Permeabel, sekaligus mengunci kelembaban...
Bukankah ini persis 【krim pelembab】!
Perusahaan MX adalah perusahaan kosmetik. Meski Lin Xian bekerja di departemen desain, dia memiliki pemahaman dasar tentang produk kosmetik dan perawatan kulit.
Ada tiga kebutuhan utama wanita terhadap produk perawatan kulit -
Mencerahkan, menghilangkan kerutan, dan melembabkan.
Saat ini, produk pelembab di pasaran belum bisa memberikan kelembaban absolut dan tahan lama.
Saat merias wajah, untuk efek pelembab biasanya perlu mengoleskan beberapa lapis produk: tonik, lotion, lalu krim pelembab.
Selain merepotkan dan terasa berat, kulit pun menjadi tidak nyaman.
Namun zat kimia Profesor Xu ini, dengan karakteristik uniknya, secara sempurna memecahkan banyak masalah produk pelembab yang ada.
“Oleh karena itu, di bidang produk perawatan kulit pelembab, krim pelembab baru yang menggunakan zat kimia ini pasti akan menjadi yang terunggul.”
“Bukankah ini akan langsung laris manis?”
“Aku mengerti.”
Lin Xian berkata perlahan:
“Jika kita bisa mendapatkan hak penggunaan zat kimia ini untuk produk perdana merek baru kita Rhein, pasti bisa mengguncang pasar produk perawatan kulit. Setidaknya di bidang pelembapan, kita akan menjadi yang tak tertandingi.”
“Benar.”
Zhao Yingjun mengangguk:
“Saat ini, perusahaan kosmetik besar di seluruh dunia menawarkan harga sangat tinggi kepada Profesor Xu. Banyak perusahaan bahkan menawarkan biaya lisensi hingga jutaan dolar AS.”
Hiss...
Lin Xian menarik napas dalam-dalam seperti menghirup liangpi.
Jutaan dolar AS hanya untuk biaya lisensi, sungguh mengagetkan. Jika dikonversi, setidaknya puluhan juta renminbi.
Tapi sebagai pekerja di industri kosmetik, Lin Xian sangat paham bahwa produk Profesor Xu memang sepadan dengan harganya.
Jika bisa mendapatkan lisensi eksklusif, sama saja dengan menghukum mati semua produk pelembab merek lain.
Cukup untuk memonopoli pasar pelembapan.
“Sebenarnya persyaratan yang kami tawarkan di perusahaan MX lebih menguntungkan.”
Zhao Yingjun berkata dengan wajah pahit:
“Tapi Profesor Xu sama sekali tidak menghiraukan kami... Kabar baiknya, dia juga tidak merespons perusahaan lain, jadi kita masih punya peluang.”
“Ayo Lin Xian, kita menyapa Profesor Xu.”
……
Lin Xian juga memegang gelas anggur, mengikuti Zhao Yingjun ke sudut aula.
Profesor Xu Yun melihat Zhao Yingjun mendekat, langsung berbalik ingin pergi——
“Profesor Xu, sudah lama tidak bertemu!”
Zhao Yingjun tersenyum mendekat untuk menyapa.
Xu Yun menoleh, tersenyum canggung.
“Selamat, Yang Mulia Profesor Xu.”
Zhao Yingjun mengangkat gelas anggur merah, hendak menyentuhkan gelas dengan Xu Yun:
“Temuan penelitian Anda benar-benar penemuan yang mengubah zaman! Saya yakin, asal diterapkan di bidang yang tepat, pasti bisa mengeluarkan nilai yang semestinya!”
Namun...
Xu Yun tidak menyentuhkan gelasnya dengan Zhao Yingjun.
Ia merendahkan kepala, tersenyum mengejek diri sendiri:
“Maksudmu barang gagal yang menggelikan itu? Ejekan yang kuterima sudah cukup banyak.”
“Bukan begitu Profesor Xu! Menurutku itu bukan kegagalan, Anda harus menghargai penelitia——”
“Nona Zhao.”
Xu Yun mengangkat tangan menghentikan Zhao Yingjun. Menegakkan kepala, berkata dengan serius:
“Nona Zhao, hari ini aku sangat senang bisa bertemu Anda di sini.”
“Jika Anda datang untuk menyumbangkan dana bagi kemajuan sains, aku akan menemani minum berapa gelas pun.”
“Tapi, jika Anda punya tujuan lain... maaf, aku tidak bisa menemani.”
……
Lin Xian memicingkan matanya.
Terlihat jelas, Profesor Xu Yun tidak menyambut Zhao Yingjun, bahkan menolak kontak dengan perusahaan kosmetik ini.
“Jangan tertawa melihatku, Profesor Xu. Masalah lain urusan lain.”
Zhao Yingjun tetap mempertahankan senyumannya:
“Hari ini aku datang khusus untuk mendukung kemajuan sains dan penelitian ilmiah, sama sekali tidak ada maksud lain.”
“Bagus kalau begitu! Atas nama para peneliti Shanghai, terima kasih banyak Nona Zhao!”
Profesor Xu Yun mengulurkan gelasnya untuk menyentuhkan gelas, Zhao Yingjun sengaja menurunkannya sedikit.
Krak!
Setelah gelas bersentuhan, keduanya menenggak habis isi gelas.
Profesor Xu Yun meletakkan gelasnya, menatap Zhao Yingjun:
"Nona Zhao, saya harap di masa depan bisa lebih sering bertemu denganmu di acara seperti ini, bukan di laboratorium saya."
Setelah berkata demikian, Xu Yun berbalik dan pergi.
Zhao Yingjun mengeluarkan saputangan putih, mencubit salah satu sudutnya, menepuk-nepuk noda anggur merah di sudut bibirnya:
"Lihatlah Lin Xian, selama ini sikapnya terhadap kita selalu seperti ini. Hari ini masih termasuk baik."
Lin Xian mengangguk.
Sebelumnya dia jarang berinteraksi dengan Zhao Yingjun, bahkan belum pernah bertukar satu kalimat pun.
Dulunya dia mengira wanita ini pasti selalu bersikap tinggi hati di mana saja.
Tapi sekarang... ternyata dia juga punya kesulitannya sendiri, harus tersenyum paksa di hadapan Profesor Xu Yun, harus membungkuk memohon untuk bersulang.
Tapi memang tidak ada cara lain.
Perusahaan harus berkembang.
Bawahan butuh makan.
Zhao Yingjun baru berusia 23 tahun, lulus studi dari luar negeri kurang dari dua tahun, tapi sudah membesarkan perusahaan hingga sebesar ini. Pasti latar belakang keluarganya mendukung, ada modal yang kuat.
Hanya Lin Xian yang tidak mengerti, mengapa harus membangun usaha sendiri dari nol padahal bisa menikmati warisan bisnis keluarga marga dan menunggu giliran?
Masalah seperti ini jarang diketahui orang di perusahaan. Pasti Zhao Yingjun punya alasan dan pertimbangan tersendiri.
“Profesor Xu Yun pasti sangat kekurangan dana penelitian, peralatan lab... Mengapa dia tidak mau menukar produk gagalnya dengan dana?”
Lin Xian tampak bingung:
“Padahal dengan dukungan finansial, dia bisa membangun lab sendiri dan melakukan penelitian dalam kondisi lebih baik. Siapa tahu bisa benar-benar menghasilkan temuan.”
Zhao Yingjun meletakkan saputangan, tersenyum masygul:
“Mungkin ini soal harga diri dan kegigihan ilmuwan. Sudah terlalu lama dia gagal, terlalu sering diejek. Jadi dia tak bisa menerima menjual produk gagalnya, menyebarkannya ke mana-mana.”
“Zat kimia yang tercipta secara kebetulan itu, bagi kita adalah harta karun. Tapi bagi Profesor Xu Yun... mungkin itu luka memalukan, setiap disebut orang pasti menyakitkan.”
Zhao Yingjun meletakkan gelas, menyilangkan lengan, menatap Lin Xian:
“Kamu juga lulusan Universitas Shanghai, bisa bantu saya cari solusi?”
“Saya?”
Lin Xian tertegun.
Seketika, dia teringat adegan dalam serial Journey to the West versi 1986 saat Benbo'erba diperintah Jiu Tou Chong: “Pergi bunuh Tang Seng dan murid-muridnya!”
Apa kemampuan saya ini pantas!
Kalian bangsawan kelas atas, raksasa bisnis saja dicuekin Profesor Xu Yun.
Saya cuma ketua kelompok kecil, dianggap anak SD, bisa negoisasi bisnis besar ini?
“Saya coba cari informasi dulu.”
Lin Xian hanya bisa menjawab begitu.
“Baru sekarang dia paham tujuan Zhao Yingjun membawanya ke pesta malam ini... mungkin karena menganggap dirinya dan Profesor Xu Yun adalah alumni yang sama, siapa tahu di masa depan bisa menjalin hubungan.”
“Tapi dia terlalu melebih-lebihkan kemampuanku.”
“Mungkin performa luar biasa dari proyek Rhein Cat membuat Zhao Yingjun salah persepsi tentang level sebenarnya.”
“Padahal kucing itu kan hasil mencontek dari mimpi!”
“Apa mungkin... mencontek hasil penelitian Profesor Xu Yun dari mimpi juga?”
