Tak lama kemudian, pesta resmi dimulai.
Suara biola berhenti, seluruh aula utama hening. Semua orang berhenti mengobrol, menoleh ke tangga panjang di tengah aula.
Chu Shanhe turun dari tangga sambil tersenyum, mengangkat gelas anggur ke segala penjuru:
"Selamat datang! Kehadiran para ilmuwan terkemuka dan entrepreneur berbakat hari ini benar-benar mengharumkan tempat hina milikku ini! Hahahahahaha..."
Gemuruh tepuk tangan memenuhi aula.
Lin Xian sebelumnya hanya melihat siluet punggung Chu Shanhe yang gagah, baru sekarang bisa melihat wajahnya.
Matanya tajam bagai semburan api, wajah persegi dengan fitur tajam nan proporsional. Di masa mudanya... pasti tergolong pria tampan standar.
Meski sudah berusia lebih dari setengah abad, nyalinya masih membara. Senyumnya yang ramah tak mampu menyembunyikan aura wibawa yang membuat orang tak kuasa bernapas.
"Setelah tepuk tangan mereda, Chu Shanhe perlahan menuruni tangga panjang dan tiba di pusat aula."
"Suaranya lantang, penuh wibawa:"
"Selama bertahun-tahun, aku yakin ilmu pengetahuan dan teknologi adalah kekuatan produktif utama! Kemakmuran negara dan kehidupan kita sekarang tak lepas dari perkembangan sains, serta perjuangan keras para peneliti!"
"Kupercaya, kemajuan semua industri bergantung pada dukungan sains. Para ilmuwan yang bekerja tanpa pamrih siang-malam, merekalah pahlawan sejati yang patut kita hormati!"
"Orang berkemampuan terbatas sepertiku... hanya menikmati keuntungan zaman, bisa sukses di Shanghai. Kontribusiku untuk negara tak ada apa-apanya dibanding peneliti!"
"Inilah tujuan acara penggalangan dana sains malam ini! Kuharap para pengusaha muda bisa lebih peduli perkembangan sains, dan berkontribusi untuk kemajuan teknologi negara!"
"Tak perlu banyak kata lagi——"
"Chu Shanhe meletakkan gelas anggur, mengacungkan jari telunjuk kanannya:"
"Shanhe Group! Donasikan 100 juta yuan ke Dana Pengembangan Sains Shanghai!"
"Seluruh ruangan gempar."
"Langsung menyumbang 100 juta di awal."
"Ketua Chu Shanhe benar-benar luar biasa dermawannya."
"Setelah shock sejenak, tepuk tangan bergemuruh memenuhi ruangan, diselingi pujian dari segala penjuru."
"Tapi ini belum selesai."
Setelah tepuk tangan mereda, Chu Shanhe kembali mengambil mikrofon dan tersenyum berkata:
"Barusan itu mewakili pernyataan resmi grup, belum cukup mengungkapkan kekaguman pribadi saya terhadap para peneliti ilmu pengetahuan."
"Sekarang, atas nama pribadi! Saya menyumbang tambahan 100 juta lagi!"
Seketika ruangan gempar!
200 juta!
Chu Shanhe langsung membuka dengan sumbangan 200 juta!
Langsung membawa suasana ruangan ke puncak kegembiraan!
Para pengusaha muda di bawah... semuanya bertepuk tangan penuh semangat, mata dipenuhi kekaguman.
Terlihat jelas, status dan wibawa Chu Shanhe di Shanghai benar-benar nomor satu, dan dia dihormati secara tulus dari hati.
……
Pak! Pak! Pak! Pak! Pak! Pak! Pak! Pak! Pak!
Tepuk tangan tak kunjung berhenti.
Baru sekarang Lin Xian menyadari, Profesor Xu Yun yang sebelumnya sangat angkuh dan tak terjamah dunia fana... sekarang malah sedang bertepuk tangan antusias, matanya penuh penghormatan.
Ini cukup mengejutkan Lin Xian.
"Sepertinya Profesor Xu Yun itu sangat mengagumi Chu Shanhe."
Lin Xian berbisik pelan.
Zhao Yingjun menggelengkan kepala sambil tersenyum:
"Laki-laki mana yang tidak ingin menjadi Chu Shanhe?"
"Tapi alasan Profesor Xu menghormati Chu Shanhe seperti ini ada sebab khusus. Perkataan Chu Shanhe barusan bukan omong kosong, selama bertahun-tahun dia selalu mendukung penuh perkembangan ilmu pengetahuan di Tiongkok."
“Mendirikan lembaga penelitian、menyediakan beasiswa、membiayai siswa kurang mampu、berinvestasi di proyek penelitian niche、membantu ilmuwan Tionghoa pulang ke tanah air... Dia benar-benar melakukan banyak hal nyata untuk pengembangan sains Tiongkok. Makanya reputasinya di lingkaran sosial akademik sangat tinggi, banyak akademisi terkemuka yang memujinya secara terbuka.”
“Selama bertahun-tahun penelitian Profesor Xu tak kunjung membuahkan hasil... Kau pikir siapa yang terus membiayainya?”
Oh begitu rupanya.
Sekarang Lin Xian mengerti.
Tadi dia merasa Profesor Xu Yun tidak cocok dengan pesta semewah ini, ternyata kedatangannya hari ini ke tempat yang kontras dengan karakternya ini semata-mata untuk menghargai posisi Chu Shanhe.
Tapi...
Dari ucapan Zhao Yingjun tadi, apa yang dilakukan Chu Shanhe bisa disebut sebagai tindakan pahlawan sejati.
Pantas dihormati.
Kemudian.
Tibalah sesi donasi dari para pengusaha.
Jumlah terkecil pun bernilai jutaan yuan.
Zhao Yingjun menyumbang sepuluh juta yuan.
Terlihat jelas bahwa para pengusaha yang diundang hari ini bukanlah orang sembarangan.
Lingkaran sosial Chu Shanhe benar-benar eksklusif, sekadar kaya atau berdarah biru hanyalah tiket masuk dasar. Sampai detik ini, Zhao Yingjun bahkan belum sempat berbicara langsung dengannya.
Setelah sesi donasi, masuk ke bagian tradisional yaitu acara dansa.
Berbagai hidangan mewah tertata di meja sekitar aula, sementara area tengah dikosongkan sebagai lantai dansa. Orkestra di lantai dua mulai bermain, alunan biola klasik nan elegan memenuhi seluruh ruangan istana.
Chu Shanhe tidak tahu kapan sudah pergi, Profesor Xu Yun meninggalkan pesta sejak awal.
Saat ini, sebagian besar tamu sedang menari di tengah aula dansa, membawa pasangan mereka untuk menari tango.
Sebagian kecil duduk di meja sekitar menikmati hidangan lezat sambil mengobrol dan bersenang-senang.
Zhao Yingjun duduk di sisi meja makan, dengan anggun menyantap kudapan dan menyesap anggur merah. Lin Xian berdiri tepat di belakangnya.
Dia memperhatikan... banyak orang ingin mengajak Zhao Yingjun menari, baik yang muda maupun yang tua.
Tapi begitu melihat kehadiran Lin Xian, semua tamu langsung tersadar akan sesuatu kemudian tersenyum tipis sebelum berpaling pergi.
"...Bagaimana kalau aku berdiri lebih jauh?"
Lin Xian membungkuk dan bertanya.
Zhao Yingjun menyeka sudut bibirnya dengan serbet makan, matanya terpejam:
"Kalau kau menjauh, apa gunanya aku membawamu ke sini?"
"Duduklah dan nikmati hidangan."
……
Waktu berikutnya terasa membosankan.
Zhao Yingjun tetap duduk di tempatnya dengan mata terpejam, seolah tengah merenungkan sesuatu.
Lin Xian berdugaan, pastilah dia sedang memikirkan cara meyakinkan Profesor Xu Yun.
Sumbangan sepuluh juta yang diberikannya hari ini mungkin untuk meningkatkan reputasinya di mata profesor.
Tapi Lin Xian merasa uang itu akan sia-sia belaka...
Profesor Xu Yun yang keras kepala dan teguh pendirian itu benar-benar bukan orang biasa yang bisa dirayu.
Mungkin hanya Chu Shanhe yang bisa memengaruhinya, mengingat dialah penyelamat yang mendanai penelitian Xu Yun.
“Tapi Chu Shanhe adalah sosok seperti apa? Dia pasti tidak akan turun tangan membela Zhao Yingjun. Jelas keduanya tidak selevel.”
“Tidak mungkin.”
Lin Xian tidak memikirkan hal ini lagi. Dia tidak bisa membantu.
Di hadapan para bos besar dan raksasa ini, dirinya hanyalah orang kecil yang tak berarti.
Dalam mimpi, dia juga adalah raja iblis yang tak terkendali di kota itu.
Tapi di Shanghai, dia tidak bisa membuat gelombang apapun, bahkan tidak menarik perhatian.
Lebih baik pulang cepat dan mengerjakan urusan penting dalam mimpi.
