Serangan anjing jahat itu datang begitu ganas, benturan gaib telah dimulai.
Yang Jian bisa melihat anjing jahat itu berlari kencang menuju pianis. Area yang dilalui anjing itu berubah drastis - aula utama kembali digantikan oleh desa yang mati, sebuah jalan kecil berkelok membentang hingga ke depan piano hitam itu.
Jelas terlihat, anjing jahat itu terus merambah wilayah gaib tempat musuh berada.
Bunyi piano semakin mendesak. Seiring percepatan tempo permainan pianis, melodi sumbang itu kembali berubah wujud.
Saat ini, yang dimainkan oleh piano bukan lagi musik, melainkan jeritan mengerikan yang tak terucapkan kata-kata. Teriakan ini menusuk hingga ke hati, seolah ada hantu gentayangan hidup-hidup mengebor masuk ke dalam otakmu, membuatmu menderita luar biasa. Kepala terasa seperti akan meledak berkeping-keping.
"Lagu piano kutukan yang tidak utuh, dimainkan melalui piano gaib berwarna hitam ini, sepertinya menimbulkan efek mengerikan tertentu. Suara ini tidak boleh didengarkan terus, kalau tidak akan mati."
Yang Jian saat ini menutupi telinganya dengan kesakitan, berusaha menghilangkan sebagian suara tersebut.
Tapi sama sekali tidak berpengaruh. Teriakan mengerikan ini sudah tidak lagi bergema di sekeliling, melainkan bergema di dalam otakmu, persis seperti kutukan kotak musik.
Yang Jian dalam mimpi hantu pun sulit menahan serangan semacam ini. Meskipun berada di dunia mimpi hantu, dia tetap mengalami luka.
Mata, telinga, dan hidung Yang Jian terus mengucurkan darah. Kepalanya terasa seperti akan pecah, otaknya seolah diaduk jadi bubur kertas oleh teriakan itu. Bahkan pola pikir normal pun tak bisa dipertahankan. Dia merasa jika terus begini, meski tidak mati, dirinya akan menjadi idiot.
Jika Yang Jian saja seperti ini, apalagi para agen intel organisasi Raja yang terseret ke dalam. Mereka yang awalnya mengira pianis datang untuk menyelamatkan dan mengeluarkan mereka dari dunia mimpi hantu.
Tapi permainan piano yang terburu-buru ini mempengaruhi semua orang tanpa pandang bulu.
Mereka sama sekali tak bisa mendengarkan musik mengerikan ini. Kesadaran mereka langsung meledak dalam waktu singkat, menghilang di tempat. Dampaknya adalah para agen intel di dunia Hantu Mimpi langsung mengalami kematian otak tanpa jejak perlawanan sama sekali. Mati tanpa suara.
Agen-agen intel sambung-menyambung menundukkan kepala, mati tanpa alasan jelas.
"Saya orang sendiri, jangan bunuh saya!" Seorang anggota berteriak putus asa, berharap pianis mau menghentikan permainannya.
Tapi ini jelas mustahil. Denting piano yang terburu-buru tetap bergema seperti jeritan hantu gentayangan. Baru saja permohonan orang ini selesai, tubuhnya gemetar, lalu kepala tertunduk. Gerakan terakhirnya lenyap, sementara tubuh mereka mulai menghilang dengan cepat dari dunia Hantu Mimpi.
Jika kesadaran mati, manusia tak mungkin bermimpi lagi. Secara alami terbebas dari pengaruh Hantu Mimpi.
Yang Jian tidak mati. Bukan karena dia istimewa, tapi karena menyimpan kekuatan gaib Hantu Mimpi yang melindungi kesadarannya dari pembunuhan oleh kekuatan gaib lain. Hanya saja sekarang anjing jahat sedang menghadapi pianis, perlindungan untuk Yang Jian sangat terbatas. Karena itu di otaknya terjadi bentrokan kekuatan gaib, sehingga dia menderita begitu hebat.
Tapi waktu seperti ini tidak berlangsung lama.
Anjing jahat sudah mendekati pianis. Dengan geram, langsung menerjang.
Duduk di depan piano hitam, pianis yang tubuhnya terlihat ilusi seperti arwah itu saat ini sama sekali tak ada kekuatan untuk melawan sebelum diterjang anjing jahat hingga terjatuh ke lantai.
Anjing jahat itu kemudian mengoyak dengan ganas. Sosok ilusi itu dalam waktu singkat sudah remuk berantakan.
Barulah suara piano mengerikan itu terputus, tidak lagi terdengar.
"Berhasilkah?" Kepala Yang Jian masih berdenging. Ia mengusap darah di wajahnya sambil menatap ke arah piano itu.
Piano hitam itu sudah tak bergerak lagi. Arwah yang memainkannya pun telah menghilang.
Sepertinya serangan gaib yang mengerikan itu telah berhasil dihalangi oleh anjing jahat, dan tak akan muncul lagi.
Tapi apakah sesederhana itu?
Yang Jian menggelengkan kepala. Rasa sakitnya sedikit mereda. Di hatinya masih ada kewaspadaan, karena lawannya adalah seorang pangeran. Hanya mengandalkan seekor anjing jahat untuk membunuhnya mungkin masih sulit. Ia yakin musuh itu masih ada, belum mati. Serangan anjing mungkin hanya gangguan sementara.
Tak lama kemudian.
Pikirannya ini terbukti benar.
Di sebelah piano hitam itu, muncul kembali pria asing berbaju tuksedo hitam dengan tubuh ilusi seperti arwah. Padahal tadi anjing sudah merobeknya hingga remuk, namun kini ia muncul kembali dalam kondisi utuh tanpa cedera.
"Pianis ini saat ini tidak melanjutkan permainannya, melainkan melihat ke arah anjing jahat di sebelahnya, terlihat sangat waspada, lalu kembali menatap ke arah Yang Jian."
"Aula megah berlapis emas yang sepi bersatu dengan desa yang redup dan mati, terlihat sangat tak selaras. Namun ini mewakili wilayah kekuasaan pianis dan dunia Hantu Mimpi yang dikuasai Yang Jian. Persatuan kali ini berbeda dengan kastil Mimpi Buruk sebelumnya yang saling melengkapi seperti puzzle dengan dunia Hantu Mimpi. Tapi kali ini benturan terjadi antara dua dunia supernatural yang bertolak belakang."
"'Permainan piano sedang mencapai puncaknya, kau seharusnya tidak menginterupsi pertunjukanku. Selain itu, pertunjukanku tidak memperbolehkan kehadiran anjing. Kau harus mengontrol hewan peliharaannya,' kata sang pianis membuka mulut. Suaranya memancarkan ketidakpuasan terhadap Yang Jian."
"'Pertunjukanmu terlalu berbahaya, kami harus menginterupsi. Jika kau ingin bermain, biarkan anjingku menemanimu terus,' balas Yang Jian."
"Pianis kembali mengamati anjing jahat itu, seolah memahami situasi: 'Ternyata begitu, yang berbahaya bukan dirimu tapi anjing ini. Kukira kau yang membawa anjing ke dalam mimpi buruk, tapi ternyata dialah sumber mimpi buruk itu. Benar-benar pemikiran jenius.'"
"'Sepertinya informasi tentang dirimu belum banyak kuketahui,' kata Yang Jian."
“Saya adalah arwah yang tersimpan di piano, hanya tertarik pada pertunjukan saya, tidak terlalu peduli dengan dunia luar.” Pianis itu berkata serius: “Hanya saja kehadiranmu menggangguku, kau harus membayar pengorbanan untuk hal ini.”
Yang Jian terkekeh sinis: “Kau adalah pangeran dari organisasi Raja, jangan berpura-pura seolah semua hal tak ada hubungannya denganmu. Kehadiranku kali ini adalah untuk menghancurkan jaringan informasimu, kalau bisa sekalian menghabisi seorang pangeran lagi itu akan jadi yang terbaik.”
“Pertunjukan tanpa penonton adalah hal yang menyedihkan. Aku butuh seseorang yang mendengarkan musikku, tapi hari ini tujuanmu sudah tercapai. Mereka sudah tidak bisa menyelesaikan bagian terakhir musik dan semuanya mati, jaringan informasi pun tak lagi eksis.” Kata pianis.
“Selama kau masih ada, agen intel seperti ini bisa kudapatkan berapapun jumlahnya. Tak peduli dihancurkan berapa kali, pasti bisa dibangun kembali.” Yang Jian menatapnya tajam: “Kecuali kau menghilang sepenuhnya dari dunia ini.”
“Membuatku menghilang dari dunia ini bukanlah hal mudah. Jika kau sanggup, silakan coba. Tapi sebagai imbalan, kurasa kau harus mendengarkan potongan musik berikutnya ini.” Ujar pianis sambil kembali duduk di depan piano hitam itu.
Melihatnya sepert ingin kembali memainkan piano, Yang Jian segera memberi perintah: “Habisi dia!”
Begitu perintah keluar, anjing jahat itu kembali meraung rendah lalu menerjang pianis hingga terjatuh, kemudian mengoyaknya dengan kejam sampai remuk tak berbentuk.
Tapi tak lama kemudian.
Pianis yang seperti arwah itu muncul kembali di sebelah piano hitam.
Menyaksikan pemandangan ini, Yang Jian segera mengerutkan alutnya.
“Kau lebih baik menyerah saja, lagu tidak bisa dibunuh.” Pianis yang muncul kembali berkata dengan tenang.
“Tidak ada orang yang tak bisa dibunuh, hanya belum menemukan metode yang benar saja. Fenomena kau yang terus hidup kembali dan muncul berulang kali, sebelumnya pernah kulihat kasus serupa. Keberadaanmu hanyalah fenomena gaib belaka. Asal menemukan sumbernya dan memadamkannya, maka kau akan hancur.”
Yang Jian menatapnya sambil melirik piano hitam itu.
“Benar, piano hitam itu kan?”
Pianis melanjutkan: “Kau tak bisa menghancurkan piano ini, bahkan anjing jahatmu pun tak sanggup.”
“Tentu saja. Anjing itu tak bisa membawa barang gaib ke dalam mimpi buruk, jadi tak bisa menghadapi piano hitam itu. Tapi piano ini pasti juga ada di dunia nyata. Asal ketemu, kau tamat.” Tatapan Yang Jian berkelip-kelip, dia sudah menemukan cara membunuh pianis.
“Sungguh disayangkan. Kau takkan pernah menemukan piano ini, sementara pertunjukanku takkan pernah berhenti.” Sang pianis kembali memainkan piano sambil bicara.
Kedua tangannya menari-nari, melantunkan musik ganjil dan mengerikan yang bergema. Musik itu menyatu, dan teriakan menakutkan yang tadi menghilang muncul kembali.
“Gigit mati dia!” Perintah Yang Jian kembali terdengar.
Anjing jahat itu kembali menyerang.
Tapi kali ini sang pianis tetap duduk di depan piano, membiarkan diri terkoyak gigitan. Asalkan kedua tangannya masih bisa bergerak, dia akan terus bermain.
"Setelah digigit mati, pianis baru muncul kembali dan melanjutkan permainannya. Sekalipun jeritan mengerikan itu sempat terhenti di tengah jalan, pada akhirnya tetap akan bergema."
"Dia tahu Anjing Jahat tak bisa membunuhnya, jadi berniat mengulur waktu di sini sampai aku kehabisan tenaga." Yang Jian segera menyadari rencana sang pianis.
"Tampaknya tidak bisa berlama-lama di sini. Semakin lama waktu berlawanan akan semakin merugikanku. Untuk melawan orang ini harus lewat tindakan di dunia nyata. Perlawanan dalam mimpi tidak ada artinya, kita saling tak bisa mengalahkan."
Melihat situasi ini, Yang Jian menghentikan serangan Anjing Jahat dan memanggilnya kembali.
Sang pianis menghentikan permainannya saat melihat tindakan Yang Jian. Ia sadar tak bisa membunuh Yang Jian yang bisa kapan saja meninggalkan mimpi ini, membuatnya tak bisa lagi menyentuh sang target.
"Sepertinya kau tak berniat melanjutkan partisipasi dalam konserku."
"Aku tak bisa membunuhmu, tapi bisa menghabisi semua penontonmu. Perlawanan kita masih berlanjut." Yang Jian segera berjalan menuju sudut lain aula ditemani Anjing Jahat.
Ia berniat menarik anggota lain ke dalam Hantu Mimpi untuk membereskan agen intel organisasi Raja.
Sang pianis terdiam.
Jelas lawannya telah menemukan kelemahannya: meski sebagai arwah terkutuk piano gaib ia takkan mati, namun tak pernah bisa menjauh dari instrumen ini.
Oleh karena itu dia tidak bisa menghadiri aktivitas apa pun dari organisasi Raja, hanya bisa menjadi seorang pangeran yang bertanggung jawab atas informasi intelijen.
