Kerja sama Wang Chaling dengan Yang Jian dalam menyerahkan barang peninggalan untuk ritual He Yiner ternyata menyimpan pamrih.
Dia ingin mendapat kesempatan berkomunikasi dengan orangtuanya. Sayangnya, Wang Chaling sendiri tak punya kemampuan gaib untuk itu sehingga harus bergantung pada pihak lain.
Yang Jian dan He Yiner pun tak menghalangi. Lagipula, memisahkan keluarga yang sedang reunmi terasa terlalu kejam.
Saat ini...
Lift terus turun.
Di dalam kabin logam itu, Wang Chaling masih sibuk memaparkan rencananya pada Wang Lu dan istrinya.
Sebenarnya konsep Restart Tanpa Batas-nya sudah gagal lahir sejak awal. Tapi kini, melalui Yang Jian, harapan itu muncul kembali. Jam Bandul Gaib sudah ada, pelaku restart pun tersedia. Semua syarat terpenuhi, sayangnya pelaku utama bukan dirinya sendiri - mustahil mewujudkan mimpinya.
“Mencapai tujuan restart tak terbatas melalui dua cara restart: restart diri sendiri dan Jam Bandul Gaib? Rencanamu sangat nekat, ternyata kau ingin menggunakan kekuatan gaib untuk memelintir masa lalu dan mengubah masa depan.” Wang Lu (Ayah Wang Chaling) mendengarkan dengan rasa terkejut.
Tak disangka anak lelakinya yang dulu sangat membenci hal gaib dalam ingatannya, setelah dua puluh tahun berubah menjadi gila seperti ini.
Wang Chaling berkata: “Di lingkaran gaib, tidak ada hal yang mustahil. Mengingat restart memiliki area terbatas, saya berencana menempatkan lokasi restart di rumah kuno Keluarga Wang. Jika semua berjalan mulus, saya bisa kembali ke waktu tertentu di masa lalu untuk bertemu kakek yang masih hidup. Asal kita bisa membujuk kakek untuk tidak mengaktifkan kutukan ini, atau mencegah kemunculannya, maka takdir seluruh anggota Keluarga Wang akan berubah.”
“Apakah kau mempertimbangkan konsekuensi dari tindakanmu ini?” Wang Lu berkata dengan raut wajah muram: “Jika berhasil, orang yang seharusnya tidak mati jadi tewas, sementara yang pantas mati justru selamat. Tidak ada yang bisa memprediksi perubahan sebesar apa yang akan terjadi kemudian.”
“Sekeras apa pun konsekuensinya, masih lebih baik daripada keadaan sekarang. Keluarga Wang hanya menyisakan saya seorang. Kondisi saya pun tidak bisa bertahan lama, paling banyak setengah tahun lagi akan tewas di tangan kebangkitan hantu gentayangan. Jika bentrok dengan organisasi Raja, menggunakan kekuatan gaib akan mempercepat kematian saya. Daripada begitu, lebih baik selesaikan masalah dari akarnya - hapuskan kutukan Keluarga Wang sampai tuntas, mungkin segalanya akan berubah.”
Saat ini Wang Chaling mengungkapkan pemikiran dalam hatinya. Yang dia butuhkan bukan sekadar mengubah takdirnya sendiri, tapi juga mengubah takdir semua orang.
“Anakku, ini paradoks, apa yang sudah terjadi tidak bisa diubah. Mengubah masa lalu untuk mempengaruhi masa sekarang mustahil dilakukan. Kekuatan gaib tidak sebaik itu. Meski Kakekmu mengaktifkan kutukan keluarga Wang dengan pengorbanan besar, itu juga memberi harapan bagi kami. Selama kita teruskan turun-temurun, semakin banyak arwah terkumpul, cepat atau lambat keluarga Wang akan jaya kembali. Sekali pun di masa depan peristiwa supranatural tak terkendali, keluarga Wang tetap bisa bertahan di dunia yang kacau ini.”
Ibu Wang Chaling membentak. Dia bukan wanita bodoh. Di eranya, dia juga seorang terpelajar. Karena itu dia tidak ingin Wang Chaling mengubah apapun.
Sebaliknya, pasangan Wang Lu memahami niat tersembunyi generasi sebelumnya.
Daripada membiarkan keturunan hidup dalam ketakutan tanpa perlindungan di dunia gaib, lebih baik berubah menjadi arwah yang melindungi anak cucu keluarga Wang selamanya.
Meski tak bisa menyelamatkan dunia, setidaknya kita bisa lolos dari dampaknya.
Inilah wujud kasih sayang generasi tua kepada keturunan. Karena itu pasangan Wang Lu sangat setuju dengan pemikiran itu, dan rela menjadi arwah yang melindungi penerus mereka.
“Wang Chaling, kau harus paham bahwa kemampuan keluarga Wang bukanlah kutukan, melainkan Kakek, dan cinta kami padamu. Tanpa perlindungan kekuatan gaib, kau takkan bisa bertahan di dunia supernatural ini. Di dunia kejam ini, hidup dengan aman saja sudah menjadi harapan yang mewah. Kau hidup di era damai dan bahagia, tak mengalami kekejaman zaman dulu, makanya kau menganggap warisan ini sebagai musuh. Kau harus mengubah pandangan keras kepalamu, memahami niat tersembunyi generasi sebelumnya.”
Wang Lu membujuk, berharap Wang Chaling menganggap kutukan di rumah sebagai berkah, dan meneruskannya turun-temurun.
“Jika anak lelakiku lahir dengan enam hantu gentayangan di sampingnya, menurutmu dia akan bahagia? Tidak, dia akan dianggap monster. Generasi ini begitu, generasi berikutnya pun akan sama.”
Wang Chaling berkata dengan suara berat: “Aku membenci perasaan itu. Jika keturunanku harus terus seperti ini, lebih memilih mulai dari saya untuk menghilangkan kutukan ini sepenuhnya.”
“Aku hanya ingin hidup seperti orang normal. Aku begitu, keturunanku pun harus begitu. Tak ingin berubah menjadi monster.”
“Orang normal tidak bisa bertahan hidup di dunia ini. Kau bisa melindungi anak lelakimu selama dua puluh tahun, memberinya kehidupan normal selama dua puluh tahun. Jika kemampuanmu cukup kuat, mungkin bisa melindunginya selama empat puluh tahun, asalkan kau masih kuat. Tapi setiap generasi perlu berkorban. Ini adalah cara bertahan hidup, apa kau paham? Aku dan ibumu sangat menyesal, tidak bisa memberimu masa kecil yang baik. Ini ketidakmampuan kami, tidak bisa hidup lebih lama. Jika kami bisa hidup dua puluh tahun lagi, mungkin kau akan lebih bahagia.”
Meski Pasangan Wang Lu adalah generasi kedua keluarga Wang yang menyandang kutukan dan bisa leluasa bergerak di lingkaran gaib saat itu, mereka akhirnya harus menjadi Pengendali Hantu. Dan begitu menjadi Pengendali Hantu, mereka tidak akan bisa bertahan hidup lama.
Tidak setiap Pengendali Hantu seberuntung itu menjadi luar biasa dan menyelesaikan masalah kebangkitan Hantu Gentayangan.
Konflik prinsip membuat percakapan Wang Chaling dengan Pasangan Wang Lu tidak harmonis, dengan banyak perselisihan selama periode itu.
Sebenarnya Wang Chaling juga memahami niat tersembunyi orangtua dan kakek neneknya. Karena itu hatinya terluka, berharap bisa kembali ke masa lalu untuk berbicara dengan kakeknya.
“Sekarang kau harus tenang. Meski Rencana Restart Tanpa Batas ini bagus, tapi saat ini kau belum memenuhi syarat untuk mengimplementasikannya.”
Wang Lu berkata: “Pertama-tama kau harus mempertimbangkan bagaimana bertahan melewati rintangan saat ini. Organisasi Raja terlihat sangat sulit dihadapi. Para ahli dari generasimu yang berkumpul pun tidak menunjukkan keyakinan mutlak. Bisa dibayangkan betapa sulitnya pertempuran ini.”
“Jadi kau harus meningkatkan kemampuan diri sendiri, memastikan bisa tetap utuh.”
Wang Chaling terdiam sejenak, dia tidak berbicara karena perkataan Wang Lu benar. Sekarang memikirkan hal itu tidak berguna, pertama-tama harus mempertimbangkan masalah kelangsungan hidupnya sendiri.
“Sebelumnya aku dan ibumu terburu-buru pergi, tidak sempat membesarkanmu dengan baik. Meski meninggalkan banyak informasi, tapi sepertinya kau tidak mendapatkannya. Kali ini kami meminjam tubuh Sang Pemanggil Arwah untuk muncul kembali di dunia ini. Ada beberapa hal yang harus kami sampaikan dengan baik...” Wang Lu mulai berbicara, kemudian mengungkapkan beberapa rahasia keluarga Wang beserta kekuatan tersembunyinya.
Sebelumnya Wang Chaling hanya mendapat kutukan keluarga Wang, tidak menerima semua warisan mereka.
Tapi hari ini, melalui orangtua yang sudah menjadi arwah, dia akhirnya mewarisi segalanya dari keluarga Wang.
Hanya tidak diketahui apakah anak Wang Chaling yang belum lahir nanti bisa mewarisi semua ini seperti dirinya, melanjutkan takdir keluarga Wang.
Setelah pasangan Wang Lu menyelesaikan penjelasan hal-hal penting, waktu pemanggilan arwah pun hampir berakhir.
Tubuh mereka mulai buram, seluruh penampilan mereka mulai terlihat ganjil. Tidak lagi sesadar tadi, cara bicaranya terasa asing, seolah semua yang sebelumnya hanyalah penyamaran. Kini sifat asli hantu gentayangan mulai terlihat.
Pada saat yang sama.
Di dalam aula utama rapat.
He Yiner memandangi baju tua yang perlahan lenyap di tangannya, berkata: “Waktu pemanggilan arwah telah tiba, pasangan Wang Lu mulai menghilang.”
Penghancuran perantara menandakan berakhirnya ritual pemanggilan arwah.
"Informasi yang perlu didapatkan sudah diperoleh, bahkan jika ritual pemanggilan arwah sudah berakhir, biarkan Wang Chaling mengantar orangtuanya sendiri. Ini juga bisa dianggap memenuhi keinginan hatinya," kata Yang Jian.
Saat ini Ye Zhen datang menghampiri: "Yang Wudi, urusan menyebalkan si pangeran kecil ini sudah selesai. Kapan kita pergi menghajar anggota organisasi Raja? Pedang di pinggangku sudah gemetar ingin bertarung!"
Yang Jian melirik pedang di pinggang Ye Zhen. Meski sarungnya terbuat dari emas, melalui celah-celahnya dia masih bisa merasakan aura dingin yang menyebar. Hanya dengan melihat sekilas, mata hantu-nya seolah sudah tertekan, ingin menutup diri. Sepertinya benda gaib ini sangat efektif menahannya.
"Tak perlu buru-buru. Jaringan intelijen kita baru saja mulai berkembang, butuh waktu untuk mendapatkan umpan balik. Menghadapi musuh harus sabar. Selain itu, Liu San mendapatkan kabar pasti: anggota organisasi Raja ingin bergerak lebih cepat, tak mau terus mengulur waktu dengan kita. Mereka sudah dua kali merugi, seperti anjing terpojok yang siap melompati tembok."
Yang Jian berkata dengan suara berat: "Jadi yang harus kita waspadai berikutnya adalah pendaratan Kapal Hantu mereka. Meski aku punya Rencana Banjir Besar sebagai kontra-serangan, tapi mereka tampaknya sudah memutuskan untuk seperti guci pecah yang tak bisa diperbaiki. Ini agak di luar perkiraanku."
