Yang Jian berdiri tak bergerak di atas Danau Hantu yang dingin. Matanya mengikuti lambung Kapal Hantu yang tua dan rusak itu perlahan menjauh.
“Pak Qin menggunakan sisa nyawanya untuk mengendalikan Kapal Hantu, tidak hanya mengakhiri peristiwa supranatural mengerikan ini, tetapi juga membawa semua hantu gentayangan di Danau Hantu, membantu Yang Jian mengurangi tekanan besar. Jika tidak, hantu-hantu itu akan terus muncul di Danau Hantu sampai sekarang.”
Tak lama kemudian.
Kapal Hantu menghilang sepenuhnya dari Kota Dazhou, sekaligus meninggalkan dunia nyata.
“Semua ini telah berakhir.” Manusia Kertas milik Liu San di samping mengeluarkan suara lega.
“Benar, ini sudah berakhir. Kapal ini seharusnya tidak akan muncul lagi mulai sekarang.” Yang Jian juga menghela napas lega.
Mulai dari organisasi Raja hingga peristiwa Kapal Hantu ini, terlalu banyak pengorbanan yang diberikan. Jika bukan karena kemunculan Pak Qin di akhir, pasti lebih banyak korban jiwa.
Tapi meski masalah selesai, kesulitan belum berakhir. Karena kehancuran organisasi Raja, banyaknya kematian komandan tim pasukan khusus, ditambah dengan ketidakterkendalian peristiwa supranatural... Jika tidak ada halangan, era kebangkitan hantu gentayangan akan benar-benar tiba. Tak ada yang tahu bagaimana wujud dunia ini nanti.
Hanya diketahui bahwa dunia ini akan dipenuhi keputusasaan dan kengerian.
Hanya mengandalkan beberapa komandan tim yang tersisa sama sekali tak bisa menghadapi situasi berikutnya.
Saat ini Yang Jian tidak memikirkan itu semua, dia hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan.
“Yang Jian, apa rencanamu selanjutnya?” Liu San kembali bertanya.
“Tidak ada rencana khusus. Urus dulu masalah di Kota Dazhou.” Kata Yang Jian dengan ekspresi tenang. Air danau di bawah kakinya mulai surut dengan cepat.
Hanya beberapa saat berlalu, Danau Hantu yang menutupi sebagian besar wilayah Kota Dazhou telah menghilang sepenuhnya tanpa bekas, tidak meninggalkan jejak sama sekali.
"He Yue Lian, kembalikan Kota Dazhou ke kondisi semula." Setelah menyimpan Danau Hantu, Yang Jian melirik He Yue Lian yang berdiri tak jauh.
He Yue Lian tidak berbicara, hanya mengangguk halus. Seketika abu kertas keabu-abuan kembali bertebaran di langit.
Bersamaan dengan munculnya wilayah Hantu dari Lukisan Hantu, dunia nyata dan dunia Lukisan Hantu bertumpang tindih. Kota Dazhou yang sebelumnya seperti bangunan tak berpenghuni, dalam sekejap kembali ramai dan meriah. Jalanan dipenuhi pejalan kaki, sementara mobil-mobil lalu lalang di jalan raya.
Bagi warga yang tinggal di Kota Dazhou, seolah tak ada perubahan yang terjadi.
Setelah menyelesaikan semuanya, Yang Jian tiba-tiba mengulurkan tangan dan meraih pedang panjang yang melengkung tak berbentuk dengan berbagai kotoran menempel. Tanpa melihat, ia melemparkannya ke arah Ye Zhen.
"Ye Zhen, ini pasti senjata gaibmu yang jatuh ke Danau Hantu. Kembalikan padamu."
Ye Zhen menangkapnya, mengayunkan beberapa kali lalu langsung memasukkan pedang itu ke sarung emas: "Yang Jian, kini organisasi Raja telah punah. Markas besarmu juga tinggal nama. Aku bisa merasakan era kebangkitan fenomena gaib telah tiba. Saatnya dunia ini menyambut kemunculan kita."
"Omong kosong apa lagi yang ingin kau ucapkan?" tanya Yang Jian.
"Hahaha."
Ye Zhen saat ini tertawa terbahak-bahak: "Bagaimana bisa disebut omong kosong? Sekarang lingkaran gaib menganggap kita berdua sebagai yang paling terhormat, dunia ini ada dalam genggaman kita. Lagipula, pria sejati dilahirkan di antara langit dan bumi, mana mungkin berlama-lama menjadi bawahan? Mulai sekarang semua tata krama di dunia akan kita tentukan."
"Jadi, mari bekerja sama. Bersama kita pimpin era ini, ciptakan masa depan baru."
"Sudah kupersiapkan rencana. Dengan pengaruh kita, cukup angkat tangan serukan seruan, sisa Pengendali Hantu di lingkaran gaib pasti akan berbondong-bondong bergabung. Saat itu kita jadikan sebagai pondasi, kendalikan berbagai negara, satukan dunia..."
Yang Jian langsung memotong sebelum dia selesai: "Tak tertarik. Kau main sendiri saja."
Senyum di wajah Ye Zhen terhenti tiba-tiba: "Yang Jian, ombak besar zaman telah mendorong kita ke puncak. Jika tak bertindak sekarang, kau akan menyesal nanti."
"Bicaralah saat hari penyesalan itu tiba." Yang Jian tetap tak bergeming.
"Bodoh."
Ye Zhen langsung naik pitam, lalu berbalik badan dan pergi tanpa sepatah kata.
Yang Jian memandangi kepergian Ye Zhen tanpa menghalangi. Bagaimanapun semuanya sudah berakhir. Ye Zhen bebas pergi ke mana saja, dia pun tak punya hak ikut campur. Tapi terkait obsesi Ye Zhen yang setiap hari ingin jadi raja berkuasa, dia benar-benar tak tertarik.
"Yang Jian, perkataan Ye Zhen juga ada benarnya. Bagaimana kalau kau pertimbangkan?" Manusia Kertas milik Liu San tersenyum.
"Kalau tertarik, kau saja yang bekerja sama dengan Ye Zhen. Kuberjamin takkan menghalangi." Kata Yang Jian.
"Aku? Lupakan. Aku belum pantas." Manusia Kertas Liu San menggelengkan kepala.
Yang Jian berkata: "Bagi orang seperti kami, apakah kekuasaan mutlak, status, reputasi masih punya makna? Lagipula Ye Zhen juga tidak benar-benar ingin jadi penguasa, dia hanya ingin memenuhi gengsinya saja. Kalau dia punya ambisi seperti itu, dulu tidak akan menyetujui permintaanku menjadi bantuan luar markas."
"Benar juga." Manusia Kertas milik Liu San tersenyum tipis.
"Beberapa hari ke depan aku tidak ada agenda khusus, jadi silakan kalian istirahat dan bergerak bebas dulu. Mungkin sebentar lagi akan banyak urusan yang menunggu." Yang Jian menambahkan.
He Yue Lian menyahut: "Era fenomena tak terkendali memang akan segera tiba. Harus benar-benar mempersiapkan diri."
"Jangan terlalu pesimis. Percayalah semuanya akan berkembang ke arah yang baik." Tong Qian mencoba menenangkan.
"Semoga begitu. Karena tidak ada urusan lagi, aku akan kembali ke Kota Da Ao dulu. Hubungi saja kapanpun diperlukan." Setelah berkata demikian, sosoknya perlahan mundur beberapa langkah sebelum memburam dan menghilang sepenuhnya dari pandangan kerumunan.
"Yang Jian, jangan-jangan kamu juga mau istirahat? Masih banyak hal yang perlu keputusanmu." Manusia Kertas Liu San menyela.
Yang Jian menjawab: "Serahkan pada Cao Yanhua dari markas. Itu kan urusan penutupan biasa. Aku tidak ingin repot. Kalau semua urusan besar kecil harus kutangani, bisa-bisa aku mati kecapekan. Aku mau pulang ke Kota Dachang beberapa hari."
"Tong Qian, ayo kita kembali ke Kota Dachang."
“Setelah berkata demikian, dia membuka mata hantu. Disertai Wilayah Hantu yang menyelimuti, dia dan Tong Qian langsung menghilang dari Kota Dazhou. Namun sebelum pergi, dia tidak lupa membawa serta Jam Bandul Gaib yang ditempatkan di suatu lokasi.”
Manusia Kertas milik Liu San memandangi Yang Jian yang pergi terburu-buru, lalu menggelengkan kepala dengan senyum getir: “Sekarang menyisakan kekacauan besar, Cao Yanhua pasti tidak sanggup membereskannya... Sudahlah, ini juga bukan tanggung jawab Yang Jian. Satu orang saja tidak bisa menghentikan era kebangkitan supranatural ini. Lebih baik istirahat selagi masih ada waktu.”
Memikirkan urusan di masa depan saja sudah membuat Liu San pusing. Akhirnya dia memutuskan untuk berhenti memikirkannya. Lagipula, mereka sudah bertahan melewati rintangan ini. Masalah sisanya harus diselesaikan perlahan-lahan nanti.
Setelah menemukan pencerahan, Manusia Kertas Liu San perlahan-lahan menyusup di antara kerumunan di jalanan lalu menghilang dari Kota Dazhou.
Namun kabar baik tentang berakhirnya peristiwa Kapal Hantu telah kembali ke markas saat ini.
Tak lama kemudian, seluruh markas telah mengetahui bahwa krisis ini telah berakhir. Ini membuat hati yang menggantung dari semua orang di markas akhirnya bisa tenang.
“Peristiwa Kapal Hantu sudah diselesaikan? Ternyata, Yang Jian tetap bisa diandalkan seperti biasa. Sampai saat ini belum ada peristiwa supranatural yang tidak bisa ditangani olehnya.” Cao Yanhua di dalam kantor menghisap rokok, dengan senyum lega terlihat di wajahnya.
Setelah itu, Cao Yanhua berdiri dan bersiap untuk keluar dari kantor guna memberikan perintah baru.
Namun baru saja berdiri, Cao Yanhua langsung merasakan pusing dan limbung. Tubuhnya kehilangan keseimbangan secara tiba-tiba, lalu terjatuh dengan limbung ke lantai.
Dia terlalu lelah.
"Hari-hari ini aku terus memaksakan diri secara spiritual untuk bekerja. Begitu sedikit merilekskan diri, Cao Yanhua langsung tak sanggup bertahan, tubuhnya langsung ambruk."
Cao Yanhua yang ambruk langsung tak sadarkan diri sampai ditemukan asistennya, baru kemudian dilarikan ke ruang gawat darurat.
Ambruknya Cao Yanhua tidak mempengaruhi operasional markas besar.
Karena Wang Guoqiang maju ke depan, meski berada di Kota Dadong, dia segera mengambil alih tugas Cao Yanhua dan mulai menangani urusan besar-kecil markas.
Namun begitu Wang Guoqiang mulai menjalankan tugas, perasaannya langsung terasa sangat berat.
Dengan tewasnya beberapa komandan tim dan banyak Pengendali Hantu papan atas yang gugur, kini berbagai peristiwa supranatural di berbagai daerah sudah tak ada yang menangani. Laporan darurat terus berdatangan bertubi-tubi.
Bukan markas tak mau mengirim orang, tapi sungguh tak ada personel tersisa. Para komandan tim yang masih hidup kondisinya sudah sangat buruk, tak sanggup lagi menangani kasus supranatural. Mereka butuh waktu untuk pemulihan.
Meski kota-kota lain punya penanggung jawab, mereka tak bisa sembarangan dimobilisasi.
"Pertempuran ini telah menghancurkan keseimbangan. Kekuatan supranatural... sudah tak bisa ditahan lagi," desah Wang Guoqiang dengan getir di dalam hati.
