Meski Jin Lingzhi agak blak-blakan dalam bersikap dan kurang tajam dalam menilai orang - terbukti dari anggapannya bahwa Yuan Dongyuan dan Yuan Suiyun adalah orang baik - tapi bukan berarti dia tidak bisa menerima masukan.
Dia berpikir, toh Qi Xun sudah mendapat pengakuan langsung dari neneknya yang veteran Jianghu sebagai orang yang bisa diandalkan. Kalau Qi Xun bilang Chai Yuguan - eh, maksudnya Chai Yingming - punya niat tersembunyi, berarti pasti benar bukan orang baik. Untuk menghindari kemungkinan dia lengah dan dimanfaatkan orang, lebih baik menjaga jarak dari "Pendekar Muda Chai" yang mengaku ingin membalas budi dengan bergabung ke Dua Belas Gudang Berantai ini.
Tapi Jin Lingzhi merasa, dirinya bukan satu-satunya yang tertipu oleh citra palsu yang dibangun Chai Yingming.
Yang dia maksud bukan Shen Tianjun yang datang bersama Chai Yingming dan sudah menjalin hubungan baik, melainkan... Li Yuhan.
Qi Xun hampir tak bisa menyembunyikan kekesalannya saat melihat Li Yuhan berdiri berdampingan dengan Chai Yuguan.
Ia merenung apakah karena nama yang akan dipakai Chai Yuguan di masa depan memiliki kemiripan format dengan Li Yuhan, sehingga keduanya memiliki kesamaan dalam berkomunikasi.
Tapi setelah dipikir-pikir, alasan Li Yuhan menganggap Chai Yuguan layak dijadikan teman sebenarnya bisa dimengerti...
Setelah mengalami pembongkaran wajah asli seorang teman, seberapa bodoh pun dia, pasti belajar bahwa tipe orang seperti itu tidak boleh sembarangan diajak berteman.
Pertama adalah Nan Gongling.
Siapakah Nan Gongling? Pemimpin Muda Bangsa Pengemis, pribadi lihai dan bersikap royal. Jika boleh dikatakan, gaya luarnya mirip dengan Shen Tianjun - inilah tipe pertama yang harus diwaspadai Li Yuhan.
Kedua adalah Yuan Suiyun.
Lalu siapakah Yuan Suiyun? Setidaknya dari citra yang dibangunnya di publik, ini adalah sosok yang disebut lurus, cacat fisik namun tekad kuat, ditopang reputasi Wuzheng Villa selama tiga ratus tahun - inilah kategori kedua.
Meskipun Huang Luzhi dan Xiong Niangzi yang ketiga ini tidak sepenuhnya gagal di mata Li Yuhan (bagaimanapun dia juga tidak tahu identitas asli Xiong Niangzi), tindakan mereka menyusup ke ruang harta rahasia Wuzheng Villa untuk mencuri Jin Hong Jian secara sembunyi-sembunyi, ditambah ketidakmampuan mereka membersihkan nama setelah mati atas tuduhan yang dilayangkan Qi Xun, dalam arti tertentu tetap harus dimasukkan ke dalam kategori teman yang tidak boleh dijadikan sahabat.
Apa ciri khas kedua orang ini? Suka menyembunyikan sesuatu dan berpura-pura misterius, hal yang seharusnya diungkapkan justru disembunyikan.
Dengan demikian, menurut Li Yuhan, Chai Yuguan justru menjadi kelompok pembanding ketiga orang tersebut.
Ciri bersama sebelum dan sesudah terkenalnya adalah "pandai berbicara dan memahami keinginan orang" seperti yang tercantum dalam laporan investigasi Renyi Manor. Namun karena kemampuannya masih terbatas, statusnya sebagai mantan murid Shaolin, serta wajahnya yang biasa-biasa saja, justru memudahkannya berbicara dengan sikap merendah dan penuh perhatian - berbeda dengan Nan Gongling yang sedang berada di puncak karier.
Chai Yuguan menutupi asal-usulnya dari keluarga kaya raya, berkamuflase sebagai orang miskin biasa. Meski pidatonya cerdas, terkadang muncul ucapan kasar, berbeda dengan Yuan Suiyun.
Fakta bahwa Chai Yuguan bahkan berani mengaku pernah mencuri kitab suci Shaolin hingga dikeluarkan, membuat Li Yuhan semakin yakin dia adalah orang jujur yang mau mengatakan kebenaran.
Orang ini sekarang ingin bergabung dengan Kelompok Ekor Phoenix yang berpengaruh di wilayah Jianghuai. Li Yuhan merasa setelah sering ditegur Ling Feige, perlu mengembangkan kekuatan. Membangun hubungan baik dengan Chai Yuguan bisa jadi investasi masa depan.
Di sisi lain, Chai Yuguan menganggap orang bodoh seperti Li Yuhan bahkan lebih mudah dimanfaatkan daripada Shen Tianjun.
Li Yuhan tidak ada tekanan dari Li Guanyu, reputasi Vila Yongcui tidak perlu dibangun dari nol seperti keluarga Shen, dan tampaknya lebih polos tanpa siasat.
Keduanya bisa dibilang cocok sekali dalam bekerja sama.
Saat Qi Xun melewati area tersebut, dia melihat kedua orang ini berjalan keluar dari Perkebunan Keluarga Xue dengan gaya seperti sahabat karib.
Tapi—apakah Li Yuhan ini berubah menjadi alat pendeteksi nama merah?
Qi Xun sempat berpikir untuk menggunakan lokasi Gerbang Besi Berdarah di perbatasan utara yang keras dalam proyek kerjasama dengan Taman Panjang Umur dan Berkah, sesuai saran Ri Hou. Namun melihat Li Yuhan kembali berteman dengan nama merah, dia memutuskan lebih baik menempatkan umpan ini di Zhongyuan yang luas agar lebih efektif.
Efek maksimal.
Li Yuhan merasa merinding di punggung karena pandangan aneh Qi Xun, tetapi Qi Xun langsung berbalik menuju pekarangan dalam. Dalam sesaat berpapasan ini, prestasi Qi Xun yang gemilang membuat Li Yuhan belum sempat melepaskan diri dari rasa takutnya, sehingga tak sempat menanyakan maksudnya.
Chai Yuguan di sampingnya dengan sigap berbisik, "Apakah Wakil Pemimpin Istana Qi ada kesalahpahaman dengan Tuan Muda Li? Jika ada hal yang belum jelas, lebih baik dibicarakan selagi masih di Perkebunan Keluarga Xue."
"Apa mungkin ada kesalahpahaman? Paling-paling..." Li Yuhan tiba-tiba berhenti bicara, terlihat berpikir, "Paling-paling aku pernah menunjukkan ketertarikan pada seorang gadis yang dia rekrut? Dia takut aku membawanya pergi?"
Yang dimaksud Li Yuhan tentu saja adalah Liu Wumei.
Tapi Liu Wumei yang dikirim Qi Xun ke Istana Air Suci untuk mengantarkan surat, setelah diteror Shui Mu Yin Ji, sekarang mana lagi punya pikiran nakal. Dia hampir-hampir bersumpah demi langit akan kesetiaannya pada Istana Air Suci. Kini, sebelum Shui Mu Yin Ji pergi, dia diserahkan pada Jiu Mei untuk diawasi, sudah lama tidak muncul di hadapan Li Yuhan.
Rangkaian peristiwa besar yang terjadi berturut-turut membuat Li Yuhan juga tak punya tenaga ekstra untuk memikirkan hal ini.
Pertanyaannya sebenarnya dilontarkan dengan keraguan, tapi Chai Yuguan tidak tahu latar belakang Liu Wumei, apalagi proses batin Li Yuhan.
Dia malah berpikir masalah perasaan seperti ini, bagi orang seperti dirinya yang bergaul dengan aliran Yuan Yang Hu Die selama tiga tahun, adalah keahlian yang dikuasai. Tapi karena menjaga citra dirinya, dia tak bisa langsung menawarkan konsultasi, hanya menghibur Li Yuhan dengan kata-kata jenaka.
Qi Xun malas mempedulikan apa yang dibicarakan dua orang ini.
Chai Yuguan bisa menjadi Raja Kuaile yang lebih menjijikkan, semua itu dibangun di atas dasar reputasinya sebagai "Buddha Pembawa Kehidupan", memakan habis keuntungan dari mayat-mayat Kekacauan di Gunung Heng, serta dibantu Jin Wangwu Utusan Kekayaan yang sangat ahli mengelola keuangan, baru bisa mendukung ambisinya merekonstruksi peninggalan Loulan dan mencapai puncak kejayaan sebagai raja romantis di Perbatasan Utara.
Kini dia paling banter hanya calon gigolo, Qi Xun berpikir rasanya tidak pantas kalau harus turun tangan langsung menghadapinya.
Lagipula, sejak dia sudah berjanji akan menunjukan pertunjukan spektakuler untuk Jin Lingzhi sebelum Tahun Baru, pasti tidak akan menunda-nunda sampai setelah tahun baru.
Dirinya sendiri sekarang juga harus menghadapi ujian serius... lebih baik mengelak dulu.
Dia sebelumnya menjelaskan asal-usul Di Feijing kepada Ri Hou dan Shifu, menyebutnya sebagai pasien. Kini, tabib ahli Zhang Jianzhai didatangkan oleh Zuo Qinghou untuk mengobati Xue Yiren. Memeriksa satu pasien atau dua pasien sama saja, menambah Di Feijing sebagai pasien ketiga jelas tak masalah.
Di Feijing yang duduk tenang dengan kepala tertunduk membuat Shui Mu Yin Ji curiga jangan-jangan dia dibawa pulang Qi Xun karena ketampanannya. Mata yang hanya bisa sedikit menatap ke atas itu terlihat menakjubkan.
Shui Mu Yin Ji menarik pandangannya, lalu melihat muridnya yang sedang meniru gaya sarjana tua dengan tangan tersembunyi di lengan baju, menyunggingkan senyum manis padanya.
"……" Jika benar hasil rampasan, harus ingat pembersih sisa.
Pikiran Shui Mu Yin Ji langsung melayang ke arah yang tidak-tidak.
Jika Ri Hou yang berada di samping mengetahui apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Pemimpin Istana Air Suci yang terlihat serius ini, mungkin akan merasa sangat kecewa.
Untungnya, fakta membuktikan bahwa ilmu pedang warisan Song Zixue dan Xiao Qiushui memang lebih unggul dari Xue Xiaoren dan Xue Yiren. Racun Yabulu dan Xuan Bing Ji Le milik Dewa Kesembilan Kegelapan pun wajar menjadi tantangan sulit bagi Zhang Jianzhai.
"Sungguh menakjubkan..." Zhang Jianzhai yang sudah berusia lanjut ini kini berjalan mondar-mandir mengelilingi Di Feijing sambil melakukan gerakan, menunjukkan kelincahan layaknya pemuda. Qi Xun tak bisa menahan kedutan di kelopak matanya, khawatir orang tua ini jatuh dan terluka duluan.
Namun dia segera menunjukkan ekspresi frustrasi, "Tapi aku benar-benar tidak bisa memecahkan ini. Masalah psikologis Xue Yiren masih bisa diobati, kini dengan kembalinya Xue Bin lebih mudah dijelaskan. Tapi racun ini, bukan berasal dari Miao maupun Tang Men, bahkan obat pura-pura mati pun memiliki setidaknya tiga catatan dalam literatur, sedangkan ini tidak. Yang paling aneh adalah dia hanya patuh pada perintah Wakil Pemimpin Istana Qi..."
Sejujurnya, dalam situasi lain
Zhang Jianzhai pasti curiga ini adalah kisah cinta terlarang antara si penghianat dengan putri suci Istana Air Suci, yang berakhir dengan salah satu pihak menjadi mayat hidup dalam hubungan es yang dingin.
Tapi sekarang kedua tokoh besar Ri Hou dan Yin Ji ada di sini, Qi Xun terlihat tenang bahkan seolah siap mempelajari jika dia berhasil memecahkan misteri ini. Zhang merasa dirinya terlalu berkhayal.
Tapi bicara soal itu—
Tabib ahli yang suka gosip ini sedang memikirkan pertanyaan serius: Mengapa sebelumnya tidak pernah terdengar kabar tentang sosok seperti ini di dunia Jianghu?
"Sungguh langka mendengar kau mengaku ada racun aneh yang tak bisa dipecahkan. Untung aku datang atas undangan, bisa menyaksikan drama bagini."
Seorang tua lain yang juga berusia lanjut, sambil berbicara sambil masuk sambil membawa kotak obat di punggungnya.
"Kau tahu apa? Kalau jago, coba kau lihat!" Zhang Jianzhai langsung tahu pemilik suara itu tanpa perlu menengok. "Kalau kau bisa menghilangkan belenggu ini, aku akan menyembahmu sebagai guru."
"Aku yang akan mencoba." Lawannya jelas sangat percaya diri, dengan tegas menerima tantangan.
Si tua meletakkan kotak obatnya di samping lalu berdiri di depan Di Feijing.
Qi Xun meski belum pernah bertemu sebelumnya, menduga ini pastilah Wang Yuxuan dari julukan "Raja Utara dan Zhang Selatan", satu-satunya yang berani melawan Tabib Zhang Jianzhai dan bertarung di arena pertarungan.
Perkenalan diri yang dilakukannya kemudian membuktikan dugaan itu.
Akhirnya dia teringat bahwa Di Feijing bukanlah pasiennya. Ia menoleh ke Qi Xun, sang pemilik, memberi salam, lalu kembali memusatkan perhatian.
Tapi Zhang Jianzhai dipanggil oleh Zuo Qinghou. Apakah Wang Yuxuan yang datang dari jarak lebih jauh bisa tanpa alasan?
Baru saja terpikir, ia melihat sosok familiar masuk dari luar. Hanya selangkah lebih cepat dari matanya yang beralih ke peta mini, melihat tanda titik kuning.
Siapa lagi kalau bukan Chu Liuxiang?
Pemuda bergaun biru itu tampaknya sempat mengobrol di luar sehingga terlambat masuk dibanding Wang Yuxuan. Mungkin karena interaksinya dengan Ji Bingyan dan Hu Tiehua sebelumnya, Qi Xun merasa aura Chu Liuxiang lebih bersemangat dibanding saat perpisahan terakhir. Bisa jadi karena mengenang masa awal di Jianghu, mentalnya terasa lebih muda.
Tapi di mata Chu Liuxiang, justru Qi Xun yang mengalami perubahan drastis.
Baru berapa hari tidak bertemu saja.
Perasaan Chu Liuxiang sangat rumit.
Awalnya dia mengira pertempuran Shilin di gurun pasir yang mereka hadapi bersama sudah menjadi hal paling tak terduga di Jianghu dalam beberapa tahun terakhir, dan bersyukur belum melewatkan peristiwa besar ini. Tapi siapa sangka, saat dia masih sibuk menyelesaikan masalah asmara Hu Tiehua dengan pemilik kedai minuman, lalu berpesta minum bersama Hu Tiehua dan Ji Bingyan di Lanzhou, Wakil Pemimpin Istana Qi sudah dengan ambisius menyelesaikan Tuan Zhuang Wuzheng Villa, membunuh Xue Xiaoren dari organisasi pembunuh, bahkan mengalahkan Xue Yiren sekaligus.
Shui Mu Yin Ji curiga dirinya naik mesin penjelajah waktu saat pergi ke Pulau Changchun, sebenarnya Chu Liuxiang juga punya pikiran aneh serupa.
Tapi baru saja ingin menyapa Qi Xun dan menanyakan maksud di balik pencapaian spektakulernya belakangan ini, tiba-tiba dia merasakan dua tatapan mengawasi di tubuhnya.
Chu Liuxiang secara refleks mengusap hidungnya, mencoba meredakan rasa canggung.
Hmm... mungkin tidak bisa ditanyakan.
Saat menerima tatapan itu, dia langsung menyadari satu fakta: mengapa sejak tiba di Perkebunan Keluarga Xue dia sudah bertemu pamannya, yang menolak ajakannya menyaksikan persaingan Tabib Wang dan Tabib Zhang dengan alasan lebih baik memancing, mengingat ada dua senior berpengaruh yang tidak terlalu akrab dengan mereka.
Tapi wajar saja kesan mereka di Pulau Changchun buruk, mengingat kakeknya dulu nekad mendatangi pulau itu untuk mencari perhatian Ri Hou Niangniang meski sudah beristri dan punya anak.
Perlakuan khusus memang benar-benar khusus.
Penduduk Pulau Changchun memasang Formasi Siklus Energi Agung Jue Shen di pantai, memberinya pukulan telak dan mengurungnya di ruang batu.
Tentang ini Chu Liuxiang tak bisa berkomentar, apalagi mengatakan Ri
Ri Hou Niangniang sungguh bertindak hebat... Ucapan seperti ini terlalu menyakitkan hati.
Ia menutup kipas dan memberi hormat kepada Ri Hou dan Shui Mu Yin Ji, lalu pergi melihat hasil konsultasi Wang Yuxuan dan Zhang Jianzhai.
Tapi Xuan Bing Ji Le tetaplah Xuan Bing Ji Le, meski kehadiran Wang Yuxuan tidak mengubah fakta bahwa benda ini melampaui pemahaman mereka.
Dua tabib ahli yang kerap bertengkar seperti anak-anak ini akhirnya mengakui: Kondisi rumit Di Feijing tidak bisa diselesaikan dengan taruhan ganti marga jika salah pihak berhasil. Daripada membuang waktu pada masalah tak terselesaikan, lebih baik fokus pada pengobatan Xue Yiren untuk menentukan siapa yang unggul.
Chu Liuxiang mengikuti kedua tabib ke ruang dalam menemui mantan·pendekar pedang nomor satu di dunia ini. Melihat mereka sudah mulai berkompetisi, ia pun mengundurkan diri.
Yang membuatnya lega adalah, ketika dia keluar, kedua senior itu sudah pergi. Hanya tersisa Qi Xun yang sedang santai minum teh di ruang luar, sementara Di Feijing berdiri di belakangnya seperti hantu pengikut.
"Bagaimana idemu mengundang Tabib Wang? Kupikir Tuan Chu Xiangshuai yang berkunjung hanya akan meninggalkan catatan pendek soal ingin mengambil harta tertentu."
Chu Liuxiang menjawab tenang, "Jika begitu, harta paling berharga di Perkebunan Keluarga Xue kini bukan lagi pedang tanpa nama Xue Yiren, melainkan Pedang Jin Hong di tangan Wakil Pemimpin Istana. Tapi aku sadar tak mampu merebut pedang ini darinya, lebih baik tidak buang-buang tenaga."
"Soal Tabib Wang, itu bukan undanganku. Ayam Besi sebelumnya pernah meminta bantuannya untuk mengobati efek samping setelah kejadian di gurun, baru terjalin hubungan baik."
Chu Liuxiang tidak suka terlalu banyak menjelaskan motivasinya, sama seperti dia juga tidak suka memamerkan bagaimana uang hasil "merampok orang kaya untuk menolong orang miskin" digunakan secara nyata.
Jadi ketika Qi Xun berdiri dan berjalan keluar, dia mengikuti tanpa menjelaskan bahwa dia berharap mantan pendekar pedang nomor satu bisa bangkit kembali, merasa kasihan jika orang itu terus terbaring sakit. Dia hanya menyebutkan rumor tentang pertarungan Qi Xun dan Xue Yiren yang mereka dengar selama perjalanan.
"Terakhir melawan Shi Guanyin, sampai ada rumor bahwa aku bisa menurunkan hujan dan mengendalikan awan. Kali ini gimana?" Qi Xun yang beberapa hari ini tidak keluar dari Perkebunan Keluarga Xue benar-benar penasaran dengan rumor luar.
Chu Liuxiang teringat pengumum cerita di rumah teh yang dia lewati hari ini, dengan suara palu kayu yang menggema keras, tak bisa menahan tawa. "Mereka bilang--"
"Kau adalah reinkarnasi roh belasan pedang sakti yang dikumpulkan Senior Xue Yiren, datang untuk membalas dendam..."
“Ini tidak baik…” Qi Xun bergumam, “Bukankah pusaran air itu bertentangan dengan legenda ini?”
“Jadi sekarang mereka sedang mencari pedang mana yang berkaitan dengan air.”
“……” Maaf, dia seharusnya tidak meragukan kemampuan asosiasi kerumunan yang ikut nimbrung dalam gosip.
