BOOM！！！
BOOM！！！
BOOM！！！
Cahaya putih pemusnah segala sesuatu masih datang tepat waktu, tidak meleset sedetik pun.
……
……
……
Di ranjang sudut kamar tidur, Lin Xian membuka matanya.
"Saat ini, dalam mimpi ini masih ada cahaya putih yang akan memusnahkan segalanya, manusia tetap belum mengetahuinya sama sekali."
Sebelumnya Gao Yang juga pernah mengatakan.
Katanya metode observasi astronomi manusia sekarang sudah sangat maju, gelombang gravitasi, krisis luar angkasa semuanya bisa dideteksi.
Pencegahan adalah masalah lain, tapi setidaknya tidak akan seperti di dunia mimpi yang sama sekali tidak menyadari.
Di mimpi kedua sekarang, perkembangan teknologi 600 tahun sangat pesat, bahkan kota cyberpunk New Shanghai sudah muncul, mobil terbang di langit, robot merangkak di mana-mana...
Dengan prasyarat ledakan teknologi seperti ini, apakah observasi astronomi manusia masih belum ada kemajuan?
"Tidak realistis."
Lin Xian menggelengkan kepala menyangkal.
Dari bayangan tangan hitam misterius di Bulan bisa terlihat, umat manusia di dunia masa depan setidaknya sudah menguasai teknologi konstruksi besar-besaran di Bulan sejak ratusan tahun lalu.
Secara logika, ratusan tahun lalu sudah bisa meninggalkan mukjizat di Bulan... Setelah ratusan tahun, manusia tidak hanya belum terbang keluar tata surya dengan kapal antariksa, juga belum membangun kota luar angkasa... Apakah pohon teknologi menyimpang?
"Hmm……"
Lin Xian menopang dagunya sambil berpikir:
"Kalau dipikir-pikir, meskipun setelah perubahan ruang-waktu, teknologi dunia masa depan berkembang pesat, tapi tingkat perkembangannya masih terlalu rendah."
"Sudahlah, tidak usah dipikirkan."
"Kalau ada kesempatan lebih baik langsung pergi ke Kota Baru Shanghai untuk melihat buku sejarah, atau tanya langsung ke ilmuwan astronomi di dunia nyata. Lebih masuk akal daripada mikir sendirian."
Lin Xian memutuskan tidak memaksakan kecerdasannya.
Bangun lalu pergi ke kamar mandi.
Ciprat-ciprot...
Keran kamar mandi mengalir deras. Lin Xian menciduk air lalu menyiramkan ke wajah, menggosok-gosoknya.
Dia tidur dari pukul lima sore sampai pukul satu dini hari, sangat segar sama sekali tidak mengantuk.
Kembali ke kamar tidur, duduk di meja belajar.
Lin Xian memutuskan merencanakan eksplorasi selanjutnya.
Dia menyusun [rencana] eksplorasi berdasarkan prioritas dan rasa ingin tahunya, dari yang terpenting:
1、Yang paling penting, harus ngobrol serius dengan ayah Dalimao. Pahami apa itu 《Teori Konstanta Kosmik》, cari tahu apa yang selalu diomongkannya, berusaha mengungkap rahasia dan tujuan Klub Jenius.
2、Cari cara menyusup ke Kota Baru Shanghai, temukan catatan sejarah sebenarnya, pahami apa yang terjadi selama 600 tahun ini.
3、Kalau ada waktu luang, bisa main dengan Dalimao, lihat apa yang dia sembunyikan.
……
“Tugas utama di mimpi baru ini, mungkin hanya ada dua atau tiga ini. Yang ketiga murni tugas sampingan, sama sekali tidak penting.”
Dalimao sekarang hidup sangat bahagia, Lin Xian sebenarnya cukup senang melihatnya.
Meski ini pertama kalinya Dalimao bertemu Lin Xian, bagi Lin Xian mereka sudah seperti teman lama. Dia sejak lama menganggap bandit jujur dan setia ini sebagai sahabat.
“Entah apa yang disembunyikan Dalimao dariku, tapi kurasa pasti bukan hal mencuri ayam atau merampok anjing.”
“Tidurlah, besok harus ke Universitas Shanghai menemui pembimbing.”
Matikan lentera, naik ke ranjang.
Tidur.
……
Keesokan paginya, Lin Xian membawa data desain merchandise terbaru Kucing Rhein untuk melapor pada Zhao Yingjun.
Mimpi sebelumnya telah hilang, toko mainan tempat Lin Xian biasa mencari ide sudah tutup... Stok ide di otaknya semakin menipis.
“Bagus, kemampuan desainmu masih setinggi biasanya.”
Zhao Yingjun hanya melirik sebentar lalu mengangguk sambil tersenyum, matanya penuh pengakuan:
“Berkat kucing imut ini... merek Rhein kami mulai populer di kalangan remaja putri belasan tahun, ini kejutan yang menyenangkan.”
“Meski sekarang daya beli mereka masih terbatas, suatu saat nanti akan ada. Kita sedang menggarap calon pelanggan lebih dulu, semua berkat kucing imut ini.”
“Pembagian royalti hak cipta Kucing Rhein diselesaikan per kuartal, disesuaikan dengan saluran pabrik. Untuk dividen pertama masih perlu ditunggu beberapa waktu.”
“Tidak apa.” Lin Xian menjawab dengan datar.
Mungkin belum beradaptasi dengan statusnya sebagai orang kaya baru sekarang, Lin Xian selalu merasa uangnya sudah terlalu banyak sampai tidak habis dibelanjakan, kecepatan membelanjakan jauh tertinggal dari kecepatan mendapatkannya.
Apalagi mimpi, Klub Jenius, kematian Profesor Xu Yun, Teori Konstanta Kosmik, CC dan Chu Anqing...
Berbagai misteri membelitnya, sekarang dia hanya ingin mencari jawaban, benar-benar tidak punya ketertarikan lain.
Bahkan janji lama pada Gao Yang untuk memilih mobil di tempatnya, sampai sekarang belum ditepati.
“Sebenarnya di kalangan mahasiswa, kucing ini juga cukup populer.” Lin Xian menjelaskan bahwa sore ini dia harus pergi ke Universitas Shanghai:
“Jadi pembimbingku memohon agar aku memberikan ceramah kecil untuk junior-junior, berbagi pengalaman desain.”
“Ini hal baik.” Zhao Yingjun menjawab:
“Sekalian promosikan perusahaan kita, kalau ada yang berminat kerja di sini, CV-nya bisa prioritas untuk dilihat.”
“Karena pengaruhmu... Sekarang aku sangat menanti-nanti dan punya kesan baik pada lulusan Universitas Shanghai, kita butuh lebih banyak talenta berbakat sepertimu.”
Usai berkata, dia berdiri dan mengambil mantel:
“Kalau begitu kau pergilah ke kampus sore ini, urus saja urusan perusahaan dengan baik. Kebetulan, aku juga tidak akan di kantor sore ini, ada pertemuan yang harus dihadiri.”
“Pertemuan?”
Lin Xian mengangkat kepala, teringat bayangan tangan hitam yang menyelimuti bulan purnama di dunia mimpi...
“Ya, pertemuan minum teh sore komunitas kecil musisi.” Zhao Yingjun mengenakan sepatu hak tinggi, pergi ke ruang ganti untuk memilih syal:
“Saya ingin berbicara dengan salah satu komposer, ingin memintanya mendesain lagu tema MV untuk Kucing Rhein.”
“Pengaruh kucing ini terus berkembang, sekarang sudah jauh melampaui bayangan kita. Semua produk terkait yang dirilis langsung habis terjual, agen supermarket di berbagai daerah terus mendesak pengiriman, beberapa pabrik yang bekerja lembur pun tidak bisa memenuhi permintaan.”
“Utamanya saya tidak ingin merusak IP Kucing Rhein yang bagus ini, jadi pabrik boneka yang dipilih semuanya berkualitas tinggi, hanya sedikit yang memenuhi kriteria saya.”
Zhao Yingjun mengambil syal biru, lalu kembali ke meja kerjanya sambil memandang Lin Xian:
“Bukankah kamu mau memberikan kuliah umum di Universitas Shanghai? Sekalian beri tahu departemen logistik untuk mengirim satu truk boneka Kucing Rhein dari gudang, berikan ke mahasiswa yang hadir sebagai hadiah.”
Dia tersenyum:
“Lagipula ini seperti alumni sukses yang kembali ke almamater, membawa hadiah kecil untuk junior-juniormu akan lebih bermakna.”
“Tidak perlu, sungguh tidak usah.” Lin Xian menggelengkan tangan:
“Ini hanya kuliah umum kecil yang diadakan pembimbing kami sendiri... Paling-paling hadir puluhan orang, buat apa bawa boneka sebanyak itu.”
“Bawa saja sekalian, lagipula kamu tidak punya mobil, biar logistik yang mengatur.” Zhao Yingjun merapikan mejanya lalu mengambil tas tangan:
“Meskipun kunjunganmu kali ini tidak mewakili perusahaan, tapi posisimu pasti akan dipertimbangkan oleh perusahaan. Satu mobil bisnis akan mengantar-jemputmu, satu truk kecil akan mengangkut boneka Kucing Rhein, anggap saja sebagai iklan, berikan saja gratis.”
Sulit menolak keramahan yang tulus.
Ditambah lagi Zhao Yingjun buru-buru pergi, Lin Xian terpaksa menerima kebaikan hati ini.
Bung.
Pintu berkode ganda kantor tertutup.
Lin Xian juga kembali ke kantornya, mengambil buku catatan hitam berisi garis besar pidato, lalu turun ke lantai bawah.
……
Duduk di mobil bisnis, memandang pemandangan di sepanjang jalan.
Jalan ini sudah sering dilewati belakangan ini, setiap kali mencari Xu Yun pasti bolak-balik melewatinya.
Sayangnya...
Kedepannya tidak ada kesempatan lagi bertemu Profesor Xu Yun.
Setiap kali teringat teman lama ini, Lin Xian selalu merasa rindu.
Dia benar-benar orang baik, meskipun banyak kesalahpahaman tentangnya, tapi itu tidak menghalanginya menjadi ilmuwan yang murni.
Sampai hari ini, pelaku kejahatan yang menabrak Xu Yun masih belum ditemukan.
Di jaringan internet juga penuh dengan kecaman.
Tekanan pada polisi Shanghai juga besar, tapi kalau memang tidak ketemu ya tidak bisa dipaksa, kedua mobil itu seolah menguap begitu saja, sama sekali tidak diketahui cara melakukannya.
Ini kan Shanghai yang kamera pengawasnya ada di mana-mana...
Lin Xian menopang dagunya, tidak mengerti:
"Bagaimana mungkin kedua mobil itu... bisa menghilang?"
