"Jam bandul tua ini adalah kunci untuk mempertahankan keseimbangan rumah kuno Keluarga Wang kami. Jika kau mengambilnya, saya tidak keberatan. Tapi jika keseimbangan ini hancur, hantu-hantu gentayangan di rumah kuno Keluarga Wang akan satu per satu melepaskan diri. Itu akan menjadi masalah yang merepotkan."
Wang Chaling memandangi jam bandul tua di depannya, menyadari benda ini tak bisa diselamatkan lagi. Ia hanya bisa mengingatkan tentang bahaya yang mungkin timbul setelah jam itu diambil.
"Masalah seperti itu masih ada?" Lin Bei di sampingnya mulai merenung.
Yang Jian berkata tegas: "Sudah kupikirkan cara menangani gedung kuno ini. Jika semuanya berjalan mulus, masalah yang kau khawatirkan akan lenyap. Lebih baik kau fikirkan bagaimana cepat menjadi Pengendali Hantu."
"Jika kau bisa menangani urusan setelah ini, aku tak akan berkomentar lagi. Soal menjadi Pengendali Hantu, sebelumnya sudah kususun skema dan persiapan khusus," jawab Wang Chaling.
Yang Jian mengangguk: "Bagus. Untuk Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan besok, kau tak perlu ikut. Kuberi waktu satu malam untuk jadi Pengendali Hantu. Selama itu, aku akan bekerja sama dengan He Yue Lian dan Lin Bei mengurung si mayat lapar, memastikan kasus ini tuntas sebelum rapat komandan tim dimulai besok."
"Situasi genting. Organisasi Raja tak akan memberi kita banyak waktu persiapan. Ada firasat, aksi berikutnya mereka akan segera datang."
"Cukup bicara. Mari bertindak sekarang."
Begitu berkata, ia mengangkat jam bandul tua itu dan membawanya keluar dari rumah kuno Keluarga Wang.
Sedangkan saat beberapa orang baru saja meninggalkan rumah kuno, tiba-tiba seluruh bangunan tua itu perlahan tenggelam, sedikit demi sedikit menghilang dari pandangan.
"Ini..." Lin Bei terlihat heran.
Wang Chaling menatap genangan air dingin di sekitar rumah kuno itu: "Ini kegaiban Danau Hantu. Kau ingin menenggelamkan seluruh bangunan tua ini ke dalam Danau Hantu?"
"Ini adalah cara terbaik."
Yang Jian tetap berdiri tak bergerak, dengan tenang berkata: "Setelah kehilangan Jam Bandul Gaib, nilai rumah kuno Keluarga Wangmu sudah tidak berarti lagi. Menenggelamkannya ke Danau Hantu adalah cara penanganan paling sederhana. Hanya Danau Hantu yang bisa menampung bangunan kuno penuh kegaiban sebesar ini. Mungkin masih ada ikatan emosionalmu dengan rumah ini, tapi semua itu sudah tidak penting lagi. Masa lalu harus dibiarkan berlalu."
Dia bisa merasakan bahwa sebelumnya Wang Chaling terus merencanakan sesuatu. Mencuri Mayat Hidup Lapar jelas bukan demi paku peti mati di dahi hantu itu, melainkan untuk tujuan lain.
Hanya saja sekarang, semua rencana Wang Chaling telah gagal.
"Aku pergi. Besok aku akan tepat waktu menghadiri rapat komandan tim."
Wang Chaling terdiam sejenak, menyaksikan seluruh bangunan kuno itu ditelan air danau sebelum akhirnya pergi.
Tanpa jam bandul, tanpa rumah kuno, ditambah lepasnya kendali Mayat Hidup Lapar, rencana di hatinya jelas mustahil terwujud.
Setelah menggunakan Danau Hantu untuk menelan rumah kuno Keluarga Wang, Yang Jian mulai merasakan bahwa Danau Hantu yang dikuasainya sudah penuh. Setelah menampung terlalu banyak kegaiban, saat ini telah mencapai batas maksimal. Jika ingin membuat hantu gentayangan tenggelam lagi, dia harus melepaskan sebagian hantu terlebih dahulu. Jika tidak, Danau Hantunya hanya bisa digunakan untuk bepergian.
"Pencapaian batas maksimal Danau Hantu saat ini justru menguntungkanku. Seperti peluru sudah diisi ke magazen, tinggal menunggu tembakan. Begitu kulepaskan kegaiban Danau Hantu ini, bahaya yang ditimbulkan akan menjadi paling mengerikan," bisiknya dalam hati.
Dalam situasi normal, ini adalah kabar buruk. Tapi bagi Yang Jian saat ini, justru menjadi kabar baik.
"Ayo, kita periksa lokasi Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan. Lin Bei, jelaskan kondisi Mayat Hidup itu."
Yang Jian tidak berlama-lama. Dia berbalik badan dan pergi.
Seiring kepergian ketiganya, di area kosong rumah kuno Keluarga Wang hanya tersisa sebuah kolam tenang. Kolam ini dalam tak berdasar, hitam pekat dan dalam. Sehelai daun jatuh di permukaannya, langsung tenggelam menghilang dalam sekejap. Meskipun Danau Hantu telah dipenuhi kegaiban, tempat ini tetaplah wilayah mengerikan yang orang hidup dilarang memasuki.
Tak lama kemudian.
Ketiganya tiba di pinggiran wilayah yang diblokir sementara di Kota Dadong.
Di depan, awan kegelisahan hijau kehitaman menyelimuti area itu. Kabut ini sangat pekat, di dalamnya sunyi senyap. Jalanan dan gedung-gedung kosong melompong. Di jalan raya bertebaran mobil, koper, dan barang bawaan yang ditinggalkan tergesa-gesa. Hanya dalam dua hari, wilayah kota yang semula ramai ini telah berubah menjadi kota hantu.
“Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan tidak ada yang istimewa untuk diceritakan, persis seperti informasi yang tertulis di arsip sebelumnya milik Yang Jian. Aturan membunuhnya tidak berubah, satu-satunya perubahan adalah mayat hidup itu kemungkinan besar telah menyantap paku peti mati yang tertancap di dahinya, lalu mengalami perubahan mengerikan.”
Lin Bei mengusap-usap kepala botaknya, lalu berbicara.
“Kau juga tahu, paku peti mati ini benda sangat spesial, bisa mematikan hantu gentayangan apapun. Sekarang setelah ia memakannya, berarti semua strategi gaib sudah tidak mempan lagi padanya. Setiap Pengendali Hantu akan berubah menjadi orang biasa di hadapannya. Ini juga alasan mengapa Wang Chaling dan saya bekerja sama pun tidak bisa mengurungnya.”
“Kekuatan gaib yang dikuasai Wang Chaling sebenarnya sangat menakutkan. Kekalahannya melawan mayat hidup level ini sungguh tidak adil. Menurutku, cara terbaik untuk menyelesaikan kembali Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan adalah memanggil Wei Jing. Kode namanya Hantu Gentayangan, bisa melakukan penekanan tak terpecahkan pada hantu, efeknya setara dengan paku peti mati. Jika Wei Jing turun tangan ditambah paku peti mati di tanganmu Yang Jian, kombinasi keduanya pasti bisa menyelesaikan mayat hidup itu.”
Yang Jian mengangguk setelah mendengar: “Penjelasanmu masuk akal. Jika kemampuan penekanan mayat hidup sekarang setara dengan satu paku peti mati, maka gabungan penekanan Wei Jing dan paku peti mati akan melebihinya. Secara teori memang bisa menang, sayangnya Wei Jing sedang bermasalah dan tidak bisa datang.”
“Sangat disayangkan.” Lin Bei menghela napas getir.
"Dia juga sudah menebak situasi seperti ini. Lagipula, Li Jun, Wei Jing, dan Lu Zhiwen adalah tiga komandan tim yang berada di bawah markas. Jika mereka bisa dimobilisasi, tentu tak perlu mengirim saya untuk membantu Wang Chaling."
"Jadi, untuk menyelesaikan mayat hidup kelaparan, kita harus mencari cara meretas kekuatan gaib paku peti mati," kata Yang Jian sambil merenung.
Ia segera teringat pada golok kayu bakar yang bisa membongkar hantu gentayangan. Jika bisa digunakan untuk membongkar mayat hidup kelaparan, maka peristiwa gaib ini dapat ditangani.
Tapi bagaimana jika pembongkaran oleh golok kayu terhalang kekuatan gaib paku peti mati?
Setelah merenung sejenak, Yang Jian berkata: "Aku masih memegang satu paku peti mati. Inilah kunci untuk mengatasi mayat hidup kelaparan. Jika kutusukkan paku ini ke dalam tubuhnya, benturan kekuatan gaib akan menetralisir paku yang sudah ditelannya. Saat itulah kesempatan kita datang."
"Dia sudah menelan satu paku. Bagaimana jika menelan lagi?" canda Lin Bei. "Bukan malah hancur? Mayat hidup dengan dua paku mungkin sampai Yesus pun menggelengkan kepala."
"Jika benar-benar tak ada cara, akan kukirim hantu ini ke luar negeri. Biar para raja di sana yang pusing," ujar Yang Jian dengan wajah datar.
Lin Bei membelalakkan mata, bertepuk tangan: "Ide brilian! Dengan begitu Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan teratasi dengan sempurna."
"Bersiaplah bertindak. He Yue Lian, langsung gunakan Wilayah Hantu-mu untuk menyelimuti wilayah hantu mayat hidup itu," perintah Yang Jian.
He Yue Lian sedikit mengangguk.
Sesaat kemudian.
Langit Kota Dadong langsung dipenuhi abu kertas keabu-abuan, kekuatan gaib Lukisan Hantu langsung menutupi hampir seluruh kota. Awan kegelisahan hijau kehitaman di depan mata kini perlahan memudar, terus-menerus terkikis oleh Wilayah Hantu Lukisan Hantu. Tapi kecepatan erosi ini agak lambat, membutuhkan beberapa waktu untuk menghancurkan awan kegelisahan sepenuhnya.
"Area Wilayah Hantu kalian masing-masing sungguh mengerikan, benar-benar membuat iri." Lin Bei melirik ke sekeliling lalu tak bisa menahan diri menghela napas.
Wilayah Hantu Mayat Hidup sudah cukup menakutkan, tapi Wilayah Hantu Lukisan Hantu bahkan lebih ganas. Dengan mudah bisa menutupi seluruh kota, dan ini pun dalam kondisi yang sudah dikendalikan.
Yang Jian tidak banyak bicara, langsung melangkah masuk ke area yang diselimuti awan kegelisahan ini.
Tapi begitu masuk, Yang Jian langsung merasakan sensasi yang tidak nyata. Seluruh wilayah terasa terbalik, atas-bawah kiri-kanan semuanya berlawanan seperti memasuki sisi lain dunia. Namun tak lama kemudian, perasaan tidak wajar ini menghilang, segalanya kembali normal.
"Ini..." Dia penuh tanya menatap Lin Bei.
Intuisinya mengatakan bahwa ini pasti ulah Lin Bei.
Lin Bei berkata: "Ini adalah dunia gaib yang tersambung secara supranatural, terkait dengan kenyataan namun lahir dari realitas. Aku menyebut dunia ini sebagai dunia cermin. Tentu saja tidak ada hubungannya dengan cermin sungguhan, hanya saja dunia ini sangat mirip dengan pantulan dalam cermin. Sekarang mayat hidup sedang berkeliaran di dunia cermin ini, sehingga tidak menimbulkan bahaya besar bagi dunia luar dan tidak bisa merasakan keberadaan dunia luar."
"Dunia cermin? Menarik."
Tatapan Yang Jian bergetar lemah. Ia teringat pada Cermin Hantu di Gedung Shangtong, namun cermin itu tidak memiliki kemampuan gaib seperti ini, hanya berfungsi untuk mengurung hantu gentayangan.
"Dunia cermin sangat berbahaya karena masih ada hantu-hantu lain dan wilayah-wilayah ganjil yang tidak sesuai dengan realitas. Orang hidup tidak boleh tinggal terlalu lama di dunia cermin, kalau tidak akan tersesat di dalamnya. Dulu saat di bus, aku belum bisa mengontrol kekuatan gaib ini dengan baik, menyebabkan realitas dan ilusi menyimpang sehingga muncul dua diriku - satu di dunia nyata, satu di dunia cermin. Diriku di dunia cermin dikejar hantu, sedangkan diriku di dunia nyata tertidur di bus." Lin Bei menjelaskan.
"Sebenarnya sampai sekarang aku juga tidak berani memastikan apakah dunia cermin pasti palsu. Mungkin itu juga dunia yang nyata."
Sambil berkata demikian, Lin Bei mengayunkan kakinya menendang tempat sampah di pinggir jalan yang langsung terjatuh.
Di area yang sesuai dengan realitas, tempat sampah itu tiba-tiba ditendang sesuatu dan terjungkal.
“Segala hal di dalam cermin bisa memengaruhi dunia nyata, sebaliknya segala hal di dunia nyata juga bisa memengaruhi sini. Tapi jika dikontrol dengan baik, kapan memengaruhi realita dan kapan tidak, semuanya tergantung perasaan saya.”
Tubuh Lin Bei muncul bayangan ganda, seolah ada orang lain yang identik dengannya muncul, lalu berjalan ke sebelah tempat sampah dan menendangnya lagi.
Tempat sampah itu berguling-guling, tapi tempat sampah di dunia nyata sama sekali tidak terpengaruh dan tetap diam.
“Tapi ini hanya memengaruhi benda-benda biasa. Kalau menyangkut benda gaib, tingkat kesulitan interferensinya akan jauh lebih besar. Makanya aku hanya bisa memblokir mayat hidup, bukan mengurungnya.” Lin Bei berkata sambil membocorkan sedikit kemampuan gaibnya.
Meski hanya sepatah dua kata, tapi bisa dirasakan bahwa kemampuan gaib seperti ini sangat mengerikan.
Dunia nyata dan dunia cermin saling terhubung. Menguasai dunia cermin sama dengan menguasai dunia nyata, bahkan lebih kuat dari Wilayah Hantu mana pun.
“Jadi di sini hanya ada hantu, tidak ada orang hidup lain?” Yang Jian menatap wilayah yang diselubungi awan kegelisahan ini.
“Belum tentu. Waktu blokirku agak terlambat, mungkin masih ada orang hidup yang terseret ke dalam.” Kata Lin Bei: “Tapi aku tidak berani menyelamatkan mereka, karena mayat hidup kemungkinan besar bisa lolos dari dunia cermin. Aku hanya bisa mempertahankan kondisi ini.”
“Adanya orang hidup berarti di sini ada bayangan hantu tahap pertama, anak hantu tahap kedua, bahkan pemuda mayat hidup tahap ketiga.” Kata Yang Jian.
Mereka berdua berjalan di wilayah gaib ini sambil memeriksa kondisi sekitar.
Namun belum berjalan jauh, tangisan bayi hantu yang mengerikan terdengar dari sebuah gedung, diikuti teriakan memilukan orang hidup yang bergema setelah kelahiran bayi hantu tersebut.
Di sudut ruangan tak dikenal, seorang orang hidup melahirkan bayi hantu yang kemudian menyerangnya.
"Ternyata ada mayat hidup baru yang lahir." Lin Bei mengusap-usap kepalanya yang botak: "Sepertinya selama ini mayat hidup terus berkembang."
"Asal sumber masalah diselesaikan, semua benda ini akan menghilang. Lagipula mayat hidup yang muncul bisa dibunuh." Yang Jian berhenti melangkah: "Ayo bertindak di sini. Pancing hantunya dulu baru diserang."
Mereka datang ke area kosong yang lapang lalu berhenti melanjutkan perjalanan.
"Kita bisa menyalakan lilin hantu berwarna putih untuk memancing hantu. Tapi aku tidak punya, harap Yang Jian sudah membawa." kata Lin Bei.
Yang Jian berkata: "Tidak perlu. He Yue Lian yang akan bertindak. Dia pendatang baru, biar latihan dan beradaptasi dengan situasi."
He Yue Lian tidak bicara, hanya mengangkat telapak tangan ramping dan pucat bersihnya dengan perlahan, melambai-lambai seperti sedang memanggil.
Tapi dari kejauhan tidak ada yang merespons, malah muncul siluet-siluet ganjil.
Baru saja bertindak, hantu-hantu di sekitar langsung terpancing datang.
Di tengah awan kegelisahan, ada bayi mati yang merangkak di tanah, anak-anak berkulit kebiruan kehitaman tanpa baju, pemuda-pemuda dingin nan ganjil... Baru beberapa saat berlalu, sekitar sudah dipenuhi oleh berbagai rupa "Saya Punya Satu Strategi" yang bergelombang padat. Mereka berduyun-duyun mendatangi sisi ini, bagai membentuk kerumunan manusia yang jumlahnya menyeramkan.
"Jumlahnya tidak sebanyak ini sebelumnya." Wajah Lin Bei berkerut khawatir.
Yang Jian berkata: "Perkembangan mayat hidup ini mengerikan. Beri dia waktu, bisa memproduksi hantu seisi kota. Jumlah ini masih tergolong sedikit. Dulu di Kota Dachang jumlahnya lebih banyak. Kalau saja waktu itu tidak berhasil memahami aturan membunuhnya, takkan ada yang selamat dari peristiwa supranatural itu."
"Tapi sekarang, barang-barang ini tidak terlalu berbahaya bagi kita. Yang benar-benar harus diwaspadai adalah sumber mayat hidup itu sendiri."
Suaranya menggema.
Yang Jian membelalakkan Mata Hantu-nya.
Sesaat kemudian, api hantu seram muncul entah dari mana di sekeliling, lalu dengan cepat meluas dan langsung menelan segala sesuatu di sekitar.
Jeritan ganjil terdengar. Kulit bayi hantu yang merangkak di tanah meleleh saat tersentuh api hantu, tulang-tulangnya mulai terbakar, energi gaibnya lenyap. Anak hantu tanpa baju itu juga menganga mulut hitam pekatnya, tampak kesakitan. Tubuhnya tampak menghangus sebelum akhirnya seluruh badannya dilalap kobaran api besar.
Bayi-bayi hantu dan anak-anak hantu ini satu per satu menyala, terbakar hidup-hidup oleh api hantu hingga lenyap di depan mata. Namun mereka tetap tidak pergi, terus mendekat karena ritual pemanggilan hantu He Yuelian masih berlangsung.
