Yang Jian melalui informasi dari pihak Liu San sudah bisa merasakan secara garis besar, anggota organisasi Raja meski di permukaan ingin mengulur waktu, sebenarnya tetap ingin mendahului agar Kapal Hantu merapat. Meski ada rencana banjir besar sebagai kontra-serangan, organisasi Raja sepertinya lebih percaya diri dengan Kapal Hantu mereka, merasa kapal itu bisa membantu mereka meraih kemenangan.
"Informasi tentang mengurung Kapal Hantu masih belum didapatkan, tapi beberapa wilayah pesisir sudah dipersiapkan dengan kewaspadaan, markas juga telah mengatur kapal patroli di laut. Namun sampai sekarang masih belum ada kabar penting yang disampaikan kembali. Tentu saja tidak menutup kemungkinan keberadaan Kapal Hantu tidak bisa dideteksi dengan cara normal, tapi kami juga tidak bisa mengerahkan banyak anggota untuk mencari Kapal Hantu, jadi hanya bisa pasif menunggu." Suara parau Lu Zhiwen terdengar.
"Pihak lawan terlalu tenang dua hari ini, saya curiga ada aksi tersembunyi. Jika organisasi Raja benar-benar berniat berlama-lama dengan kita, hasilnya pasti merugikan mereka. Proyek Bahtera mereka sudah diimplementasikan, jika rencana itu terpukul dan konflik dengan kita terus berlanjut, kedua belah pihak akan sama-sama menderita. Bahkan jika rencana mereka akhirnya berhasil, itu akan menjadi sia-sia." Lin Bei sambil mengelus kepala botaknya merenung serius.
Yang Jian berkata: "Benar. Jika dalam satu aksi mereka kehilangan satu dua pangeran, tekanan seperti ini akan semakin merugikan posisi mereka. Pada akhirnya seluruh organisasi Raja mungkin hancur karena kontradiksi internal. Mereka adalah kekuatan yang dibentuk demi kepentingan, bukan persatuan yang solid. Begitu tidak bisa mengambil keuntungan, masing-masing akan mulai memiliki pikiran sendiri."
“Kalau beberapa pemimpin organisasi Raja bisa melihat dengan jelas, maka kapal hantu merapat sudah menjadi keharusan. Mereka berharap menggunakan kekuatan hantu gentayangan untuk menghancurkan kami, sehingga bisa memenangkan perang ini dengan mudah dan mencegah meledaknya kontradiksi internal.”
“Setelah semua pembahasan ini, saya hanya ingin bertanya: di mana musuh kita? Kapan kita mulai bertarung? Perlu diketahui, saat ini semua anggota lingkaran gaib sedang memperhatikan kami, terutama Sang Ye ini. Kalau saya tidak segera bertindak, orang-orang akan mengira reputasiku hasil gembar-gembor buzzer bayaran - sungguh tidak sesuai kenyataan! Sekarang saya sangat ingin menggunakan kepala seorang pangeran untuk membuktikan diri.”
Ye Zhen mulai menunjukkan ketidaksabaran. Dia datang dengan penuh semangat, tidak ingin hanya berdiam diri menunggu di sini.
“Ye Zhen, bersabarlah. Tunggupun tidak akan lama. Nanti akan ada banyak kesempatan bagimu untuk bertindak,” kata Yang Jian.
“Ucapanmu itu sepertinya pernah kaukatakan sebelumnya,” Ye Zhen mencibir. “Bagaimana kalau sambil menunggu, Yang Wudi, kita adakan pertandingan persahabatan murni sebagai pemanasan dan mencari kondisi terbaik? Setuju?”
“Tidak. Siapa yang mau berkelahi tanpa alasan membosankan seperti itu?” Yang Jian langsung menolak.
Lagipula, perkelahian antar Pengendali Hantu mana mungkin murni persahabatan. Begitu mulai, nyaris pasti berujung pertaruhan nyawa - terutama orang seperti Ye Zhen yang pasti akan terbawa emosi.
“Ah, sayang sekali. Padahal aku ingin menunjukkan beberapa strategi baru yang baru saja kukuasai ini,” Ye Zhen menghela napas.
Jelas terlihat, selama periode ini dia juga mengalami perkembangan, bukan hanya diam di Kota Dahai menonton anime dan minum susu setiap hari.
Persis saat kerumunan sedang berbicara, Liu San tiba di aula rapat penting.
Kali ini yang datang ke sini bukan boneka kertas, melainkan Liu San yang sejati.
"Cukup banyak orang, ada beberapa wajah baru juga." Liu San tertegun sebentar. Dia melihat Ye Zhen, juga melihat manusia tanpa wajah di sebelah He Yiner.
"Liu San?" He Yiner menatapnya lama-lama, wajahnya berubah suram.
Sekarang kepentingan nasional yang utama, dia tidak akan mencari masalah dengan Liu San. Tapi ini tidak mengurangi permusuhannya terhadap Liu San.
Liu San tidak peduli tatapan penuh kebencian He Yiner yang ingin menghabisinya. Langsung saja dia berkata: "Yang Jian, aku sudah menyusun data tentang para pangeran musuh dan mengirimkannya ke markas Cao Yanhua. Tak lama lagi kita semua akan menerima informasi rahasia di ponsel..."
Sebelum kalimatnya selesai, semua ponsel berdering bersamaan. Notifikasi SMS masuk, dokumen rahasia terkirim.
"Kerja bagus." Yang Jian mengangguk. Ponselnya juga menerima dokumen tersebut.
Dibuka sekilas, terlihat profil singkat 15 orang pangeran: nama dan informasi garis besar. Namun beberapa data tidak berguna, seperti pemilik perkebunan dan dua pangeran yang sudah dihabisi sebelumnya.
Liu San melanjutkan: "Tapi sekarang bukan saatnya baca dokumen. Ada hal penting yang ingin kusampaikan pada kalian semua."
"Apa itu? Langsung bicara saja, jangan bertele-tele!" Lin Bei tersenyum lebar.
Liu San berkata serius: "Aku sebelumnya mengirim semua Manusia Kertas untuk berdiam diri di berbagai kota daerah pesisir, desa, bahkan hingga tepi laut... Tapi baru saja salah satu Manusia Kertasku yang berkeliaran di pantai melihat fenomena supernatural. Meski sangat singkat sebelum fenomena itu menghilang, tapi jelas itu terkait Kapal Hantu. Menurutku kita harus segera memberitahu semua orang."
Begitu kata-katanya meluncur, semua orang di aula rapat langsung membeku.
"Fenomena supernatural seperti apa? Tunjukkan lewat Wilayah Hantumu," Yang Jian mengerutkan kening dan langsung menyahut.
"Baik," jawab Liu San sambil mengangguk.
Meski Wilayah Hantunya tidak terlalu kuat, menampilkan kembali gambaran yang pernah dilihat sama sekali bukan masalah.
Tak lama kemudian.
Aura dingin yang menyeramkan mulai menyebar di sekitar Liu San. Pencahayaan di udara perlahan melengkung membentuk gambaran ilusi yang berangsur-angsur menjadi nyata. Seketika semua orang menyaksikan kemunculan kabut tipis di atas lautan gelap di kejauhan.
Bukan kabut biasa, melainkan gangguan gaib yang mengintervensi realita.
Dalam kabut itu terlihat samar-samar sosok kapal tua yang mati dan rusak. Anehnya, meski tubuh kapal sudah lapuk tak berbentuk, ia tetap melaju mengarungi ombak. Bahkan di balik jendela-jendelanya yang reyot, cahaya lentera kuning redup masih menyala - seolah ada penghuni yang berdiam di dalamnya.
Selain itu, di sudut kapal ini terdapat tumpukan salju, di suatu bagian geladak terlihat genangan darah mencolok... Melalui identifikasi serius, ternyata kapal ini dipenuhi berbagai fenomena supernatural yang tidak logis.
Meski tidak melihat hantu gentayangan, namun jelas kapal yang rongsokan ini sudah dalam kondisi penuh muatan.
"Itukah Kapal Hantu?" Lu Zhiwen menatap gambaran yang ditampilkan Wilayah Hantu dengan seksama.
Sayangnya gambaran itu tidak bertahan lama, hanya beberapa saat kemudian kabut tipis di atas laut menghilang, bersamaan dengan Kapal Hantu yang tersembunyi dalam kabut itu juga lenyap. Lautan itu kembali tenang tanpa jejak gaib sama sekali, dan di arah lain permukaan laut dalam gambaran juga tidak terlihat adanya pergerakan kabut tipis tersebut.
Seolah-olah pergerakan Kapal Hantu ini sama sekali tidak memiliki pola, membuat mustahil untuk dilacak lebih lanjut.
"Hanya segitu informasinya. Manusia Kertas saya berusaha menelusuri, tapi hasilnya tidak menemukan apa-apa. Kapal itu seperti fatamorgana, sama sekali tak bisa ditemukan. Saya curiga alasan Kapal Hantu tidak bisa dilacak posisinya karena ia memang tidak eksis di dunia nyata. Kapal itu selalu berada di ruang dimensi gaib, hanya pada waktu tertentu akan terpantul di dunia nyata, meninggalkan sedikit jejak, persis seperti bus gaib." Liu San mengungkapkan beberapa dugaannya.
"Ada benarnya. Hanya Kapal Hantu yang tidak eksis di dunia nyata yang tak bisa dilacak. Sekalipun Kapal Hantu berada dalam Wilayah Hantu, tetap bisa ditemukan." Lu Zhiwen menyetujui pandangan Liu San ini.
“Tapi masalah sekarang bukan itu, melainkan posisi Kapal Hantu sudah sangat dekat dengan pelabuhan, hampir bisa merapat kapan saja.” He Yiner berkata.
Yang Jian berkata: “Dari tampaknya pembahasan kita tadi akan menjadi kenyataan, lawan benar-benar berencana memajukan pendaratan Kapal Hantu. Liu San, bagaimana situasi di pihak organisasi Raja?”
“Tidak ada gerakan, setidaknya di Kota Dadong, Kota Dafu, Kota Da Ao, dan beberapa kota kabupaten sekitarnya tidak ditemukan jejak organisasi Raja. Setelah kegagalan operasi terakhir, mereka mundur sangat bersih. Menurutku kali ini mereka tak ingin turun tangan langsung, hanya ingin memanfaatkan Kapal Hantu untuk melemahkan kita dengan mengurangi personel.” Liu San menggelengkan kepala.
“Mereka ingin menggunakan Kapal Hantu untuk menghancurkan kita, lalu mengambil keuntungan. Tidak khawatir dengan Rencana Banjir Besar kita? Apa yang ada di otak mereka? Sama sekali tidak sesuai logika biasa. Jika terus begini, peristiwa supranatural akan sepenuhnya tak terkendali. Jika sampai tahap itu, tidak akan menguntungkan siapa pun. Penjelasan sederhana ini pasti mereka pahami.” Lin Bei bersuara berat.
He Yiner berkata: “Mungkin mereka sekelompok orang gila tanpa logika.”
“Pemikiran mereka tidak penting lagi. Yang utama Kapal Hantu sudah datang, mungkin mendarat malam ini. Kita wajib bersiap.” Yang Jian berkata.
“Yang Jian, jika mereka memaksakan Kapal Hantu, kita lepaskan Danau Hantu. Harus ada timbal balik, jangan hanya kami yang dirugikan.” Liu San mengusulkan.
Yang Jian berkata: "Melepaskan Danau Hantu sangat mudah. Jika Kapal Hantu benar-benar mendarat, saya akan mempertimbangkannya. Tapi sebelum mencapai tahap ini, sebaiknya jangan dilakukan. Melepas hantu itu mudah, tapi mengurungnya kembali akan sulit. Lagipula Lin Bei juga benar, tak ada yang ingin melihat peristiwa supranatural benar-benar tak terkendali. Jadi prioritas utama kita sekarang adalah menemukan Kapal Hantu itu. Bahkan jika harus mendarat lebih awal, kita harus segera memastikan posisinya."
"Karena itu malam ini semua komandan tim harus bertindak terpisah. Beberapa orang per tim, bersama-sama mencari kapal itu."
"Benar, bagaimanapun juga kita harus mengonfirmasi posisi Kapal Hantu, kalau tidak kita akan terpojok." Liu San mengangguk.
"Kalau begitu rapat ini dihentikan. Semua bergerak." Yang Jian bangkit dari lantai: "Jika ada situasi segera lapor. Dan jangan sampai ada yang terisolasi. Musuh mungkin menggunakan Kapal Hantu sebagai umpan untuk memancing kita semua keluar. Jadi tetap harus hati-hati."
"Cerewet sekali. Mencari kapal kan gampang. Serahkan saja pada Sang Ye. Dan saya tak perlu tim. Sendirian pun saya setara satu tim!"
Ye Zhen yang berdiri di samping akhirnya paham situasi. Ia mendengus lalu langsung pergi.
