“Ini putri Chu Shanhe?!” Lin Xian tak percaya.
Zhao Yingjun memandanginya seperti melihat orang bodoh:
“Apa yang kau herankan? Bukankah ini hasil karyamu sendiri?”
“Memang saya yang menggambar... tapi saya yakin bukan putri Chu Shanhe yang saya gambar.”
Lin Xian menggelengkan tangan menyangkal, ini tidak boleh disalahpahami:
“Saya bahkan tidak kenal putri Chu Shanhe, belum pernah bertemu... hari ini baru pertama kali dengar namanya dari mulutmu.”
Zhao Yingjun memicingkan mata, menatap Lin Xian dengan curiga beberapa saat.
Akhirnya... menundukkan kepala, terkekeh kecil:
“Baiklah, berarti saya salah paham.”
Dia menunjuk undangan di tangan Lin Xian, berpesan:
“Ini undangan pesta perayaan Sabtu malam, segera antar ke Profesor Xu Yun nanti.”
“Sebaiknya tanyakan apakah Profesor Xu Yun mau datang. Jika beliau memutuskan hadir, kita akan siapkan mobil khusus untuk mengantar-jemput.”
Lin Xian mengangguk, membuka-buka undangan di tangannya.
Sangat mewah, bagian belakangnya ada logo Perusahaan MX:
“Baik, nanti saya langsung antar.”
Zhao Yingjun berbalik pergi.
Tapi tiba-tiba berhenti:
“Selain itu...”
Dia menoleh, memandang Lin Xian:
“Meski saya tidak menganjurkan hubungan asmara di kantor, tapi banyak nona berkualitas di perusahaan kita. Jika kau memang ingin pacaran... pertimbangkan yang lebih realistis.”
Lin Xian menghela napas.
Rupanya Zhao Yingjun mengira dia tertarik pada putri Chu Shanhe.
Dengan gesit ia melipat kertas gambar itu, lalu menyelipkannya ke buku catatan hitam di meja:
“Aku benar-benar tidak bermaksud seperti itu, Direktur Zhao. Aku cuma menggambar sketsa iseng, sekadar melatih tangan karena sudah lama tidak melukis.”
“Jika kau merasa mereka mirip, itu murni kebetulan belaka.”
Zhao Yingjun tak lagi bicara, hanya mengangguk dengan mata terpejam:
“Baiklah, fokuslah bekerja, Lin Xian.”
Dia melayangkan pandangan terakhir ke arah Lin Xian sebelum keluar dari ruangan dan menutup pintu.
“Hah...”
Lin Xian duduk di sofa sambil memegangi alutnya.
Saat Zhao Yingjun pergi tadi, meski ucapannya "fokuslah bekerja", namun sorot matanya jelas menyiratkan pesan tambahan... "Jangan berkhayal yang tidak-tidak".
“Apakah benar mirip sampai segitunya?”
Lin Xian sulit mempercayainya.
Dia 100% yakin belum pernah bertemu putri Chu Shanhe.
Oh.
Kecuali sekali itu.
Waktu itu dia hanya melirik dari jauh di gerbang kampus, tapi karena sudut pandangnya, gadis itu membelakangi sehingga selain ponytail tinggi yang mengembang elastis, hampir tak ada yang jelas terlihat.
“Mereka bukan kembar identik. Mustahil CC dan Chu Anqing yang terpisah 600 tahun serta puluhan generasi ini memiliki wajah sama persis.”
Lin Xian merenungkan hal ini.
Pikirannya beralih ke kemungkinan [Kapsul Hibernasi]...
“Tapi di dunia masa depan tempat CC berada, teknologi hibernasi itu tidak pernah ada. Secara logika, putri Chu Shanhe tidak mungkin bisa hidup sampai 600 tahun kemudian dengan kapsul hibernasi.”
【Sebelum dia mengganti nama Keke Cat menjadi Kucing Rhein, sama sekali tidak ada Kucing Rhein dalam mimpi itu, hanya ada Keke Cat.】
Jadi, bahkan jika besok Profesor Xu Yun berhasil menciptakan kapsul hibernasi, itu tetap tidak bisa menjelaskan mengapa kemarin CC muncul dalam mimpi.
【Efek kupu-kupu yang dihasilkan dari perubahan ruang-waktu tidak mungkin muncul di masa depan sebelum perubahan ruang-waktu terjadi.】
Tapi...
Tidak ada yang mutlak di dunia ini.
"Lebih baik kita konfirmasi dan verifikasi dulu sebelum menarik kesimpulan."
Entah itu dengan memverifikasi dari CC atau melalui putri Chu Shanhe... Intinya, Lin Xian merasa masalah ini tidak sesederhana itu.
Mungkin ingatan "bukan miliknya" dan "terfragmentasi" yang disebutkan CC inilah kunci untuk memecahkan teka-teki ini.
Dia berdiri.
Mengambil undangan yang akan diberikan ke Profesor Xu Yun.
Undangan pesta perayaan ini tidak disegel dengan lilin, bisa langsung dibuka.
Lin Xian membuka lipatan undangan.
Di dalamnya berisi kalimat undangan templat, di awal tertulis nama Profesor Xu Yun, diikuti keterangan waktu dan lokasi pesta yang dicetak tebal.
Pukul 20:30 besok lusa di Victoria Hall, Shanghai.
"Cepat antarkan ke Profesor Xu Yun. Entah apakah beliau akan hadir atau tidak."
……
Naik taksi ke Universitas Shanghai.
Karena popularitas Xu Yun yang melonjak, pos penjagaan sekarang tidak memperbolehkan orang luar masuk sembarangan, terutama wartawan dan media yang sama sekali dilarang masuk, mungkin khawatir mengganggu pekerjaan Profesor Xu Yun.
“Lin Xian masih berhasil menyelinap masuk dengan wajah yang tak berbeda dari mahasiswa.”
Setelah masuk ke gedung laboratorium.
Lin Xian pergi ke laboratorium Profesor Xu Yun.
Ternyata Xu Yun tidak ada di sana...
Setelah menghubungi via telepon, baru diketahui bahwa Xu Yun sedang menemani putrinya di rumah sakit.
Lin Xian memandang undangan di tangannya...
Merasa kurang sopan dan resmi jika membahas ini lewat telepon, lebih baik diantarkan langsung.
Memang masuk akal.
Kini Xu Yun sudah sukses, cairan pengisi kabin hibernasi juga telah selesai diteliti, tak perlu lagi berkutat di lab tiap bulan.
Waktu luangnya pasti digunakan untuk lebih banyak menemani putrinya yang dalam kondisi vegetatif.
Lin Xian kembali naik taksi ke Rumah Sakit Afiliasi Universitas Shanghai, menuju kamar Xu Yiyi.
Kamar pasiennya sangat bersih.
Xu Yun sedang melakukan peregangan otot untuk Xu Yiyi sambil bercerita dengan riang pada putrinya.
Menjelaskan hasil penelitiannya.
Mengabarkan bahwa kabin hibernasi generasi pertama akan segera tersedia.
Nanti dia bisa berhibernasi ke masa depan untuk pengobatan, lalu terbangun dan menjalani hidupnya.
Melihat Lin Xian masuk, Xu Yun tersenyum dan melambaikan tangan, memanggilnya mendekat.
Kemudian menggenggam tangan putrinya dan berkata lembut:
“Yiyi, inilah penyelamat yang paling patut kita syukuri, Lin Xian. Baik pencapaian penelitian Ayah maupun harapan kebangkitanmu, semuanya berkat Lin Xian.”
“Yiyi……saat kamu siuman, bangkit dan memulai kehidupan baru nanti, mungkin Ayah sudah tiada. Kamu harus ingat untuk sering mengunjungi Kakak Lin Xian. Atau saat kamu terbangun dari hibernasi……bisa jadi kamu harus memanggil Paman Lin Xian.”
Usai berkata demikian.
Xu Yun dan Lin Xian tak kuasa menahan tawa.
Itu tergantung berapa lama Xu Yiyi berhibernasi. Jika harus berhibernasi 50-60 tahun sebelum dicairkan untuk pengobatan……nanti bisa sampai memanggil Kakek Lin Xian; kalau hibernasinya sampai 200-300 tahun, mungkin sudah saatnya membakar uang kertas dan menyalakan hio untuk Lin Xian.
“Profesor Xu, sebenarnya Anda bisa berhibernasi bersama Xu Yiyi. Dengan begitu saat Yiyi terbangun di masa depan, kalian masih bisa hidup bahagia bersama.”
Namun……
Xu Yun hanya menggelengkan kepala dengan senyum penuh kasih:
“Sebenarnya ada satu hal yang belum kumumukan ke dunia. Tapi kebenaran tak bisa disembunyikan selamanya. Setelah makalahku selesai dan dipublikasikan, para ilmuwan dan institut penelitian pasti akan menemukan hal ini...”
Ia menatap Lin Xian dengan sorot mata yang muram:
“Kamu tahu……”
“Apa efek samping terbesar dari hibernasi?”
