Saat ini.
Di permukaan Danau Hantu yang tenang, Yang Jian menyadari intensi organisasi Raja untuk bertindak. Dia awalnya ingin segera pergi memberikan bantuan, tapi tiba-tiba seorang diri muncul menghalangi jalannya, memaksanya untuk sementara mengabaikan niat membantu tersebut.
"Hanya kau sendiri yang menghadapiku?"
Yang Jian menatap tajam ke arah sosok yang berdiri di permukaan air tak jauh darinya.
Sosok ini sangat familiar, pernah berinteraksi sebelumnya - pemilik perkebunan yang pernah diburunya sampai tewas. Tapi karena transaksi terakhir, kepala pemilik perkebunan itu dikembalikan, membuat Pengendali Hantu kuat ini hidup kembali.
Namun kehadiran pemilik perkebunan ini tidak membuatnya terkejut.
"Kurasa urusan kita belum selesai." Wajah pemilik perkebunan terlihat tegas, tatapannya memancarkan keseriusan. Tidak ada lagi keangkuhan dan keyakinan diri seperti pertemuan pertama dulu.
Setelah melihat sekeliling, Yang Jian terkekeh sinis: "Dari tampaknya memang hanya kau sendiri. Untuk menghadapiku, organisasi Raja setidaknya harus mengerahkan tiga orang raja. Kau yang datang sendirian pasti bukan untuk membunuhku, tapi hanya ingin menahanku. Lagipula dari semua anggota kalian, hanya kau yang pernah berhadapan langsung denganku dan mengetahui kemampuan serta kartuku."
"Tapi informasimu juga terbuka untukku, jadi dalam situasi seperti ini, atas dasar apa kau begitu yakin bisa menahanku di sini? Tidak takut aku yang malah menghabisi mu? Terakhir kali aku tidak membunuhmu bukan karena tidak mampu, tapi karena ada nilai intelijen dan nilai transaksi pada dirimu. Tapi sekarang kau sama sekali tidak bernilai lagi. Jika sampai jatuh ke tanganku lagi, tidak mungkin kau bisa bertahan hidup."
Pemilik perkebunan tatapannya bergetar lemah: "Kalau begitu kau harus berdoa bisa menghabisiku dalam tiga menit. Jika tidak, semua anggota timmu akan hancur. Selain itu, jangan terlalu menganggap dirimu hebat. Terakhir kali kau berhasil karena dibantu anggota tim. Dalam situasi satu lawan satu, aku yakin kau tidak bisa mengalahkanku dalam sepuluh menit."
Keberaniannya muncul di hadapan Yang Jian bukan karena merasa bisa menang, tapi karena yakin bisa menahan Yang Jian selama tiga menit di tempat ini tanpa masalah.
"Ternyata begitu, menahanku tiga menit? Pantas saja kau berani muncul lagi di hadapanku. Tapi kau mengingatkanku - kalau kau bisa menahanku, aku juga bisa menahanmu. Tak perlu membuang waktu hanya untuk membunuhmu." Kata Yang Jian dengan serius.
"Apa?" Pemilik perkebunan terlihat heran.
Yang Jian sudah tidak ingin membuang waktu lagi. Ia membentak pendek: "Bawa dia masuk ke mimpi, gigit sampai mati!"
Sesaat kemudian.
Di balik air danau yang dingin terpantul bayangan seekor anjing jahat berpostur besar seperti pedet, seluruh tubuhnya hitam legam bagai kabut pekat yang berkumpul, memberikan kesan tidak nyata. Sepasang matanya memancarkan cahaya merah samar, terlihat sangat ganas.
Anjing jahat mendengar perintah kemudian menggunakan air sebagai perantara, dengan sekali lompatan tiba-tiba masuk ke dunia nyata melalui bayangan di air, berubah menjadi anjing jahat di dunia nyata. Begitu muncul, anjing itu langsung menderu dan berlari kencang menuju pemilik perkebunan.
"Kau cuma pantas membuang waktu dengan anjingku di sini. Setelah aku selesaikan urusan lain, baru akan kubunuh kau." Yang Jian melirik sekilas, tak lagi menghiraukan pemilik perkebunan dan langsung berbalik pergi.
"Sial."
Pemilik perkebunan memahami niat Yang Jian dan ingin menghalangi, namun Yang Jian tiba-tiba menghilang dari tempatnya. Terpaksa dia harus menghadapi anjing jahat yang sedang menyerbunya.
Jika Yang Jian ingin pergi, sang pangeran tak bisa menahannya. Sebaliknya, jika pangeran ingin kabur, Yang Jian juga sulit menghentikannya. Kecuali keduanya tak ingin kabur dan saling ingin membunuh, baru akan ada korban.
Teriakan anjing jahat itu bergema di atas Danau Hantu.
Pemilik perkebunan tahu keganasan anjing ini, sebab Kastil Mimpi Buruk direbut oleh makhluk ini. Jika berhasil ditarik ke dalam mimpi buruk, bahkan dirinya pun bisa celaka. Cara terbaik adalah mencegat anjing ini agar tak mendekat.
Tapi bagaimanapun pemilik perkebunan menghadapi anjing itu, tujuan Yang Jian telah tercapai.
Dia berhasil menahan pemilik perkebunan, sementara dirinya sendiri bisa melepaskan diri dengan mulus.
Ketika Yang Jian muncul kembali, dia tiba di wilayah yang menjadi tanggung jawab He Yiner. Dia harus segera memastikan kondisi Sang Pemanggil Arwah, mengingat informasi He Yiner telah bocor, dan musuh kemungkinan besar akan segera menyerangnya.
Namun saat Yang Jian tiba, dia sudah terlambat.
Dia melihat He Yiner berhasil memanggil arwah. Di sebelahnya berdiri seorang tua menyeramkan. Di mana pun orang tua itu berada, sekelilingnya berubah menjadi lahan pemakaman tak berujung yang mengubur begitu banyak ancaman gaib berbahaya.
"Apakah aku terlambat?" tanya Yang Jian sambil menggenggam tombak merah panjangnya, siap bertindak kapan saja.
Tapi tak ada musuh di sekitarnya.
Masuk akal.
Dengan memanggil Tuan Pemakaman Luo Qian, He Yiner saat ini hampir berada dalam kondisi tak terpecahkan. Tak seorang pun bisa melewati Luo Qian untuk menghabisi Sang Pemanggil Arwah, bahkan Yang Jian sendiri pun tak mampu. Bagaimanapun, di Bai Shui Zhen dulu, dia pernah menyaksikan betapa mengerikannya Tuan Pemakaman pada masa kejayaannya.
"Berapa raja yang berhasil dihabisi?" tanya Yang Jian.
"Dua orang. Satu kabur," jawab He Yiner, tatapannya masih tertancap pada sebuah makam baru di depannya.
Di atas makam baru itu berdiri sebuah nisan dengan sebaris tulisan: 『Makam Zhou Deng』.
Jelas terlihat, Zhou Deng dikuburkan oleh Luo Qian.
Awalnya Yang Jian merasa senang mendengar kabar dua raja terbunuh. Tapi wajahnya langsung muram saat melihat nisan itu: "Apakah Zhou Deng mati?"
"Dia sendirian menahan serangan tiga raja untuk melindungiku selama proses pemanggilan arwah," kata He Yiner dengan nada agak berat.
"Perasaan Pengendali Hantu memang memudar. Jadi He Yiner tidak akan menangis, tidak sedih, bahkan tidak merasakan kesedihan yang mendalam."
"Sudah berapa lama mati? Aku bisa restart untuk menariknya kembali." Tatapan Yang Jian berkelip-kelip, langsung berkata.
Dia pernah menyelamatkan Zhou Deng dengan restart, strategi seperti ini sangat dikuasainya, bukan hal sulit.
Mendengar ini, mata He Yiner langsung bersinar dan segera menoleh ke arah Yang Jian.
Namun suara dingin dan tua Luo Qian menginterupsi imajinasi indahnya: "Terlambat, sesuatu yang sudah dikuburkan dengan layak tidak bisa diselamatkan lewat restart."
"Kalau begitu gali makamnya." Yang Jian langsung menyahut.
Dia tahu keberadaan tanah makam mungkin mempengaruhi proses restart, karena itu sudah memikirkan solusi.
"Yang kumaksud terlambat adalah waktuku sudah habis. Dan aku tidak menyarankanmu melakukan ini. Dalam kesadarannya masih tersimpan seekor hantu gentayangan. Menyelamatkannya sama dengan menyelamatkan musuh. Lebih baik biarkan semua ini ikut terkubur bersamaku. Ini pilihan terbaik, lagipula dia juga sudah mencapai batasnya."
Sosok Luo Qian saat ini sedang buyar secara drastis. Waktu pemanggilan arwahnya telah berakhir, tidak bisa lagi menggunakan kekuatan gaib.
Bersamaan dengan lenyapnya dia, lahan pemakaman mengerikan ini juga ikut menghilang.
Mata hantu Yang Jian tiba-tiba membelalak. Dia berusaha mengaktifkan Wilayah Hantu delapan lapisan untuk restart langsung, mencoba menarik kembali Luo Qian yang sedang lenyap atau mengulang waktu wilayah ini ke masa sebelum pertempuran, sehingga segalanya bisa diubah tanpa perlu pengorbanan nyawa Zhou Deng.
Cahaya merah meluas, berusaha menenggelamkan segalanya.
"Namun tepat pada momen ini."
Di dalam cahaya merah muncul secercah kegelapan, kemudian kegelapan ini dengan cepat meluas, terus menerus menyusup ke Wilayah Hantu Yang Jian, menimbulkan gangguan gaib yang mengerikan sehingga tidak bisa membuka Wilayah Hantu delapan lapisan dengan mulus.
"Siapa?"
Mata Hantu Yang Jian menyala marah, menatap ke arah munculnya kegelapan.
Tak jauh dari sana, seorang pria dengan wajah membusuk dan raut wajah mati rasa, bagai hantu gentayangan, berdiri tegak di sana tanpa bergerak sama sekali.
"Itu pangeran yang kabur sebelumnya, berkode nama Sang Kapten. Tak disangka dia sama sekali tidak kabur, hanya menghindari waktu pemanggilan arwahku." He Yiner menggerakkan bola matanya, segera menyadari tujuan kedatangan Sang Kapten.
Sebelumnya pangeran ini bukan tidak ingin membunuhku, tapi karena pemanggilan arwahku berhasil dan Luo Qian muncul, dia tak punya cara untuk membunuhku jadi mundur sementara. Sekarang waktu pemanggilan arwah telah berakhir, maka Sang Kapten ini datang lagi.
"Aku yang akan menghadapinya. Kau pergilah bantu yang lain. Untuk sementara tak butuh bantuanmu di sini." Yang Jian tanpa ragu langsung menyongsongnya.
Jika tidak memukul mundur atau menghabisi orang ini, proses restart-ku akan terus diganggu.
Sesaat kemudian.
Api hantu bermunculan entah dari mana, membakar kegelapan di sekeliling, lalu berkumpul membentuk lautan api yang menyelimuti segala sesuatu di sekitar.
Sang Kapten yang bergelar pangeran ini terjebak dalam lautan api hantu yang berkobar-kobar.
Namun Yang Jian menyadari bahwa api hantu yang cukup untuk menyalakan hantu gentayangan tiba-tiba menghilang saat berada beberapa meter dari kapten kapal itu, seolah ada penghalang gaib tak terlihat yang mencegah api mendekat lebih jauh.
Tapi Yang Jian juga tidak berharap api ini bisa membakar mati seorang pangeran. Pembakaran api hantu ini hanya untuk mengganggu wilayah hantu lawan dan memblokir jalan mundurnya.
"Satu tebasan tombak merahku pasti akan membongkar tubuh orang di depan mata ini." Dengan memegang tombak merah panjang, Yang Jian mengaktifkan kekuatan gaib arwah permohonan.
Namun saat keinginan ini terucap, peristiwa mengerikan yang tak terduga terjadi.
Darah segar terus mengalir dari tombak merah ke dalam tubuhnya melalui jari-jarinya. Hanya secepat kilat, seluruh lengan Yang Jian sudah berubah merah dan terus menyebar ke tubuhnya dengan kecepatan luar biasa. Saat menyadarinya, separuh tubuhnya sudah terkontaminasi oleh hal gaib.
Dia bahkan bisa merasakan seekor hantu gentayangan mengerikan akan menggunakan tubuhnya untuk bangkit kembali.
Apa leluconnya ini?
Pada momen ini, Yang Jian terkejut.
Dia hanya mengucapkan permohonan yang sangat sederhana.
Memukul orang di depannya.
Bukan membunuh orang itu.
Permohonan sederhana ini ternyata membuat separuh tubuhnya terkontaminasi oleh kekuatan arwah permohonan.
Situasi ini hanya menunjukkan satu alasan.
Tingkat kesulitan mewujudkan permohonan ini sangat besar, bahkan arwah permohonan pun tidak bisa menyelesaikannya dengan mudah.
“Orang yang berkode nama kapten ini sebenarnya makhluk apa sih?” Pada detik ini Yang Jian meragukan identitas sang kapten ini, merasa bahwa orang ini mustahil sekadar seorang raja biasa, pastinya menyembunyikan rahasia besar di balik tubuhnya.
Balasan dari arwah permohonan adalah bukti terbaik.
Namun tak ada waktu untuk merenungi hal ini, Yang Jian langsung mengaktifkan Wilayah Hantu tujuh lapisan untuk merestart dirinya sendiri, menghindari kontaminasi hal gaib dari arwah permohonan.
Wilayah Hantu delapan lapisan memang diblokir, tapi Wilayah Hantu tujuh lapisan masih bisa digunakan.
Soalnya Wilayah Hantu tujuh lapisan hanya mempengaruhi dirinya sendiri dengan cakupan pengaruhnya kecil, sedangkan Wilayah Hantu delapan lapisan harus mempengaruhi area sekitarnya yang tingkat kesulitannya tidak biasa.
Setelah restart, kontaminasi pada dirinya menghilang, sekaligus permohonan kepada arwah permohonan secara perlahan mulai terwujud.
Sebuah siluet buram yang mengerikan mulai muncul di hadapan Yang Jian.
