Setelah beberapa pihak penting——Zhuge Shenhou, Wuqing dan Su Mengzhen menyetujui, keputusan ini pun akhirnya ditetapkan.
Meski masih ada yang merasa seperti sedang bermimpi.
Contohnya Liu Dufeng yang sering berkata "Tidak semua orang bisa menjadi Guru Zhu-ge"(*), meski dirinya sendiri sudah mencapai posisi Shenbu, tetap mengidolakan Zhuge Shenhou. Kini dia merasa agak kecewa.
Bukan jenis kekecewaan karena idola hancur, melainkan di masa mudanya dia pernah menemui seorang peramal yang mengatakan bahwa di masa tua dia akan "kehilangan integritas".
Liu Dufeng awalnya menganggap ini sebagai lelucon belaka. Tapi sekarang terlibat dalam rencana mengganti kaisar, dari sudut pandang kesetiaan pada Zhao Ji, ini memang bisa disebut kehilangan integritas.
Namun saat melangkah keluar dari Gedung Terbang Lintas Laut, Liu Dufeng merasa kehilangan integritas seperti ini jauh lebih baik daripada bersikap oportunis.
Wen Sibian juga merasa seperti sedang bermimpi.
Awalnya dia sudah mempersiapkan diri: jika pertikaian antara Qi Xun dan Zhuge Shenhou mencapai titik tak terselamatkan, dia akan meracuni semua orang lalu kabur bersama adiknya.
Tapi siapa sangka Qi Xun mengeluarkan kartu as bahwa Wuqing berasal dari keluarga kekaisaran Zhao-Song, ditambah chip negosiasi mengontrol Youqiao Group melalui Fang Yingkan, langsung meraih kemenangan mutlak.
Rencana yang terdengar konyol namun mampu memberikan pukulan telak, mencabut akar masalah, dan menyelamatkan situasi yang hampir runtuh ini akhirnya disepakati.
Kini Qi Xun tidak lagi terlihat seperti bom kecil yang siap meledak dan berdebat dengan Zhuge Shenhou, melainkan menunjukkan sikap santun layaknya anak muda meski kurang memahami tata krama Zhongyuan.
Lumayan imut.
Wen Sibian yang memiliki filter kakak yang protektif secara tersembunyi memberikan penilaian demikian.
Untungnya Wen Sibian merasa dirinya bukan yang paling linglung.
Yang Wuxie yang bertugas menjaga area luar untuk memastikan kerahasiaan percakapan di Gedung Terbang Lintas Laut, mendengar kabar yang meruntuhkan seluruh rencana awalnya saat sang pemilik gedung keluar.
"Besok kita mulai serang Six and a Half Hall?"
Yang Wuxie mengira dirinya mengalami halusinasi.
Tapi dia melihat wajah Su Mengzhen yang tenang dan santai, seolah-olah badai apa pun tidak akan meruntuhkannya. Sinyal yang bisa dia baca dari wajah itu hanyalah bahwa dia tidak salah dengar, ini adalah keputusan yang sangat serius.
“Kepala Pelayan Yang tidak perlu terlalu khawatir.”
Yang Wuxie mengikuti arah suara itu dan melihat gadis dengan penampilan paling unik di antara tamu hari ini.
Dia menunjuk ke pemuda berbaju salju yang memegang pedang di antara para pendatang.
“Kepala Pelayan Yang pasti pernah mendengar Klub Senjata Shandong. Dua arah penelitian penting mereka: satu mengembangkan inovasi senjata api untuk melampaui Pilidang Jiangnan, satu lagi menghambat serangan senjata api Pilidang. Kebetulan sekarang, kedua perwakilan bidang ini ada di menara kalian.”
Senjata api Sun Qingxia dan kain puisi Sun Yu benar-benar serangan spesifik untuk Six and a Half Hall.
“Sedangkan Six and a Half Hall sendiri berasal dari Pilidang Jiangnan.”
“Adapun faktor penentu lainnya, Pemimpin Menara Su pasti akan memberitahumu. Pemimpinmu pasti tidak akan membuat keputusan yang salah.”
Yang Wuxie tentu tidak meragukan kewarasan pemimpinnya.
Meskipun Menara Angin Emas menjalin hubungan baik dengan Shen Hou Mansion, watak Su Mengzhen membuatnya takkan pernah Taat Membabi Buta pada perintah siapapun.
Di balik kesediaannya mendengarkan saran, tersimpan keteguhan prinsip yang membuat Yang Wuxie yakin semua masalah dalam keputusan ini telah disimulasikan dalam benak pemimpinnya.
Sorot matanya yang berapi-api saat ini jelas menunjukkan kesiapan untuk bertindak.
Biarlah kejutan itu terjadi, pikir Yang Wuxie, paling-paling Lei Sun akan menganggap mereka gila.
“Apakah Su Mengzhen sudah kehilangan akal?”
Lei Sun benar-benar berpikir demikian, dan tak segan mengutarakannya keras-keras.
Tangannya menggenggam cangkir teh di sampingnya, namun setelah berpikir sejenak, ia meletakkannya kembali.
Di Air Terjun Tak Bergerak tempat Six and a Half Hall memutuskan urusan penting, semua ketua hall telah hadir lengkap.
Memang benar sebagian besar petinggi hall bermarga Lei - seperti Lei Dongtian yang menjadi tangan kanan sejak era mantan Ketua Utama Lei Zhenlei dan memiliki rekam jejak membunuh Shangguan Zhong Shen dari Menara Angin Emas, serta Lei Hen, Lei Gun, Lei Jiao, Lei Mei. Namun tetap ada beberapa ketua hall non-marga Lei -
Ketua Hall ke-7 Douzi Popo, Ketua Hall ke-8 Huayi Heshang, serta Ketua Hall Utama Di Feijing yang benar-benar menjadi tangan kanan kedua di bawah Lei Sun.
Pertanyaan "Apakah Su Mengzhen sudah gila sampai nekat melancarkan serangan ke Six and a Half Hall?" tidak hanya ingin diajukan oleh Lei Sun, tapi semua yang hadir juga ingin bertanya demikian.
Dengan distribusi personil kedua pihak di ibu kota saat ini, mustahil melakukan serangan langsung ke Air Terjun Tak Bergerak. Kedua pihak masih berada dalam status 'raja tidak bertemu raja', pertarungan langsung antara tokoh-tokoh penting utama belum terjadi.
Namun hal itu tidak menghalangi mereka untuk melihat dari tindakan Menara Angin Emas kali ini, bahwa ini bukan sekadar perebutan wilayah yang kecil-kecilan.
Melainkan pertanda sebenarnya dari perang besar yang akan terjadi.
Meskipun secara hitungan, antara Pemimpin Menara Angin Emas Su Mengzhen dan Nona Besar Lei Chun dari Six and a Half Hall masih terikat hubungan pernikahan yang sebelumnya disepakati, tapi mungkin tidak ada yang mengira Su Mengzhen akan memanggil Lei Sun dengan sebutan "ayah mertua", dan perjanjian pernikahan yang belum terlaksana ini sama sekali tidak akan mempengaruhi perseteruan kedua pihak.
Selama ini, Lei Sun secara pribadi selalu memanggil Su Mengzhen sebagai "Tuan Su", yang juga merupakan pujian terhadap menantu laki-laki yang sangat berbakat ini.
Kini memanggil langsung nama Su Mengzhen memang merupakan situasi yang sangat langka.
Di Feijing sangat memahami Lei Sun, ini jelas merupakan ekspresi kemarahannya yang sudah memuncak.
"Dia tidak takut Aliansi Tujuh Suci Mi Tian akan ikut campur?" Lei Sun kembali bertanya.
Di Feijing tetap menundukkan kepala.
“Dia sejak kecil lehernya patah karena diinjak kuda, ditambah efek samping dari latihan Da Qizi Qinna Shou yang tak terhindarkan, membuatnya tak bisa mengangkat kepala.”
“Namun aura penuh wibawa pada wajah tampan yang langsung bisa dikenali sebagai Di Feijing ini, membuat tak seorang pun meragukan kemampuan pemuda yang selalu menunduk ini untuk menduduki posisi pemimpin utama Six and a Half Hall.”
“Di Aliansi Tujuh Suci Mi Tian, Cangsheng dan Guishen adalah pihak yang telah kami tarik. Yan Hefa dan Zhu Xiaoyao meski belum menyatakan sikap, menurut saya cenderung mendukung Menara Angin Emas. Adapun Tieshu Kaihua, itu adalah orangnya Young Marquis Fang. Setelah kegilaan Guan Qi semakin parah, jika Su Mengzhen mendapat dukungan Fang Yingkan, masalah Aliansi Mi Tian memang tak bisa dianggap faktor penentu.”
“Setiap anggota Tujuh Suci Mi Tian menyembunyikan identitas, tapi bagi kekuatan seperti Six and a Half Hall dan Menara Angin Emas, mengetahui jati diri di balik topeng mereka sebenarnya tidak terlalu sulit.”
Mengetahui kekuatan mana yang mereka bergabung tentu bukan hal yang terlalu sulit bagi Di Feijing.
“Fang Yingkan...”
Lei Sun perlahan mengulangi nama itu.
Menurut informasi yang mereka dapatkan, Fang Yingkin kini tidak berada di ibu kota, sehingga membuat tindakan Su Mengzhen ini semakin aneh.
Tapi bagaimana mungkin mereka tahu, yang mendukung Su Mengzhen bukan Fang Yingkan, melainkan Qi Xun yang memanipulasinya.
“Menurutmu, apakah kondisi tubuh Su Mengzhen sudah tidak bisa bertahan lagi?” Lei Sun bertanya lagi.
Penyakit Su Mengzhen bukanlah rahasia di ibu kota. Pisau Lengan Merah-nya yang mematikan dan mistis, dalam arti tertentu juga dipengaruhi secara tidak langsung oleh penyakitnya ini.
Dalam pertemuan langka Lei Sun dengan Su Mengzhen, ia pernah merasa batuknya seperti akan mengeluarkan paru-paru, bisa bertahan hidupkeajaiban di dunia.
Jika tubuh Su Mengzhen tidak kuat lagi, lalu ia ingin cepat-cepat menentukan menang atau kalah, sepertinya pemahaman seperti ini juga masuk akal.
Tapi yang dia dengar justru jawaban tegas dan pasti dari Di Feijing, "Tidak mungkin."
Saat Di Feijing mengucapkan kalimat ini, pandangan mata mereka berdua sempat bertemu sejenak.
Di balik mata dengan bagian putih yang kebiruan itu, kilauan cahaya tajam dan mantap menyimpan daya pertimbangan mutlak.
"Lalu mengapa dia melakukan hal seperti ini?" Lei Sun bertanya.
Ia tidak mendengar jawaban dari Di Feijing.
Di Feijing adalah mata kedua Lei Sun, karena itu dia sama sekali tidak akan memberikan jawaban yang tidak pasti.
Sikap tidak menjawab ini sudah cukup membuat Lei Sun memahami maksudnya.
Su Mengzhen ini
benar-benar memecah kebuntuan situasi tanpa tanda-tanda sebelumnya, bahkan Di Feijing yang dikenal sebagai yang paling tajam pengamatannya di ibu kota pun tidak bisa menebak maksud gerakannya.
Di Menara Angin Emas saat ini, Qi Xun menggunakan metode manipulasi Yabulu yang sudah hampir dikuasainya, memaksa Fang Yingkan menulis sepucuk surat.
Kini dia merasa racun Yabulu memang berguna, setidaknya tulisan tangan Fang Yingkan yang dihasilkan melalui tubuhnya ini, jika dibandingkan dengan arsip tulisan Fang Yingkan di Menara Putih, persis sama. Tidak perlu khawatir surat ini akan mencurigakan Mi Cangqiong.
Masalah Wuqing justru lebih rumit menurut Qi Xun.
Zhao Ji memang tidak layak jadi kaisar, tapi kemampuan seninya adalah cerita lain sama sekali.
Setelah pertukaran identitas, Wuqing minimal tidak bisa tiba-tiba mengganti Gaya Tulang Tipis Emas sang kaisar dengan gaya tulisannya sendiri. Untungnya Wuqing berbakat cerdas dan memang punya dasar seni kaligrafi yang kuat. Masa "pemulihan luka" selama satu atau setengah bulan nanti akan menjadi waktu yang tepat untuk beradaptasi.
Urusan terpentingnya sekarang adalah mengobati kedua kakinya.
Salep Hitam Penyambung Tulang hanya memiliki resep di tangan Qi Xun tanpa obat yang sudah jadi. Namun Wen Sibian yang kini tidak lagi menjadi penyedia di Lao Zi Hao, tentu tidak perlu lagi mematuhi aturan hanya boleh membuat racun dan dilarang membuat penawar. Dia bertugas meracik resep ini menjadi obat jadi.
Sedangkan pekerjaan mematahkan kembali tulang kaki diserahkan kepada Zhuge Shenhou yang memperlakukan murid seperti anak sendiri.
Wuqing memandang sekelilingnya yang dikerumuni banyak orang dengan perasaan antara ingin tertawa dan menangis. Yang paling aneh mungkin Nona Qi.
Berdasarkan pemikiran bisa memanfaatkan sistem intelijen Menara Putih, Qi Xun malas menggunakan anak buah Fang Yingkan untuk menyelidiki pergerakan Aliansi Tujuh Suci Mi Tian. Ini juga menghindari kecurigaan dari anak buah Fang Yingkan atau kebocoran informasi bahwa Fang Yingkan telah kembali ke ibu kota. Dalam dua hari ini dia memilih menginap di Menara Angin Emas.
“Apakah dia melakukan ini karena kebiasaannya yang selalu gesit dan efisien, sehingga ingin membuat orang lain ikut terburu-buru? Ataukah karena khawatir aku memiliki beban psikologis?” Bahkan di lingkungan pengobatan ini, dia membawa surat Fang Yingkan yang akan dikirim ke istana untuk Mi Cangqiong ke hadapannya, memintanya memeriksa apakah masih ada masalah dalam penyusunan kata-kata.
Hal ini membuatnya untuk sementara waktu benar-benar tidak sempat memperhatikan bagaimana kaki yang masih mati rasa ini dibalut salep hitam aneh itu, lalu memasuki fase pemulihan pengobatan.
Khasiat khusus salep Hitam Penyambung Tulang memberinya sensasi aneh. Kaki yang sudah lama mati rasa seolah benar-benar merasakan gatal dan kesemutan saat ini, tapi juga seperti ilusi yang timbul karena harapannya semata.
"Sudahkah Nona Qi memikirkan cara menghubungi bawahan Fang Yingkan?" tanya Wuqing setelah selesai merevisi suratnya.
"Sebentar lagi aku akan pergi sendiri." Jawab Qi Xun.
Teknik penyamaran yang dijatuhkan oleh Dewa Kesembilan Kegelapan memang sangat diperlukan baginya, namun waktu yang mendesak tidak memberi kesempatan untuk mempelajarinya, sehingga Qi Xun kehilangan kesempatan untuk berpura-pura menjadi Fang Yingkan.
Untungnya Yabulu cukup andal!
Dia cukup membawa Fang Yingkan untuk menyamar sebagai harimau dengan mengandalkan rubah.
Lagipula Delapan Raja Pedang sebenarnya adalah anak buah yang ditaklukkan oleh Fang Geyin, hanya beralih ke Fang Yingkan karena tawaran yang lebih menggiurkan, namun tetap menyimpan rasa hormat pada Fang Geyin.
Saat Qi Xun menyerbu Kediaman Shen Tong Hou, yang digunakan tepat adalah Seni Pedang Tianyu, setara dengan dua kali lipat penyamaran harimau.
Tapi sepertinya ini tidak tepat, Fang Yingkan tidak pantas diibaratkan sebagai "harimau".
"Kalau begitu aku akan mengantar Nona Qi."
Su Mengzhen yang duduk di samping tiba-tiba bersuara.
Su Mengzhen bukan tipe orang yang berbicara tanpa alasan, formalitas seperti ini tidak perlu baginya, jelas-jelas ada yang ingin dibicarakan.
Qi Xun mengikutinya keluar dari rumah.
Menara Angin Emas bertindak cepat seperti halilintar terhadap Six and a Half Hall, namun Pemimpin Su ini terlihat tenang bagaikan nelayan yang menunggu ikan menyambar kail.
Qi Xun merasa sikapnya yang berani mengambil risiko dengan enam puluh persen keyakinan, pada dasarnya berasal dari kemampuannya yang luar biasa, bukan sekadar kebiasaan menjilat darah di ujung pisau.
Bagaimana Six and a Half Hall akan melancarkan serangan balik atas serangan proaktifnya, serta strategi penggunaan Sun Qingxia dan Sun Yu, tentu telah terukur dalam pikirannya.
"Seberapa jauh Nona Qi mengenal Mi Youqiao?" Setelah melangkah keluar beberapa langkah,
Su Mengzhen baru bertanya.
Saat ini belum memasuki era "Tujuh Serangan Pedang Melintang, Tertawa Menyaksikan Gelombang dan Awan Bergolak". Faktanya, posisi "Tertawa Menyaksikan" dalam kalimat itu ditempati oleh Mi Youqiao, yaitu "Langit dan Samudera Bergolak", namun pengukuran kekuatan semacam ini tidak memiliki makna praktis.
Kekuatan tempur Mi Cangqiong jelas jauh lebih tinggi dibandingkan Wu Qirong, sang Cendekiawan Gelombang dengan kode nama "Tao Sheng", maupun Ye Yunmie, Kakek Shenyou dengan kode nama "Yun Mie".
Yang ingin didengar Su Mengzhen bukanlah apakah Qi Xun tahu bahwa Mi Youqiao belajar dari Zhang Tian'ai di Zhanjing Tang, memiliki senior seperti Master Sanku dan Wen Xiaobai, serta menguasai teknik "Tongkat Menghadap Langit" yang menyatukan 1001 gaya pedang angin dan es.
Sebagai mitra kolaborasi dalam merencanakan hal besar saat ini, yang dia ingin dengar adalah metode Qi Xun untuk melawan Mi Youqiao, demi memastikan tidak ada kesalahan dalam mata rantai ini.
Mi Youqiao harus mati di luar istana.
Jika tidak, penggantian oleh Wuqing tidak bisa dianggap sukses. Sang jawara nomor satu di lingkungan istana ini jika ikut campur dalam duel antara Six and a Half Hall dan Menara Angin Emas, jelas bukan kabar baik.
Su Mengzhen tidak akan begitu saja menerima tanpa verifikasi, hanya karena janji manis yang digambarkan Qi Xun.
"Sepertinya Pemimpin Menara Su punya saran untukku?" Qi Xun tidak langsung menjawab, malah balik bertanya.
“Di ibu kota ada beberapa orang yang sebelumnya kami anggap bisa digunakan atau tidak, tetapi lebih baik tidak digunakan karena merepotkan.” Su Mengzhen menjawab, “Sebenarnya semua pihak sudah mencapai kesepahaman diam-diam. Mereka tidak akan bisa menonjol di ibu kota, cepat atau lambat akan pergi. Tapi orang seperti ini sangat membutuhkan kesempatan untuk menjadi terkenal.”
“Seperti situasi Nona Qi, sangat membutuhkan orang yang ingin cepat berjasa dan punya kemampuan sejati.”
Qi Xun mengerti maksudnya, yang dimaksud adalah orang-orang seperti Wang Xiaoshi dan Bai Choufei.
“Tuan Su, dalam hal ini sebenarnya kita punya sedikit kesepahaman. Saya berencana mencari seseorang, karena untuk melawan teknik tongkat menghadap langit, saya butuh penyerang jarak jauh. Mohon Tuan Su menunggu kabar baik dari saya.”
Di bawah pohon yang terluka di Menara Angin Emas, Su Mengzhen dan Qi Xun saling tersenyum, setidaknya sudah mencapai kesepahaman.
Tapi sebenarnya pemikiran mereka berdua sangat berbeda.
Su Mengzhen mengira Qi Xun akan merekrut Bai Choufei, tapi Qi Xun justru pergi mencari "teman seperjuangan" untuk Fang Yingkan.
Dia selalu merasa bahwa kecocokan antara Seni Pedang Tianyu dengannya, membuatnya bagaimanapun juga berhutang budi pada Sekte Tianyu.
Meskipun dia telah menyingkirkan Fang Yingkan, dalam arti tertentu juga menghindari kematian Fang Geyin, tapi urusan tak bisa dihitung begitu. Secara tak langsung, dia menggunakan Seni Pedang Tianyu sebagai tiket masuk diam-diam lalu membunuh anak angkat mereka.
Qi Xun merasa masih harus melakukan perbuatan baik lain untuk menebus kesalahan ini.
Istri Fang Geyin, Sang Xiao'e, berasal dari Sekte Panjang Langit yang merupakan putri Sang Shuyun. Secara garis keturunan, meski posisi Ketua Sekte Panjang Langit telah beralih dari Sang Shuyun ke Mei Xingfei, tetap ada hubungan kekerabatan dengan Fang Geyin.
Baik berdasarkan prinsip Jianghu maupun niatnya untuk membalas budi, Bai Choufei yang membantai seluruh anggota Sekte Panjang Langit demi ilmu Jari Sakti Panjang Langit ini harus mati!
Sebelum itu, dia masih bisa menyumbangkan sisa manfaatnya.
Jari Sakti Panjang Langit, Jari Mengejutkan Dewa, inilah serangan jarak jauh yang dibutuhkan Qi Xun!
Dia kembali mengunjungi tempat di mana pertama kali melihat Wang Xiaoshi dan Bai Choufei di jalanan Bianjing.
Mungkin karena Wang Xiaoshi kembali bekerja paruh waktu di Rumah Sakit Hui Chun Tang, hanya tersisa Bai Choufei yang menjaga lapak kaligrafi.
Di ibu kota ini banyak orang berbakat yang tak dihargai, tapi jarang ada yang seyakin ini menganggap diri sendiri pasti akan menjadi orang besar.
Di senja maghrib yang mistis ini, pemuda di lapak sepi itu menatap langit sambil meratapi nasibnya yang tak dikenali zaman.
Tiba-tiba suara seseorang di depan lapak menyadarkannya.
"Mas, kemana temanmu yang biasanya di sini?"
Saat menoleh ke arah suara, gaya berpakaian unik dan logat bicara itu mengingatkannya pada orang yang beberapa hari lalu membeli peta rute menuju Kediaman Shen Tong Hou.
Peristiwa pintu Kediaman Shen Tong Hou ditendang dan keributan yang dibuat Qi Xun pada hari itu, pasti tidak sampai ke tempat mereka sekarang berjualan karya seni untuk hidup. Kesannya terhadap orang ini masih mungkin sebagai seseorang yang mencari peluang di Kediaman Shen Tong Hou.
Mendengar dia menanyakan Wang Xiaoshi,
Masih mengabaikannya sepenuhnya, Bai Choufei menunjukkan kilasan kemurungan di wajahnya, "Dia ikut kepala apotek ke Biro Pengawal Emas untuk menangani korban luka, baru akan kembali besok. Ada keperluan apa, nona?"
"Melaksanakan perintah Marquis. Senjata mas itu terlihat cukup unik, jadi ingin cari pembantu. Atau, kamu juga bisa?" Sorotan Qi Xun yang mengamatinya dari atas ke bawah membuat Bai Choufei merasa seperti barang yang dinilai, lebih memalukan daripada diacuhkan.
Tapi mendengar sebutan "Marquis" dari mulutnya, kembali muncul kilauan samar di pandangan Bai Choufei.
"Jika tidak bisa bergabung dengan Menara Angin Emas atau Six and a Half Hall, Youqiao Group milik Fang Yingkan juga bisa menjadi pilihan bagus baginya."
"Sebuah kekuatan yang sedang bangkit, justru paling membutuhkan tenaga dan memberi lebih banyak peluang promosi."
"Bai Choufei pernah mendengar reputasi Delapan Raja Pedang dari Kediaman Shen Tong Hou."
"Dia yakin dirinya takkan kalah dari orang-orang ini!"
"Mengapa tidak?"
"Bai Choufei melihat gadis berbaju biru di depannya tiba-tiba menunjukkan senyum penuh teka-teki dalam cahaya senja yang tersisa, menimbulkan kesan aneh bak pesona magis."
"Setelah hidup bagai semut kecil di ibu kota selama berbulan-bulan, Bai Choufei tak mau lagi menjadi orang biasa. Bahkan jalan menanjak yang belum tentu kokoh ini pun harus dicobanya."
"Baik, aku akan menguji ilmu tenaga dalammu."
"Melihat Qi Xun mengulurkan tangan yang tidak dililit ular kecil, Bai Choufei pun menghela napas lega."
Namun ketika telapak tangannya bertemu dengan Qi Xun, ia melihat cahaya biru kehijauan menghilang di telapak tangannya. Dengan kecepatan yang tak terduga, cahaya itu merampas kesadarannya.
Kata-kata terakhir yang didengarnya hanyalah ucapan yang terdengar tidak tulus dari lawannya, "Kemampuanmu luar biasa, mari Tuan ikut saya."
Pengalaman pertama canggung, kedua semakin lancar. Qi Xun mengendalikan Bai Choufei jauh lebih mahir dibanding saat pertama kali menggunakan Yabulu untuk mengontrol Fang Yingkan.
Boneka kedua ini, dari pandangan orang luar, terlihat mengemas lapakannya dengan cepat dan cekatan sebelum mengikuti Qi Xun meninggalkan tempat itu.
Ketika Wang Xiaoshi hendak mengajak Bai Choufei pergi bersama, ia justru mendapat kabar bahwa pria itu telah pergi bersama seseorang.
Dari deskripsi orang-orang sekitar, ia menyadari bahwa orang tersebut ternyata gadis Lingnan yang pernah mereka temui sebelumnya. Tempat yang mereka tuju bersama kemungkinan besar adalah Kediaman Shen Tong Hou.
Cahaya terakhir senja saat ini telah benar-benar tenggelam, Wang Xiaoshi merenung bahwa jika hendak menyelidiki keberadaan Bai Choufei, menerobos Kediaman Shen Tong Hou di malam hari secara gegabah tentu tidak pantas. Lebih baik ia berkeliling di sekitar besok harinya.
Atau mungkin tak perlu menunggu hingga besok, Bai Choufei seharusnya akan mengirimkan kabar padanya.
Bagaimana mungkin ia tahu, malam ini Kediaman Shen Tong Hou ditakdirkan menjadi malam yang tidak tenang.
Saat Delapan Raja Pedang dan Tie Shu Kaihua melangkah masuk ke Bujiezhai, mereka menyadari jumlah lilin yang menyala di dalam ruangan jauh lebih sedikit dari biasanya.
Seluruh ruangan, entah sengaja atau kebetulan, separuhnya diterangi cahaya lilin sedangkan separuh lainnya masih terperangkap dalam kondisi setengah remang-remang.
Young Marquis Fang sedang berdiri tepat di garis tengah.
Lebih tepatnya ia sebenarnya berdiri di depan jendela. Mendengar suara kedatangan mereka, ia menolehkan pandangan yang teramat dalam dan tak terdefinisikan.
Qi Xun telah berkali-kali mengatur pencahayaan hingga menemukan sudut tepat yang membuat Fang Yingkan terlihat penuh kedalaman, bukan kosong.
Kini Marquis Fang yang misterius ini menunjuk ke arah Qi Xun, menyuruhnya yang menyampaikan pesan.
Baru sekarang para pendatang menyadari selain Fang Yingkan, ada pula sosok asing Qi Xun yang ikut pulang mendadak. Kini muncul lagi seorang pemuda berpakaian lusuh di sudut gelap yang memancarkan aura berbahaya.
"Marquis memanggil kalian untuk tugas penting," ujar Qi Xun datar.
"Pertempuran Six and a Half Hall melawan Menara Angin Emas seharusnya jadi kesempatan kita. Kalian semua bukan petarung biasa, tapi butuh prestasi. Marquis pun tak ingin kalian hanya jadi pengawal kereta. Namun ada masalah yang harus diselesaikan dulu."
“Tie Shu Kai Hua” berdua adalah mantan anggota Aliansi Mi Tian yang membelot, sekarang mendapat dua kali gaji, dan sedang butuh prestasi lagi
untuk menunjukkan kepada orang berpengaruh baru di ibu kota ini bahwa mereka bukanlah orang yang plin-plan. Mereka segera bertanya, “Apa yang membuat Xiao Houye khawatir? Biar kami yang urus.”
“Masalahnya ada pada Mi Gonggong.” Begitu Qi Xun selesai bicara, kedua orang yang tadi antusias itu langsung berubah wajah.
“Mi Gonggong? Bagaimana mungkin?”
Mi Youqiao yakin Fang Yingkan bukan tipe orang yang mudah goyah. Mungkin tak ada lagi yang bersikap seperti Fang Yingkan padanya, bahkan rela menamai kekuatannya dengan “Youqiao”.
“Mengapa Mi Gonggong mustahil berbuat jahat kepada Xiao Houye?” Qi Xun duduk di meja, menopang dagu sambil memandangi mereka.
Posisinya jelas-jelas menduduki tempat utama, tapi bahkan Fang Yingkan tak memprotes tindakannya merebut posisi ini. Apa hak mereka untuk berkomentar?
"Mi Gonggong memiliki seorang adik senior yang merupakan ibunda kandung dari putri sulung Six and a Half Hall," Qi Xun menunjukkan ekspresi penuh penyesalan, "Sungguh tak ada jalan lain, sekalipun Mi Gonggong seorang kasim, tapi di masa mudanya pernah memiliki kekasih hati. Keinginannya membantu Six and a Half Hall pun tak bisa kita cegah."
"Tapi dia tak seharusnya bertindak saat ini!" Wajah Qi Xun berubah muram, tatapannya dingin menyapu orang-orang yang hadir.
"Ada gejolak di ibu kota. Pilihan terbaik untuk Young Marquis Fang saat ini adalah menahan pasukan. Jika kita bisa memanfaatkan pertarungan Six and a Half Hall dan Menara Angin Emas yang saling melemahkan, inilah saatnya kita mengambil keuntungan seperti nelayan."
Cerita karangan Qi Xun tentang Fang Yingkan dan Mi Cangqiong yang mencuri barang Istana Air Suci dari Dewa Kesembilan Kegelapan sama sekali tidak terdengar oleh mereka. Mereka hanya mengira bahwa selama beberapa hari bersama Fang Yingkan, Qi Xun telah sepenuhnya direkrut ke Youqiao Group oleh Young Marquis Fang, dan statusnya agak istimewa karena hubungan dengan Fang Geyin.
“Lalu apa yang perlu kami lakukan, Xiao Houye?” Zhao Lanrong bertanya.
Qi Xun tidak bersuara. Fang Yingkan yang berdiri di tepi jendela seolah-olah telah mengambil tekad bulat, baru mengeluarkan satu kata kering, "Hambat."
Halangi Mi Youqiao yang ingin memberikan bantuan ke Six and a Half Hall.
Inilah tindakan yang paling sesuai dengan kepentingan Youqiao Group.
"Kita halangi dia. Meskipun Mi Gonggong adalah penghubung antara Youqiao Group dan istana, jika dia tetap nekad dengan tekad membara, bunuh saja tanpa ampun!"
"Benar." Suara dari sosok yang bersembunyi di kegelapan tiba-tiba menyahut.
Dibandingkan Tang Feiyu yang berasal dari Tang Men, aura muram dan jahat di wajah orang ini bahkan lebih mencolok. Entah dari mana Xiao Houye merekrut ajudan seperti ini.
Tapi hal semacam ini bukanlah urusan para bawahan seperti mereka untuk berkomentar atau ikut campur. Mereka hanya bisa menyaksikan Xiao Houye mengangguk puas setelah mendengar persetujuan orang ini, seolah sangat menyukai respons tersebut.
Hanya menghalangi, bukan membunuh. Sudah seharusnya mereka menunjukkan kesetiaan pada Xiao Houye!
Kalau begitu, mereka hanya bisa memberikan usaha ekstra saat menghadang Mi Cangqiong.
Setelah beberapa orang ini menyatakan akan patuh pada perintah Xiao Houye besok, bahkan tidak ragu menghadapi Mi Cangqiong, dan satu per satu pergi, barulah Qi Xun menunjukkan ekspresi lega.
Kini semakin ia pikirkan, membuka Dungeon Pulau Persik untuk mencari Zhou Botong mempelajari teknik pertarungan tangan kiri-kanan adalah keputusan yang visioner.
Satu pikiran dua fungsi...
Tangan kiri lawan tangan kanan adalah satu pikiran dua fungsi.
Tangan kiri dan kanan menggunakan jurus berbeda juga satu pikiran dua fungsi.
Lalu apakah mengendalikan Fang Yingkan dan Bai Choufei sekaligus termasuk satu pikiran dua fungsi?
Qi Xun merasa ini juga bisa dihitung.
Setidaknya saat ini di dalam ruangan hanya ada dia sendiri dengan boneka nomor 1 dan 2, ketika dia mengendalikan Fang Yingkan mengeluarkan Pedang Suci Sungai Darah dan menggunakan jurus Pedang Menembus Langit untuk menyerang Bai Choufei, lalu memerintahkan Bai Choufei membalas dengan Jari Sakti Panjang Langit, semuanya terlihat sama persis seperti serangan biasa.
Qi Xun memandang atap Buliangzhai yang bolong akibat Jari Sakti Panjang Langit, tersenyum puas.
Teknik tongkat menghadap langit milik Mi Cangqiong lebih baik tidak dicoba oleh otak mungilnya yang imut ini. Biarkan Fang Yingkan dan Bai Choufei yang sudah tak berguna ini memainkan peran: satu sebagai penyerang jarak dekat, satu sebagai penyerang jarak jauh dengan koordinasi yang tepat.
Kini semua persiapan telah lengkap, bahkan kerja sama tempur
Delapan Raja Pedang dan Bunga Besi Berbunga sudah siap posisi. Pasukan untuk menghalangi gangguan Persekutuan Mitian juga telah ditempatkan. Tinggal menunggu Mi Gonggong keluar dari istana!
Mi Cangqiong sama sekali tidak meragukan surat tulisan tangan Fang Yingkan yang diterimanya.
Saat membuka surat, dia langsung tahu bahwa ini memang tulisan tangan Fang Yingkan.
Liu Dufeng yang membawa Qi Shaoshang kembali ke ibu kota memang memilih rute memutar. Kurir yang dikirim lebih dulu ke ibu kota untuk menyampaikan kabar sudah kembali lebih cepat, membawa berita kematian Huang Jinlin dan lainnya.
Ini jelas merupakan berita mengejutkan bagi klik Cai Jing dan Fu Zongshu.
Setidaknya lima tangan kanan mereka tewas di bawah tembok Huinuo Cheng, itu pun karena racun darah misterius. Semua orang mengira ini hanya kabar burung.
Meski kemudian disebutkan Qi Shaoshang telah ditangkap Liu Dufeng dan sedang menuju ibu kota, ekspresi Fu Zongshu tetap kaku setiap bertemu Mi Cangqiong selama beberapa hari ini.
Jika ada perubahan tak terduga di ibu kota, misalnya Menara Angin Emas tiba-tiba unggul dan melancarkan serangan ke Six and a Half Hall hingga berhasil, maka pihak kediaman perdana menteri benar-benar akan kehilangan banyak pasukan.
Kebetulan Fang Yingkan juga membawa kabar—Dewa Kesembilan Kegelapan tewas.
Mi Cangqiong segera menyadari, saran Fang Yingkan agar dia segera mengajukan diri dengan dalih mengawasi kekacauan di ibu kota, lalu membunuh anggota Menara Angin Emas dalam keributan untuk mencegah kedua pihak cepat menentukan pemenang, sementara Fang sendiri akan menyamar dan membuat kekacauan sebagai pendukung—benar merupakan respons paling efektif saat ini.
Xiao Houye mempercayakan tugas penting ini, tentu dia harus membantu mewujudkannya.
Menyembunyikan kemampuan itu satu hal, tapi jika terus disembunyikan sampai tak ada kesempatan digunakan—itu hal lain!
Nama "Youqiao" pada Mi Cangqiong pun diberikan oleh kaisar, tentu dia punya sedikit pengaruh di hadapan Zhao Ji.
Sebelumnya dia kerap menyampaikan pesan Fang Yingkan, kini bahkan bukan sekadar memujinya, melainkan menjelaskan konsekuensi persaingan antar geng di ibu kota tanpa pengendalian—baginya ini bukan hal sulit.
Begitu Kaisar Daojun mendengar ini bisa mengganggu latihan spiritualnya, tanpa pikir panjang langsung menyetujui permohonan Mi Youqiao.
Ahli bela diri nomor satu di istana sementara meninggalkan sisinya, toh ini bukan pertama kalinya, bagi Zhao Ji ini juga bukan masalah besar. Di ibu kota, ahli bela diri yang setia melayani dirinya bukan hanya Mi Youqiao seorang.
Bukankah masih ada Zhuge Shenhou!
Selain itu, Zhao Ji memiliki keyakinan misterius terhadap pemerintahan sendiri. Dia merasa mustahil ada yang berani lancang berbuat onar di hadapannya.
Mi Cangqiong menerima titah pengawasan dan meninggalkan istana pada hari kedua.
Selama ini dia memang orang berkompeten. Setelah menjadi anggota inti Youqiao Group, kesempatan mewujudkan ambisinya semakin besar. Untuk lokasi potensial bentrok antara Six and a Half Hall dan Menara Angin Emas, setelah menggambar peta Bianjing dalam hati, dia segera berbelok ke salah satu arah.
Namun sebelum sampai di sana, dia sudah dihadang orang.
Untuk meraih prestasi di hadapan Fang Yingkan, Zhang Liexin yang mengawasi pergerakan segera melaporkan kabar ini ke Fang Yingkan begitu Mi Cangqiong berbelok arah keluar istana.
Fang Yingkan mengenakan mahkota dan jubah brokat mewah, namun ekspresi di antara alis dan matanya tidak seperti biasanya yang santai dan tersenyum. Dengan dingin, ia melontarkan kata "Pergi".
Zhang Liexin sangat memahami bahwa Young Marquis Fang ini tidak seperti penampilan luarnya yang anggun dan berwibawa, melainkan memiliki watak yang kejam tanpa ampun. Ia segera menundukkan kepala, tidak berani melihat kemarahan yang menyala-nyala di wajahnya.
Apalagi melihat Bai Choufei yang dengan gesit mengikuti langkah Fang Yingkai, ekspresinya justru sama persis.
Sekelompok lebih dari sepuluh orang ini berhasil menghadang Mi Cangqiong tepat sebelum ia tiba di tujuan.
Mi Cangqiong agak terkejut.
Fang Yingkan seharusnya tidak muncul di sini pada saat seperti ini, terlebih ia sudah jelas-jelas menyatakan akan menjaga jarak dari urusan ini. Kehadirannya yang tiba-tiba ini sangat tidak biasa.
Yang membuatnya semakin merasa aneh adalah ekspresi wajah dan gerak-gerik Fang Yingkan saat ini.
Ia tak lagi memanggil dirinya dengan sebutan hormat Mi Gonggong, meminta nasihat tentang cara mengumpulkan harta dan membersihkan sisa, atau memanfaatkan desas-desus dan bisikan istana untuk menghabisi lawan.
Melainkan secara mendadak menghunus Pedang Suci Sungai Darah yang terselip di sampingnya.
Pedang legendaris warisan Fang Geyin yang sejajar dengan Pisau Iblis Tidak Seharusnya ini menyapu lengkungan cahaya
berkilauan yang menghujam ke arahnya. Tatapan dingin tanpa emosi dari Fang Yingkan membuat jantung Mi Cangqiong berdebar kencang.
Apa maksud semua ini?
Tapi saat ini ia sama sekali tak punya waktu untuk menganalisis keanehan situasi.
Tak ada yang memberitahunya bahwa Delapan Raja Pedang sebenarnya hanya bertugas mengurungnya bukan membunuhnya, juga tak ada yang mengabari bahwa Telapak Tanpa Jari "Bunga Besi Mekar" dan Cakar Phoenix Jatuh saat ini tak membawa aura pembunuhan.
Pedang Fang Yingkan menyambar bagai pelangi, sementara ancaman maut yang sama datang dari Bai Choufei yang tiba-tiba muncul di belakangnya tanpa diketahui waktunya.
Tiga jari hasil adaptasi dari Jari Sakti Panjang Langit menyemburkan angin jari yang luar biasa ganas, mengarah tepat ke titik vital di tulang punggungnya.
Setiap jurus ini penuh dengan niat membunuh!
Siapa pun yang berhenti berbicara dulu menanyakan "mengapa" saat dikepung pembunuh, pasti tidak akan selamat.
Yang semakin meyakinkannya bahwa ini adalah konspirasi yang menargetkannya adalah pemandangan Qi Xun yang berdiri di atap jauh, membuat gerakan menggesek leher ke arahnya.
Itu jelas artinya menyuruhnya menyerah dan mati!
