Zhang Dong?
Yang Jian mendengar perkataan Zhang Bohua, sepasang mata yang memancarkan cahaya merah menatapnya sejenak, kemudian dengan tenang memandangi orang-orang lain, lalu perlahan membuka mulut: “Jangan terlalu berharap pada Zhang Dong, bukan hanya He Yiner tidak bisa memanggil arwah Zhang Dong, meskipun berhasil memanggilnya, membuat tim kecil era Republik kalian berkumpul, tetap tidak bisa melawanku.”
“Aku tidak percaya.” Zhang Youhong tersenyum ringan: “Zhang Dong sudah mencapai ujung jalan dalam mengendalikan hantu gentayangan, tidak ada yang lebih hebat darinya. Mungkin kau hebat, tapi aku yakin dia tidak kalah darimu. Sayangnya, kalian berdua tidak bisa bertemu, kalau tidak kau akan tahu perkataanku bukanlah kebohongan.”
Setelah menyaksikan kekuatan Yang Jian, dia tetap sangat percaya diri pada Zhang Dong.
“Status sosialmu terlalu rendah, selamanya tidak akan bisa memahami kondisiku sekarang.” Tatapan Yang Jian dingin.
Senyum di wajah Zhang Youhong sedikit kaku.
"Ini pertama kali dalam seumur hidup diri sendiri ada yang mengatakan status sosial saya terlalu rendah."
Yang Jian tidak menunggu anggota lainnya membuka mulut, dia melanjutkan: "Saya adalah satu-satunya yang dilahirkan oleh sebuah era. Sementara berani membuang status sebagai Pengendali Hantu dan menyebut diri sendiri sebagai Tuhan, secara alami saya mahakuasa. Jarak antara kita bagaikan perbedaan antara orang biasa dan hantu gentayangan - tampak mirip secara fisik, namun sebenarnya dua jenis eksistensi yang bertolak belakang."
"Kau pikir Zhang Dong bisa menguji saya? Kalau begitu akan saya perlihatkan pada kalian, apakah dia sanggup melakukannya."
Begitu kata-katanya berakhir, mata hantu di alut Yang Jian langsung menyala terang dengan cahaya merah darah.
Di saat yang sama, muncul banyak bayangan ilusi di sekelilingnya. Bayangan-bayangan ini berlapis-lapis tak terhitung jumlahnya, setiap siluet identik dengan Yang Jian dan semuanya membuka mata hantu.
Cahaya merah dari mata-mata hantu itu berkumpul memicu perubahan kualitatif, membentuk sebuah pintu gerbang berwarna merah.
Ketika pintu gerbang merah ini terbuka, batas antara dunia gaib dan nyata pun hancur - bahkan melintasi masa kini dan masa lalu.
Salah satu ujung pintu itu terhubung dengan lobi sebuah rumah kuno.
Di tengah lobi, duduk seorang pria tua beraura kematian yang nyaris sirna.
Pria tua ini tak lain adalah Zhang Dong yang sebenarnya telah dimakamkan enam puluh tahun silam.
"Zhang Dong? Bagaimana mungkin?" Meng Xiaodong membelalakkan mata, wajah berkerutnya penuh ekspresi tak percaya.
Zhang Youhong, Luo Qian, dan Luo Wensong serta anggota lainnya juga menunjukkan ekspresi yang sama terkejutnya.
"Memecahkan batas dunia nyata dan gaib sudah luar biasa, tapi Yang Jian ini bahkan bisa terhubung dengan masa lalu yang jauh?"
"Masih mungkinkah ini dilakukan oleh Pengendali Hantu?"
Di dalam rumah kuno.
Orang tua bernama Zhang Dong itu perlahan menengadah, tatapan agak beratnya menyapu kerumunan di balik pintu. Setelah tertekan sejenak, ia segera memaksakan diri berdiri sambil menahan napas, lalu tanpa ragu melangkah menuju pintu gerbang merah yang muncul entah dari mana.
Secara refleks, Zhang Dong merasa anggota tim di seberang pintu membutuhkan bantuannya.
Meski nyaris mati, bukan mustahil baginya untuk bertindak sekali lagi sebelum menghembuskan napas terakhir.
Tapi saat pria renta itu mendekati pintu merah tersebut, gerbang itu justru mulai menunjukkan tanda-tanda akan buyar.
"Berhentilah. Hanya aku yang bisa ke sisimu. Kau tak bisa melintasi hambatan waktu untuk datang ke sini." Suara datar Yang Jian bergema dari balik pintu.
Mendengar itu, Zhang Dong menghentikan langkahnya. Suara paruhnya bergema: "Ternyata begitu. Rupanya masa depan telah melahirkan figur yang semena-mena."
Tatapannya kemudian beralih ke anggota tim lainnya di balik pintu.
"Bagaimana situasi masa depan?"
Zhang Bohua segera menjawab: "Senario terbaik telah terjadi. Setelah kematian kami, fenomena gaib bangkit kembali dan melahirkan sosok spesial yang mengakhiri era supranatural. Sekarang tak ada lagi peristiwa gaib di dunia ini. Semua hantu gentayangan telah dikarantina. Kami hanya dibangkitkan oleh Pemanggil Arwah dari Kota Taiping untuk menyaksikan dunia baru."
“Bawa kabar bagus untukku, dengan begitu saya bisa menutup mata dengan tenang.” Zhang Dong memaksakan senyum tipis di muka tuanya, lalu menatap Yang Jian lagi, seakan ingin mengukir sosok ini dalam ingatan.
“Kau menggunakan kekuatan gaib melintasi waktu untuk menemuiku, pasti bukan cuma urusan ini saja.”
Yang Jian berkata: “Rekan-rekanmu setelah dipanggil arwah ingin menguji kemampuan saya, tapi hasilnya kalah telak. Mereka ingin kau yang membalaskan dendam, tapi kau ini khusus, tidak bisa dipanggil dengan ritual biasa, makanya saya yang datang.”
“Jangan salahkan mereka. Era gaib sudah berakhir, kami orang-orang tua kolot ini memang tak berguna lagi. Ke depannya mungkin tak akan muncul lagi di dunia ini, jadi ingin bergerak sedikit di momen terakhir agar kau mengingat mereka.”
“Kalau bisa meninggalkan jejak di tubuhmu yang spesial ini, tentu menjadi kebanggaan tersendiri.”
“Bagaimanapun, kematian sesungguhnya dimulai saat dilupakan orang.”
Zhang Dong saat ini tersenyum tipis, mengungkap maksud tersembunyi para kolega lamanya.
Sepanjang hidup mereka berperang melawan kekuatan gaib, bahkan setelah mati pun sudah mempersiapkan ritual pemanggilan arwah.
Sekarang tahu ini ritual terakhir, dan tak ada lagi hantu gentayangan yang harus dihadapi, tentu tak rela mengakhiri segalanya dengan sembah penutup yang datar.
“Kalau begitu, maksudmu? Mau ikut bertarung dengan saya?” tanya Yang Jian.
"Kau bisa menemukanku setelah melintasi puluhan tahun, bagaimana mungkin aku menjadi rivalmu? Lagipula sisa umurku sudah tak banyak, aku harus mempersiapkan pemakaman dengan tenang. Hari ini, sudah cukup bahagia bisa mengetahui sedikit tentang masa depan." Zhang Dong menggelengkan kepala perlahan. Saat ini, ia terlihat sangat lapang dada.
Setidaknya, usaha seumur hidupku tidak sia-sia.
Memang benar ada harapan di masa depan.
Melihat ini, Yang Jian tidak bertanya lebih lanjut. Cahaya merah mata hantu perlahan padam. Pintu gerbang merah yang menyambungkan masa lalu itu mulai menghilang dengan cepat.
"Semua, selamat jalan." Zhang Dong tersenyum tipis, melambaikan tangan terakhir pada rekan-rekan lamanya.
Luo Qian, Luo Wensong, Zhang Bohua, Zhang Youhong dan lainnya membalas dengan senyuman.
Saat ini mereka berkumpul dan bertemu, seolah kembali ke momen tertentu di masa lalu. Sayangnya waktu seperti ini terlalu singkat, tapi mereka sudah merasa cukup. Lagipula mereka telah tiada selama puluhan tahun, bisa menyaksikan masa depan baru sudah membuat hidup mereka tak sia-sia.
Meng Xiaodong saat ini matanya berkaca-kara. Di dalam hati ada ribuan keengganan berpisah, tapi harus menerima perpisahan terakhir ini.
"Xiaodong, maafkan aku."
Tatapan terakhir Zhang Dong pada Meng Xiaodong membawa rasa bersalah.
Di depan pandangan heran semua orang, telapak tangan keriput Zhang Dong tiba-tiba menyusup ke pintu gerbang merah. Sebelum fenomena gaib lintas waktu itu menghilang, ia sampai di depan Meng Xiaodong dan menghapus setetes air mata di wajah tua itu.
Setelah menyelesaikan hal terakhir ini, pintu gaib pun sirna. Masa depan dan sekarang kembali terpisah.
Semua jejak benar-benar menghilang.
"Dia memang bisa melakukannya." Yang Jian menyipitkan mata, memandang arah menghilangnya Zhang Dong.
"Haha, keinginanku sudah terpenuhi, semuanya berakhir. Waktu pemanggilan arwah hampir habis, aku juga harus segera diantarkan ke alam baka."
Zhang Bohua tertawa terbahak-bahak saat ini, tawanya penuh kelegaan seolah tekanan bertahun-tahun telah lenyap bersama semua yang terjadi tadi.
Di tengah tawa, tubuh Zhang Bohua mulai buyar dengan cepat, berubah menjadi asap kebiruan yang tertiup angin.
"Benar, di era ini ada Tuhan yang mengurung hantu gentayangan. Apa lagi yang harus kami khawatirkan? Semua usaha kami sepadan." Luo Qian juga tersenyum haru, tubuhnya ikut buyar dan menghilang dengan ikhlas.
"Denganmu di masa depan, sungguh luar biasa." Li Qingzhi mengangguk pelan pada Yang Jian, sosok tinggi besar itu pun ikut lenyap.
Meng Xiaodong masih memandang tempat Zhang Dong menghilang. Ia termenung, sudut bibirnya mengembang senyum kekanak-kanakan. Memorinya seakan kembali ke masa lalu, saat pertama kali bertemu Zhang Dong. Dalam kenangan indah itu, ia pun meninggalkan dunia ini.
"Waktuku juga hampir habis."
Zhang Youhong dengan kebayanya yang mulai mengelupas, tubuhnya berubah menjadi asap kebiruan. Namun ia tetap tersenyum mempesona: "Yang Jian, selama sadar sebentar ini, aku bisa merasakan versi lainku masih hidup. Menurut hitungan, itu pasti reinkarnasiku yang ketiga. Jika memungkinkan, kuharap kau bisa menemukanku."
“Menemukanmu, tidak takutkah aku mengurungmu di neraka?” Tatapan Yang Jian bergetar lemah.
“Masa depan masih sangat panjang.” Zhang Youhong meninggalkan kalimat ini sebelum menghilang sepenuhnya.
Satu per satu Pengendali Hantu papan atas era Republik mulai sirna.
Akhirnya hanya tersisa Luo Wensong, mantan pengelola Kantor Pos Hantu.
Namun waktu Luo Wensong pun tiba. Tubuhnya berubah menjadi asap kebiruan, tapi di detik terakhir ia mengeluarkan decak kagum: “Generasi muda, kau benar. Meski kami semua berkumpul, tetap tak mampu mengukur kemampuanmu. Bertemu denganmu di penghujung hidupku ini sungguh sebuah keberuntungan.”
Hatinya pun menemukan pembebasan. Ia pergi dengan senyum terakhir.
Tak lama kemudian, semua keanehan menghilang.
Depan kuil leluhur Kota Taiping kembali tenang.
“Syukurlah situasi tidak memburuk.” He Yiner menarik napas lega melihat ini.
Untunglah para Pengendali Hantu era Republik dan Yang Jian hanya berhenti di batas wajar, tidak benar-benar saling menghancurkan. Kalau tidak, keberlangsungan Kota Taiping bisa jadi taruhannya.
Setelah mengantar kepergian semua orang, Yang Jian menoleh ke He Yiner: “Lain kali kau memanggil arwah, jangan sembarangan menyebut namaku. Kehadiranku hanya untuk melawan hal gaib dan mengurung hantu gentayangan.”
“Ini bukan urusanku. Aku juga tak menyangka senior-senior era Republik itu begitu gigih mengejarmu. Tapi eksistensimu membuatku heran - apa yang sebenarnya terjadi selama enam puluh tahun? Banyak yang menantimu, tapi tak ada yang berhasil sampai akhir.” Ujar He Yiner.
Yang Jian menarik pandangan dan berkata dengan tenang: "Mengakhiri era gaib membutuhkan pengorbanan, dan pengorbananku adalah enam puluh tahun itu."
"Bertahan hiduplah dengan baik, kalau sempat datang ke Kota Dachang untuk minum teh bersamaku. Zhang Youhong memang benar, masa depan itu sangat panjang."
Setelah berkata demikian, dia berbalik badan. Kembali muncul anak tangga emas yang membentang hingga ke langit di hadapannya.
Yang Jian berjalan dengan mantap menapaki anak tangga demi anak tangga, sosoknya perlahan menghilang hingga akhirnya tak terlihat sama sekali.
(Epilog selesai)
