Tanah makam ajaib ini bisa menguburkan Hantu Gentayangan dan membuatnya tertidur pulas. Kini setelah tanah makam digali, berarti Feng Quan dan Wei Jing tidak lagi terbatas.
Pada titik ini, hanya ada dua kemungkinan bagi mereka: bangkit dengan sukses, atau Hantu Gentayangan mereka yang bangkit kembali.
Yang Jian saat ini berdiri di samping, menunggu gerakan kedua orang itu. Dia sudah bersiap untuk bertindak kapan saja, terutama terhadap Wei Jing yang berkode Hantu Gentayangan, ancamannya sangat besar. Begitu ada tanda kebangkitannya, dia akan tanpa ragu menggunakan paku peti mati untuk memakukan mati, tidak memberi kesempatan untuk menimbulkan masalah.
Sun Rui juga memperhatikan dari samping. Sekarang dia sangat penasaran apakah kedua orang itu dalam keadaan hidup atau mati.
Seiring waktu yang berlahan-lahan berlalu.
Keanehan mulai muncul di sekitar.
Meski aula yang seharusnya terang tiba-tiba meredup tanpa alasan, seolah ada lapisan kegelapan yang perlahan mengkristal.
"Ini pengaruh kekuatan gaib Hantu Gentayangan terhadap lingkungan sekitar," tatapan Yang Jian bergetar lemah, langsung memahami situasinya.
Dia sudah berkali-kali berhadapan dengan Hantu Gentayangan, sangat familiar dengan kekuatan gaib jenis ini.
Setelah ucapan itu, pencahayaan di sekitar semakin meredup. Yang Jian dan Sun Rui bagai terjebak dalam malam, hanya mengandalkan cahaya redup dari lentera untuk melihat situasi sekitar.
"Jika terus begini, wilayah hantu Hantu Gentayangan akan terbentuk. Jika Wei Jing bangkit, akan sulit untuk mengurungnya," Sun Rui menenteng tongkatnya dengan tenang. Di dalam Kantor Pos Hantu, dia tidak bisa mati jadi tidak khawatir akan keselamatannya.
Dia hanya khawatir Hantu Gentayangan yang terbangun akan sulit dihadapi. Bagaimana jika kabur dari Kantor Pos Hantu, itu akan merepotkan.
"Tenang, aku di sini mengawasi. Tidak akan ada kekacauan," mata hantu Yang Jian perlahan berputar saat ini.
Kegelapan di sekitarnya tidak mempengaruhinya sama sekali.
Sun Rui mengangguk dan tidak berkata apa-apa lagi. Lagipula di era ini, jika bahkan Yang Jian tidak bisa menghadapi Guicha, maka tidak ada yang bisa melakukannya.
Namun tak lama kemudian, keanehan lain muncul.
Dari dalam kegelapan, aura dingin yang menyeramkan menyelimuti dari segala penjuru. Kabut pekat yang bercampur dengan kegelapan itu datang sangat cepat, hanya dalam hitungan detik sudah menutupi seluruh aula utama. Jika bukan karena Sun Rui sengaja memblokir wilayah ini, kabut itu mungkin akan meluap ke seluruh Kantor Pos Hantu.
"Ini kegaiban Feng Quan, Hantu Kabut. Tampaknya bukan hanya kegaiban Wei Jing yang muncul, Feng Quan juga menjadi gelisah. Beri mereka tiga menit lagi. Jika selama itu belum juga tersadar, aku terpaksa harus memperlakukan mereka sebagai hantu." Kata Yang Jian dengan serius.
Meluapnya kegaiban bukanlah situasi yang baik.
Jika orang hidup dalam keadaan sadar, biasanya akan mengontrol kekuatan gaib dalam dirinya.
Tentu ada kemungkinan lain: Pengendali Hantu belum familiar dengan kekuatan gaib baru ini.
Seiring berjalannya waktu...
Tiba-tiba mayat Wei Jing yang terbaring di lantai berkedut, membuat Yang Jian langsung waspada.
Keanehan pada mayat menandakan hasilnya akan segera terlihat.
Beberapa detik berlalu.
Wei Jing tidak menunjukkan tanda kebangkitan hantu gentayangan. Sebaliknya, matanya tiba-tiba terbuka dalam keadaan sadar. Namun pupilnya gelap gulita, dingin dan kejam, terlihat sangat mengerikan.
Sesaat kemudian...
Setelah tersadar, Wei Jing tiba-tiba bangkit duduk. Wajahnya datar terlihat kaku, seolah terlalu lama tertidur. Perlahan dia mulai beradaptasi dengan situasi sekitar.
"Sudah sadar, Wei Jing?" tanya Yang Jian dengan suara berat, namun tetap waspada.
Leher kaku Wei Jing perlahan berputar mengarah ke sumber suara. Matanya yang gelap menatap, mulutnya terbuka mengeluarkan suara parau: "Yang Jian?"
"Kesadaranmu masih normal, belum rusak oleh kontaminasi gaib. Barusan kupikir kau sudah dibangkitkan Hantu Gentayangan, hampir saja kuhabisi. Masih ingat kejadian sebelum tertidur?" kata Yang Jian.
Raut wajah Wei Jing tetap mati rasa, tapi pikirannya mulai menyelami ingatan.
Setelah beberapa saat, dengan suara berat dia berkata: "Ingatan terakhirku saat menghadapi Zhang Xianguang. Saat itu aku nyaris mati... Urusan setelahnya tidak kuketahui."
"Bagus, memoriamu utuh." Yang Jian mengangguk perlahan: "Kau sudah tertidur setengah tahun. Selama ini terkubur dalam tanah makam, baru saja kugali keluar."
"Setengah tahun? Sudah selama itu?" Ekspresi kaku Wei Jing menyiratkan keheranan.
Sun Rui saat ini mendekat dan berkata: "Bagus, kau memang tertidur pulas selama setengah tahun lebih. Banyak hal terjadi selama periode itu, sayangnya kau melewatkan semuanya. Tapi sekarang belum terlambat, di era ini justru kami sangat membutuhkanmu."
Wei Jing perlahan bangkit berdiri sambil mengendalikan kekuatan gaib dalam dirinya.
Kegelapan di sekitar mulai menghilang dengan cepat. Hanya dalam dua detik, kegelapan itu lenyap sepenuhnya dan pencahayaan pun pulih.
Meski pencahayaan telah pulih, namun kabut pekat masih menyelimuti area sekitarnya.
Wei Jing juga menyadari keberadaan Hantu Kabut. Ia menoleh dan melihat Feng Quan yang terbaring tak jauh darinya.
Pada saat yang sama, Feng Quan tiba-tiba membuka matanya dan tersadar.
Ia juga tidak mati. Setelah tertidur lebih dari setahun, kekuatan gaib tertentu dalam dirinya justru menjadi semakin kuat.
"Wei Jing? Yang Jian?" Ekspresi Feng Quan terlihat bingung. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan kondisi barunya. Tidur terlalu lama juga membuat kesadarannya masih kacau.
Lagipula tidak setiap Pengendali Hantu bisa seperti Yang Jian yang kesadarannya bisa tinggal di dunia Hantu Mimpi, bahkan sempat-sempatnya melatih anjing dan berlari di sana.
"Tampaknya kekhawatiranku tak beralasan. Kalian berdua baik-baik saja, hidup kembali tanpa tewas di tangan kebangkitan hantu gentayangan." Yang Jian mengamati kondisi kedua orang itu.
Dari pengamatannya, ia yakin kondisi Wei Jing dan Feng Quan sangat prima. Kekuatan gaib sama sekali tidak menggerogoti tubuh mereka, seolah-olah hantu dalam diri mereka mandek selama setahun lebih ini.
“Istirahatlah yang baik dulu, beradaptasilah terlebih dahulu. Selanjutnya kalian akan punya banyak hal yang perlu dipahami.” Sun Rui berkata.
Setelah melalui dua jam pemulihan.
Feng Quan dan Wei Jing akhirnya pulih, sambil mereka juga memahami secara garis besar perubahan selama lebih dari setahun ini melalui penjelasan Yang Jian dan Sun Rui.
“Kalau begitu, dalam bentrokan dengan organisasi Raja, kami kehilangan banyak komandan tim? Kemudian karena markas kekurangan komandan, peristiwa supranatural menjadi tak terkendali. Sekarang ini bukan lagi generasi Kebangkitan Hantu Gentayangan, tapi sudah sepenuhnya memasuki era gaib?” Wajah Wei Jing yang memang sudah suram menjadi semakin mengerikan setelah mendengar kabar ini.
“Tak disangka, Li Jun mati, Lin Bei mati, Lu Zhiwen mati, Wang Chaling juga mati... Sekarang bahkan Liu San hilang kontak.” Feng Quan mendengarkan dengan tak percaya.
Para komandan tim kuat itu ternyata hampir semuanya tewas saat dirinya terbangun dari tidur panjang.
Yang Jian berkata: “Saat ini komandan tim yang masih tersisa di markas hanyalah saya, pengendali Lukisan Hantu He Yue Lian, He Yiner, dan Li Leping total berempat. Jumlah segini sudah tak cukup untuk mempertahankan ketenangan. Jika tidak segera mencari cara, situasi akan semakin memburuk.”
“Jika bukan karena ini, saya tak akan begitu panik menggalikan kalian dari tanah makam. Lagipula tindakan ini memerlukan pengorbanan. Bagaimana jika terjadi masalah, kalian berdua akan mati.”
Wei Jing langsung berkata: “Mungkin seharusnya kau menggali saya keluar sebelum bentrok dengan organisasi Raja. Dengan begitu beberapa komandan tim bisa diselamatkan.”
Saat ini dia mulai menyalahkan diri sendiri.
"Jika saya terlibat, mungkin Li Jun tidak akan mati, mungkin beberapa orang lagi bisa selamat."
"Yang Jian, situasi sekarang telah berubah begitu buruk, bagaimana kondisi Kota Dachang?" tiba-tiba Feng Quan bertanya.
Karena keluarga dan teman-temannya juga berada di Kota Dachang.
Yang Jian berkata: "Situasinya juga buruk. Huang Ziya, Wang Yong, dan Li Yang bertiga tidak bisa bertahan lagi, Hantu Gentayangan mereka akan dibangkitkan. Akhirnya mereka terpaksa menyegel diri sendiri. Sekarang Kota Dachang hanya tinggal Tong Qian yang masih bertahan dengan susah payah. Si anak bandel itu masih baik-baik saja, dia telah menjadi luar biasa dan tidak akan cepat bangkit."
"Situasinya memang sangat kritis." Hati Feng Quan mendadak dingin.
Bahkan Kota Dachang yang paling diurus baik oleh Yang Jian saja sudah menjadi seperti ini, bisa dibayangkan kondisi tempat lain.
"Tidak ada waktu untuk duduk-duduk di sini. Aku harus pergi dari sini." Wei Jing langsung berkata.
"Kau mau ke mana?" Sun Rui bertanya.
Wei Jing berkata: "Aku akan kembali ke markas besar untuk melapor dulu, kemudian mulai bekerja. Karena era ini membutuhkanku, aku tidak boleh mengkhianati zaman ini."
Dia tidak terus menetap di Kantor Pos Hantu, melainkan pergi dengan tegas.
Sun Rui juga tidak menghalangi.
"Lalu apa yang harus kulakukan selanjutnya?" Feng Quan bertanya setelah terdiam sejenak.
"Kembalilah ke Kota Dachang, bantu Tong Qian membagi tekanan. Mungkin dengan begini kita bisa mengelola beberapa kota lagi dan melindungi lebih banyak orang biasa." kata Yang Jian.
"Baik." Feng Quan langsung mengangguk setuju.
Saat hendak pergi, dia bertanya lagi: "Yang Jian, bagaimana denganmu? Apa yang akan kau lakukan selanjutnya?"
"Tidak tahu, aku masih merenung." jawab Yang Jian.
“Kalau begitu, hal yang harus kau renungkan pasti lebih penting. Aku tidak mau merepotkanmu lagi. Mengenai Kota Dachang, kau bisa tenang. Setelah aku pergi ke sana, tidak akan ada masalah sama sekali,” kata Feng Quan.
“Baguslah,” balas Yang Jian.
Tak lama kemudian, Feng Quan juga meninggalkan Kantor Pos Hantu.
