Dentang jam bandul bergema. Segala sesuatu di wilayah ini kembali ke keadaan setengah jam sebelumnya.
Menghilangnya Yang Jian adalah bukti terbaik.
Tapi memandangi Kapal Hantu yang masih ada di depan mata, semua komandan tim paham: Operasi kali ini gagal. Meski menggunakan kekuatan gaib Jam Bandul Keluarga Wang, tetap tidak bisa mempengaruhi Kapal Hantu ini. Sama sekali tidak bisa membuatnya lenyap, bahkan mengganggu gerakannya pun tidak.
"Haruskah kukatakan kita meremehkan kemampuan Jam Bandul Gaib, atau justru menganggap enteng kengerian Kapal Hantu? Kini operasi gagal. Kami tak punya cara lain untuk menghalangi kapal ini mendarat. Hanya bisa menyaksikan semua ini terjadi. Meski masih memegang peta navigasi Kapal Hantu, tetap saja kami tak berdaya."
Liu San memandangi Kapal Hantu yang telah mendarat. Wajahnya yang semula pucat kekuningan kini menjadi semakin suram.
"Tidak ada skema cadangan sama sekali? Mungkinkah sekarang kita hanya melihat Kapal Hantu ini berlayar menuju Kota Dadong?" Zhou Deng memancarkan kepanikan luar biasa dalam nada bicaranya, matanya menyapu para komandan tim lainnya.
Saat ini kerumunan terdiam muram, ekspresi semua orang terlihat sangat serius.
Sebab semua tahu, sama sekali tidak ada rencana untuk menghadapi Kapal Hantu. Jika ada, situasi tak akan sampai membuat kita terpojok seperti ini. Skema Jam Bandul Gaib itu sendiri sebenarnya hanya sebuah percobaan.
"Begitu Kapal Hantu berhasil mendarat dan melepaskan hantu gentayangan di dalamnya, invasi besar-besaran organisasi Raja akan menyusul. Mereka pasti takkan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk langsung menghancurkan kita, membuat kita kehilangan sama sekali kemampuan melawan. Waktu kita sangat sempit, tak boleh pasrah menunggu kematian seperti ini terus."
Lu Zhiwen juga gelisah. Pikirannya terus berputar mencari cara, namun berdasarkan informasi dan strategi yang dikuasainya saat ini, sama sekali tak ada metode untuk mengatasi Kapal Hantu.
"Jangan terlalu banyak mikir! Kapal sudah di depan mata. He Yue Lian, sesuai rencana sebelumnya segera evakuasi orang biasa. Tapi demi kehati-hatian, perluas lagi wilayah hantumu. Siapa tahu kemana Kapal Hantu ini akan lari nanti, perlu mengambil langkah pencegahan." Lin Bei menggaruk kepala botaknya.
He Yue Lian berdiri tak bergerak di kejauhan. Dia tidak berbicara, hanya mengangguk halus. Tepat saat dia mulai memperluas wilayah hantu dari lukisan hantu...
Tiba-tiba.
Sebuah kejadian penuh keanehan terjadi.
Seiring dengan mendekatnya Kapal Hantu, abu kertas yang terus berjatuhan dari langit mulai menghilang. Bersamaan dengan itu, pemandangan seperti lukisan minyak di kejauhan perlahan memudar dan kemudian berangsur-angsur lenyap.
Sebelum komandan lain sempat bertanya, suara He Yue Lian terdengar dari balik kerudung merahnya: "Wilayah Hantu-ku sedang diretas dan diganggu. Ini karena Kapal Hantu. Asalkan kapal ini mendekat, wilayahku bahkan bisa langsung lenyap, dan semua yang ada di dunia nyata akan terungkap."
"Ada cara untuk mengatasinya?" tanya Lu Zhiwen.
"Ada. Aku akan memindahkan semua elemen dunia nyata ke dalam Lukisan Hantu. Sebuah lukisan saja sudah cukup menampung semuanya. Tapi metode ini punya kekurangan - dunia Lukisan Hantu tetaplah bagian dari dimensi supernatural yang akan kehilangan kontak total dengan realitas. Dalam waktu singkat masih bisa ditoleransi, tapi jika terlalu lama, orang biasa yang menyadari keanehan ini bisa memicu kekacauan," jelas He Yue Lian.
"Langsung pindahkan saja ke dunia Lukisan Hantu. Sekarang yang terpenting adalah bertahan hidup. Jika nyawa saja tidak bisa diselamatkan, semua hal lain tidak ada artinya," kata Lu Zhiwen dengan serius.
"Asalkan kalian tidak keberatan," jawab He Yue Lian setelah jeda sejenak.
Melihat tidak ada penolakan dari komandan lain, barulah dia mulai bertindak.
He Yue Lian kemudian berbalik menuju arah Kota Dadong. Siluetnya perlahan menghilang, diiringi dengan padamnya lampu-lampu di kejauhan yang mati secara massal seperti terkena pemadaman listrik besar-besaran. Lampu-lampu itu tidak menyala kembali setelah padam.
Ini adalah campur tangan kekuatan supernatural yang sedang menelan realitas.
“Kengerian Lukisan Hantu setiap kali dilihat selalu membuat orang deg-degan. Mimpi Zhang Xianguang tentang Surga Persik dalam level tertentu masih memiliki kelayakan. Setidaknya di masa ledakan gaib ini, dunia supranatural Lukisan Hantu bisa menjadi bunker bawah tanah yang eksis.” Tatapan Liu San bergetar lemah, memandangi kota di kejauhan.
Yang menghilang bukan hanya penerangan, tapi juga orang hidup di seluruh kota.
Kota Dadong seketika berubah menjadi kota mati. Meski semua bangunan dan benda masih ada, tapi warganya telah tinggal di dunia Lukisan Hantu.
Dalam dunia Lukisan Hantu juga ada Kota Dadong.
Tapi Kota Dadong di dunia Lukisan Hantu dibangun dari kekuatan gaib, bukan kota nyata. Namun orang biasa tidak bisa membedakan, hanya ketika mereka merasa ada yang tidak beres barulah meragukan keaslian dunia Lukisan Hantu.
Sebenarnya jika He Yue Lian bertindak lebih kejam, bahkan bisa menyeret sebuah kota nyata ke dalam dunia Lukisan Hantu. Hanya saja dia tidak melakukannya.
Intervensi berlebihan dunia gaib terhadap realitas tetap merupakan situasi yang tidak ideal.
“Meski He Yue Lian berhasil memindahkan warga Kota Dadong, mustahil baginya memasukkan semua kota ke dunia Lukisan Hantu. Begitu anggota organisasi Raja mengetahui situasi ini, Kapal Hantu pasti akan mengubah target serangan dan berlayar ke kota lain. Ritual kami hanya bisa mengulur waktu, tidak mengubah hasil akhir.”
Wang Chaling memandangi warga Kota Dadong yang masuk ke dunia Lukisan Hantu, dadanya lega.
Sebagai penanggung jawab Kota Dadong, dia punya beberapa teman di sini yang tidak ingin terlibat dalam peristiwa Kapal Hantu.
“Apa yang kau katakan juga kupahami, tapi sekarang waktunya sangat mendesak. Bisa mengulur sedikit saja sudah bagus. Kita harus segera memikirkan cara untuk menangani Kapal Hantu. Kalau tidak, taktik lawan yang berguna ini akan terus digunakan, dan cepat atau lambat kita akan binasa.” Alut Liu San berkerut rapat.
“Suruh Yang Jian meluncurkan Rencana Banjir Besar! Kalau mereka main kasar, kita juga tak boleh pengecut. Apa cuma mereka yang berani saling menghancurkan? Siapa yang takut?” Lin Bei menggigit giginya, berkata dengan penuh amarah.
Zhou Deng di sebelahnya heran: “Bukannya kau seorang biksu yang penuh welas asih? Kok bisa lebih kejam daripadaku?”
“Siapa bilang botak pasti biksu? Aku cuma murid fakultas Buddha, bukan biksu. Lagipula Kapal Hantu lawan sudah hampir memasuki kota kita. Kalau kita tidak membalas, orang akan mengira Rencana Banjir Besar kita cuma lelucon!” jawab Lin Bei.
“Sekarang persaingan saling menghancurkan tidak penting. Meski Rencana Banjir Besar diaktifkan, hasilnya tetap takkan berubah. Hal ini bisa ditunda dulu. Prioritas kita sekarang adalah memikirkan cara menghentikan Kapal Hantu. Menurutku, sudah saatnya mempertimbangkan untuk membangunkan Pak Qin dari markas. Jangan lupa, kemungkinan besar Pak Qin belum mati.”
Lu Zhiwen bersuara parau, sekaligus membocorkan informasi krusial kepada kerumunan.
Pak Qin kemungkinan besar belum mati?
Kabar ini membuat banyak komandan tim tertegun.
Banyak dari mereka yang telah melupakan eksistensi Pak Qin karena menghilang terlalu lama. Berbagai kesimpulan dari situasi yang ada menyatakan bahwa Pak Qin sudah tak bisa bertahan dan akhirnya terpaksa menyegel diri dalam patung emas.
"Seorang orang tua yang terkurung dalam patung emas selama ini, bisakah masih hidup sampai sekarang? Ini memang sangat menimbulkan kecurigaan."
"Pak Qin adalah faktor ketidakpastian. Bagaimana jika setelah memecahkan patung ternyata ada mayat di dalamnya, lalu Hantu Gentayangan dibangkitkan kembali? Ini akan menjadi masalah lagi. Kita tidak bisa menggunakan faktor tak pasti untuk menghadapi Kapal Hantu, setidaknya belum saat ini."
Tiba-tiba suara Yang Jian terdengar, siluetnya muncul kembali.
Setelah mengetahui jam bandul tua itu gagal berfungsi, dia kembali menyesuaikan waktu untuk kembali ke dunia nyata.
Sedangkan mengenai kejadian yang baru saja terjadi, Yang Jian sudah memahaminya.
Memandangi Kapal Hantu yang perlahan bergerak ke arah Kota Dadong, dia tahu semua upaya sebelumnya telah gagal.
"Yang Wudi, kemunculanmu saat ini pasti ada maksudnya. Aku sangat ingin tahu metode apa yang akan kau gunakan untuk menghentikan Kapal Hantu ini."
Ye Zhen tetap hening, dia juga sedang merenungkan cara, tapi tidak menemukan ide bagus. Saat menoleh ke Yang Jian, matanya memancarkan ekspresi penuh antisipasi.
"Ini bukan metode terbaik, hanya sebuah percobaan. Jika berhasil tentu bagus, jika tidak kita harus menggunakan cara terburuk - He Yiner memanggil arwah, Lu Zhiwen menghancurkan patung Pak Qin, lalu lihat apakah monster-monster tua era Republik punya cara menangani barang ini."
"Tapi aku harus pergi sebentar. Selama periode itu, kalian harus menjaga komunikasi informasi denganku, terus laporkan posisi Kapal Hantu. Dengan adanya peta navigasi, percaya ini tidak sulit dilakukan."
Yang Jian berkata dengan serius, sementara mata hantunya menatap ke arah lain, sosoknya perlahan mulai buram.
“Tidak masalah, serahkan di sini pada kami untuk menghadapinya, kau cepat pergi dan kembali.” Liu San mengangguk berkata.
Setelah Yang Jian selesai bicara, dia tidak bertele-tele. Wilayah Hantu-nya langsung menghilang tanpa bekas, bersamaan dengan dirinya sendiri yang juga lenyap.
“Aku penasaran, metode apa sebenarnya yang dia pikirkan?” He Yiner memandang arah lenyapnya Yang Jian berkata.
“Siapa yang tahu? Dia mengalami terlalu banyak peristiwa supranatural, mengetahui banyak rahasia yang tidak kami ketahui. Di saat penting selalu bisa mengeluarkan sesuatu yang tak terduga. Kita tunggu saja.” Zhou Deng mengangkat bahu berkata.
Dan tak lama setelah Yang Jian pergi.
Mungkin karena warga Kota Dadong telah dievakuasi, atau mungkin organisasi Raja menyadari posisi pendaratan Kapal Hantu tidak terlalu menguntungkan.
Saat ini.
Sekeliling Kapal Hantu perlahan mulai diselimuti lapisan kabut tipis, tubuh kapal raksasa itu tiba-tiba menjadi buram.
“Itu akan menghilang lagi, mungkin mengubah arah pelayaran. Ternyata benar tebakan kami. Anggota organisasi Raja terus memantau situasi di sini. Mereka melihat persiapan matang kita lebih cepat, Kapal Hantu tidak mendapat keuntungan di Kota Dadong, jadi mereka pindah lokasi.”
“Dari tampaknya lawan ingin menghancurkan kita dengan sekali pendaratan ini, tidak memberi kita kesempatan menghindari serangan gaib. Selain itu mereka juga tidak tahu bahwa peta navigasi ada di tangan kita. Jika tahu, mungkin sekarang mereka sudah melepaskan hantu gentayangan.”
“Sekarang wajib fokus pada peta navigasi. Ingat untuk segera mengirim posisi ke Yang Jian. Entah dia sedang mempersiapkan apa, kupikir metodenya mungkin bisa berguna.”
Di tengah suara diskusi para komandan tim ini.
Kapal Hantu akhirnya menghilang begitu saja.
"Tidak ada jejak yang tersisa, juga tidak ada seekor pun hantu gentayangan yang turun dari kapal."
Tapi kita semua paham, berikutnya Kapal Hantu pasti akan muncul di suatu kota, dan saat kemunculannya itulah konflik akan benar-benar meledak.
Saat ini.
Yang Jian telah menggunakan Wilayah Hantu untuk meninggalkan Kota Dadong sejauh ribuan kilometer, tiba di sebuah kota kecil tak mencolok di utara.
Kota kecil ini sangat tenang, tak ada gangguan peristiwa supranatural, juga tak ada penanggung jawab kota.
Kejadian-kejadian yang sedang terjadi di lingkaran gaib saat ini sepertinya sama sekali tidak berhubungan dengan kota ini.
Yang Jian berdiri di dekat persimpangan jalan tak mencolok di kota ini.
Dia menunggu sebuah kendaraan.
Sebuah bus gaib.
