Cahaya di ruang batu ini hanya berasal dari pantulan riak air saat pintu batu mekanik terbuka tadi.
Kini seiring jatuhnya pintu batu itu, kegelapan total menyelimuti.
Yao Yue hampir bisa mendengar desah napasnya sendiri yang tiba-tiba memberat, saat pukulan telapak tangannya tak berefek sama sekali.
Saat masih kecil, dia pernah datang ke bekas Istana Air Suci dengan melompat ke dalam danau ini, menemukan ruang batu di sini. Jadi sebenarnya ini bukan pertama kalinya dia datang ke tempat ini.
Ketika kegelapan menyelimuti pandangannya, dia teringat candaannya dengan Lian Xing dulu, bahwa jika pintu batu ini kebetulan jatuh tertutup, mereka akan terperangkap selamanya di sini.
Kini perkataan itu terbukti benar.
Untungnya pada saat itu dia mendengar suara Qi Xun, "Jangan terlalu paranoid. Ada banyak jalan keluar dari ruang batu Pemimpin Istana Air Suci. Pintu batu ini hanya tua dan tidak terpelihara dengan baik. Ikuti langkah kakiku."
Entah mengapa, saat Qi Xun mengucapkan kalimat itu, Yao Yue merasa hatinya menjadi lebih tenang. Terutama saat mendengar langkah kaki yang sangat stabil dan berirama darinya.
Jalan menuju ruangan Pemimpin Istana Air Suci melalui terowongan di bawah Danau Cermin ini telah dilalui Qi Xun tak terhitung kali sejak menjadi siswa inti Shui Mu Yin Ji. Bahkan tanpa secercah cahaya pun, ia tetap bisa berjalan mengingat arah dalam memorinya, hingga akhirnya pintu batu di depannya terbuka di bawah telapak tangannya, memperlihatkan ruangan di baliknya.
Pada keempat dinding ruangan tertanam batu kunang-kunang khusus yang memancarkan cahaya, menerangi posisi lentera-lentera yang tergantung di dinding.
Tatanan ini jelas tidak mengalami perubahan meski terjadi pergantian pemimpin Istana Air Suci, tetap mempertahankan bentuk aslinya dari dulu. Di tempat lilin seharusnya, terselip sebatang lilin yang belum habis terbakar.
Qi Xun mengeluarkan korek api dari lengan bajunya, menyalakan lilin tersebut. Nyala api itu pun menerangi dekorasi ruang batu yang terlihat terlalu sederhana ini.
“Terakhir kali aku datang ke sini, Kitab Suci Shen Shui ku dapat dari dalam bantal duduk ini.” Yao Yue menunjuk ke bantal duduk anyaman jerami di ruangan itu.
Saat mengucapkan ini, cahaya lilin yang dipegang Qi Xun tiba-tiba menerangi senyum samarnya. “Apa yang kamu tertawakan?”
Qi Xun tidak bisa mengaku bahwa dia teringat kisah Duan Yu yang mendapatkan jurus Lingbo Weibu. Sayangnya di ruang batu Istana Air Suci ini tidak ada patung 'kakak peri', dan jelas Yao Yue juga tidak mengambil Kitab Suci Shen Shui dengan cara bersujud di sini.
Tapi kebiasaan menyembunyikan barang di dalam bantal duduk ini...
Qi Xun merasa gaya ini sangat khas dengannya.
Meski berpikir begitu, dia tidak memperpanjang topik ini. Setelah menyorotkan cahaya lilin ke seluruh dinding, dia berkata: “Mari kita cari jalan keluar di semua bagian.”
Sambil berjalan ke satu arah, dia berkata, "Di antara jalan menuju gua bawah air Istana Air Suci, ada satu yang masuk melalui vihara di pegunungan. Ini juga merupakan jalan langsung ke luar lembah, tapi perangkap di jalan ini sangat banyak. Hanya di dalam air yang lebih sedikit, tapi sepertinya tidak ada yang mau masuk melalui jalur air ini."
Liu Wumei adalah kelinci percobaan yang sangat memenuhi syarat.
Qi Xun tiba-tiba merasa perasaannya menjadi lebih ringan ketika membayangkan hal-hal yang mungkin dialaminya saat mengirim surat. Sayangnya, dia tidak boleh menunjukkan kelegaan ini agar tidak ketahuan oleh Yao Yue.
Pintu batu yang tersembunyi rapi ini memiliki mekanik pembuka yang ditutupi lapisan kulit batu yang menyatu dengan sekitarnya. Yao Yue secara refleks lega melihat mekanik ini, tapi ketika Qi Xun mengaktifkan mekanik namun pintu batu sama sekali tidak terbuka, wajahnya langsung berubah muram.
Sekalipun sekeliling hanya diterangi oleh cahaya lilin lemah di tangan Qi Xun, hal ini tidak menghalangi kedua orang lain yang hadir untuk melihat ekspresi jelas Yao Yue.
“Pintu batu ini…” Yao Yue melihat alis Qi Xun berkerut. Tenaga dalam melalui telapak tangan yang dahsyat seperti gelombang dikeluarkannya dengan satu pukulan. Setidaknya dari pengamatan Yao Yue, jelas Qi Xun sama sekali tidak menahan kekuatannya.
Meski demikian, batu raksasa yang seharusnya hancur ini tetap tak berubah sama seperti batu pemutus di pintu masuk.
Ini benar-benar hasil yang membuat semakin putus asa.
Qi Xun memandang dengan tatapan berat, ujung jarinya mengelus permukaan pintu batu, lalu mengetuk
dua kali ringan. “Jika pintu ini tidak bisa dibuka dengan mekanik, mungkin memang tak akan terbuka. Ini adalah gerbang penghubung ke luar, dan di sisi lain adalah tempat Pemimpin Istana Air Suci. Bahan yang digunakan pasti bukan material sembarangan.”
Melihat Yao Yue mengepal tinju, Qi Xun menambahkan, “Jangan panik dulu. Bukan hanya dua pintu ini saja yang menghubungkan bawah tanah ke permukaan.”
Selain mempercayai orang yang sangat memahami Istana Air Suci ini, Yao Yue tidak punya pilihan lain.
Di bawah cahaya lilin yang bergoyang-goyang seiring langkah, ketiganya kembali menyusuri jalan yang sama. Setelah melewati ruang batu berisi bantal duduk, mereka belok menuju rangkaian kamar batu di belakang.
Di dinding area ini terdapat mekanik lain yang sama tidak mencolok, tersembunyi di balik lemari batu yang juga dipahat dari batu.
Namun ketika Qi Xun menyentuh mekanik ini, situasi yang mirip dengan pintu batu pertama tadi terulang.
Mekanik ini tidak sepenuhnya mati. Nyatanya, ketiganya melihat pintu batu itu sedikit terangkat dari bawah.
Tepat saat sorot kejutan muncul di mata Yao Yue, suara retakan seperti mekanik yang aus tiba-tiba terdengar, diikuti dentuman keras pintu batu yang jatuh kembali.
Setelah itu, tak ada reaksi apapun meski mekanik diputar-putar berkali-kali.
Ruang batu ini tiba-tiba diselimuti keheningan yang berkepanjangan.
Qi Xun hampir ingin memberi pujian kepada Su Ying dari kejauhan. Gadis ini jelas sangat memahami cara membuat orang perlahan-lahan jatuh dalam keputusasaan di ruangan yang terkunci mekanik.
Contohnya Yao Yue saat ini, wajahnya semakin pucat akibat siklus harapan yang terus muncul dan hancur berulang kali ini.
Sayangnya dia hanya bisa mendengar Qi Xun berkata dengan ragu: "Ini sebenarnya bukan kesalahan desainer mekanik zaman dulu. Siapa yang menyangka mekanik ini masih harus berfungsi normal setelah lebih dari 200 tahun?"
Zaman kuno tidak mengenal masa garansi sepanjang ini.
Mengapa mereka tidak membuat mekanik yang lebih fleksibel dan ringan juga bisa dijelaskan dengan mudah.
Ruang batu di bawah Danau Cermin ini pada dasarnya adalah tempat retret Pemimpin Istana Air Suci. Jika bisa dimasuki dengan mudah, siapa tahu akibat buruk apa yang tidak bisa diperbaiki mungkin terjadi.
Seperti tempat meditasi Yao Yue di Istana Pemindahan Bunga, sama sekali tidak memperbolehkan siapa pun menginjakkan kaki.
"Mari terus mencari." Yao Yue awalnya ingin mengusulkan ketiganya berpencar mencari, mengingat ingatan Qi Xun belum pulih sepenuhnya dan mungkin ada area yang terlewat, tiba-tiba melihatnya berjalan menuju suatu arah seolah mendapat pencerahan.
Yao Yue sebenarnya sudah bertekad tidak lagi berharap kosong, namun saat terjebak dalam situasi terisolasi, sulit untuk tidak menganggap penting gerakan ini.
Ia menarik kembali langkah yang menuju ke sisi lain, mengikuti Qi Xun hingga berdiri di depan sebuah dinding.
Tempat ini terlihat seperti dinding batu terowongan yang paling biasa saja.
Namun ketika tangan Qi Xun menepuk dinding batu dengan gerakan rumit seperti kupu-kupu yang menembus bunga, Yao Yue tiba-tiba mendengar suara yang sama sekali bukan seperti gesekan mekanik yang karatan karena lama tak digunakan, melainkan jelas-jelas suara aktivasi mekanik yang berfungsi normal.
Sorot matanya langsung berbinar.
Saat Qi Xun menghentakkan telapak tangan terakhir, celah retakan muncul di pintu batu itu. Sinar cahaya menyembur keluar dari dalam, memantulkan harapan yang semakin membara di kedalaman mata Yao Yue.
Namun saat daun pintu terbuka, ia menyadari cahaya di balik pintu batu itu bukanlah sinar matahari, melainkan kilauan gemilang dari mutiara-mutiara malam dan lentera-lentera abadi.
Ini belum bisa dikatakan sebagai pukulan pamungkas yang menjerumuskannya ke jurang keputusasaan, hanya sedikit kekecewaan biasa.
Pemandangan yang terhampar di depannya sama sekali berbeda dengan suasana ruang batu Istana Air Suci yang pernah ia lihat sebelumnya.
Bila ruang batu adalah teladan bagi yang berlatih keras, tempat ini lebih mirip dengan akibat yang berbeda.
Saat lantai batu di tanah merambat ke depan, semakin maju semakin menyerupai tekstur giok. Ketika material berharga ini berkumpul di pusat - tepat di akhir jalan yang terlihat dalam pandangan mereka - terlihat jelas sebuah pohon kaca mulia yang berkilauan di seluruh tubuhnya, dilindungi lingkaran cahaya. Di bawahnya berdiri patung bergaun berkibar yang mirip manusia nyata.
.
Yang mengejutkan Qi Xun adalah, baru setelah mendekat ia menyadari patung ini memiliki wajah yang serasi sempurna persis seperti dirinya.
“……”
Ia memang tahu ada ruang rahasia di sini, bahkan tidak menyebutkannya dalam suratnya kepada Wen Sibian, tapi sama sekali tidak tahu bahwa tempat ini akan menjadi seperti ini setelah dua ratus tahun.
Sejujurnya, meski Qi Xun suka membuat operasi mencolok dan meningkatkan reputasi Istana Air Suci, instingnya mengatakan urusan patung ini pasti bukan ulahnya.
Dia melihat patung ini saja sudah merasa malu sampai bisa menggali Tembok Besar dengan jari kaki, pastinya bukan ulahnya!
Manusia tetap harus sedikit normal!
Tapi jika mengabaikan masalah wajah patung ini, pemandangan yang tercipta benar-benar memukau dan tak terelakkan.
Puncak pohon kaca mulia ini seolah membeku karena pancaran mutiara dan sinar lentera abadi, bahkan memancarkan cahaya kebiruan yang dingin.
Semakin lama dilihat, semakin jelas terlihat setetes air jatuh dari lingkaran cahaya yang terang benderang ini, tepat di atas telapak tangan patung yang terangkat.
Di telapak tangan itu tampak telah terkumpul banyak tetesan air, dan saat tetesan baru jatuh, terdengar suara gemericik yang mengejutkan.
Bahkan seketika langsung meluap keluar.
Sebutir air menggelinding turun dari sisi tangan patung yang terangkat, jatuh di gaun patung, lalu dengan cepat mengalir turun melalui celah lipatan pakaian, hingga akhirnya menggelinding ke dalam alur tanah di bawah pohon kaca giok, di mana terdapat sebuah kolam kecil.
Jatuhnya setetes air ini tidak membuatnya meluap, melainkan tetap mempertahankan keadaan hampir penuh namun belum tumpah, seolah merambat naik melalui pori-pori di dalam batang pohon berharga ini.
Sepertinya setelah beberapa saat, setetes air baru kembali menggelinding turun, mengulangi proses yang sama seperti tetesan sebelumnya.
Yun Gu mengeluarkan suara bernada agak terkejut, "Ada air!"
Mungkin ini bukan tempat untuk menemukan jalan keluar, tetapi setidaknya dengan adanya air, situasinya tetap jauh lebih baik dibandingkan lingkungan yang telah tertutup debu bertahun-tahun dan sama sekali tidak memiliki apa-apa.
Setuju Yao Yue menoleh ke arah Qi Xun, namun hanya melihat raut wajah yang sangat serius. "Inilah Istana Air Suci kita——"
“Tianyi Shenshui.”
Meskipun Qi Xun tidak tahu pasti pemimpin Istana Air Suci generasi mana yang kemudian merancang metode penyimpanan Tianyi Shenshui dengan ritual sebegitu rumit ini – seolah-olah meneruskan warisannya namun dengan versi yang lebih ekstrem – hal itu tidak menghalanginya untuk mengenali cairan ini sebagai Tianyi Shenshui yang asli.
Cairan yang pernah digunakannya untuk membohongi Fang Yingkan dan menjebak Dewa Kesembilan Kegelapan dengan tuduhan pencurian ini, setetes saja bisa menciptakan tekanan ratusan kati saat meresap ke tubuh, cukup untuk menghancurkan seseorang seketika dengan kematian yang mengerikan.
Jelas ini bukan jenis air yang bisa diminum.
Di ruang rahasia penyimpanan Tianyi Shenshui yang unik ini, sama sekali tidak ada jalur keluar ke luar. Artinya, harapan untuk menemukan jalan keluar pun pupus lagi.
Kali ini bahkan ekspresi Qi Xun terlihat sangat muram——
Meskipun sebenarnya hanya pura-pura.
Tapi perubahan raut wajahnya tetap berhasil membuat Yao Yue merasakan tekanan.
Setelah mengungkapkan apa sebenarnya air yang berputar dalam pemandangan aneh ini, Qi Xun terdiam cukup lama. Ruang batu ini tiba-tiba hanya diisi suara tetesan air yang terdengar berkala.
Yao Yue mencoba memecahkan keheningan, namun mulutnya terbuka tanpa suara. Baru setelah melihat Qi Xun berbalik dan mengambil lentera abadi khusus untuk menggantikan lentera angin di tangannya, ia pun menyusul.
Lentera abadi ini diletakkan di ruang batu luar yang terlalu polos. Qi Xun dengan santai duduk bersila di samping lentera tersebut.
Melihat Yao Yue menyusul, dengan gerakan santai ia menyodorkan bantal duduk di sampingnya kepada Yao Yue.
Yao Yue: "Masih memikirkan prinsip duduk di lantai di saat seperti ini?"
Menyadari Yao Yue tidak menerima, Qi Xun tidak memaksa dan melemparkan bantal itu ke samping.
Namun yang penting sekarang memang bukan mempertahankan obsesi kebersihan yang tak perlu ini.
"Ketika seseorang dihadapkan pada masalah bagaimana bertahan hidup, mereka akan mengabaikan semua pencarian sebelumnya."
"Manusia jika
"Dengan air bisa bertahan lebih dari sepuluh hari, tanpa makan dan minum mungkin hanya 4-7 hari. Itulah waktu yang kita punya untuk menyelamatkan diri."
Qi Xun lalu menoleh ke Yao Yue: "Aku yang mencelakaimu. Ternyata terkadang insting pun tidak selalu akurat."
Yao Yue sangat paham motivasinya mengikuti Qi Xun ke sini. Ini bukan penipuan terhadap orang yang tak punya tujuan. Karena itu, sulit baginya mengeluarkan kata-kata menyalahkan.
Dunia ini penuh kejutan tak terduga, seharusnya dia sudah lama menyadari hal ini.
Yao Yue ingin tertawa sinis pada diri sendiri, tapi merasa sulit untuk benar-benar tertawa.
Matanya terpaku pada nyala lampu abadi di depannya, fokus menyatu dengan satu titik dalam kobaran api itu.
Yao Yue tahu cara membuat lampu abadi.
“Tentu saja dia tahu, jika lampu dan lilin di sini bisa tetap menyala, pasti ada celah ke luar yang memungkinkan udara masuk ke tempat ini.”
Namun rangkaian harapan dan kekecewaan yang bertubi-tubi membuatnya sulit merasakan kehangatan kehidupan manusia saat melihat lentera abadi terus berkobar.
Qi Xun tidak membawa semua lampu dari ruang rahasia itu, kini ketiganya duduk mengelilingi nyala api kecil yang dikelilingi kegelapan ruang batu.
Anehnya, Yao Yue tidak merasa takut akan kegelapan, tapi saat ini dia merasakan keputusasaan yang merayap dari bayang-bayang sekeliling seperti tak ada lingkungan lain yang lebih mencekam di dunia ini.
Dia menghela napas berat, tiba-tiba mendengar Qi Xun bertanya, "Kau takut?"
"Apa yang perlu kutakutkan?" dengus Yao Yue. Dia selalu menolak menunjukkan kelemahan di depan orang lain, kini pun tak terkecuali.
"Bukan bertanya padamu, aku bertanya pada Yun Gu," jawab Qi Xun.
Yao Yue tersedak sejenak.
Qi Xun memang sedang bertanya kepada Yun Gu.
Hanya suaranya yang bergema sedikit terdengar melanjutkan, "Jika bukan karena aku memaksa mengambilmu sebagai murid, mungkin kamu tidak akan ikut ke tempat ini dan terjebak di sini. Di luar gua ini tidak akan ada yang datang membawa alat untuk membongkar batu besar di pintu masuk, juga tidak akan ada yang mencoba menggali terowongan, bahkan mungkin tidak ada yang tahu kita masuk ke ruang batu ini. Apa kamu takut?"
"Kalau bilang sama sekali tidak takut, itu pasti bohong," jawab Yun Gu setelah berpikir sejenak.
Dalam cahaya sisa lampu abadi, wajahnya yang terlihat lebih muda dari usia sebenarnya justru terlihat tenang, bahkan tiba-tiba menunjukkan senyum kecil seperti hasil pembenaran diri, "Tapi aku ikut kakek mencari nafkah di perairan. Jika suatu hari tiba-tiba mati, mungkin mayatku akan dibuang ke sungai. Cara matiku belum tentu lebih baik dari sekarang. Jadi sebenarnya tidak terlalu menakutkan."
“Baik, sekarang ikuti apa yang saya katakan.” Qi Xun membalas.
“Masih ingat mantra hati Mingyu Gong yang saya ajarkan? Efek awet muda Mingyu Gong pada dasarnya berasal dari kemampuannya mengurangi konsumsi energi. Kamu yang baru mulai belajar tentu hasilnya tidak sebaik saya dan Pemimpin Istana Yao Yue, tapi belum terlambat.”
Yao Yue bergumam "belajar kilat", tapi tidak menghentikan pengajaran Qi Xun pada Yun Gu. Setelah mengambil lentera panjang lain dari ruang rahasia, dia berkata: “Sebaiknya kurangi bicara, biar matimu tertunda.”
“Saya juga menyarankanmu tidak terlalu sering mencari jalan keluar. Lebih baik hemat tenaga.” Qi Xun membalas.
Tapi jelas Yao Yue tidak akan mendengarkan saran Qi Xun kali ini. Dia memutuskan untuk mencoba peruntungan lagi.
Namun kenyataan membuktikan, posisi berbagai terowongan di Istana Air Suci yang telah dituliskan Qi Xun sebelumnya kepada Wen Sibian, dikombinasikan dengan teknik mekanik Su Ying yang meskipun awalnya untuk melayani kemalasannya sendiri namun sebenarnya benar-benar luar biasa, sama sekali tidak memberi kesempatan pada Yao Yue untuk menemukan jalan keluar.
Ketika dia berjalan kembali, dia melihat Yun Gu sudah mengikuti perkataan Qi Xun dan sedang dalam keadaan meditasi duduk, sementara Qi Xun bersandar di dinding batu samping dengan mata terpejam dalam keadaan istirahat.
"Jalan keluar dari tempat ini hanya sebanyak ini. Meskipun aku lupa beberapa hal, bukan berarti aku benar-benar akan lupa jalan pelarian. Bukankah itu logis?"
Yao Yue menatap tajam wajahnya.
Kini semua kepanikan yang pernah ada di wajah ini
telah benar-benar mereda.
Mungkin karena berada di tempat yang sudah dikenalnya sejak bertahun-tahun lalu, atau mungkin karena dia sendiri terbangun dari keadaan yang hampir seperti mayat hidup, sehingga sudah memiliki persiapan dan pemahaman akan kematian.
Mungkin juga karena meski kekuatan internalnya telah terdisintegrasi hingga kini baru pulih ke tingkat Lapisan Kedelapan Mingyu Gong, sebenarnya tingkat pemahaman Martial Arts-nya jauh lebih tinggi dari yang terlihat sekarang. Ketika ia berada di era yang tidak memiliki hubungan dengan dirinya, ia justru lebih tidak mudah terganggu dan dapat mempertahankan keadaan pikiran yang jernih seperti saat Festival Qingming.
Tapi Yao Yue tidak bisa melakukannya.
Begitu terpikir olehnya bahwa sandiwara pertikaian saudara kembar yang dulu direncanakannya setelah menerima saran Lian Xing, mungkin akan berubah menjadi akhir bahagia yang tak terkendali karena kehilangannya bahkan kematiannya di tempat ini, hatinya langsung merasa gelisah tak tertahankan.
Ketika sebuah obsesi telah bertahan terlalu lama bahkan menjadi kebiasaan, memikirkan kemungkinan gagalnya mewujudkan hal itu benar-benar menjadi sesuatu yang mengerikan.
Bahkan lebih menakutkan daripada kegelapan di sekeliling.
Karena itu tentu saja dia harus keluar, dan harus keluar dengan selamat!
Qi Xun bukan tidak melihat rahang Yao Yue yang terkunci ketat dan pipinya yang menegang hingga memancarkan hawa dingin, tetapi dia memilih untuk tidak mengatakan apapun yang bisa mengalihkan perhatiannya dari hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dipikirkan saat ini.
Setelah sekitar setengah hari, dia tiba-tiba mengajukan pertanyaan yang sangat realistis pada Yao Yue, "Kau lapar?"
"……" Yao Yue enggan menjawab.
Selama masih manusia, mustahil menghindari kebutuhan akan makan-minum. Sekuat apapun bertahan di alam liar, setidaknya tetap membutuhkan air.
Dengan wajah kaku, dia malu mengakui bahwa aktivitasnya yang terus bergerak tadi justru mempercepat rasa lapar. "Masih bisa bertahan."
Tapi reaksi alaminya jelas tidak bisa ditutupi.
Pandangan biasa Qi Xun yang sekilas mengarah padanya tiba-tiba terasa penuh makna tersirat di matanya.
Dia ingin melihat sekitar lagi untuk mencari apakah ada penemuan kebetulan, tapi kemudian menyadari tidak seharusnya melakukan hal yang membuang tenaga, lalu menarik kembali langkahnya.
Setelah setengah atau satu hari berlalu, dia benar-benar akan lupa tentang Jiang Xiaoyu dan Hua Wuque.
Dibandingkan dua saudara yang seharusnya saling bunuh di bawah pengawasannya, saat haus dan lapar mendominasi, yang lebih perlu dipikirkannya adalah bagaimana mengurangi konsumsi energi dan menghibur diri dengan imajinasi untuk sementara melupakan rasa lapar ini.
Yao Yue tidak pernah mengalami saat-saat memalukan seperti ini sepanjang hidupnya.
Kegagalannya sebelumnya paling-paling saat belum menjadi pendekar terhebat di Jianghu, merasa dirinya kalah dari orang lain. Tapi kekurangan ini segera hilang setelah ia menguasai Mingyu Gong.
Lalu datanglah "cinta yang tak kesampaian" dalam hidupnya.
Namun jika tidak ada yang membuka lengan bajunya dan melihat bekas tusukan jarum di tubuhnya, ini hanyalah kekacauan yang takkan terlihat oleh orang lain.
Tapi kini berbeda, dia merasa dirinya diselimuti ketakutan akan kematian yang tak diketahui, kekacauan ini terlihat jelas dari luar.
Biasanya dia hampir tidak pernah minum alkohol, apalagi membiarkan dirinya bertindak berani. Tapi sekarang di ruang batu Istana Air Suci ini, jika ada anggur yang disimpan lama, mungkin dia malah ingin meminumnya sekaligus sampai mabuk daripada menghemat air untuk mempertahankan daya hidup.
Justru di saat inilah dia mendengar Qi Xun bertanya: "Sang Pemimpin Istana, seperti apa diri Anda di usia 24 tahun sebelum bertemu Jiang Feng?"
Jika pertanyaan ini diajukan di waktu lain, entah oleh Qi Xun atau siapapun, Yao Yue pasti sudah menampar si penanya.
Namun dalam lingkungan seperti sekarang, cahaya redup dari lampu abadi yang terpantul di matanya, seolah ada garis batas pagi dan senja yang tak menentu di hadapannya, menelan kembali amarah yang hendak meledak tadi.
Justru malah menjadi obrolan santai tanpa bebas dalam situasi jalan buntu.
Maka setelah diam sejenak, dia bertanya: "Apa yang ingin kau dengar?"
Ingin dengar apa?
Qi Xun ingin mendengar pemahaman seni bela dirinya setelah mencapai puncak lapisan kedelapan Mingyu Gong, hanya selangkah lagi menuju terobosan ke lapisan kesembilan.
[Pemahaman Martial Arts]
Juga berharap Pemimpin Istana Pemindahan Bunga yang telah mengurung diri terlalu lama ini bisa menemukan kebebasan.
Tapi semakin dipikirkan, semakin terasa jika langsung mengatakannya, terdengar seperti mengeluarkan belati di akhir peta.
Apa nanti dipukul?
Namun sebelum Qi Xun sempat menemukan kata-kata yang lebih halus, Yao Yue sudah lebih dulu berbicara. "Bagiku, selama bisa meraih gelar nomor satu di dunia Martial Arts, kehidupan yang dianggap membosankan oleh orang lain sama sekali tak masalah. Dulu Ri Hou bisa melakukannya, Shui Mu Yin Ji bisa melakukannya, kamu bisa melakukannya, dan aku yang juga menguasai Mingyu Gong pasti bisa mencapainya."
Ucapannya terdengar seperti penerusan tradisi.
Tak bisa dipungkiri, dalam hal bakat di bidang Martial Arts, Yao Yue memang memiliki kemampuan untuk mewujudkan ambisi tersebut.
"Aku tak takut dianggap konyol, di kitab Mingyu Gong yang kutemukan dulu ada catatan latihan ilmu ini dari generasi sebelumnya. Sebagian isinya, mirip dengan alasan menghilangmu dulu, sudah tidak bisa dilacak. Tapi dari catatan yang tersisa, kecepatan latihan kami bersaudara jauh melampaui orang lain."
"Saat itu..."
Kata "saat itu" membuat Qi Xun waspada melihat ke bilah notifikasi sistem, dan benar saja muncul pemberitahuan khusus.
【Sistem】【Yao Yue telah memulai transfer pengalaman latihan Mingyu Gong lapisan kedelapan kepada Anda. Apakah Anda menerima?】
【Ya/Tidak】
“……”
Sang Pemimpin Istana Yao Yue, meskipun Anda sudah kelaparan sehari, mungkin sedikit kurus, tapi domba gemuk yang kurus tetap saja domba gemuk!
