Awalnya Misionaris organisasi Raja ingin mengerahkan lima pangeran dan tiga tim kecil untuk membunuh Cao Yang, Li Leping, dan Lin Bei sebelum bala bantuan tiba - mirip strategi Yang Jian yang membawa He Yue Lian menyerang Tuan Perkebunan. Tapi siapa sangka, tiga komandan tim belum juga tewas, bantuan musuh sudah datang.
Dan itu adalah orang terakhir yang ingin mereka temui...
Baru sebagian kepala Yang Jian muncul dari genangan air, api hantu sudah menyala di sekelilingnya. Cahaya seram api hantu memantul di tubuh kerumunan, menyengatkan rasa sakit luka bakar bahkan pada Pengendali Hantu. Rasa panas yang menyengat ini kian menjadi-jadi. Jika berlama-lama di sini, mereka benar-benar bisa terbakar.
“Ternyata begitu, pantas saja aku berputar-putar di Kota Dadong tapi tidak menemukan satu pun Pengendali Hantu level Raja, rupanya semuanya berkumpul di sini. Sungguh mengejutkan, awalnya kukira ini transaksi palsu, tapi kalian anggota organisasi Raja benar-benar menjalankan sandiwara palsu jadi nyata. Mau menghabisi tiga Komandan Tim kami sekaligus? Ambisi besar, sayangnya kemampuan kalian agak kurang. Rencana kalian gagal.”
Kehadiran Yang Jian tidak ada yang menghalangi, karena tak ada yang mau jadi burung pertama yang menonjol.
Setelah berhasil membunuh Pemilik Perkebunan, semua anggota organisasi Raja menjadi sangat waspada terhadapnya.
Maka kehadiran Yang Jian menandakan kegagalan total aksi misionaris kali ini. Tidak hanya operasi pembunuhan para Penanggung Jawab yang gagal, bahkan pihak mereka pun terpukul.
Suasana di medan pertempuran tiba-tiba menjadi muram. Semua orang menghentikan aksi sementara.
"Ini merepotkan. Datangnya orang berbahaya ini membuat lima Raja melawan empat Komandan Tim. Dalam situasi seperti ini, keunggulan kita sama sekali tidak terasa. Kalau benar-benar bertarung sampai akhir, siapa yang kalah atau menang masih belum pasti. Cara terbaik sekarang adalah membatalkan operasi dan segera mundur. Jika tidak, kita semua bisa terjebak di sini."
Seorang anggota tim kecil Raja telah muncul keinginan untuk mundur di hatinya. Anggota lain saling bertatapan, juga menunjukkan keinginan yang sama.
Bukan hanya anggota tim, bahkan para Raja sendiri menyadari situasi yang semakin memburuk.
Tapi sekarang mereka terjebak dalam situasi sulit, tak bisa mundur sesuka hati.
Cao Yang akhirnya berhasil terjebak, Lin Bei juga sedang diserang, Li Leping dicegat oleh misionaris. Asal diberi waktu satu menit lagi, pertarungan ini setidaknya bisa membuat pihak musib kehilangan dua komandan tim.
"Yang Jian, kedatanganmu sendirian tidak akan mengubah apa-apa. Jumlah personil kami masih lebih unggul." Misionaris itu merenung sejenak lalu berkata perlahan.
Kalimat ini menunjukkan sikapnya.
Yakni tidak mundur, melanjutkan aksi, tidak boleh menyerah di saat kritis ini. Jika tidak, besok pagi Organisasi Raja akan menjadi bahan lelucon di lingkaran gaib. Saat itu mereka akan benar-benar kehilangan keunggulan dan tak bisa lagi mendominasi segalanya.
Tapi jika hari ini menang, asal bisa menghabisi dua komandan tim lawan, maka setelah malam ini Organisasi Raja akan tetap memiliki otoritas mutlak di lingkaran gaib.
"Berkelahi bukan soal jumlah personil. Mungkin kalian bisa menghabisi satu anggota kami, tapi kalian juga harus mengorbankan setidaknya dua orang. Sudah siap memilih siapa yang akan mati di sini?"
Mata Hantu Yang Jian berputar, menatap proyeksi rekaman di tanah. Dia memperhatikan kondisi mengerikan Cao Yang saat ini, sekaligus menemukan Lin Bei yang sedang diserang kekuatan gaib dan berada dalam bahaya.
Melihat Yang Jian sedang menganalisis situasi, misionaris langsung mengalihkan topik: "Yang Jian, aku tahu kemampuanmu. Bagaimana kalau hari ini saya bisa memberimu penghormatan? Jika kau mau melanjutkan transaksi sebelumnya dan menyerahkan kepala tuan perkebunan, saya bisa menghentikan semua aksi hari ini dan mundur dari Xiangjiang. Bahkan Cao Yang itu pun bisa kuampuni."
“Kerugian hari ini ada pada kami, kalian sudah mendapat hukuman ringan. Transaksi ini bukan masalah kerugian bagimu. Kami masih punya banyak kesempatan bentrok di masa depan, bagaimana?”
“Jangan coba-coba mengulur waktu! Kau pikir saya tidak tahu kalian sedang mengikis kesadaran Lin Bei?” Yang Jian berkata dingin.
Dia sengaja tidak buru-buru bertindak tadi untuk mengamati situasi, bukan karena ragu-ragu.
Sekarang observasi situasinya sudah cukup. Saatnya bertindak.
Mata Hantu berputar, langsung melirik anggota tim kecil sang pangeran di kejauhan. Pemikirannya sama dengan Li Leping - wajib menghabisi orang-orang ini agar tidak mengganggu duel antara pangeran dan komandan tim.
Hanya sekali pandangan.
Api Hantu langsung berduyun-duyun muncul, menyantap habis sisa anggota tim kecil itu.
Dalam cahaya api, beberapa orang itu berusaha melawan. Tapi tak lama kemudian terdengar jeritan menyakitkan. Tubuh mereka terbakar dari dalam, seluruh badan gemeretak terbakar.
“Sial! Serbu! Habisi Lin Bei itu!” Misionaris berteriak panik dan marah.
Tapi serangan Yang Jian tidak berhenti di situ. Saat Api Hantu-nya menelan anggota tim pangeran, dari genangan air di kakinya muncul seekor anjing jahat menggeram, teriak tinggi sambil menyerbu keluar - langsung menyasar pria aneh bertubuh hitam legam berminyak itu.
Identitas anjing jahat adalah hantu gentayangan berkode nama Hantu Mimpi, dan saat ini anjing jahat tersebut telah menyantap hantu berkode nama Mimpi Buruk, menguasai kastil bergaya Eropa tua itu. Selain itu juga memperoleh fenomena supernatural ruang kelas hantu milik Zhang Xianguang, tingkat kengeriannya sudah jauh melebihi sebelumnya.
Menarik seorang pangeran masuk ke mimpi mungkin bukan hal sulit.
Namun persis di saat itu, orang tua bertubuh kurus kering dengan satu lengan melengkung yang diangkat melebihi ubun-ubun tiba-tiba menghalangi di depan anjing jahat. Orang tua aneh ini membuka mulutnya seolah sedang melafalkan sesuatu yang tak terdengar jelas, karena ucapannya sama sekali bukan bahasa yang dikenal, lebih mirip suara santet.
Munculnya suara kutukan ini membuat segala sesuatu di sekitarnya berubah melengkung dan buram. Di sekitar orang tua tersebut bahkan mulai bermunculkan berbagai fenomena supernatural ganjil: siluet hantu gentayangan yang terdistorsi, suara-suara aneh, bahkan terlihat anggota badan tidak utuh yang tak bernyawa.
Anjing jahat yang menyerang akhirnya terhalang, ternyata tidak bisa mendekat. Bahkan api hantu yang mendekat pun tak bisa meretas wilayah itu.
"Bisa menghalangi anjingku, tapi apa kau bisa menghalangiku?" Yang Jian kini bergerak, tombak merah di tangannya langsung menyerang.
Misionaris berusaha mengganggu Yang Jian, membujuk orang lain untuk memperjuangkan waktu guna menghabisi Lin Bei. Asal Cao Yang dan Lin Bei mati, mereka tetap akan menang besar meski harus mundur.
“Apa kau lupa saya masih di sini.” Suara Li Leping terdengar, sosoknya mendekat seperti hantu gentayangan disertai kutukan yang pasti mematikan.
“Sialan.”
Misionaris terbangun kaget, baru menyadari Li Leping masih berada di dekatnya.
Sungguh sosok yang merepotkan, sedetik pun tak boleh lengah, atau Komandan berbahaya ini akan langsung terlupakan.
“Kalau begitu kau yang pertama kubunuh.” Misionaris mengalihkan target ke Li Leping, buku tua di tangannya mulai terbuka.
Tampak halaman kosong yang menguning dan meredup, namun perlahan mulai muncul lekuk tubuh seseorang. Seiring waktu, siluet itu semakin jelas hingga akhirnya persis sama dengan sosok Li Leping.
Tapi ketika gambar di kertas mulai terbentuk, terjadi keanehan: wajah Li Leping di kertas itu kosong, lekuk wajahnya tak bisa divisualisasikan.
Saat Misionaris dan Li Leping saling berhadapan.
Serangan Yang Jian telah tiba.
Tombak merah panjang itu menyimpan kekuatan gaib arwah permohonan. Dengan lembut dia berbisik, “Dengan satu tebasan ini, pasti kena sasaran.”
Golok kayu bakar diayunkan, siluet buram pria tua kurus muncul tiba-tiba.
Perantara itu muncul entah dari mana, lalu seketika terputus oleh tebasan.
Setelah pedang itu diayunkan, suara aneh yang bergema di sekitar langsung terhenti. Fenomena supernatural yang menutupi area sekitarnya dan mengisolasi serangan anjing jahat itu pun dengan paksa terkoyak oleh pedang tersebut. Seluruh fenomena gaib itu mulai lenyap dengan cepat, sementara orang tua aneh itu juga menerima pukulan berat. Tubuhnya terkoyak, tersandung mundur beberapa langkah, sebelum akhirnya terjatuh terduduk di tanah.
Meskipun begitu, satu lengan kurus orang tua itu masih tetap terangkat tinggi, tak kunjung diturunkan, tak jelas apa maksudnya.
Namun Yang Jian takkan memberi kesempatan lawannya untuk bernapas. Tanpa gangguan gaib, anjing jahat itu langsung menyergap. Binatang itu menerjang pria aneh lain yang seluruh tubuhnya hitam legam tertutupi tinta.
Anjing jahat itu tiba-tiba menghilang, meretas masuk ke dalam kesadaran pria aneh tersebut.
Pria aneh itu terlihat pusing, lalu menutupi kepalanya sambil mengeluarkan raungan rendah penuh kesakitan. Ia terus bergerak gelisah mencoba mengusir anjing itu dari kesadarannya.
Tapi usahanya sia-sia, karena anjing itu memiliki kemampuan restart yang memungkinkannya terus melawan dalam kesadarannya.
Hanya saja dalam waktu singkat, sepertinya mereka saling tak bisa mengalahkan.
Tapi serangan anjing itu bukan untuk membunuh pria tersebut, melainkan membantu Lin Bei keluar dari bahaya. Dari tadi Yang Jian memperhatikan, kewaspadaan Lin Bei terhadap serangan mental relatif lemah - mungkin ini titik lemahnya.
Tanpa pengaruh pria aneh itu, kesadaran Lin Bei yang semula pusing segera pulih. Ia mengusap-usap kepalanya yang botak, wajahnya menyeringai, terus menatap musuh di hadapannya dengan intens, ingin menggunakan kesempatan ini untuk menghabisi mereka.
"Serahkan kedua orang ini padaku, hati-hati dengan belakangmu, jangan lengah." Yang Jian bergabung, seorang diri membawa anjing jahat menyerang mereka berdua, sekaligus mengingatkan Lin Bei akan bahaya di belakangnya.
Lin Bei berbalik badan dengan cepat, namun melihat wanita tua mengerikan yang sebelumnya telah ia tekan ke tanah dan tak bisa bergerak itu kini kembali berdiri di tempat semula. Tubuh wanita tua itu telah pulih, kemudian dengan cepat mendekatinya, sementara bayang-bayang hitam merentang menyelimuti hingga ke kakinya.
Pemandangan di sekitar menghilang dengan drastis, seolah seluruh dunia hanya menyisakan jalan setapak bayangan ini. Di jalan itu hanya ada Lin Bei dan wanita tua mengerikan itu.
"Mau lawan aku satu-satu?? Apa aku takut sama kau?" Lin Bei menggigit giginya sambil mengusap kepala botaknya.
Kini dengan keikutsertaan Yang Jian di luar, ia bisa lega. Jika bisa menghabisi wanita tua mengerikan ini satu-satu di sini, maka kemenangan besar ada di tangannya.
"Cao Yang, masih bisa bertahan? Kalau bisa tahan sebentar lagi, habisi mereka lalu aku bantu kau."
Sambil bertanya, Yang Jian membelalakkan Mata Hantunya, mengaktifkan Wilayah Hantu enam lapisan, langsung mengunci posisi pria aneh bermuka terlapisi tinta itu.
Cahaya merah darah menyelubungi sekeliling.
Ia menghentikan segala sesuatu di sekitar, termasuk orang tua yang mengangkat lengannya yang kurus kering itu.
Penghentian seluruh Wilayah Hantu tidak cukup untuk mempengaruhi pangeran terlalu lama, paling hanya bisa mengintervensi sebentar.
Namun pada saat ini, perlawanan terhadap intervensi bahkan sedetik pun bisa menentukan banyak hal.
"Pertama-tama kuhabisi kau." Yang Jian mengawasi pria aneh berwarna hitam legam ini, memanfaatkan kondisi lemahnya saat sedang melawan anjing jahat dalam kesadaran, harus segera diselesaikan.
Dia menyerang kembali.
Pada saat ini dia langsung menggunakan paku peti mati.
Tombak merah panjang dilemparkan, membawa aura gaib Arwah Permohonan, dikombinasikan serangan Wilayah Hantu enam lapisan dan anjing jahat, ada kesempatan besar untuk menghabisi seorang Pengendali Hantu level pangeran.
Tapi orang tua kurus itu tak rela, lengan terangkatnya perlahan diturunkan, belenggu Wilayah Hantu enam lapisan langsung terkoyak, tiba-tiba dia sudah bisa bergerak lagi.
"Dia tahu niatku, sekarang mau mempertaruhkan nyawa, tapi... terlambat."
Yang Jian merasakan bahaya, tapi dia mengabaikannya, dia wajib menghabisi seorang pangeran, kalau tidak situasi pertempuran takkan berubah.
"Braak!"
Wilayah Hantu enam lapisan berakhir, tombak merah menembus kepala pria aneh berminyak hitam itu, memakukannya ke tanah, mengakhiri perlawanannya dengan anjing jahat dalam kesadaran lebih cepat.
Mungkin pria aneh ini belum mati, masih hidup, hanya kehilangan kemampuan bergerak karena paku peti mati.
Tapi tak perlu diragukan lagi, seorang pangeran telah pensiun.
Situasi pertempuran berubah drastis.
Kini empat pangeran melawan empat komandan tim, selisih jumlah personel telah terhapuskan.
Tidak, sekarang jumlahnya Yang Jian yang unggul, karena dia masih punya seekor anjing.
