《The Hitchhiker's Guide to the Galaxy》, film fiksi ilmiah yang sangat dipuji dan berpengaruh luas ini.
Lin Xian sudah menontonnya bertahun-tahun lalu.
Karena setelah berdiskusi dengan Gao Yang tentang mimpi, Gao Yang bilang tidak bisa membayangkan seperti apa dunia masa depan sehingga tidak bisa memimpikannya.
Sejak saat itu, dia mulai giat mempelajari film dan novel fiksi ilmiah. Film klasik legendaris dalam sejarah sinema ini tentu ada dalam daftar belajarnya.
Sebenarnya kalau ditanya seberapa bagus film ini... Lin Xian tidak merasa spesial, jujur saja biasa saja. Bertahun-tahun berlalu, sama sekali tidak ada keinginan untuk menontonnya lagi.
Tapi hari ini berbeda...
Setelah keluar dari mimpi kemarin, dia memutuskan untuk menonton ulang film ini di bioskop pribadi malam ini.
Alasannya hanya satu.
【Angka 42 pertama kali muncul di hadapan publik… tepatnya dalam film 《The Hitchhiker's Guide to the Galaxy》.】
……
Lin Xian memesan minuman dan masuk ke bilik pribadinya yang sudah mulai memutar film.
《The Hitchhiker's Guide to the Galaxy》adalah film tahun 2005 yang tergolong film komedi fiksi ilmiah jalan-jalan dengan konsep otak yang unik.
Film ini diadaptasi dari novel fiksi ilmiah berjudul sama karya penulis Douglas Adams.
Bagian awal film ini terkesan agak membosankan jika dilihat dengan sudut pandang masa kini.
Ceritanya tentang sekelompok alien yang ingin membangun jalan raya galaksi, sehingga harus menghancurkan Bumi sebagai penghalang proyek.
Kemudian Bumi pun dimusnahkan, sang protagonis mulai berpetualang di galaksi bersama seorang alien.
Selanjutnya, cerita berkembang dalam beberapa episode kecil yang terpisah.
Lin Xian menyaksikannya dengan tenang.
Akhirnya...
Dia sampai pada adegan paling ikonis dan paling populer dari film ini:
Di suatu planet di galaksi, terdapat peradaban tinggi yang sangat maju dan memiliki kecerdasan super.
Untuk mencari kebenaran kosmos, mereka mengerahkan semua jenius sejati untuk membangun superkomputer raksasa tercanggih di alam semesta - Deep Thought.
Setelah superkomputer selesai dibangun, puluhan miliar alien berkumpul dan mengajukan pertanyaan paling mendalam yang selalu ingin mereka ketahui jawabannya:
"Tolong hitung jawaban akhir dari alam semesta, kehidupan, dan segala sesuatu di dunia ini."
Komputer raksasa sebesar gunung bernama Deep Thought berkedip beberapa kali dengan lampu indikatornya, lalu menjawab:
"Perhitungan terlalu besar. Silakan kembali ke sini setelah 7,5 juta tahun."
7,5 juta tahun kemudian——
Semua peradaban puncak di alam semesta berkumpul di sini, menunggu komputer raksasa mengumumkan jawaban akhir.
Di tengah antisipasi semua pihak, komputer raksasa Deep Thought akhirnya berbicara:
"Jawaban pamungkas tentang alam semesta, kehidupan, dan segala sesuatu di dunia ini adalah——"
“42。”
Seluruh ruangan hening.
Kemudian alur cerita ini terputus tiba-tiba, beralih ke kisah kecil berikutnya.
……
“42……”
Lin Xian bergumam, memutar ulang adegan itu dan menontonnya sekali lagi.
Film ini tidak menjelaskan terlalu banyak tentang konsep angka 42, berakhir begitu saja. Sebenarnya semua orang tahu alasannya... karena sutradaranya pun tidak tahu, dia tidak bisa mengarangnya.
Alam semesta, kehidupan, dan jawaban pamungkas segala sesuatu di dunia...
Ini bukan pertanyaan yang bisa dijawab oleh manusia Bumi manapun.
Sutradara tidak bisa.
Penonton tidak bisa.
Penulis asli The Hitchhiker's Guide to the Galaxy, Douglas Adams, juga tidak bisa...
Dalam novel karyanya yang berjudul sama, konsep ini tetap dibuat kabur, tidak pernah dijelaskan, sengaja dibuat misterius.
Tapi karya itu sendiri adalah novel fiksi ilmiah komedi yang mengutamakan absurditas tanpa alasan. Bahkan awalnya hanya dibuat untuk segmen anak-anak di sebuah stasiun TV, tidak perlu menjelaskan konsep ini, asalkan lucu dan menghibur.
Tapi...
Lin Xian tidak merasa hal ini sesederhana itu.
“Bahkan ketika Adams pertama kali menulis novel ini, hanya untuk hiburan dan plot twist tak terduga, sehingga jawaban yang dihitung komputer super adalah 42……”
“Tapi, mengapa harus 42?”
“Mengapa kebetulan seperti ini?”
Seandainya.
Lin Xian tidak mengalami begitu banyak peristiwa hingga saat ini, dia pasti tidak akan mempertanyakan mengapa seorang novelis membuat setting seperti itu.
Ini adalah novel milik orang lain, penulis bebas menulis apapun, entah 42, 37, 58, itu semua hak prerogatif Adams, sangat mungkin dia hanya menulis secara asal.
Tapi……
Situasi sekarang berbeda……
Banyak fakta yang telah terjadi membuktikan, angka 42 ini benar-benar spesial, pasti ada makna khusus di baliknya.
Waktu pertama kali memasuki mimpi adalah pukul 12:42.
Waktu bangun setiap kali mimpi berakhir adalah pukul 00:42.
Waktu kehancuran dunia masa depan oleh cahaya putih adalah 00:42.
Waktu kematian Profesor Xu Yun adalah 00:42.
Di mimpi pertama, waktu kematian ayah Dalimao juga 00:42.
Di mimpi kedua, hasil perhitungan konstanta alam semesta oleh ayah Dalimao adalah 42.
Di dinding kamar, tertulis banyak angka besar kecil, semuanya 42.
Ini terlalu aneh……
Begitu banyak kejadian misterius terkait angka 42 yang penuh teka-teki ini.
Ini pasti bukan kebetulan.
Lin Xian memicingkan mata.
Menyaksikan daftar kru yang muncul perlahan setelah film selesai diputar, di kolom penulis skenario dan karya asli tertulis nama Douglas Adams.
"Jadi……"
"Apakah Adams benar-benar tahu sesuatu? Atau tidak sengaja mendengar sesuatu? Karena itu, mengapa jawaban akhir alam semesta, kehidupan, dan segalanya dalam 《Panduan Wisata Galaksi》... diatur menjadi 42?"
Lin Xian tidak tahu.
Karena Douglas Adams sendiri telah meninggal pada tahun 2001.
Lin Xian mengecek data, Douglas Adams lahir tahun 1952, 《Panduan Wisata Galaksi》dibuat tahun 1979.
Apakah bisa membuat deduksi radikal——
【Apakah Klub Jenius telah ada sejak tahun 1979, 1952, bahkan lebih awal lagi, tersembunyi dalam kabut sejarah?】
Film telah selesai, layar menjadi gelap, seluruh ruangan terbenam dalam kegelapan.
Lin Xian berdiri.
Bagaimanapun, untuk memecahkan teka-teki 42, harus menyusup ke New Shanghai mencari petunjuk.
Baik buku 《Pengantar Konstanta Kosmik》maupun ayah Dalimao sendiri, hanya dengan menemukan salah satunya investigasi tentang 42 bisa dilanjutkan.
"Perjalanan masih panjang."
Lin Xian bangkit dari sofa, mendorong pintu ruang pribadi.
Kreek——
……
Suara pintu masuk yang terbuka.
Vila tepi danau di pinggiran Shanghai, sinar matahari menyusup melalui pintu yang terbuka, membentuk Efek Tyndall mewah melalui debu di udara.
“Siang hari tak buka jendela, malam hari tak nyalakan lentera… Ji Lin, kapan kau bisa sedikit menurut?”
Orang tua itu masuk ke dalam rumah.
Ia tidak menutup pintu rumah.
Karena itu satu-satunya sumber cahaya.
Di dalam ruangan tak ada satu lentera pun yang menyala, tirai pun tertutup rapat, aura suram dan rusak ini membuatnya yang sudah berusia lanjut merasa sangat tidak nyaman.
Dibandingkan cahaya lampu, ia lebih menyukai sinar matahari, kehangatan yang menyentuh tubuh itulah yang benar-benar membuatnya merasakan keberadaan waktu.
Ruang tamu di depannya masih berantakan seperti terakhir kali.
Lebih tepatnya, lebih berantakan daripada saat kunjungan terakhirnya.
Terakhir kali datang, setidaknya semua majalah dan koran masih tertata rapi bertumpuk, tapi sekarang… hampir semua surat kabar dan majalah dalam keadaan terbuka, berserakan di lantai.
Semua majalah terbuka lebar, koran-koran pun berantakan tak karuan.
Sementara Ji Lin saat itu sedang bersandar di tumpukan majalah, duduk bersila di lantai, menatap cahaya pucat dari laptop di hadapannya.
Cahaya itu memantul di wajahnya yang kurus, memunculkan pucat yang terkesan sakit.
Sinar matahari datar yang masuk miring dari pintu depan itu, tepat menyinari area berjarak kurang dari sepuluh sentimeter dari kakinya… tak berhasil menarik lelaki berkulit putih ini keluar dari kegelapan.
“Apa kau terlaskan di lantai itu? Perlu kusiram air?”
Orang tua itu masuk sambil memandangi segala keruwetan dengan jijik:
“Aku dengar kepala rumah tangga bilang... kau sudah beberapa hari tidak keluar rumah, sejak terakhir aku datang ke sini, kau sama sekali tidak pergi.”
“Kepala rumah tangga juga bilang kau beli beberapa【mainan kucing berbulu halus】daring dan menelitinya setiap hari? Ya ampun... kau benar-benar berubah jadi orang yang tak kukenal.”
“Jadi sebenarnya kau ngapain, Ji Lin? Kau benar-benar masih bekerja?”
