Meski pagi hari dengan terang matahari, beberapa tempat di Kota Dahai masih diselimuti kegelapan.
Ini adalah gedung apartemen tua.
Penghuni gedung hidup seperti biasa, tapi hari ini saat bangun mereka mendapati langit telah berubah.
Di luar redup, tanpa secercah cahaya, dan yang paling ganjil adalah mereka tak bisa melihat pemandangan luar seolah gedung ini telah terisolasi sepenuhnya dari dunia.
Di dunia nyata, kejadian yang begitu tak terpahami ini segera menimbulkan kepanikan semua warga. Mereka berusaha melarikan diri dari sini, namun akhirnya tersesat sepenuhnya dalam dunia redup dan tak bisa kembali. Ada juga yang mencoba minta tolong, namun semua produk elektronik kehilangan sinyal.
Sebagian orang pintar mengumpulkan persediaan makanan dan air, bersembunyi di rumah dan tak pernah keluar lagi.
Tentu saja, ada juga yang berani mulai menjelajahi seluruh gedung, mencoba mencari jalan keluar dari sini.
Namun hanya beberapa saat kemudian, jeritan mengerikan mulai bergema di dalam gedung.
Orang-orang mulai mati.
Di dalam gedung mulai tersebar fakta menakutkan yang membuat bulu kuduk merinding.
Di gedung ini berkeliaran hantu gentayangan mengerikan. Saat ini sudah banyak orang yang tewas di tangan hantu ini. Alasan tak ada cara untuk melarikan diri adalah karena makhluk ini.
Awalnya masih banyak yang tak percaya.
Tapi seiring waktu berjalan, beberapa orang bahkan melihat langsung hantu itu mondar-mandir di lorong tangga, suara-suara skeptis pun perlahan menghilang.
Namun ketakutan dan keputusasaan mulai menyebar di seluruh gedung.
Jika tak ada kejadian tak terduga, semua penghuni gedung ini akan mati di sini. Meskipun hantu itu tak membunuh mereka, setelah terkunci di Wilayah Hantu, mereka akan mati kelaparan dan kehausan karena kehabisan persediaan.
Untungnya peristiwa supranatural ini masih baru, situasi belum sampai pada tahap yang begitu parah.
Tapi tepat di saat ini, titik balik muncul.
Karena ada seseorang yang mengabaikan blokade Wilayah Hantu, meretas dari luar dan masuk ke dalam gedung apartemen ini.
"Menarik seluruh gedung ke dalam Wilayah Hantu. Jika tidak serius, mudah sekali terlewat. Ternyata masih banyak yang lolos." Yang Jian memegang tombak merah panjang sambil menoleh ke salah satu lantai gedung.
Di sana, mata hantunya terinterferensi, pandangannya terdistorsi parah.
Ini menunjukkan hantu gentayangan sedang berkeliaran di sekitar lantai-lantai tersebut.
"Untungnya kemunculan Kak Merah telah menghabisi sisa pangeran, memungkinkan semua komandan tim bekerja tanpa khawatir diserang. Kalau tidak, kita harus tetap berkumpul dan terus waspada terhadap musuh." Pikir Yang Jian sambil menaiki tangga.
Sebelumnya, dia telah berpisah dengan Liu San, Li Leping, He Yiner, He Yue Lian, dan Li Yang untuk meningkatkan efisiensi.
Yang Jian terus menaiki tangga hingga mencapai lantai delapan gedung apartemen.
Begitu tiba, kegelapan sekitar langsung tersibak. Cahaya hijau mengerikan mulai bermunculan, berkumpul menjadi api hantu dingin yang segera berkobar, membakar lantai ini dan merambat ke atas.
Terburu-buru, dia memilih metode brutal dengan langsung menggunakan api hantu.
Asalkan arwah itu bukan eksistensi mental, api hantu akan segera mengunci posisinya.
"Dan api hantu hanya membakar kekuatan gaib, dampaknya terhadap orang biasa sangat terbatas. Asalkan waktu dikontrol dengan baik, orang biasa sama sekali tidak akan mengalami sedikitpun luka."
"Kebakaran, kebakaran."
Tak lama kemudian, teriakan ketakutan warga terdengar dari ruangan-ruangan di sekitar.
Kemunculan api hantu membuat mereka terkejut.
Yang Jian tidak menghiraukan, dia hanya melirik sebentar lalu berjalan menuju lantai sembilan.
Jelas terlihat, hantu tidak berada di lantai ini.
Sesampainya di lantai atas, tatapan Yang Jian langsung menyempit tajam. Dia menemukan celah di tengah kobaran api hantu, seolah ada sesuatu yang lewat dan memadamkan api hantu secara paksa hingga membentuk jalan ini. Yang membuatnya tak percaya, tadi dia sama sekali tidak mendeteksi keanehan apapun.
"Hantu-hantu yang kabur dari Danau Hantu memang mengerikan, wajar jika api hantu tidak bisa menghentikan mereka."
Dengan cepat Yang Jian menyadari level entitas gaib yang harus ditanganinya.
Dia segera menjadi waspada, lalu melanjutkan perjalanan menyusuri jalan yang tidak tertutup api hantu.
Jika tidak ada halangan, di ujung jalan ini akan ditemui hantu gentayangan.
Jalan yang tidak tertutup api hantu tidak lurus, tapi berkelok-kelok. Yang Jian mengikuti jalannya, hingga akhirnya menemukan jalan itu membentang masuk ke dalam rumah seorang penghuni di lantai ini. Saat ini pintu rumah itu masih terbuka lebar, seolah telah dibuka paksa oleh sesuatu.
Yang Jian bisa melihat dengan jelas, di pintu gerbang itu masih terdapat beberapa bekas telapak tangan yang tidak utuh. Namun bekas telapak tangan yang hilang itu berwarna hitam, seolah terbakar.
Ternyata api hantu tidak sepenuhnya sia-sia, setidaknya sedikit mempengaruhi hantu gentayangan itu.
Sayangnya waktu tidak cukup. Jika api hantu bisa dipertahankan lebih lama, mungkin arwah penasaran itu akan terbakar.
Tapi Yang Jian sekarang tidak bisa menunggu lagi.
Langsung saja Yang Jian memasuki rumah tangga itu.
Namun begitu kakinya melangkah masuk, pandangannya tiba-tiba buram, tak ada yang terlihat jelas.
Tapi perasaan buram itu hilang dengan cepat.
Yang Jian segera menyadari segala sesuatu di sekitarnya telah berubah drastis. Ruangan ini menjadi asing dan kuno, bukan interior modern melainkan bergaya tahun 70-80an. Di dinding terpasang potret selebriti jadul, lampu-lampu berwarna-warni.
Sofa hijau tua ditutupi kain abu-abu, di sebelahnya ada meja dengan TV hitam-putih kuno.
"Ini adegan yang dibentuk kekuatan gaib. Artinya hantu ini pernah muncul di era 70-80an. Ia merekam lingkungan sekitar pada momen tertentu, lalu menciptakan ulang dengan kekuatan mistis." Melihat ini, Yang Jian langsung paham situasinya. Pengalamannya menghadapi peristiwa supranatural membuatnya mudah memahami hal-hal aneh semacam ini.
Tanpa ragu.
Api hantu kembali berkobar, berusaha menghancurkan semuanya.
Namun kali ini ada yang tak terduga, api hantu tidak menghilangkan fenomena gaib di sekitar, sehingga ruangan ini menunjukkan wujud aslinya. Sebaliknya, karena api terus menyala, cairan hitam mulai merembes dari dinding dan lantai sekitar, sementara bau busuk mayat yang pekat mulai menyebar.
Seolah-olah banyak orang mati di ruangan ini, mayat-mayatnya menumpuk di sudut tertentu ruangan, hanya saja belum ditemukan.
Yang Jian diam seribu bahasa, bayangan hitam tinggi besar di belakangnya mulai menyebar ke segala penjuru.
Bayangan hitam itu menutupi, dia berusaha menutupi media perantara hantu gentayangan.
Bekas telapak tangan hitam di pintu gerbang sebelumnya cacat dan tidak utuh, sama sekali tidak bisa digunakan. Untuk memicu kutukan golok kayu bakar, harus ada cap telapak tangan atau jejak kaki yang utuh.
Seiring invasi bayangan hantu, fenomena gaib di ruangan ini mulai terpengaruh. Dinding mulai mengelupas, pemandangan tua mulai menghilang, memperlihatkan wujud asli tempat ini.
Tapi tindakan ini seolah memprovokasi hantu yang bersembunyi di sini.
Tiba-tiba.
Pintu ruangan braak tertutup keras, kemudian langkah kaki jelas terdengar dari kamar tidur.
Gah!
Pintu perlahan terbuka, tapi tidak ada sosok yang muncul. Namun dingin menyeramkan yang tak terdefinisi mulai menyebar.
Hantu telah muncul, tapi tak bisa dilihat. Atau mungkin hantu telah menyatu dengan sekitarnya, tersembunyi sempurna di dalam ruangan ini.
Yang Jian malas bermain petak umpet, di tangannya sudah muncul lentera minyak emas berbentuk teratai.
Lentera minyak berbahan bakar minyak mayat ganjil ini begitu dinyalakan akan menampilkan semua hantu gentayangan yang tersembunyi.
Saat lentera menyala, cahaya lilin kekuningan memancar, beberapa benda yang sebelumnya tidak eksis mulai muncul di pandangan.
Yang Jian langsung melihat siluet ganjil dalam sorot cahaya itu: mengenakan jubah panjang, rambut acak-acakan, seluruh tubuhnya basah kuyup masih terus meneteskan air yang mengandung kegaiban Danau Hantu. Dari tampaknya hantu ini terlalu lama terendam, meski bebas tetap tak bisa lepas dari pengaruh danau.
Hantu yang terpapar lentera itu tidak menyerang Yang Jian karena dia belum memicu aturan membunuh hantu gentayangan ini.
Yang Jian juga tak mau membuang waktu, dia mengangkat tombak panjangnya bersiap memakukan hantu itu sampai mati.
Namun tepat saat hendak bertindak, wajahnya tiba-tiba berubah sedikit.
Sebab kini, hantu itu sepertinya juga melihat Yang Jian, mulai menengokkan lehernya dengan suara 'klik-klik', wajah pucat mengerikan muncul dari balik rambut hitam panjang yang kusut.
Wajah itu terlihat agak familiar.
Sangat mirip dengan [seseorang], tidak, harus dikatakan memang dia.
Itu adalah bibi sepupu Yang Jian dari kampung halamannya di desa.
“Wajah hantu gentayangan tidak terbentuk tanpa alasan. Barang ini mungkin pernah kontak dengan Bibi sebelumnya, atau mungkin ini adalah dirinya... hanya saja bukan Bibi yang sekarang, mungkin reinkarnasi Bibi di kehidupan sebelumnya.” Tatapan Yang Jian berkelip-kelip.
Langsung teringat pada Kak Merah, He Yue Lian, dan orang-orang sejenis mereka.
Ada beberapa Pengendali Hantu yang mengerikan, meski sudah mati, masih bisa mempertahankan kesadaran. Kemudian membuang semua kekuatan gaib mereka, dan melalui cara yang tak bisa dipahami, hidup kembali di tubuh seseorang.
Meski kebangkitan seperti ini tidak sepenuhnya sempurna, ada cacatnya.
Tapi ini memungkinkan Pengendali Hantu terus hidup dari generasi ke generasi.
“Kurung itu.”
Yang Jian segera tersadar dari lamunan. Dia mengubah keputusannya, memutuskan untuk mengurung hantu gentayangan ini secara utuh. Mungkin nanti hantu ini akan berguna. Lagipula, Bibi di kampung halamannya masih menjadi misteri. Bisa jadi di suatu hari di masa depan dia akan muncul. Saat itu, tidak tahu apakah dia akan menjadi musuh atau sekutu.
“Tombak yang dilempar pasti akan memaku hantu gentayangan di depan mata.”
Untuk memastikan 100% aman, Yang Jian bahkan berbisik pelan, mengucapkan permohonan.
Sesaat kemudian, tombak dilempar, membawa serta kekuatan gaib arwah permohonan.
Serangan gaib seperti ini tidak memiliki celah.
Hanya sekejap.
Hantu gentayangan mengerikan di depan mata langsung terpaku di tanah.
Semua terlihat berjalan mulus.
Tapi setelah hantu itu dipaku oleh paku peti mati, adegan gaib di ruangan ini tidak menghilang. Wilayah Hantu yang menyelimuti gedung ini juga masih ada.
Fenomena seperti ini hanya menunjukkan satu hal: sumber fenomena gaib masih ada. Hantu sejati belum dikurung.
