuensi mengerikan.
Tapi semenit terakhir sama sekali tidak ada waktu untuk merenung.
Tatapan Yang Jian menyapu seluruh anggota klub, menyadari ini adalah kesempatan terakhir. Asalkan bertindak cepat, dia bisa menyelesaikan peristiwa supranatural ini sebelum hantu membunuh.
Seketika, tangan hantu hangusnya meraih leher sosok aneh di belakangnya dengan sudut tak wajar.
Api hantu berkobar, langsung menyelimuti dan membakarnya.
Bersamaan, mata hantu Yang Jian tiba-tiba membelalakkan. Kali ini dia sudah siap, tanpa kecerobohan, langsung mengaktifkan Wilayah Hantu lapis enam.
Wilayah Hantu enam lapisan bisa membekukan segalanya, termasuk hal gaib. Tapi hantu lebih menakutkan hanya terhenti sesaat.
Cahaya merah darah yang pekat muncul, bagai sungai darah berduyun-duyun menelan semua yang terlihat.
Kerumunan terjebak dalam Wilayah Hantu enam lapisan.
Saat ini, segalanya membeku, termasuk Yang Jian.
Satu-satunya yang tidak terpengaruh adalah mata hantu.
Mata hantu itu berputar gelisah, mengintai setiap keanehan dalam wilayah.
Di tingkat wilayah seperti ini, hantu sejati dan palsu mudah dibedakan.
Yang Jian langsung mengunci posisi hantu gentayangan yang sebenarnya.
Di belakang Miao Xiaoshan.
Namun ketika Yang Jian menemukan hantu sejati, hantu itu juga menyadari telah terbongkar. Akal bulus kecilnya gagal lolos dari pengawasan Mata Hantu.
Dan kini hanya tersisa semenit terakhir. Tak ada waktu lagi baginya untuk memeras nyawa orang lain sebagai senjata melawan Yang Jian.
Bisa dikatakan, pada momen ini hantu kehilangan strategi untuk mengendalikan Yang Jian.
Situasi kritis ini bukan ulah Yang Jian, melainkan akibat hantu yang terlalu hati-hati. Tipuannya menggunakan hantu palsu justru menghabiskan sisa waktu berharganya hingga tak ada ruang untuk penyesuaian.
Semula Yang Jian mengira semenit terakhir ini akan membuat hantu tak berdaya.
Tapi kejadian di detik berikutnya membuatnya terperangah.
Di dalam Wilayah Hantu enam lapisan, hantu itu tiba-tiba bergerak.
Seolah tak terpengaruh—tidak, sebenarnya masih terpengaruh, hanya gerakannya melambat sedikit. Wilayah Hantu enam lapisan tidak sepenuhnya menghentikan hantu ini, hanya memperlambat aksinya.
Perlahan-lahan, hantu itu mengangkat tangan dan meletakkannya di kepala Miao Xiaoshan.
Kedua tangan dingin yang pucat itu tampak biasa saja, namun bagi orang biasa seperti dirinya, sentuhan tangan hantu yang dingin menggigilkan ini bisa berakibat fatal.
"Tidak mungkin, bagaimana mungkin hantu ini bisa bertindak membunuh, keinginannya belum terwujud, Miao Xiaoshan juga tidak punya hubungan apa pun dengannya... Tunggu, Miao Xiaoshan diserang berarti ada anggota keluarganya yang mengucapkan permohonan kepada hantu gentayangan. Hantu itu masih menyembunyikan trik, dia sudah mewujudkan permohonan keluarga Miao Xiaoshan sejak lama, hanya menunggu saat ini untuk mengambil nyawa Miao Xiaoshan."
Mata Hantu Yang Jian kehilangan warna emasnya berubah menjadi merah darah. Matanya membelalak menatap kejadian itu, genangan air di bawah kakinya bergolak, tidak terpengaruh oleh wilayah hantu enam lapisan.
Sebuah pedang besar bergaya kuno berkarat perlahan muncul dari dalam air.
Ini adalah senjata gaib di tangan Zhang Xianguang, juga benda yang dia siapkan untuk menghadapi arwah permohonan setelah secara aktif membuang tombaknya.
"Gunakan wilayah hantu lima lapisan untuk mengirim Miao Xiaoshan sementara, lalu robek arwah permohonan ini dengan satu tebasan pedang."
Wilayah hantu enam lapisan Yang Jian surut, berubah menjadi wilayah hantu lima lapisan.
Kegaiban mengerikan yang menghentikan segalanya mulai lenyap.
Saat ini hantu mulai membunuh tanpa pengaruh wilayah hantu enam lapisan, tapi wilayah hantu lima lapisan sedang mengirim Miao Xiaoshan, sementara tebasan pedang Yang Jian sudah menghantam dari kejauhan.
Semua benturan ini terjadi dalam puluhan detik terakhir.
