Tabrakan antara Bus Gaib dan Kapal Hantu akhirnya dimulai.
Di bawah tatapan semua orang, Kapal Hantu berpostur raksasa yang tak terhalangi itu kini terpaksa dihentikan oleh bus gaib. Namun untuk menghentikan barang semacam ini, bus gaib juga harus membayar pengorbanan yang mengerikan.
Bagian depan bus seluruhnya ambruk dan berubah bentuk setelah tabrakan. Hanya dalam beberapa saat, seluruh bagian itu remuk diinjak Kapal Hantu. Seiring bus terus bergerak maju, tingkat kerusakan ini semakin parah.
"Bus gaib ini akan musnah total akibat tabrakan ini, tak mungkin lagi pulih seperti semula," ujar Wang Chaling dengan tenang.
"Jika bisa menghentikan Kapal Hantu, kerugian kehilangan bus gaib masih bisa diterima. Lagipula, sejak kehilangan sopirnya, bus ini sudah menjadi faktor tidak stabil. Menghilangkannya sekarang justru tepat, bisa dibilang dimusnahkan di saat yang tepat," kata Lu Zhiwen dengan suara parau.
Namun Liu San di sampingnya tiba-tiba bermuka masam: "Ada yang tidak beres. Hingga detik ini Yang Jian belum keluar. Seluruh bus gaib sudah mau remuk. Jika tidak segera kabur, dia bisa mati di dalam gerbong."
"Tingkat kerusakan bus gaib belum mencapai batas maksimal. Jika sudah mencapainya, kekuatan gaib di dalam bus akan langsung lenyap. Saat itu gerbong tua itu takkan mampu menjebak Yang Jian. Jangan panik, situasinya belum separah perkiraan," jelas Lu Zhiwen.
“Tapi meskipun begitu, melakukan ini tetap sangat berisiko. Tak seorang pun bisa memprediksi apa yang akan terjadi di bawah benturan kekuatan gaib seperti ini. Dia tidak boleh mati sekarang, kalau tidak situasi akan menjadi sangat merepotkan,” kata Liu San dengan serius.
Wang Chaling berkata: “Menghadapi hal yang tidak pasti ini, selama tidak bertaruh maka tidak akan kalah. He Yiner, kau bersiap-siap untuk memanggil arwah. Segera lakukan pemanggilan arwah untuk menyelamatkan Yang Jian begitu terlihat tanda-tanda tidak beres. Saat ini tidak boleh ada komandan tim yang nekat mendekati Kapal Hantu dan bus gaib. Cara terbaik adalah menggunakan arwah yang dipanggil untuk menyelamatkannya. Kehilangan satu barang peninggalan masih sepadan jika bisa memastikan Yang Jian lolos dengan selamat.”
“Baik,” jawab He Yiner dengan tegas, langsung mengangguk menyetujui.
“Grek! Grek!”
Saat ini benturan masih berlanjut. Suara besi yang melengkung bercampur dengan berbagai gerakan aneh bergema di sekitarnya. Bus gaib perlahan-lahan remuk, namun Kapal Hantu juga menunjukkan keanehan. Badan kapal raksasa itu seperti kehilangan keseimbangan, perlahan mulai miring. Di bagian depan kapal yang sebelumnya berkarat, kini muncul lubang yang terus melebar akibat keruntuhan.
Bagian haluan Kapal Hantu juga rusak.
Yang Jian sekarang bersembunyi di bagian paling belakang bus. Kekuatan gaib dalam dirinya sudah sepenuhnya diblokir, sama sekali tidak bisa digunakan. Dua benda gaib yang melampaui pemahaman manusia ini menghasilkan gangguan gaib yang mengerikan saat bertabrakan. Karena posisinya yang dekat, dampak yang diterimanya paling parah.
Sekarang meskipun mata hantu tidak bisa membuka, kegaiban Danau Hantu seolah meredup, tidak bisa meninggalkan jejak sedikit pun.
Yang Jian yang terjebak di dalam gerbong bagaikan orang biasa.
Tapi untunglah pengaruh ini tidak hanya menargetkannya seorang diri, tapi juga beberapa hantu gentayangan lain yang mondar-mandir di dalam gerbong.
Hantu-hantu gentayangan itu kini berhenti bergerak, berubah menjadi mayat-mayat dingin yang ada yang berdiri tak bergerak, ada yang terjatuh ke lantai karena getaran gerbong.
Di saat bersamaan, layar elektronik di dalam gerbong terus menampilkan angka yang berdenyut-denyut.
10……22……35……Angka terus membesar, sampai akhirnya tiba-tiba menunjukkan 99. Jumlah ini jauh melebihi kapasitas muatan bus gaib.
Perlu diketahui angka di layar ini awalnya menunjukkan jumlah hantu dalam gerbong. Tapi kini haluan Kapal Hantu telah bertabrakan dengan bagian depan bus, dua kekuatan gaib saling mempengaruhi dan mengikis. Dalam kondisi ini, jumlah hantu gentayangan yang ditampilkan bukan lagi jumlah sebenarnya di dalam gerbong.
Sangat mungkin layar ini telah memperhitungkan jumlah hantu gentayangan dari dalam Kapal Hantu.
"Braak!"
Layar yang masih menampilkan angka 99 terus berkelip. Angka sambung-menyambung melonjak 112……123……Sampai akhirnya layar elektronik tak mampu menahan gangguan gaib Kapal Hantu, lalu meledak berkeping-keping.
Bersamaan dengan ledakan layar, aura dingin yang menyeramkan mulai menyebar cepat dari bus gaib ke segala penjuru.
Pada saat ini, bahkan Lin Bei yang berada jauh di sekitarnya telah merasakan keanehan mengerikan itu.
Karena saat ini dunia cerminnya sedang hancur berkeping-keping, tidak bisa lagi dipertahankan. Abu kertas keabu-abuan yang terus berjatuhan di langit jauh juga mulai menghilang dengan cepat. Bahkan Wilayah Hantu dari Lukisan Hantu pun terpaksa mundur saat ini.
"Bagaimana mungkin ini terjadi?" Lin Bei terkejut, matanya menatap ke arah Kapal Hantu.
Sebuah benturan kekuatan gaib saja bisa terpengaruh sampai di sini?
Bukan hanya di posisinya, gedung tempat markas organisasi Raja di kejauhan juga mulai melengkung dan runtuh. Jelas terlihat kekuatan gaib yang mempertahankan gedung itu sedang menghilang drastis.
"Sial, Kapal Hantu bermasalah besar! Kita juga terkena imbasnya. Cepat pergi dari sini!"
Saat dunia cermin Lin Bei menghilang, situasi di kejauhan baru bisa diamati oleh anggota organisasi Raja. Mereka melihat Kapal Hantu yang miring seperti akan terbalik, bus ganjil yang menabrak bagian atas kapal, serta merasakan kekuatan mengerikan tak terkatakan yang mempengaruhi seluruh kota.
Bahkan para penonton ini pun terkena imbasnya.
"Sial! Terlambat! Gedung ini akan runtuh. Kita terganggu, tidak bisa mundur. Harus masuk ke Kota Dahai!" teriak seseorang.
Tak lama kemudian gedung itu ambruk. Dua puluh lebih siluet yang berdiri di lantai teratas ikut jatuh bersama reruntuhan.
"Semoga ada beberapa dari mereka yang tewas jatuh," Lin Bei bergumam dalam hati sambil mengutuk.
Tapi nyawa Pengendali Hantu sangat kuat, dalam kondisi bertahan hidup dengan kekuatan gaib, sangat sulit untuk tewas jatuh. Yang bisa mati akibat jatuh hanyalah para pendatang baru di lingkaran gaib yang masih memiliki tingkat kontaminasi rendah dan masih mempertahankan karakteristik orang hidup.
Saat ini, area gangguan gaib masih terus meluas.
Hanya dalam hitungan detik, seluruh Kota Dahai langsung mengalami pemadaman listrik dan tenggelam dalam kegelapan. Bahkan Wilayah Hantu para Pengendali Hantu sepenuhnya diblokir, sama sekali tidak bisa digunakan. Situasi ini menyebabkan banyak orang biasa di Kota Dahai terekspos di dunia nyata.
Tanpa bantuan Wilayah Hantu Lukisan Hantu untuk mengisolasi hal gaib, orang-orang biasa ini bisa kapan saja diserang hantu gentayangan.
Hanya saja saat ini, hantu gentayangan masih berada di Kapal Hantu dan belum bergerak. Hantu-hantu yang sebelumnya dilepaskan dari Kapal Hantu juga meredam aktivitasnya akibat gangguan gaib.
Tapi keamanan ini bersifat sementara.
Begitu situasi berubah, seluruh Kota Dahai akan mengalami bencana yang tak terbayangkan.
"Braak!"
Dari dalam bus gaib, terdengar suara benturan berat.
Yang Jian saat ini tidak memilih untuk pasrah menunggu kematian. Meski kekuatan gaibnya terkunci, dia masih bisa bergerak. Memanfaatkan momentum ini, dia mencoba menabrak pintu dan jendela bus untuk membukanya lalu kabur.
Meski tenaganya sangat besar, ini adalah bus gaib. Walaupun sedang bertabrakan dengan Kapal Hantu, tetap tidak mudah untuk diterobos.
Jendela mobil yang jelas tipis ini tiba-tiba menjadi terkeras, tidak bisa dihancurkan maupun dibuka.
Tapi Yang Jian tetap tak menyerah, masih terus menabrak pintu mobil.
"Bus gaib yang tertabrak ini mengalami kerusakan parah, dalam situasi seperti ini kekuatan gaib di bus pasti akan meredup sepenuhnya. Asal bisa menangkap momen ini, aku bisa kabur," bisiknya dalam hati.
Karena itu dia tak panik, tetap menjaga ketenangan.
Namun tabrakan antara bus gaib dan Kapal Hantu terus berlanjut. Kini bukan hanya bagian depan yang hancur total, gerbong juga mulai runtuh dan berubah bentuk. Proses keruntuhannya semakin cepat, hanya dalam hitungan detik separuh gerbong sudah remuk.
Bola mata Yang Jian menyempit tiba-tiba, situasi ini di luar perkiraannya.
Dia mempercepat gerakan, terus-menerus menghantam pintu mobil.
Seiring ambruknya atap mobil dan remuknya kendaraan, semua benda di gerbong tergiling. Yang Jian bahkan melihat hantu gentayangan yang terjebak di pojok tertekan menjadi lumpur, darah kental bercampur bau mayat menguar.
Meski hantu takkan mati, tekanan ini membuatnya meredup untuk waktu sangat lama, mungkin terjebak dalam status jalan buntu.
Hantu saja mengalami nasib seperti ini, Yang Jian sama sekali tak meragukan bahwa dirinya akan mati mengerikan jika mengalami hal serupa.
“Masih tidak bisa ditembus, mungkinkah kekuatan gaib sudah sepenuhnya memblokir gerbong ini?” Wajah Yang Jian mulai berkeringat dingin.
Namun persis di saat itu.
Pintu gerbong yang sebelumnya tak tergoyahkan tiba-tiba berderit dan melengkung, disusul dentuman keras yang menyobek separuh pintu dengan kekuatan dahsyat.
“Hm?” Ekspresi Yang Jian berubah drastis.
Dia sama sekali tidak menabrak bagian pintu yang satunya.
Tapi itu tidak penting lagi.
Memanfaatkan kesempatan ini, Yang Jian langsung melompat turun dari bus gaib.
Saat menginjakkan kaki, matanya menangkap siluet orang tua berdiri di samping bus. Wajahnya asing, sama sekali tidak dikenali, namun sama sekali tidak menunjukkan permusuhan. Senyumnya yang hangat justru terlihat seperti sapaan ramah dari kakek biasa.
Namun tubuh tua itu mulai kehilangan wujudnya, berubah menjadi asap tipis yang cepat menghilang.
“Apa ini arwah yang dipanggil He Yiner?”
Melihat proses penghilangan itu, Yang Jian langsung paham. Jelas-jelas dia baru saja diselamatkan oleh He Yiner.
Hingga detik terakhir sebelum lenyap, orang asing itu tetap tersenyum. Dalam tatapannya tersimpan rasa tersentuh yang tak mampu ditafsirkan Yang Jian.
Sambil terus berlari, Yang Jian menoleh ke belakang.
"Orang tua itu berdiri tak bergerak di samping bus, melambaikan tangannya seolah berpamitan dengan Yang Jian, sekaligus mengucapkan selamat tinggal pada dunia ini. Kemudian sisa separuh tubuhnya yang terakhir pun berubah menjadi asap kebiruan dan lenyap sepenuhnya.
Saat orang tua itu menghilang, sebuah tablet leluhur di tangan He Yiner yang berada di kejauhan langsung retak.
Tablet kayu itu seolah mengalami pelapukan, tak menyisakan sedikit pun serpihan.
Sementara Yang Jian berhasil melarikan diri dengan selamat.
