Kehadiran Yang Jian membuat tim Li Yang merasakan tekanan dan kecemasan yang tak terdefinisi.
Mereka bukan orang bodoh, pasti menyadari ada sesuatu yang salah. Jika tidak, di momen genting seperti ini Yang Jian tidak akan khusus datang menemui mereka.
Suasana tiba-tiba menjadi muram.
Yang Jian juga tidak menyembunyikan apapun, langsung berkata: "Sebelum siang, Kapal Hantu yang sebelumnya menghilang kemungkinan besar akan mendarat lagi. Mungkin akan muncul kembali di pusat kota Dahai seperti sebelumnya. Aku sudah merencanakan strategi penanggulangan yang membutuhkan kerjasamamu, Tong Qian."
"Apa?"
Mendengar Kapal Hantu muncul kembali, semua orang di gudang itu terkejut.
"Yang Jian, bagaimana mungkin ini terjadi? Bukankah para pangeran itu hampir dihabisi semua? Bagaimana mungkin Kapal Hantu masih bisa muncul?" Zhang Lei bertanya dengan nada curiga.
“Mungkin kali ini yang mendominasi di balik Kapal Hantu bukan sang Pangeran, melainkan hantu gentayangan. Tapi siapa yang bisa memastikan situasi konkretnya? Singkatnya, selama Kapal Hantu sudah muncul, kita wajib menghadapinya. Jika tidak, akan ada lagi segerombolan hantu gentayangan yang dilepaskan. Situasi yang sudah susah payah ditahan ini pasti akan runtuh sepenuhnya,” kata Yang Jian.
Li Yang berkata: “Komandan Tim, apa yang harus kami lakukan?”
Yang Jian menggelengkan kepala: “Kondisi kalian sudah tidak baik. Aksi kali ini tidak membutuhkan partisipasi kalian. Saya hanya akan memakai Tong Qian seorang.”
“Yang Jian, personel kita sudah kurang. Apa cukup hanya memakai Tong Qian seorang? Biarkan saya ikut. Saya masih bisa bertarung, dan tidak akan mengecewakanmu,” kata calon komandan tim bernama Wen Zhong yang mendekat dengan serius.
“Tidak perlu. Kalian adalah kelompok terakhir Pengendali Hantu termasyhur di markas. Jika sekaligus tewas semua, markas akan kolaps. Kali ini bukan hanya menolak partisipasi kalian, bahkan Liu San, Li Leping, He Yiner dan komandan tim lain pun tidak terlibat,” kata Yang Jian.
Wen Zhong mengerutkan alut: “Komandan tim yang tersisa tidak ikut? Lalu bagaimana menghadapi Kapal Hantu? Jangan-jangan...”
Kemudian dia menebak sesuatu, memandang Yang Jian dengan heran.
Yang Jian diam membisu, tidak menjawab.
Tong Qian mendekat pada saat itu: “Ini pilihan terbaik. Dan beberapa hal tetap harus ada yang melakukan. Yang Jian, keputusanmu benar. Daripada memaksa banyak orang mengambil risiko, lebih baik beberapa orang yang berkorban. Saya senang di saat terakhir kau memilih saya.”
Dia memahami misinya kali ini. Namun tidak ada rasa takut, justru tekad bulat tanpa keraguan.
"Komandan Tim, tidak perlu sampai seperti ini, situasinya belum mencapai tahap serius seperti ini." Li Yang buru-buru berkata: "Kami masih memiliki anggota. Jika berkumpul bersama, kita masih memiliki kemampuan untuk menghadapi Kapal Hantu. Tidak perlu mengambil pilihan seperti ini."
“Li Yang, keputusan Yang Jian benar. Jika kita mengumpulkan semua komandan tim yang tersisa dan semua Pengendali Hantu termasyhur, mungkin kita bisa melawan pendaratan Kapal Hantu di gelombang berikutnya. Tapi pengorbanannya adalah sebagian besar dari kita akan mati. Begitu aset terakhir keluarga ini habis, markas pun akan hancur. Saat ini markas harus tetap stabil, kalau tidak fenomena gaib akan sepenuhnya tak terkendali.” Su Fan yang berdiri di samping perlahan membuka mulut.
Li Yang membantah, “Selama Yang Jian masih ada, markas yang runtuh pun bisa direkonstruksi. Pengaruh seorang Pengendali Hantu dengan kemampuan termasyhur tidak bisa dibandingkan dengan sekumpulan Pengendali Hantu biasa. Mengorbankan nyawa Yang Jian dan Tong Qian untuk menukar nyawa sekelompok orang seperti kita, ini transaksi yang merugi.”
"Di era ini yang diperlukan adalah seseorang yang bisa membalikkan keadaan dan mengubah masa depan, bukan banyak orang biasa yang tak berdaya."
"Kau juga tidak salah, tapi setiap pilihan punya untung-ruginya." Su Fan berkata.
Li Yang berkata: "Menurutku kerugian lebih besar daripada keuntungan."
Su Fan berkata: "Kami pernah melawan Hantu yang turun dari Kapal Hantu. Jika ada kapal lagi, tim kecil kita pasti dihabisi semua tanpa kecuali. Kondisi para komandan tim juga buruk. Jika memaksakan aksi sekarang, selain tak bisa membantu, malah mungkin menimbulkan masalah. Jika memaksakan aset keluarga, meskipun menang pada akhirnya tetap berarti kalah. Sebaliknya, metode Yang Jian ini jika berhasil, barulah benar-benar kemenangan."
"Pengendali Hantu pasti akan mati suatu hari, meskipun bisa bertahan hari ini, lalu apa? Jika masalah kebangkitan supranatural tidak diselesaikan, kita semua hanya masalah mati cepat atau lambat. Menurutmu, apa kau lebih penting dari Yang Jian? Jika ditanya Pengendali Hantu mana di lingkaran gaib saat ini yang paling mungkin mengakhiri fenomena gaib dunia ini, saya tanpa ragu akan menyebut Yang Jian. Memperdebatkan kekalahan/kemenangan sesaat, bertahan hidup sama sekali tidak berguna." Li Yang menatap Su Fan.
Keduanya kini mulai berselisih paham, masing-masing memiliki pandangan dan perspektif sendiri.
Yang Jian segera membuka mulut menghentikan mereka: "Cukup. Rencana ini sudah diputuskan dan tidak akan diubah. Li Yang, situasinya belum separah itu. Saya hanya akan mempertaruhkan nyawa, bukan bunuh diri. Jika kali ini saya benar-benar mati, itu hanya membuktikan kemampuan saya cuma segini. Tapi jika bisa bertahan, mungkin saya bisa lebih maju dalam jalan mengendalikan hantu."
"Perkembangan membutuhkan tekanan dan tempaan. Tanpa bentrokan kekuatan gaib berkali-kali, saya tidak akan bisa sampai di titik ini. Jika saya mudah mengkerut, pasti sudah mati di Kota Dachang sejak dulu, tidak mungkin bertahan sampai sekarang."
"Selain itu, kali ini saya tidak sendirian."
"Baiklah, obrolan santai cukup sampai di sini. Kabar pendaratan Kapal Hantu bisa datang kapan saja. Saya perlu mempersiapkan segalanya. Tong Qian, ayo kita pergi."
Tong Qian mengangguk: "Sebelum datang ke Kota Dahai, saya sudah menyiapkan semuanya."
"Bagus." Yang Jian tidak berbasa-basi lagi, kembali mengaktifkan Wilayah Hantu.
Tak lama kemudian, kedua orang itu menghilang dari gudang, dan muncul kembali di lokasi lain di Kota Dahai.
Di sini ada yang tidak beres, karena seluruh dunia terasa tidak nyata, tapi sulit menjelaskan di mana letak perbedaannya.
"Ini adalah dunia Lukisan Hantu," kata Yang Jian.
Tong Qian bertanya, "Apakah He Yue Lian juga ikut menghentikan Kapal Hantu kali ini?"
"Dia hanya bertugas mencegah penyebaran hal gaib, tidak akan turun tangan langsung. Yang benar-benar bertindak hanya kita," jawab Yang Jian sambil kembali menatapnya.
Tatapan Tong Qian bergetar lemah, terlihat tertegun.
Meski tahu jumlah personel aksi ini sedikit, tak disangka hanya mereka berdua.
"Ada masalah? Kau pikir kita takkan mampu menghentikan Kapal Hantu dengan sedikit orang?" tanya Yang Jian.
"Keputusanmu pasti ada alasannya. Jika ini cuma aksi bunuh diri tanpa peluang menang, kau takkan melakukannya," kata Tong Qian.
Yang Jian berkata, "Kuharap kali ini kau bisa bertahan hidup. Pengendali Hantu yang kukenal hampir semuanya sudah tewas. Kau salah satu dari sedikit yang tersisa."
"Lalu bagaimana denganmu?" Tiba-tiba suara lembut seorang wanita berbaju pengantin merah berkerudung muncul tiba-tiba.
Kehadirannya tanpa suara, seolah sudah ada di sana sejak awal.
"Beberapa hal harus kuselesaikan sendiri. Tentang hidup atau mati, tak pernah kupikirkan," jawab Yang Jian dengan tenang.
He Yue Lian menyahut, "Sebenarnya kau tak perlu ikut campur. Dengan kemampuanmu, hidup tenang pun bisa. Tak ada yang berani mengganggumu. Lagipula aku akan mendukungmu."
Kekuatan komandan tim pasukan khusus sekarang melemah. Selama dia berpihak pada Yang Jian, apapun yang dilakukan Yang Jian akan dianggap benar. Tak ada yang berani mencela.
"Bahkan jika meninggalkan Kota Dahai tidak diurus, membiarkan Kapal Hantu mendarat, Wakil Menteri Cao Yanhua dari markas tetap tidak berani mengkritik Yang Jian sedikit pun."
"Di bawah kebangkitan hantu gentayangan, tidak ada yang bisa selamat."
Yang Jian berwajah dingin berkata: "Menurutku situasi ini sengaja didorong oleh hantu. Bukan berarti kita aman hanya dengan menghindar hari ini. Rencana sudah kau dengar tadi. Untuk aksi selanjutnya, kau hanya perlu melakukan tugasmu dengan baik. Jangan sampai ada masalah di saat kritis ini. Kemampuan gaibmu sangat khusus, kontribusimu juga besar dalam bentrokan dengan organisasi Raja. Justru karena itu aku tidak ingin melihatmu celaka."
"Tentu, aku akan menuruti perintahmu." Suara He Yue Lian terdengar dari balik kerudung.
He Yue Lian yang cerdas ini langsung menangkap maksud Yang Jian, sekaligus menunjukkan posisinya.
Selama Yang Jian masih hidup, dia akan terus patuh. Tapi jika Yang Jian tiada, He Yue Lian tak akan lagi mendengarkan perintah siapa pun.
Lagipula setelah pertempuran ini, He Yue Lian telah melihat kerapuhan markas. Dia juga menyadari kemampuannya sendiri. Ditambah dengan tewasnya beberapa komandan tim, dalam situasi seperti ini memang hanya Yang Jian yang bisa membatasinya.
Li Yang yang tadi di gudang juga menyadari hal ini, sampai berkata: "Selama Yang Jian masih ada, markas yang hancur pun bisa dibangun kembali."
Hanya Yang Jian yang bisa mengendalikan para Pengendali Hantu termasyhur ini, mempersatukan mereka untuk bertindak sesuai perintah.
Selain Yang Jian, saat ini tidak ada orang kedua di lingkaran gaib domestik yang memiliki kemampuan seperti ini.
"Kalau sudah memilih untuk patuh, sekarang ikutlah aku." Yang Jian bukan tipe yang suka basa-basi.
"Setelah mengumpulkan semua anggota, dia langsung bertindak."
