Menjelang sore.
Lantai paling atas Gedung Ning'an di Kota Dadong.
Calon komandan tim yang dikumpulkan markas kali ini sudah berkumpul semua, hanya saja jumlahnya tidak terlalu banyak. Di antaranya ada Li Yang, Tong Qian, Liu Qi, Su Fan, Zhang Lei, Wen Zhong, dan seorang pengendali hantu senior bernama Lin Long. Sebenarnya Feng Quan juga termasuk, tetapi Feng Quan terjebak di kuburan tua Kantor Pos Hantu bersama Wei Jing sehingga tidak bisa hadir.
Tujuh calon komandan tim ini adalah hasil penyaringan terburu-buru. Jika diberi waktu lebih, markas pasti bisa menemukan lebih banyak kandidat.
"Lin Long, kau masih hidup?" kata Tong Qian sambil menatap tajam seorang pemuda berusia 26-27 tahun dengan wajah muram.
"Feng Quan saja belum mati, tentu saya juga berat untuk mati," jawab Lin Long.
Tong Qian berkata: "Terakhir kita bertemu masih saat Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan di Kota Dachang. Setelah itu tak ada kabarmu sama sekali."
"Jangan diingat-ingat lagi. Setelah peristiwa itu, saya berkelahi dengan Yang Jian sampai hampir dikubur hidup-hidup. Akhirnya Li Jun dan yang lain melakukan mediasi sehingga saya baik-baik saja. Tapi sebagai peringatan, saya harus menjauhi Yang Jian. Jadi saya bertugas sebagai penanggung jawab di kota terpencil. Justru berkat dia, karena jauh dari kota besar, jarang menghadapi peristiwa gaib dan hampir tak pernah menggunakan kekuatan supranatural, keadaan jadi damai."
Lin Long menghela napas. Kenangan masa lalu masih jelas terbayang. Kini segalanya sudah berubah - Li Jun tiada, rekan-rekan lama banyak yang tewas, sementara Yang Jian yang dulu baru masuk sekarang jadi Komandan Penegak Hukum yang mengatur semua orang.
"Kalau bukan karena pengerahan kali ini, mungkin dia takkan pernah muncul seumur hidupnya, akan terus menjabat sebagai penanggung jawab sampai hari kematiannya."
"Sungguh tak kusangka kau bisa bertahan hidup setelah berkelahi dengan Yang Jian." Liu Qi memandanginya dengan pandangan agak kagum saat ini.
Semua orang tahu, Yang Jian jarang memukul saat bertindak - biasanya langsung membunuh. Seperti katanya: "Orang yang sudah bermasalah, kalau tak dibunuh hari ini, cepat atau lambat akan jadi sumber malapetaka."
Ini adalah contoh klasik delusi persekusi.
Wajah Lin Long yang sudah muram semakin gelap: "Itu cuma kenakalan muda yang impulsif. Waktu itu baru dapat kekuatan gaib, wajar kalau agak mengembang. Aku memang melakukan beberapa kesalahan, tapi sekarang bukan saatnya membahas masa lalu. Kandidat komandan tim kali ini seharusnya hanya kita tujuh orang kan?"
"Tidak jelas."
Zhang Lei di samping berkulit kemerahan, seluruh tubuhnya memancarkan bau kaki menusuk. Sesekali bahkan terlihat percikan api dalam napasnya, membuat orang tertegun. Ia menggeleng: "Aku sebelumnya menggantikan Gao Ming yang tewas sebagai penanggung jawab wilayah, jarang memperhatikan perubahan situasi. Tapi kurasa markas besar sudah mulai memanggil kandidat komandan tim, berarti semua yang harus datang pasti akan datang."
"Di wilayah Xiangjiang saja ada segudang masalah - beberapa kasus supernatural belum tertangani. Tapi aku tetap ditarik ke sini kan?" Su Fan mengangkat tangan pasrah dengan ekspresi getir.
Li Yang berkata: "Di Kota Dachang kami masih ada satu peristiwa supranatural berkode payung hitam yang sangat mengerikan. Sudah lama tertunda karena berbagai urusan hingga sekarang belum ditangani. Tapi tidak ada cara, sekarang melawan organisasi Raja adalah prioritas utama. Urusan lain terpaksa ditunda sementara."
"Di tempatku tidak ada masalah, aku juga terus memantau pergerakan terbaru di lingkaran gaib. Sayang jabatanku tidak cukup tinggi untuk terlibat, cuma bisa duduk di rumah gelisah. Tak disangka kali ini markas memanggil calon komandan tim untuk bertempur. Sejujurnya, aku cukup bersemangat." Wen Zhong tertawa. Tawanya riang, tapi menyimpan niat jahat.
Niat jahatnya itu ditujukan untuk organisasi Raja.
"Jika tujuh calon komandan tim membentuk kelompok kecil, menurutku perkiraan menyamai satu komandan tim terlalu konservatif. Menyamai dua komandan tim agak berlebihan. Tapi menyamai satu setengah komandan tim seharusnya tidak masalah. Artinya, tujuh orang bekerja sama bisa menghabisi satu raja mereka plus satu tim kerajaan." Li Yang menilai kekuatan dengan cukup objektif.
Sebenarnya ini masih dalam kondisi tujuh calon komandan tim tidak mempertaruhkan nyawa. Jika benar-benar berjuang mati-matian, Tong Qian sendiri mungkin bisa mengalahkan seorang raja.
"Penilaian kekuatan berdasarkan jumlah personel tidak ada artinya. Menghadapi serangan komandan tim, kita bisa kehilangan anggota dalam sekali gebrak. Jangan lengah." Liu Qi berkata dengan serius.
"Benar juga. Kekuatan sebenarnya baru bisa diketahui setelah bertarung langsung dengan mereka." Li Yang mengangguk, menyetujui pandangan Liu Qi.
Persis ketika mereka saling berbincang dan berkenalan, aula rapat tiba-tiba diselimuti cahaya yang menyilaukan.
Cahaya itu berwarna keemasan, memancarkan sensasi panas yang sulit diungkapkan kata-kata.
"Ketika keanehan menghilang, Yang Jian muncul di hadapan kerumunan. Ia menyapu pandangan sekeliling, lalu alutnya berkerut sedikit: 'Xiong Wenwen sepertinya tidak datang? Li Yang, apa yang terjadi?'"
"Xiong Wenwen pengecut, bersembunyi di rumah, tidak ikut datang." Li Yang berkata dengan getir: "Selain itu, ibu Xiong Wenwen Chen Shumei cukup menentang hal ini. Saya dan Tong Qian tidak bisa memaksa masuk ke rumah orang untuk menculik. Menurut saya, Kapten harus pergi sendiri menemui mereka."
Yang Jian berpikir sejenak lalu berkata: "Tapi untuk sementara kita belum membutuhkan Xiong Wenwen. Urusan ini kita kesampingkan dulu."
Kemudian tatapannya beralih ke orang-orang lain.
"Yang Jian."
"Kapten Yang."
Liu Qi, Su Fan, Zhang Lei dan anggota lainnya berdiri sambil memberi salam.
Yang Jian berkata: "Kita semua sudah saling mengenal, tak perlu sungkan-sungkan. Silakan duduk dan berbicara. Tentang pengerahan resmi dari markas ini, saya yakin kalian semua sudah paham. Jadi saya tidak akan menjelaskan panjang lebar. Tujuh calon komandan tim saat ini akan membentuk tim kecil dengan Li Yang sebagai ketua. Tim ini akan menanggung tanggung jawab seorang komandan tim. Untuk misi spesifiknya, saya belum punya rencana matang. Jika ada pertanyaan atau usulan, sampaikan sekarang."
Dia berbicara sangat langsung, tanpa basa-basi, langsung ke inti permasalahan.
"Saya tidak punya keberatan," kata Tong Qian.
"Saya juga tidak punya keberatan."
Su Fan melirik Li Yang, tidak banyak bicara. Senioritasnya jauh lebih tinggi daripada Li Yang. Saat Peristiwa Lukisan Hantu dulu, dia sudah menjadi Pengendali Hantu terpandang di markas. Sedangkan Li Yang hanyalah orang biasa yang terseret dalam Peristiwa Lukisan Hantu. Tak disangka dalam waktu satu tahun saja Li Yang sudah melampaui dirinya.
Benar-benar dunia yang tak pasti.
"Posisi komandan tim kecil, siapa pun yang mengisi tak masalah. Aku juga tak keberatan," kata Wen Zhong.
Yang Jian berkata: "Sementara tak ada keberatan, mari kita tetapkan begitu. Selain itu, sebagai kandidat komandan tim yang terlibat dalam pertarungan ini, kalian pasti akan menanggung risiko besar. Jadi aku juga akan menyiapkan persediaan untuk masing-masing: dua Boneka Pengganti Nyawa dan tiga Lilin Hantu merah per orang."
Sambil berkata, dia mengeluarkan sebagian persediaan yang sebelumnya diambil dari markas, lalu membagikannya.
"Dulu markas pelit sekali bahkan untuk satu lilin hantu, apalagi boneka pengganti nyawa. Itu harus diajukan atau ditukar dengan jasa. Sekarang Kapten Yang yang memimpin sangat royal, sumber daya penting langsung diberikan begitu saja," kata Su Fan sambil tertawa.
Yang Jian berkata: "Kali ini aku hampir mengosongkan seluruh persediaan markas. Setelah dibagikan, tak akan tersisa banyak. Sekarang manusia lebih berharga daripada sumber daya. Jika kita kalah dalam pertarungan ini, sumber daya sebanyak apa pun akan jadi sia-sia. Mengingat ini aksi bersama, menurutku alokasi dua boneka pengganti nyawa dan tiga lilin hantu per orang sudah cukup. Lebih dari itu mungkin tak terpakai."
"Benar, total tujuh orang mendapat empat belas boneka pengganti nyawa dan dua puluh satu lilin hantu. Itu memang sudah memadai," Wen Zhong mengangguk setuju.
"Sebelum memberikan misi pada kalian, sebaiknya saling berkomunikasi dan mengenal kekuatan gaib masing-masing. Berkoordinasi semaksimal mungkin. Pengendali Hantu tingkat raja sangat berbahaya. Apakah kalian sudah tahu informasi terbaru? Dalam pertarungan tadi malam, Li Jun dan Ahong tewas, Cao Yang juga pensiun karena luka berat. Jika tidak ada persiapan matang, Li Leping dan Lin Bei mungkin tewas di Dermaga Xiangjiang. Meski musuh kehilangan tiga raja dan beberapa tim Pengendali Hantu, ini terjadi dalam kondisi kita sudah siaga penuh."
"Jika berhadapan langsung, posisi kita akan kalah."
Yang Jian berkata dengan sangat serius, memberi nasihat terbaik pada mereka.
"Paham. Jika para komandan tim sudah menguasai keunggulan, kami para calon komandan tidak akan dikirim." Lin Long berkata dengan wajah muram.
"Aku sepertinya punya kesan padamu. Pernah bertemu sebelumnya?" Yang Jian memperhatikan Lin Long, merasa wajahnya familiar tapi sulit mengingat karena terlalu banyak memori di otaknya yang perlu waktu untuk ditelusuri.
Lin Long menjawab: "Setelah Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan di Kota Dachang berakhir, kita pernah bertarung. Kau hampir menguburku hidup-hidup... Meski akhirnya kau melepaskanku, kau memperingatkanku untuk menjauh dan jangan pernah bertemu lagi. Jadi aku dikirim ke kota terpencil sebagai penanggung jawab."
Mengungkap sejarah kelam di depan banyak orang membuatnya terasa pahit, tapi ini harus dilakukan agar tidak terus menjadi ganjalan di hati.
“Ingat, ternyata kau, maaf, awalnya tidak mengenali.” Yang Jian agak bingung, teringat pada Lin Long, tapi dia tidak punya kesan kuat, lagipula terlalu banyak perkelahian yang pernah dia alami.
“Masalah masa lalu sudah berlalu, dulu saya terlalu gegabah, di sini saya minta maaf. Jika setelah situasi ini berakhir kita semua masih hidup, saya akan mentraktirmu makan.”
Kemudian Yang Jian secara aktif meminta maaf kepada Lin Long.
Bukan karena masalah pribadi, tapi karena perang besar sudah di depan mata, tim perlu bersatu. Sebagai Komandan Penegak Hukum, dia harus menetralisir kontradiksi ini agar tidak mengganggu keharmonisan.
Menghadapi permintaan maaf Yang Jian, wajah suram Lin Long menunjukkan ekspresi terkejut, lalu menjadi sangat tersanjung. Dia melambaikan tangan berkali-kali: “Semua sudah berlalu, saya juga tidak memendamnya. Kalau masih kesal, mana mungkin saya yang mengungkit dulu? Meski dulu saya punya keberatan padamu, setelah tahu semua yang kau lakukan untuk memburu raja, menyatakan perang, mengumpulkan kapten untuk melawan, saya sangat menghormatimu. Tanpa itu, kita pasti sudah hancur.”
“Tak ada yang ingin situasi yang susah payah dipulihkan ini dikacaukan organisasi luar negeri. Sejujurnya saya juga tak ingin ikut campur urusan rumit ini, tapi demi keamanan teman dan keluarga, saya harus bertindak. Jika peristiwa supranatural benar-benar tak terkendali, semua orang akan terkena imbas.” Kata Yang Jian dengan nada datar.
“Benar, ini bukan cuma untuk markas besar, tapi juga diri kita sendiri.” Liu Qi segera menyambut.
"Sekarang bukan saatnya membicarakan idealisme mulia lagi. Kita semua paham di hati bahwa keberadaan organisasi Raja telah mengancam nyawa setiap Pengendali Hantu dalam negeri. Jika tidak bersatu melawan, mereka nanti juga akan dibayar lunas oleh organisasi Raja."
"Lagipula para komandan tim dan kandidat komandan tim ini sudah tercatat namanya di lingkaran gaib. Jika diawasi, satu pun tidak akan bisa kabur."
"Baik, kalian istirahat dulu. Saya masih ada urusan lain untuk diatur. Li Yang, selama belum ada misi untuk tim kecilmu, kalian harus standby di sini kapan saja," Yang Jian berkata.
Li Yang menjawab: "Tidak masalah, Komandan tidak perlu khawatir. Kami tidak akan bertindak sembarangan."
Yang Jian mengangguk, barulah pergi.
Begitu Yang Jian pergi, tim tujuh orang ini mulai saling mendekati lagi, saling mempelajari kekuatan gaib masing-masing.
Lagipula catatan di arsip memang tidak pernah lengkap. Sebagai kandidat komandan tim, wajar jika menyembunyikan sebagian informasi.
Tapi sekarang kita sudah menjadi anggota tim yang harus berjuang bersama. Jadi tidak perlu lagi menyembunyikan kartu. Beberapa strategi rahasia harus diungkapkan agar bisa saling mendukung melawan Raja.
Tong Qian bersikap berprinsip. Langsung mengungkapkan Rias Hantu baru yang dikuasainya beserta kemampuan kombinasi dengan ekspresi menjulurkan lidah.
"Saat genting, saya akan melukis wajah ketiga untuk mempertaruhkan nyawa. Biasanya saya pakai dua wajah yang memiliki 60% kekuatan gaib dua komandan tim. Dengan kombinasi tangisan dan tawa hantu, plus cincin gaib di tangan yang bisa menyembunyikan diri ini, semoga tidak mengecewakan kalian."
Pengungkapan kartu rahasia ini membuat anggota lain terkesima.
Tak disangka dalam tim sendiri masih menyembunyikan seorang ahli sehebat ini, kemampuan seperti ini sudah berhak menjadi komandan tim.
"Wajah Hantu yang hang, enam puluh persen kekuatan gaib Rias Hantu, Cincin Gaib yang tidak bisa terdeteksi jika dipakai dua orang... Tong Qian, sayang sekali kau tidak menggantikan posisi komandan tim." Su Fan memancarkan nada iri dalam suaranya.
Tong Qian menggelengkan kepala: "Masih jauh dari level komandan tim, tubuhku masih sangat rapuh. Kalau tidak, Yang Jian juga tidak akan memberikan Cincin Hantu penyelamat nyawa ini padaku."
Dia memiliki kelemahan yang sangat mencolok. Kecuali bisa memperbaikinya, dia takkan pernah bisa menjadi komandan tim, paling hanya jadi calon komandan.
Li Yang juga menjelaskan kemampuannya secara singkat: "Aku sederhana saja, saat ini bisa mengendalikan tiga Hantu dalam kondisi seimbang. Senjata gaibku adalah kait tua ini."
Setelah dua orang memulai, Liu Qi, Su Fan, Zhang Lei dan anggota lain juga mulai membagikan informasi masing-masing.
Semakin banyak yang diketahui, semakin kuat keyakinan mereka. Ternyata semua anggota memang tangguh. Dengan membentuk tim seperti ini, menghabisi seorang Pangeran mutlak mungkin.
Tentu saja, tim tujuh orang ini juga punya kelemahan: Wilayah Hantu mereka tidak cukup kuat.
Namun kekurangan ini ditutupi oleh Su Fan yang memiliki kemampuan deteksi untuk menghindari bahaya, ditambah persediaan Lilin Hantu merah dan Boneka Pengganti Nyawa pada masing-masing anggota, gangguan gaib, serta Pintu Hantu Li Yang yang memungkinkan strategi serang-mundur.
