Yang Jian menggunakan koin gaib sebagai umpan untuk memancing Kapten menyambar, lalu dengan perlindungan Hantu Air dari Danau Hantu, merebut kembali paku peti mati. Ia ingin mengulangi skenario Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan dengan langsung memakukan mati hantu gentayangan berkode nama Kapten ini.
Namun yang tak terduga, Kapten ini ternyata memiliki rencana serupa. Sambil mengikuti aturan pergerakan hantu gentayangan, ia juga menggunakan dirinya sendiri sebagai umpan untuk memancing Yang Jian mendekat, lalu tiba-tiba menyambar tanpa memberi kesempatan sedikitpun.
Saat ini, leher Yang Jian dicekik oleh telapak tangan yang dingin membeku dan kaku.
Tenaga dari cekikan itu sebenarnya tidak terlalu kuat, seolah bisa dilepas kapan saja. Tapi bagi Yang Jian, ini seperti belenggu mematikan yang sama sekali tak bisa dilepaskan. Kekuatan gaib dalam dirinya tiba-tiba terkendali sepenuhnya, bagai tenggelam dalam keheningan, membuatnya tak bisa menggunakan kemampuan apapun.
Bahkan Mata Hantu-nya pun secara tak terkendali menutup beberapa buah, hanya menyisakan satu mata yang masih bertahan seadanya.
Dalam kondisi seperti ini, Yang Jian sama sekali tak mungkin melakukan restart.
Bukan hanya kekuatan Mata Hantu yang diblokir, Danau Hantu pun kini bermasalah. Karena sumber Danau Hantu adalah Yang Jian sendiri, saat ia tertangkap, kendali atas danau langsung lepas. Bergelombang mayat hidup yang terendam di Danau Hantu tiba-tiba kehilangan energi penopang, berhenti bergerak seketika sebelum tenggelam dan menghilang tanpa bekas dalam sekejap mata.
"Tak lama kemudian, bahkan permukaan air danau yang menutupi seluruh wilayah mulai menurun... Jika terus berlanjut, Danau Hantu yang telah menenggelamkan Kota Dazhou akan sepenuhnya kering dalam waktu dekat.
Begitu kegaiban Danau Hantu benar-benar menghilang, semua hantu gentayangan yang sebelumnya dikuburkan Yang Jian di dalam danau itu akan dilepaskan. Ini akan menjadi masalah besar lainnya.
Hantu dengan kode nama Kapten ini, setelah mencekik leher Yang Jian, tidak melakukan tindakan lain. Tampaknya ia tidak terburu-buru membunuh Yang Jian, melainkan menyeretnya sambil berbalik badan perlahan, lalu berjalan di atas air menuju Kapal Hantu yang tua dan rusak. Dari gerak-geriknya, tampaknya ingin membawa Yang Jian ke atas Kapal Hantu.
"Sial!" Yang Jian masih bisa bergerak saat ini. Ia mencoba melepaskan diri dari ikatan, namun sia-sia.
Hantu gentayangan ini sama sekali tidak menghiraukan paku peti mati yang tertancap di tubuhnya. Seolah-olah paku peti mati yang biasanya sangat efektif melawan hantu ini telah kehilangan kekuatannya sepenuhnya.
Namun Yang Jian paham, bukan paku peti matinya yang tidak berguna, melainkan hantu berkode Kapten ini sudah mengantisipasi sebelumnya.
Meski tidak tahu metode apa yang digunakan, situasi saat ini tidak memberi waktu untuk merenung. Jika tidak segera menemukan cara, Yang Jian akan dibawa ke Kapal Hantu. Begitu masuk ke dalam Kapal Hantu, Yang Jian yakin dirinya mustahil bisa kembali hidup-hidup ke dunia ini.
"Kekuatan gaib di dalam tubuhku masih ada, tidak sepenuhnya meredup. Namun, karena pengaruh kapten ini, semua fenomena gaib sangat dibatasi. Dengan kemampuan saat ini, mustahil melepaskan diri dari ikatan kapten. Satu-satunya metode adalah meninggalkan tubuh ini sementara waktu."
Tak lama kemudian, Yang Jian menyadari bayangan hantunya masih bisa bergerak. Meski tak selincah sebelumnya, setidaknya gerakannya tidak sepenuhnya terblokir.
Segera.
Siluet manusia tinggi berwarna hitam perlahan muncul dari bawah kaki Yang Jian, lalu cepat tenggelam ke dalam danau.
Kehilangan bayangan hantu, tubuh Yang Jian tanpa kekuatan gaib segera berhenti bergerak dan mati tak lama kemudian.
Sang Kapten sama sekali tidak menyadari kepergian diam-diam bayangan hantu itu.
Banyaknya hantu di sekitar menciptakan aura gaib yang bertumpang-tindih, sangat mengganggu persepsi. Hal ini berlaku baik bagi manusia maupun hantu.
Dalam waktu kurang dari sepuluh detik, bayangan hantu Yang Jian telah terlepas dari tubuhnya, langsung memasuki Danau Hantu lalu menghilang tanpa bekas.
Begitu menjauh dari kapten...
Kekuatan gaib bayangan hantu mulai cepat pulih. Danau Hantu yang nyaris kering pun berhenti menyusut, lalu kembali terisi penuh dengan air.
"Ada masalah besar dalam aksi Yang Jian. Tingkat keganasan hantu itu tak terbayangkan. Dia dicekap hantu. Tong Qian, belum selesai? Kalau terlambat sedikit, Yang Jian mungkin akan dihabisi." Saat ini, di kejauhan, Manusia Kertas milik Liu San tidak bisa menahan teriaknya.
Adegan yang terjadi tadi tertancap di matanya, membuat hatinya dipenuhi ketakutan.
Dia melihat kengerian Kapten, juga menyaksikan kelicinan Yang Jian yang lihai bernegosiasi. Bahkan sempat mengira Yang Jian yang menyamar di antara ribuan Hantu Air, bersama paku peti mati yang berhasil direbut kembali, akan sukses mengurung Kapten. Tak disangka situasi tiba-tiba berbalik. Paku peti mati gagal berfungsi. Semua ini ternyata jebakan sang Kapten.
Alhasil, Yang Jian gagal dan tertangkap. Situasi langsung berubah menjadi yang terburuk.
"Jangan ditagih. Merias itu pekerjaan rumit, apalagi rias hantu. Kalau salah lukis, bisa berbahaya." He Yue Lian di samping berkata: "Tak perlu khawatirkan Yang Jian. Dia baik-baik saja. Meski aksinya gagal, akhirnya dia berhasil melepaskan diri dari jerat hantu gentayangan tanpa cedera."
Dia juga terus mengamati. Hanya saja kemampuannya melebihi Manusia Kertas Liu San, sehingga pengamatannya lebih detail, berhasil melihat bayangan hantu hitam yang terlepas dari tubuh.
Yang Jian sejati bukanlah tubuh manusia hidup itu, melainkan bayangan hantu hitam yang tinggi besar itu.
Ini informasi yang bahkan tak diketahui hantu gentayangan. Karena itu Kapten pun melakukan kesalahan. Seharusnya yang ditangkap adalah bayangan Yang Jian, bukan lehernya.
“Saya tahu situasinya darurat, jadi saya terus menyelesaikan Rias Hantu secepat mungkin. Sekarang hampir selesai...” Tong Qian sepertinya telah menyelesaikan riasannya saat ini. Dia meletakkan kotak rias merah itu, lalu berbalik badan.
Pada saat ini, kedua wajah hantunya telah benar-benar berubah wujud, menjadi dua wajah asing yang tak dikenali.
Satu wajah terlihat seperti nenek tua berkerut wajahnya. Namun karena riasannya yang mencolok, wajah orang tua ini terlihat sangat ganjil, bagaikan mayat yang baru saja dirias untuk pemakaman, membuat siapapun yang melihatnya gemetar dalam hati.
Wajah satunya lagi juga seorang lansia, namun merupakan seorang kakek tua berwajah tegas yang memancarkan kewibawaan. Namun warna wajah ini terlihat suram, memberikan kesan muram.
"Itu..." Manusia Kertas milik Liu San tertegun melihat ini.
Kedua wajah ini belum pernah dia lihat sebelumnya. Dia juga tidak tahu mengapa Tong Qian merias wajah dua orang tua ini. Mungkinkah kedua orang tua ini sangat luar biasa, merupakan dua Pengendali Hantu yang sangat kuat?
Meski Liu San tidak mengenali, He Yue Lian di sampingnya sepertinya telah mengidentifikasi. Itu adalah memori yang bukan berasal dari dirinya sendiri, di dalam ingatan itu tersimpan beberapa informasi tentang kedua orang ini.
"Ini Meng Xiaodong... dan Zhang Dong?" Suara He Yue Lian bergema dari bawah kerudungnya, menyebutkan nama kedua wajah manusia ini saat masih hidup.
Benar.
Memang benar itu Meng Xiaodong dan Zhang Dong.
Inilah identitas wajah manusia yang dilukis Yang Jian menggunakan rias hantu Tong Qian. Dia tahu bahwa untuk melawan Kapal Hantu, dia harus meminjam kekuatan gaib Pengendali Hantu termasyhur era Republik. Dari semua Pengendali Hantu era Republik yang pernah dia temui, hanya Zhang Dong, orang tua pemilik rumah kuno itulah yang merupakan entitas paling mengerikan.
Hal ini sudah terbukti sejak di Bai Shui Zhen.
Tapi Yang Jian khawatir melukis Zhang Dong secara gegabah akan memicu perubahan anomali yang tak terduga. Karena itu, dia menyuruh Tong Qian melukis Meng Xiaodong agar bisa meminjam kekuatan gaibnya untuk menyelamatkan diri dan mencegah hal tak terduga.
Setelah rias hantu selesai, aura yang dipancarkan Tong Qian saat ini sungguh mengerikan, bagaikan hantu gentayangan yang dibangkitkan, membuat siapa pun merinding.
Yang lebih ganjil, wajah hantu milik Meng Xiaodong itu tiba-tiba membuka matanya, seakan hidup kembali.
Manusia Kertas Liu San terkejut, secara refleks mundur selangkah.
"Hantu yang ganas ini!"
Meski berwujud manusia kertas, Liu San sama sekali tidak meragukan bahwa jika diawasi makhluk ini, dirinya pasti mati tanpa ampun.
"Aku akan membantu Yang Jian," kata Tong Qian membuka mulut. Dia tidak melukis wajah ketiga karena memang tidak perlu.
Baru beberapa langkah berjalan, tiba-tiba dia berhenti.
Wajah Tong Qian langsung berubah drastis. Sepertinya dia merasakan perubahan pada dirinya sendiri. Tubuhnya gemetar hebat, diikuti rintihan kesakitan yang tak tertahan dari wajah lainnya yang terasa sakit luar biasa.
Kesakitan mengaliri seluruh tubuhnya, membuat Tong Qian bahkan tidak bisa berdiri tegak, seluruh tubuhnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke tanah.
"Apa yang terjadi?" Boneka kertas Liu San terkejut.
He Yue Lian menatap dengan tajam Tong Qian yang sedang merintih, lalu mengamati: "Bahaya! Rias hantu bergambar Zhang Dong di wajahnya sedang meleleh. Masalah muncul. Meski berhasil menggambarkan Zhang Dong, rias ini tidak mampu menahan kekuatan gaibnya semasa hidup. Jadi saat meminjam kekuatan gaib Zhang Dong, rias hantu ini juga mengalami erosi yang tak terbayangkan."
"Apa leluconnya? Tidak bisa meminjam kekuatan gaib orang ini semasa hidup? Ini kan rias hantu, hantu sejati!" Boneka kertas Liu San terperanjat.
Perlu diketahui, saat Ahong menggunakan Rias Hantu sebelumnya, kekuatan gaib para komandan tim bisa dipinjam dengan mudah. Meski tidak bertahan lama, setidaknya tidak ada masalah seperti ini.
Jika bahkan rias hantu pun tidak mampu menahan, bisa dibayangkan betapa mengerikannya kekuatan gaib orang ini semasa hidup.
Inikah Langkah Cadangan yang Yang Jian tinggalkan untuk Tong Qian?
Pantas saja baru digunakan di akhir, karena penuh ketidakpastian.
Boneka kertas Liu San buru-buru menyerbu ke arah Tong Qian. Ia berusaha mengaburkan rias hantu itu, satu-satunya cara untuk menghentikan proses kejahatan yang berlanjut ini.
Tong Qian masih merintih. Ia merasa seluruh wajahnya, bahkan otaknya sedang meleleh. Seolah ada kekuatan gaib mengerikan yang perlahan menghapuskan dan meremukkan dirinya.
Rasa sakit ini tidak bisa diungkapkan, sebuah siksaan yang jauh melebihi kebangkitan hantu gentayangan.
Ini bukanlah hal yang bisa ditahan oleh orang hidup hanya dengan tekad, hanya bisa sedikit diredakan melalui rintihan.
Manusia Kertas milik Liu San bertindak cepat. Dengan tangan, dia menyentuh air danau dingin menyeramkan di sampingnya, lalu dengan cepat menutupi wajah hantu Tong Qian yang terus meleleh, merusak rias hantu di wajahnya secepat mungkin.
Begitu rias hantu rusak, kekuatan gaibnya akan gagal berfungsi.
Tak lama kemudian.
Liu San berhasil.
Rintihan Tong Qian perlahan mereda, tapi wajah hantunya kini menyisakan luka mengerikan yang tak bisa dipulihkan.
Alis, mata, hidung, bahkan mulut di wajah hantu itu semuanya menghilang, seolah fitur wajahnya dihapus dengan paksa, berubah menjadi wajah tanpa ciri.
Wajah ini mirip dengan Manusia Tanpa Wajah dari Kota Taiping yang juga tak memiliki fitur wajah.
"Tong Qian, bagaimana kondisimu? Masih bisakah kau mendengar suaraku?" Manusia Kertas Liu San berteriak khawatir di sampingnya, takut Tong Qian mati karena perubahan ini.
Tong Qian masih kesakitan luar biasa, tapi kesadarannya masih cukup jelas. Dengan memaksakan diri dia berkata: "Saya... saya baik-baik saja, tapi rencana... gagal."
"Saat berbicara, rias hantu di wajah hantu lainnya juga meleleh dengan cepat. Meski fitur wajah hantu ini masih utuh dan tidak menghilang, namun tetap terpengaruh. Saat ini bahkan langsung menutup mata dan meredup."
"Dari tampaknya, untuk beberapa waktu ke depan Tong Qian tidak akan bisa menggunakan kekuatan gaib wajah hantu."
