Semua komandan tim markas besar saat ini berkumpul di Kota Dahai.
Mereka datang dengan sangat cepat karena Kapal Hantu akan muncul di kota ini dalam beberapa menit. Mereka harus bertindak cepat.
Begitu tiba di Kota Dahai, mereka langsung menemukan Ye Zhen sedang bertarung dengan anggota organisasi Raja. Dari tampaknya, Ye Zhen lebih unggul - seorang pangeran lawan ditekan ke tanah dan dipukuli. Meski sang pangeran tahan banting, jelas bagi semua bahwa selama tidak ada kejadian tak terduga, Ye Zhen akan menghabisi lawannya dalam duel satu lawan satu.
Jadi mereka memilih tidak ikut campur, malah berdiam diri di sekitar area sambil menerapkan strategi pengepungan dan serangan balik, mengamati apakah ada pangeran lain dari pihak lawan yang datang memberi bantuan.
Tak disangka, yang datang bukan pangeran melainkan tiga anggota tim pangeran yang berusaha kabur.
Meski kemampuan anggota tim pangeran tidak lemah - bahkan satu tim kecil bisa menahan seorang komandan tim - sayangnya kali ini yang datang bukan cuma satu komandan. Semua komandan hadir, termasuk tim tujuh orang pimpinan Li Yang dan bantuan luar Manusia Tanpa Wajah dari Kota Tua Taiping yang diundang He Yiner.
Ditambah Liu San, Wang Chaling, Lin Bei, Zhou Deng, Lu Zhiwen, Li Leping, dan He Yue Lian - formasi sekuat ini hanya bisa dikalahkan jika semua pangeran organisasi Raja bertindak bersama. Kalau tidak, tak seorang pun bisa selamat dari tangan mereka.
"Tiga anggota organisasi Raja tadi sudah diselesaikan, satu mati, dua ditangkap hidup-hidup. Sekarang Liu San sedang melakukan interogasi untuk mendapatkan informasi. Tapi melihat situasi saat ini, bantuan dari pihak lawan tidak akan datang. Kapal Hantu segera muncul. Anggota organisasi Raja tidak ingin berkonflik dengan kita di momen genting ini. Raja yang bertarung dengan Ye Zhen terlalu serakah. Mereka melihat Ye Zhen sendirian ingin membunuhnya sebelum pergi, tapi membuat keputusan salah. Sekarang terbelit oleh Ye Zhen, ingin kabur sudah tidak mungkin."
Lin Bei meraba kepala botaknya sambil menganalisa situasi barusan.
"Memang tidak akan muncul lagi. Tapi bisa menahan seorang Raja dari pihak lawan sudah untung." Kata He Yiner.
Lu Zhiwen bersuara parau: "Banyak anggota forum gaib yang tewas, bahkan penanggung jawab sebelumnya di Kota Dahai, A Wu, dibunuh. Pantas saja Ye Zhen marah besar. Pihak lawan sangat bengis, selalu mengintai kelemahan. Sampai sekarang tidak berani melawan kita langsung, terus berusaha meraih kemenangan perang dengan keunggulan mutlak."
"Keserakahan harus dibayar mahal."
Wang Chaling berjalan menuju gedung: "Aku harus memastikan Raja berkode nama Pembunuh mati di sini. Aku tidak yakin Ye Zhen sendirian bisa menghadapinya. Selain itu, aku sudah janji pada Yang Jian: urusan sebelumnya baru lunas setelah menghabisi seorang Raja. Jadi kuharap kalian beri aku kesempatan ini."
"Kami tidak ikut campur. Tapi harus lihat apakah Ye Zhen setuju. Dia ingin balas dendam untuk anggota forum gaib, mungkin tidak mau kau membantu." Kata Lu Zhiwen.
"Sudah lama tidak bisa menghabisi lawan, pangeran ini ternyata tidak selemah imajinasi orang-orang. Mungkin ada temuan tak terduga. Aku menunggu kesempatan ini." Wang Chaling memasuki gedung tinggi yang diselimuti kegelapan sambil berbicara.
Dia memang tak ingin terlibat dalam perselisihan antara Ye Zhen dan si pembunuh itu.
Tapi jika di tengah jalan si pembunuh mencoba kabur dan keburu ditangkapnya, bahkan Ye Zhen pun takkan bisa protes.
Saat ini.
Ye Zhen menghentikan serangannya. Setelah badai serangan ganasnya berakhir, wajahnya tetap tenang tanpa terengah-engah. Jika bukan karena berhenti sendiri, dia bisa mempertahankan serangan ini selama berhari-hari. Kemampuan mengalihkan segala kelelahan dan luka ke tumbal melalui kekuatan gaib membuatnya tak terkalahkan.
Alasan dia berhenti menyerang adalah karena seluruh tubuh si pembunuh telah menghilang tanpa bekas, hanya menyisakan bayangan manusia terdistorsi di lantai.
Ribuan kali serangan, bahkan para bangsawan pun takkan sanggup menahan. Inilah yang membuat Ye Zhen begitu menakutkan.
Satu lawan satu, tak ada yang bisa bertahan lama melawannya.
Pengepungan kelompok pun bisa dinetralisir dengan kekuatan tumbalnya.
Karena itu tingkat kesulitan untuk menghabisinya benar-benar luar biasa.
"Cuma segini? Barusan masih keras kepala, hasilnya cuma tahan kurang dari lima menit sudah kubanting ke dalam lantai sampai nempel. Dengan kemampuan sampah begini berani menyerang diam-diam?" Ye Zhen tanpa sungkan meludahi bayangan di lantai sambil berkata, "Ptui, sampah!"
Tapi bahkan ini pun belum cukup melampiaskan amarahnya.
Karena kali ini dia kehilangan banyak anak buah, bahkan A Wu tewas di hadapannya. Meskipun berhasil menangkap seorang pangeran lawan dan menghabisi tiga Tim Pangeran musuh, tetap tidak bisa meredakan amarah di hatinya.
"Akan kumasukkan kau ke dalam guci dan bawa pergi. Nanti aku akan memakai setiap hari untuk latihan tinju." Ye Zhen kini mengeluarkan guci tanah liat tua itu lagi, berencana membawa orang ini untuk disiksa setiap hari.
Namun persis di saat ini.
Bayang-bayang manusia yang melengkung terpatri di lantai tiba-tiba membuka matanya.
Setelah diserang terus-menerus selama beberapa menit, dia ternyata masih hidup. Masih memiliki kesadaran, dan langsung memulihkan sebagian kemampuan bergerak setelah Ye Zhen menghentikan aksinya.
Memanfaatkan kesempatan ini, sang pangeran berkode nama Pembunuh langsung kabur tanpa ragu-ragu.
Bayang-bayang manusia melengkung itu bergerak cepat di lantai, lalu menyusuri dinding dengan kecepatan yang tak terbayangkan. Hanya secepat kilat, sudah meninggalkan lantai ini dan menghilang dalam kegelapan gedung tinggi, kembali bersembunyi.
"Sialan Ye Zhen ini! Intelijen salah. Kemampuannya melebihi penilaian. Sayang sekali tebasan pedang tadi gagal membunuhnya. Sekarang tempat ini sudah tidak aman, harus segera kabur." Pangeran berkode nama Pembunuh ini kabur tergesa-gesa tanpa berani berhenti.
Dia tahu jika tertangkap lagi oleh Ye Zhen, pasti akan mati tanpa ampun.
Namun saat dia dengan cepat meninggalkan gedung ini dan bersiap masuk ke Kota Dahai untuk bersembunyi, di tengah lorong di depannya secara ganjil berdiri sepasang orang tua.
Kedua orang tua itu, satu pria satu wanita seperti pasangan suami istri, dengan usia lanjut wajah berkerut, terlihat mati suri. Yang lebih ganjil, pasangan ini seolah memudar warnanya, seluruh tubuh mereka hitam-putih, saling menggenggam tangan, benar-benar menghalangi lorong itu, seakan melarang orang hidup mana pun melewatinya.
"Aku tahu seorang pangeran tak mudah dibunuh. Ternyata kau masih sempat kabur." Suara Wang Chaling bergema. Perlahan dia muncul dari belakang kedua orang tua itu.
"Tapi cukup sampai di sini. Kakek nenek, bantu robek orang ini!"
"Sial!"
Sang pangeran berkode "Pembunuh" ini langsung paham: komandan tim dari markas lawan telah datang memberi bantuan. Tanpa basa-basi, dia langsung berbalik arah dan kabur.
Di sisi lain, Ye Zhen yang tak menyangka musuhnya lolos dari depan matanya langsung berteriak marah. Wilayah hantunya seketika menyelimuti seluruh gedung, dan dia segera mengejar.
Tapi tiba-tiba...
Dari sudut gedung bergema jeritan mengerikan.
Sesaat kemudian...
Ye Zhen muncul dengan pedang terhunus, namun yang dihadapinya bukan lagi sang pangeran pembunuh, melainkan sosok yang sangat dikenalnya.
"Hamba Pangeran, maksudmu apa? Musuh Sang Ye akan kuhabisi sendiri, tak perlu kau ikut campur!" bentak Ye Zhen geram.
Wang Chaling menyesuaikan kacamata dan berkata tenang: "Situasi bisa memburuk, aku akan bantu kau menghabisi dia. Pangeran ini sulit dibunuh. Bagaimana jika dia kabur? Kita akan sangat dirugikan. Kau punya banyak kesempatan untuk membalas dendam nanti, tidak kurang yang satu ini."
Di belakangnya berdiri dua orang tua mengerikan tak bernyawa yang sama sekali tak bergerak. Namun di tangan masing-masing orang tua itu tergenggam separuh tubuh dingin yang istimewa - hanya terdiri dari kulit dan daging, bagian dalamnya dipenuhi segumpal bayang-bayang hitam.
Sang pangeran berkode nama Pembunuh yang telah dirobek dua oleh hantu gentayangan Generasi Pertama Keluarga Wang, bahkan penampilannya pun berubah.
Tapi ini wajar, karena kekuatan gaibnya telah tercerai-berai menjadi kepingan puzzle, tidak bisa lagi menjadi makhluk luar biasa seperti dulu.
Keadaan ini persis seperti dipaksa kembali ke bentuk aslinya dengan paksa.
Sayangnya kepingannya belum cukup hancur. Jika diulang beberapa kali lagi, mungkin tubuh itu akan benar-benar berubah menjadi mayat normal.
"Kau pikir dia bisa kabur dari tangan Sang Ye?" Ye Zhen menatap tajam Wang Chaling.
"Hanya untuk berjaga-jaga. Kau tak perlu marah." Wang Chaling menjawab: "Tapi dia belum mati, masih hidup. Dari tampaknya, metode ini sulit menghabisi dia sepenuhnya. Perlu menghapus kesadarannya."
"Kalau begitu biar aku yang urus."
Ye Zhen bergegas mendekat. Boneka mayat yang menempel di punggungnya muncul lagi. Boneka itu mengulurkan kepala, memandangi mayat yang terbelah dua dengan cara ganjil, lalu meletakkan kepalanya di bahu Ye Zhen sambil membisikkan sesuatu yang tak jelas ke telinganya.
“BAB ke-1.438: Mobil dan Kapal”
“Pangeran dari organisasi Raja yang berkode nama Pembunuh telah dihabisi oleh Ye Zhen, tapi saya tidak yakin apakah dia benar-benar mati, lagipula orang itu sulit dibunuh. Selain itu, saya rasa keputusan organisasi Raja akhir-akhir ini agak tidak logis, kesalahan beruntun yang menyebabkan korban anggota seperti ini sangat tidak masuk akal.”
Saat ini, Wang Chaling keluar dari gedung tinggi. Dia menyampaikan situasi di dalam sekaligus mengungkapkan beberapa dugaannya.
“Lawan serakah, setelah menghabisi forum gaib mereka ingin menyasar Ye Zhen yang terisolasi, melemahkan kekuatan kita sebelum Kapal Hantu merapat. Itu wajar, ada yang tidak beres?” He Yiner menatapnya tajam.
Wang Chaling menyesuaikan kacamatanya: “Sepertinya mereka menjual pembunuh itu. Ye Zhen sudah lama terkenal di lingkaran gaib, bahkan jika anggota organisasi Raja tidak tahu informasinya, mustahil hanya mengirim satu pangeran untuk menghadapinya. Dalam situasi satu lawan satu, tak ada yang bisa menjamin seorang pangeran bisa mengalahkan komandan tim.”
“Ditambah tiga Tim Pangeran, formasi seperti ini kemungkinan besar bisa mengalahkan seorang komandan tim,” tambah Lin Bei di samping.
Wang Chaling menggelengkan kepala: "Memang benar demikian, tapi jangan lupa, ini adalah Kota Dahai, wilayah kekuasaan kami, dan jaraknya tidak terlalu jauh dari Kota Dadong. Begitu terjadi bentrok, bantuan akan segera datang. Jika aku yang berada di posisi itu, kecuali tiga raja bertindak bersama, aku pasti tidak akan memilih untuk menghadapi Ye Zhen. Karena begitu tidak meraih kemenangan segera, begitu bantuan tiba, hasil akhir akan langsung terbalik. Seperti situasi yang terjadi sekarang ini."
"Memang ada keanehan menurut penjelasanmu. Akhir-akhir ini keputusan internal organisasi Raja banyak bermasalah. Seharusnya lawan memiliki keunggulan besar, tapi aksi-aksi berturut-turut justru terus kehilangan anggota, bahkan mengorbankan nyawa beberapa raja." Lu Zhiwen mengerutkan alut, perlahan mulai mencurigai sesuatu.
Pada beberapa kesempatan sebelumnya mungkin perasaan ini tidak terlalu jelas, tapi kali ini terasa sangat kuat.
Karena Kapal Hantu akan mendarat dalam beberapa menit. Mustahil lawan sebodoh itu bertindak sekarang. Apalagi mengerahkan satu raja dan tiga tim kecil untuk menghabisi Ye Zhen beserta forum gaib. Ini terlalu konyol.
"Mungkin mereka terlalu percaya diri, bahkan berlebihan, mengira bisa membunuh Ye Zhen dalam semenit lalu pergi. Tapi begitu bentrok, baru menyadari kemampuan Ye Zhen jauh lebih mengerikan dari perkiraan. Akhirnya gagal menguasai situasi, merugi karena terbelit Ye Zhen, lalu bantuan kami datang cepat sehingga harus membayar pengorbanan mengerikan."
Li Leping yang pendiam berkata dengan nada tenang.
Karena dia memahami pemikiran raja berkode nama Pembunuh itu.
“Orang ini menggunakan kode nama pembunuh, kemungkinan besar menguasai strategi gaib yang bisa menghabisi seorang komandan tim dalam satu serangan. Jika bekerja sama dengan tiga Tim Pangeran, mereka bisa menghabisi seorang komandan tim secara tiba-tiba.”
“Jika tidak berhasil, mundur segera setelah serangan pertama gagal juga tidak akan membuang waktu.”
“Lagi pula, jika posisinya ditukar, dia juga akan melakukan hal yang sama. Tidak ada yang aneh.”
“Cukup, sekarang bukan waktu untuk mendiskusikan ini. Meskipun ada pertanyaan, kita harus menunggu sampai hari ini berlalu. Tinggal semenit lagi Kapal Hantu akan muncul di Kota Dahai. Kita harus bersiap. Urusan lain ditunda dulu.” Lu Zhiwen berkata dengan suara parau.
Anggota lain segera berhenti berdiskusi setelah mendengarnya.
“Wilayah Hantu saya sudah menutupi Kota Dahai. Begitu Kapal Hantu muncul, saya akan langsung tahu.” He Yue Lian membuka mulut.
Saat ini.
Abu kertas keabu-abuan terus berjatuhan dari langit. Kekuatan gaib Lukisan Hantu sedang menyelimuti kota ini. Asalkan He Yue Lian mau, seluruh Kota Dahai akan ditarik ke dunia Lukisan Hantu.
“Baik, sekarang saatnya menunggu waktu yang tepat. Semoga ada kabar baik dari area Yang Jian. Selain itu, kita semua harus ekstra waspada. Anggota organisasi Raja sudah muncul di Kota Dahai, artinya mereka mungkin bersembunyi di suatu tempat di sini. Jadi sekarang kita harus mencari cara menghentikan Kapal Hantu sekaligus mengawasi kemungkinan serangan diam-diam dari organisasi Raja.” Kata Lu Zhiwen.
Yang lain mengangguk, tentu memahami situasi saat ini tanpa sedikit pun kecerobohan.
Waktu satu menit berlalu sangat singkat.
Hanya beberapa saat setelahnya, He Yue Lian sudah merasakan gangguan gaib yang sangat kuat muncul di suatu area pusat Kota Dahai. Gangguan ini mencakup area yang sangat luas, bukan sesuatu yang bisa dilakukan oleh Pengendali Hantu biasa. Bahkan gangguan gaib ini dengan mudah merobek Wilayah Hantu dari Lukisan Hantu, membuat area tersebut lepas dari kendali He Yue Lian.
"Muncul, itu Kapal Hantu." He Yue Lian langsung berkata.
"Aku juga merasakannya." Komandan tim lainnya serentak memandang ke satu arah.
Kemunculan Kapal Hantu akan dirasakan oleh semua Pengendali Hantu di seluruh Kota Dahai.
"Ayo, ke posisi kemunculan Kapal Hantu." Lu Zhiwen memberi perintah.
Sesaat kemudian, semua komandan tim menghilang tanpa bekas.
Di sebuah jalan ramai di Kota Dahai, bersamaan dengan menyebarnya aura dingin yang menyeramkan, lampu jalan sepanjang jalan itu serta penerangan di toko-toko sekitar mulai berkedip-kedip. Tak lama kemudian, lampu yang berkedip itu mulai padam dengan cepat. Hanya dalam hitungan menit, seluruh area sekitar gelap gulita.
Perubahan ini langsung menarik perhatian orang-orang lewat.
"Apa yang terjadi? Apakah pusat kota mengalami pemadaman listrik skala besar?" Ada yang mengira ini fenomena pemadaman listrik normal.
"Kenapa aku merasa agak dingin? Sepertinya suhu tiba-tiba turun drastis." Beberapa yang peka terhadap suhu merasakan hawa dingin menusuk tulang dari aura mengerikan itu.
Sebenarnya suhu tidak turun, melainkan gangguan gaib yang mengacaukan realitas sehingga persepsi indera manusia bermasalah.
"Lihat, apa itu?" Tiba-tiba, teriakan panik terdengar di jalanan. Seseorang menunjuk ke depan dengan ekspresi tak percaya.
Bukan hanya satu orang, banyak orang menyaksikannya.
Di atas jalan tiba-tiba muncul sebuah kapal raksasa yang tua dan rusak, seolah terombang-ambing di laut bertahun-tahun. Yang aneh, kapal ini terlihat tidak nyata seperti fatamorgana.
"Fatamorgana? Cepat ambil ponsel dan foto! Aku melihat fatamorgana!"
Menyaksikan fenomena ini, kebanyakan orang bukannya panik malah berdecak kagum. Mereka bergegas memotret untuk mengabadikan pemandangan langka ini.
Namun seiring waktu, beberapa orang mulai menyadari keanehan.
Kapal ilusi itu perlahan menjadi nyata. Bangunan di sekitarnya mulai retak dan runtuh tertimpa kapal. Pecahan kaca dan material berhamburan, melukai beberapa orang yang kurang beruntung.
"Sial! Ini bukan fatamorgana! Kapal sungguhan sedang mendekat! Cepat pergi!" Baru saat itu orang-orang berhamburan lari sambil berteriak.
Jalanan yang semula ramai mendadak kacau-balau: ada yang terpaku, ada yang lari pontang-panting, ada yang menjerit kesakitan...
"Suruh orang-orang biasa minggir! Jangan bikin masalah di sini!"
Saat ini, di sebuah gedung tua di sekitar, para komandan tim markas besar berkumpul. Melihat kekacauan ini, mereka spontan mengerutkan alut.
Tak lama kemudian, para komandan tim segera bertindak. He Yue Lian pertama kali menyumbang dengan menarik jalan-jalan dan kota di sekitarnya ke dalam dunia Lukisan Hantu. Namun wilayah tempat Kapal Hantu muncul terpengaruh sehingga tidak ada cara lain selain menggunakan strategi lain untuk memindahkan orang-orang biasa ini.
Mungkin akan ada beberapa luka yang muncul, tapi ini sudah menjadi pengorbanan paling kecil.
Jika bukan karena peta navigasi tua itu yang bisa mengetahui posisi munculnya Kapal Hantu lebih cepat dan melakukan persiapan sebelumnya, dalam kondisi normal saat mereka sampai di Kota Dahai, wilayah itu pasti sudah runtuh dan mustahil bisa mulus seperti ini.
"Serahkan sisa orangnya padaku," kata Liu San sambil membuka mulut.
Manusia Kertas miliknya langsung bergerak. Satu per satu Manusia Kertas bermunculan dari gang-gang sempit di sekitar, jumlahnya begitu menyeramkan. Sekilas dihitung, setidaknya ada hampir seribu. Tampaknya selama ini Liu San telah mencari cara untuk menambah jumlah Manusia Kertas.
Tanpa basa-basi, Manusia Kertas ini langsung membawa orang-orang biasa yang terlibat dalam peristiwa Kapal Hantu untuk segera mundur.
Meski banyak orang di jalanan, tapi berkat aksi Liu San, seluruh jalan dengan cepat dikosongkan.
Sementara itu, Kapal Hantu telah sepenuhnya muncul di dunia nyata.
Bersamaan dengan munculnya Kapal Hantu...
Semua komandan tim seperti mencurigai sesuatu, lalu serentak menatap tajam ke arah lain.
Itu juga merupakan sebuah gedung tinggi, namun di lantai paling atas gedung tersebut tiba-tiba muncul belasan hingga dua puluh siluet ganjil yang berdiri. Mereka bersembunyi dalam cahaya redup, terisolasi oleh kekuatan gaib, terlihat sangat tidak nyata.
"Itu anggota organisasi Raja, mereka muncul." Lu Zhiwen terus menatap ke arah itu dengan mata membelalak.
"Lebih baik kita habisi mereka dulu. Tidak akan terlambat menangani Kapal Hantu setelah mereka mati."
He Yiner membuka mata lebar-lebar, langsung mengeluarkan dua benda tua, bersiap menggunakan ritual pemanggilan arwah untuk menghadapi anggota organisasi Raja dengan mempertaruhkan nyawa.
"Jangan bertindak! Mereka bukan wujud asli, hanya proyeksi gaib. Yang sebenarnya masih bersembunyi di tempat tak diketahui. Saat ini mereka hanya ingin mengamati situasi, belum ingin bertarung habis-habisan dengan kita."
Lin Bei segera menghentikan He Yiner. Ia memicingkan mata, melihat area lantai atas gedung itu sangat tidak nyata, tak selaras dengan dunia nyata.
"Bukan hanya orang-orang itu, seluruh gedung ini tidak normal. Tidak ada bangunan seperti ini di Kota Dahai. Itu muncul tiba-tiba. Organisasi Raja memiliki Pengendali Hantu berkode Pelukis yang kekuatan gaibnya mirip dengan Lukisan Hantu, bisa memanipulasi kenyataan. Sekarang kita bertindak pun tidak akan melukai mereka." He Yue Lian berbicara perlahan.
"Mereka sedang menunggu ledakan peristiwa Kapal Hantu, mengamati cara kita menghadapi, lalu memutuskan apakah akan turun tangan." Liu San menyipitkan mata: "Taktik licik. Seperti yang diprediksi, sekarang kita harus melawan Kapal Hantu dan organisasi Raja sekaligus. Tekanannya sangat besar."
“Tidak bisa membiarkan mereka melihat dengan tenang, saya akan mengganggu pandangan mereka.” Lin Bei mengusap-usap kepalanya yang botak, lalu berjalan menuju arah gedung tinggi itu.
“Hati-hati, jangan terlalu jauh.” Lu Zhiwen mengingatkan.
“Tenang, saya akan sangat Jin.” kata Lin Bei.
Tapi yang paling penting sekarang bukanlah situasi ini, melainkan Kapal Hantu masih melanjutkan perjalanannya di dalam Kota Dahai.
Kapal ini tidak bisa dihalangi. Hanya dengan melintas saja, banyak bangunan gedung yang ditabrak dan dihancurkan. Meski penghancuran beberapa bangunan tidak berdampak besar, namun saat ini para komandan tim telah melihat ada sesuatu yang terus-menerus jatuh dari Kapal Hantu.
“Bahaya! Kapal Hantu sudah mulai melepaskan hantu gentayangan. Barusan ada mayat yang jatuh, begitu jatuh mayat itu langsung bergerak. Ia menyusup ke selokan terdekat dan menghilang dari pandangan.” Liu San wajahnya berubah drastis, Manusia Kertas miliknya telah mengamati situasi di sekitar Kapal Hantu.
“Jumlah hantu gentayangan yang dilepaskan terus bertambah. Sekarang setiap Kapal Hantu maju beberapa meter, sebagian hantu gentayangan akan jatuh dari badan kapal.”
Mendengar kabar ini, wajah semua orang langsung muram.
Kapal Hantu tidak bisa dihentikan, artinya mereka tidak bisa mencegah perilaku Kapal Hantu melepaskan hantu gentayangan, hanya bisa diam menyaksikan semua ini terjadi.
Jangan-jangan mereka hanya bisa mengikuti di belakang Kapal Hantu, terus-menerus melawan hantu gentayangan yang dilepaskan dari kapal?
"Tapi melakukan itu sia-sia, sekaligus memenuhi harapan Organisasi Raja. Pihak lawan memang berharap semua komandan tim sibuk menangani hantu gentayangan hingga tak sempat mengurus hal lain, lalu melalui peristiwa supranatural yang terus-menerus meledak, para komandan tim terkikis habis secara perlahan."
"Yang Jian mana, kok belum muncul juga." Lu Zhiwen melirik ke kiri-kanan, sangat berharap Yang Jian bisa muncul saat ini.
Dalam situasi seperti ini, perlu seseorang yang mengambil Keputusan Tegas.
Namun Yang Jian tidak kunjung muncul. Tapi di sebuah jalan yang menjadi arah perjalanan Kapal Hantu, dua sorot cahaya redup tiba-tiba menyala terang.
"Ada lampu?"
Cahaya itu terlihat sangat mencolok di lingkungan yang remang-remang, karena di bawah gangguan gaib, lampu-lampu di sekitar wilayah itu sama sekali tidak mungkin menyala.
Sesaat kemudian.
Di bawah terangnya cahaya, sebuah bus tua muncul entah dari mana di jalan seperti hantu, lalu bergerak perlahan ke arah Kapal Hantu.
"Ini bus gaib."
Zhou Deng langsung mengenali benda ini, karena dia sering menghiasi bus tersebut, bahkan sudah menaikinya beberapa kali.
"Di kursi kemudi bus ada seseorang... Itu Yang Jian! Dia mengemudikan bus gaib ke sini."
"Apa?"
Saat itu juga, banyak orang yang terkejut.
Mereka sepuluh ribu kali tidak menyangka bahwa kepergian Yang Jian ternyata untuk mengemudikan bus gaib ke lokasi ini.
"Ternyata begitu, dia ingin menggunakan bus gaib untuk menghentikan perjalanan Kapal Hantu. Bagaimana mungkin saya tidak terpikir metode ini. Bus gaib bisa mengangkut satu mobil penuh hantu gentayangan sekaligus mengendalikan gerakan mereka. Dari sini saja sudah terlihat betapa mengerikannya bus gaib ini. Jika ada sesuatu di lingkaran gaib saat ini yang bisa melawan Kapal Hantu, maka hanya tersisa bus gaib saja."
Liu San seketika tersadar, sekaligus memahami makna tindakan Yang Jian ini.
"Meski saya akui bus gaib ini sangat unik, tapi melihat penampilannya bus dan kapal hantu jelas berbeda kelas. Apa ini benar-benar bisa menghentikan?" He Yiner mengerutkan alut, menunjukkan keraguan.
"Tidak jelas. Beberapa hal baru bisa diketahui setelah dilakukan. Lagipula kekuatan gaib bukan soal perbandingan skala." Wang Chaling tatapannya berkelip-kelip, ia menatap situasi ini sambil mengantisipasi hasil benturan kekuatan gaib.
Meski merasa bus gaib mungkin kalah dibanding kapal hantu, tapi karena Yang Jian memilih cara ini pasti ada alasan tersendiri. Mustahil dia melakukan percobaan tak berarti.
