Mengadakan rapat komandan tim kedua di Kota Dadong?
Tak lama kemudian kabar beredar di antara komandan tim. Setelah menerima informasi, mereka memilih merahasiakannya tanpa memberitahu siapapun, hanya diam-diam mempersiapkan diri untuk menghadiri rapat.
Para komandan tim ini sangat paham, jejak pergerakan mereka saat ini tidak boleh bocor, kalau tidak kemungkinan besar akan diawasi oleh anggota organisasi Raja. Jika sampai terjadi, mereka akan berada dalam bahaya. Apalagi di momen seperti ini, setiap komandan tim yang tewas akan memberikan dampak yang sangat besar.
Sama seperti perhitungan Yang Jian.
Seiring deklarasi Rencana Banjir Besar, organisasi Raja memang benar-benar tidak melakukan aksi sementara waktu karena rencana ini kembali mengacaukan persiapan mereka.
Memanfaatkan jeda waktu ini, Yang Jian telah menyelesaikan persiapan Rencana Banjir Besar. Dia kembali ke Kota Dachang.
Selanjutnya dia akan mengumpulkan para komandan tim untuk memulai langkah berikutnya.
Rencana meski penting, tapi akhirnya yang menentukan pasti kekuatan kedua belah pihak. Sekarang masing-masing pihak sudah ada korban jiwa, perang di lingkaran gaib ini telah dimulai. Jalan untuk mundur sudah tiada, jadi kita wajib secepat mungkin berkumpul untuk menghadapi pertarungan sengit yang bisa terjadi kapan saja.
"He Yue Lian, ikut saya ke Kota Dadong menghadiri rapat komandan tim." Yang Jian tiba di Gedung Shangtong dan menemukan He Yue Lian, langsung menyela.
"Kapten Yang, mengapa saya harus ikut rapat kali ini? Saya bukan komandan tim." He Yue Lian tampak penuh tanya.
Yang Jian berkata: "Dalam rapat komandan tim kali ini, saya akan merekomendasikanmu menjadi komandan tim baru. Jika tidak ada tambahan komandan baru, posisi kami akan benar-benar lemah secara terbuka. Meski awalnya ingin menjadikanmu sebagai kartu as yang tersembunyi, kurasa tak bisa menyembunyikanmu terlalu lama. Untuk rapat kali ini, lebih baik kau muncul secara resmi. Lagipula sebagian besar komandan tim sudah kau kenal, jadi tidak terlalu asing."
"Mengenai berapa lama kabar tentangmu menjadi komandan tim bisa disembunyikan, itu terserah. Tapi sebelum itu, kau wajib terlibat dalam Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan di Kota Dadong. Sebaiknya selesaikan kasus supranatural itu. Dengan jasamu membantu aku memburu Raja dan menyelesaikan Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan, ditambah rekomendasiku dan kemampuan gaib Lukisan Hantu yang kau miliki, kupikir takkan ada yang menentang."
"Aku tahu kau tak berminat dengan posisi komandan tim. Tapi kau sudah bergabung dengan markas besar, terlibat dalam konflik ini. Banyak hal yang tak bisa kau hindari lagi."
He Yue Lian berpikir sejenak, lalu mengangguk. "Benar juga. Kalau begitu, aku akan mengikuti arahan Kapten Yang."
"Tak boleh ditunda. Kita berangkat sekarang. Aku juga harus menemui Wang Chaling lebih cepat untuk menyelesaikan urusan. Beberapa kontradiksi internal harus diselesaikan secepatnya," kata Yang Jian.
Kemudian dia memerintahkan Li Yang untuk bertanggung jawab atas keamanan Kota Dachang. Jika ada masalah, dirinya akan segera datang.
Setelah semua pengaturan selesai, Yang Jian dan He Yue Lian langsung berangkat menuju Kota Dadong.
Pada saat yang bersamaan.
Di sebuah rumah kuno era Republik di Kota Dadong.
Ini adalah rumah leluhur Wang Chaling. Meskipun tua dan rusak, kini menjadi tempat persinggahan yang ideal karena kerahasiaan dan keamanannya. Bahkan jika anggota organisasi Raja mengawasinya, sulit bertindak di dalam rumah kuno karena aliran waktu di dalamnya kacau-balau.
"Rapat komandan tim akan diadakan di Kota Dadong. Ini usulan Yang Jian. Kali ini dia menyerbuku. Dari tampaknya, dia ingin menyelesaikan urusanku dan Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan sebelum bentrok dengan organisasi Raja."
Wang Chaling duduk di sebuah kursi di aula rumah kuno. Ia menyesuaikan kacamatanya secara refleks sambil membaca pesan di tangannya.
Lin Bei sedang duduk santai di tangga, mengusap kepala botaknya: "Jangan curiga, kalau Yang Jian mau menghabisi kau, pasti sudah dilakukannya sebelum berburu para raja. Fakta bahwa dia tidak menyentuhmu sebelum rapat komandan tim berarti dia tak ingin membuangmu sekarang terkait kasus pencurian mayat hidup kelaparan. Lagipula saat ini kita sangat butuh Pengendali Hantu level komandan untuk menstabilkan situasi. Kau beruntung, skandalmu terbongkar di saat yang tepat."
"Mungkin. Tapi bagaimanapun juga, setelah kasus mayat hidup kelaparan terbongkar, posisiku sangat berbahaya. Meski sekarang damai, pasti akan dituntut pertanggungjawaban nanti. Aku paham betul karakter Yang Jian." Wang Chaling berkata dengan tenang.
Lin Bei hendak berbicara, tiba-tiba wajahnya berubah drastis saat menatap ke luar rumah kuno.
Meski waktu di sini kacau, ia bisa merasakan kekuatan gaib yang mengerikan langsung merangsek masuk, mengabaikan pengaruh rumah kuno.
"Yang Jian. Dia datang." Lin Bei segera menyadari identitas sang pendatang.
"Rapat komandan baru besok, tapi dia sudah datang hari ini. Pasti sengaja datang mencariku." Wang Chaling bangkit perlahan dari kursinya.
Sesaat kemudian.
Yang Jian muncul bersama He Yue Lian. Dengan langkah tegas ia memasuki rumah kuno, tubuhnya memancarkan cahaya merah yang menahan kutukan di dalam rumah. Tak lama kemudian, ia menemukan Lin Bei dan Wang Chaling yang berada di titik waktu yang benar.
“Wilayah hantuku yang menutupi Kota Dadong bahkan tak menemukan kalian, jadi kuduga kalian pasti masuk ke dalam rumah kuno dan memanfaatkan Jam Bandul Gaib di dalamnya untuk mempengaruhi waktu dan menyembunyikan diri. Harus diakui cara ini sangat cerdik, setidaknya keamanan kalian terjamin.”
Dia membuka mulut, cahaya merah di tubuhnya perlahan menghilang sebelum muncul di hadapan dua orang tersebut.
“Yang Jian.”
Lin Bei menyeringai: “Kau baru saja membuat gebrakan besar dalam dua hari ini. Mulai dari deklarasi perang sampai perburuan Raja. Tapi sejak kau bertindak, aku langsung tahu pasti kau membawa He Yue Lian. Kegaiban Lukisan Hantu sangat mengerikan. Jika kalian berdua bersatu, memburu seorang Raja pasti 100% berhasil. Aku malah jadi sangat memalukan di sini. Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan kembali meletus. Meski sudah tahu aturan membunuhnya, dua komandan tim yang bertindak bersama tetap tak sanggup menyelesaikan.”
“Biasa sih tak masalah, memalukan sedikit boleh saja. Tapi di momen genting ini malah jadi bahan lelucon bagi anggota organisasi Raja.”
Yang Jian berkata: “Kedatanganku kali ini untuk menyelesaikan Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan. Tak perlu menunggu rapat komandan besok, hari ini juga peristiwa itu akan kuhapus. Kita bertindak bersama untuk memastikan 100% aman. Tapi masalah Wang Chaling yang mencuri Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan ini sangat serius...”
Kemudian tatapannya yang tenang beralih ke Wang Chaling.
“Ini kesalahanku. Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan adalah kecelakaan. Aku tak menyangkal semua tanggung jawab ada padaku. Jika kau ingin bertindak, lakukan sekarang. Tak ada keberatan dariku.”
Wang Chaling berkata dengan jujur, bahkan saat ini dia sudah menyiapkan persiapan mati, bahkan Hantu di sisinya pun tidak digunakan.
Karena menurutnya tidak ada gunanya, dirinya pasti akan mati tanpa ampun jika Yang Jian dan He Yue Lian yang menguasai Lukisan Hantu bersama-sama menyerang.
Sedangkan Lin Bei pasti juga tidak akan membantu, kemungkinan besar hanya menjadi penonton pasif.
"Kalau ini terjadi sebelum saya berperang melawan organisasi Raja, pasti saya sudah menghabisi kau. Tapi sekarang kau bisa tenang, saya tidak akan membunuhmu, tidak akan menyerangmu, bahkan Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan kali ini juga akan saya tangani." Kata Yang Jian.
Wang Chaling bertanya: "Apa yang perlu saya lakukan?"
Dia tahu bahwa pembebasan Yang Jian ini ada syaratnya, mustahil peristiwa besar seperti ini bisa dilewati begitu saja.
Suara Yang Jian tiba-tiba menjadi dingin: "Saya mau kau menjadi Pengendali Hantu. Tidak perlu terlalu kuat, setidaknya kemampuan penyelamatan diri harus memadai. Lalu ikut berperang melawan organisasi Raja dengan identitas baru. Jika kau bisa menghabisi seorang Raja, maka semua ini tidak akan saya tuntut."
"Penebusan dosa? Usulan yang bagus. Menggunakan kepala seorang Raja untuk menebus kesalahan, pasti tidak ada yang protes." Lin Bei menyela, lalu melirik Wang Chaling.
Wang Chaling terdiam sejenak, seolah sedang merenung.
Dia tidak menentang usulan Yang Jian ini, hanya saja dia tak ingin menjadi Pengendali Hantu.
Meski terkena kutukan keluarga Wang, pada dasarnya dia masih seorang manusia biasa - inilah perbedaan terbesarnya dengan yang lain.
“Menjadi Pengendali Hantu adalah syarat dasar, kau tidak ada pilihan. Sebagai orang biasa, kelemahanmu terlalu mencolok, dan informasi tentangmu mungkin sudah bocor. Untuk bisa menang, kau harus mengubah dirimu sendiri. Kalau tidak, saat kau bertemu sang Pangeran, kau akan langsung dihabisi.” Yang Jian kembali berkata.
Wang Chaling melepas kacamatanya, menarik napas dalam-dalam: “Baik, saya mengerti. Saya setuju untuk menjadi Pengendali Hantu.”
Sebenarnya menjadi Pengendali Hantu tidak sulit baginya sama sekali. Dengan bantuan kakek neneknya, dia bisa memilih hantu gentayangan apa saja yang ingin dikendalikannya. Hanya saja, menjadi Pengendali Hantu secara mendadak tidak akan meningkatkan kemampuannya secara signifikan. Satu-satunya keuntungan adalah dia tidak akan mudah dibunuh. Oleh karena itu, jika ingin menjadi Pengendali Hantu, dia harus terus meningkatkan kemampuan bertahan hidupnya. Lagipula, untuk menghadapi musuh tidak perlu dia yang turun tangan langsung.
“Bagus. Maka kasus pencurian mayat hidupmu akan ditunda dulu. Saya menantikan performamu.” Kata Yang Jian dengan serius: “Selain itu, ada satu tujuan lain mengapa saya datang lebih awal kali ini.”
“Kau ingin mengambil Jam Bandul Gaib di dalam rumah kuno itu?” Wang Chaling terlihat heran.
Yang Jian menengadah ke arah kedalaman rumah kuno: “Waktu yang tepat, lokasi yang benar—dua syarat ini sudah lama saya penuhi. Dulu tidak saya ambil karena saya tidak bisa membuat diri saya berada pada waktu yang tepat itu. Tapi sekarang itu bukan masalah lagi. Lagipula, Jam Bandul ini sebagai barang gaib sangat penting dan harus digunakan.”
Wang Chaling saat ini juga tidak banyak berkomentar. Dalam kondisinya sekarang, dia tidak punya hak untuk menghalangi apapun yang dilakukan Yang Jian.
“Jam Bandul Gaib? Menarik, di mana benda itu, bawa saya lihat ya.” Lin Bei menepuk pantatnya lalu berdiri, menunjukkan ketertarikan.
Yang Jian langsung berkata, "Ikut saya."
Dia segera berjalan menuju kedalaman rumah kuno.
Lin Bei dan He Yue Lian langsung mengikutinya. Wang Chaling ragu sejenak sebelum akhirnya memutuskan ikut melihat, lagipula ini Jam Bandul Gaib milik keluarganya. Sekali pun akhirnya tidak jatuh ke tangannya, dia harus melihat wujud aslinya.
Tapi jika Jam Bandul Gaib sampai di tangan Yang Jian, maka rencana dalam hatinya akan gagal total, mustahil diselesaikan lagi.
Tak lama kemudian.
Ketiganya mengikuti Yang Jian sampai ke lantai dua rumah kuno, lalu berhenti di depan sebuah dinding.
"Di sini tempatnya." Mata hantu Yang Jian membelalak menatap area kosong di depannya.
Kini mata hantu itu bukan lagi merah darah, namun berkilau keemasan. Saat terbuka, cahayanya menerangi rumah kuno yang redup, tapi tiba-tiba cahaya itu digantikan oleh semburat merah darah.
"Ini maksudnya restart?" Lin Bei menyipitkan mata penuh rasa ingin tahu.
Wang Chaling mengenakan kacamatanya, berusaha melihat lebih jelas fenomena ini.
"Untuk menyentuh jam bandul, kita harus restart waktu. Menyamakan waktu kita dengan waktu jam. Restart diri sendiri tidak cukup, harus restart skala besar. Untuk itu, saya harus mengaktifkan Wilayah Hantu lapis delapan dan mempertahankannya cukup lama."
Yang Jian saat ini tidak ragu-ragu, langsung mengaktifkan wilayah hantu delapan lapisan dan melakukan restart skala besar.
Kerumunan yang diselimuti cahaya merah tidak merasakan keanehan apapun, tapi saat Wang Chaling melihat jam tangannya, dia menemukan jarum menit terus-menerus bergerak mundur.
Semenit, dua menit, tiga menit...
Waktu mundur jarum menit berlangsung cepat, ini menandakan waktu wilayah ini sedang diubah.
Saat durasi restart diperpanjang hingga menemukan titik waktu yang tepat, pemandangan yang tak terbayangkan terjadi.
Area yang awalnya kosong kini tiba-tiba muncul jam bandul tua.
"Ketemu, Jam Bandul Gaib."
Mata hantu Yang Jian dimatikan, restart skala besar berakhir. Jam bandul itu tetap berdiri di depan mata, tidak menghilang.
Karena sekarang mereka dan jam bandul berada pada titik waktu yang sama.
"Kau sudah bisa melakukan ini, buat apa lagi jam bandul?" Wang Chaling perlahan meletakkan jam tangannya, sorot matanya memancarkan keterkejutan.
Durasi restart yang bisa dilakukan Yang Jian benar-benar sulit dipercaya.
"Ini bukan untukku, tapi untuk kalian. Persiapan menghadapi pertarungan sengit di masa depan." Yang Jian mengulurkan tangan hantunya menyentuh jam bandul gaib ini.
Sentuhan dingin dan menyeramkan itu meyakinkannya: benda ini nyata, bukan sekadar ilusi.
