"Bagaimanapun juga, malam ini tujuan kita berdua sama."
Tengah malam.
Di luar Pabrik Pengolahan Sampah No.221.
Lin Xian berdiri di samping CC, menatap drone patroli yang terbang cepat di atas tembok tinggi.
Sesuai alur cerita sebelumnya, Lin Xian berhasil melakukan kontak dengan CC.
Dan kali ini, dia tidak menanyakan masalah privasi apapun kepada CC... karena semua yang ingin diketahui sudah dia ketahui sebelumnya, tentu tidak perlu ditanya lagi.
Tapi dia justru menjawab banyak pertanyaan dari CC.
Saat ini tingkat kesukaan cukup tinggi.
Dia menoleh memandang CC:
"Kau bilang ada 【hal yang sangat penting】 yang ingin kau konfirmasi, makanya kau datang ke sini untuk membuka brankas Lin Xian, katanya isinya mungkin adalah makna hidupmu..."
"Bisa ceritakan apa hal penting itu? Di otakku ada banyak informasi yang tidak kau ketahui, mungkin jika digabungkan, kita bisa menebak passwordnya."
"Maaf, aku tidak ingin membicarakannya."
CC tetap memberikan jawaban yang sama, menggelengkan kepala seperti sebelumnya:
"Ini urusan privasiku, juga rahasiaku, tidak ingin kuberi tahu orang lain. Apalagi... mengingat tujuanmu juga membuka brankas, setelah kita melihat isinya... jawabannya pasti akan jelas dengan sendirinya."
Lin Xian menghela napas dalam hati.
Orang ini tetap tidak mau bicara.
Tampaknya untuk mengetahui jawaban ini, sekadar meningkatkan tingkat kesukaan tidak akan menyelesaikan masalah.
Mengingat CC mengatakan isi brankas bukan hanya kebenaran dan masa lalu, tapi juga makna hidupnya...
Berarti benda di dalam brankas itu bahkan lebih penting dari nyawanya sendiri.
Jadi...
Masih harus mencari cara untuk membuka brankas itu.
Tapi masalahnya...
【Berdasarkan alur cerita saat ini, sama sekali tidak mungkin untuk mendekati brankas.】
"Bahkan mencoba password saja tidak mungkin, apalagi melihat brankas sekilas."
"Sampai saat ini, aku tidak akan menyembunyikan apa pun darimu lagi."
Lin Xian melipat tangannya, menatap Dalimao yang sedang melakukan pemanasan kuda-kuda tujuh delapan meter di depannya, berbisik:
"Brankas itu baru akan tiba di Pabrik Pengolahan Sampah pada pukul 00:57."
"Aku tentu tahu itu."
CC berkata dengan nada datar:
"Hari ini ada dua armada truk sampah ke Bank Taemu yang mengangkut brankas ke pabrik sampah. Tidak aneh kalau brankas Lin Xian ada di truk mana pun. Ini bukan masalah besar, tunggu saja di dalam."
Lin Xian tersenyum tipis:
"Tidak akan bisa menunggu."
"Kenapa?"
"Karena dunia ini akan hancur pada pukul 00:42."
"Heh."
CC tak bisa menahan tawa, memalingkan muka:
"Kau benar-benar suka bercanda."
"Bukannya kau juga menganggap pecahan memorimu sebagai lelucon sebelumnya?" balas Lin Xian:
"Ada begitu banyak fragmen ingatan yang bukan dari dunia ini di otakmu. Hal aneh seperti itu bisa kau terima, mengapa tidak bisa menerima kehancuran dunia pada 00:42?"
"Aku sudah memberitahumu banyak hal, bahkan muncul dalam fragmen memorimu. Kau seharusnya paham aku tidak main-main dalam hal ini."
Setelah Lin Xian selesai bicara.
CC masih tetap meremehkan:
"Bahkan jika yang kau katakan benar... apa gunanya? Bisakah kau menghentikan penghancuran dunia pada pukul 00:42?"
"Tidak bisa."
“Lalu mengapa kita harus khawatir tentang hal ini?”
CC berkedip-kedip, menoleh memandang Lin Xian:
“Atau… apakah kau punya cara lain untuk membuka brankas itu?”
“Aku memang punya.” Lin Xian tersenyum:
“【Asalkan bisa menyusup ke Shanghai Baru sore ini, lalu menemukan Bank Thames, kita bisa menemukan brankas yang tertulis nama Lin Xian, dan mencoba membukanya.】”
“Sore ini?”
CC mengerutkan alut:
“Apa otakmu tidak bermasalah?”
“Banyak hal yang tak bisa kujelaskan padamu, tapi aku benar-benar memiliki kemampuan ini. Jadi… adakah petunjuk yang bisa kau bagikan tentang cara menyusup ke Shanghai Baru?”
“Tidak ada.”
CC menggelengkan kepala:
“Tak ada orang bodoh yang mau masuk ke Shanghai Baru, itu bukan tempat kita. Kalaupun kau berhasil masuk, apa yang bisa kau lakukan?”
“Ini bukan ikan mas melompati Gerbang Naga. Bukan berarti kau bisa menjadi penduduk Shanghai Baru hanya dengan masuk ke sana. Kemungkinan besar, di mata penduduk sana kau bahkan tidak dianggap manusia. Mereka akan membunuhmu seperti hewan.”
“Bagaimana kita tahu kalau tidak mencoba?”
Lin Xian mengangkat tangan pasrah, tak peduli:
“Bagaimana jika Shanghai Baru yang kalian anggap kuat dan memiliki keamanan ketat itu sebenarnya hanya harimau kertas yang tampak perkasa?”
“Kau benar-benar tidak takut mati.” CC bergumam.
“Sama-sama.”
Setelah hening sejenak, CC menghela napas, menoleh memandang Lin Xian:
“Jika kau benar-benar ingin masuk ke Shanghai Baru… sebenarnya ada satu informasi yang bisa kuberikan.”
“Hei——!”
Lin Xian baru ingin bertanya sesuatu, Dalimao sekali lagi menoleh dengan wajah terkejut, melotot melihat Lin Xian dan CC:
"Kalian berdua kok bisa ngobrol! Bahkan--"
"Fokus aja ngawasin drone-mu, Kak Muka! Hari ini aku udah berdiri cukup jauh!"
Setelah berkata demikian.
Lin Xian menoleh ke CC:
"Informasi apa? Berkaitan dengan menyusup ke Shanghai Baru?"
CC mengangguk:
"Tapi... aku harus memastikan tidak ada brankas itu di truk sampah pertama, baru akan kuberitahu. Kalau tidak, aku tidak percaya."
"Tidak masalah."
Lin Xian juga santai.
Setidaknya mimpi kali ini ada hasilnya.
Sekalipun menemani CC mati sia-sia, asal bisa mendapatkan informasi tentang penyusupan ke Shanghai Baru, tetap worth it.
Sampai saat ini.
Tempat yang menyimpan jawaban menarik bagi Lin Xian hanya dua--
1、Undangan Klub Jenius di laci kantor Zhao Yingjun.
2、Toko buku di Shanghai Baru, Bank Taem, dan tempat ayah Dalimao ditahan.
Dua jalur ini masih berjalan lambat secara paralel.
Dengan dua pendekatan sekaligus.
Mungkin segera bisa mengungkap berbagai misteri di hati.
"Sekarang juga!"
Dalimao mengaum seperti pilar jembatan marah yang menerjang.
"Azhuang!"
"Er Zhuzi!"
"San Pang!"
“Seni tangga manusia selesai dibangun tepat waktu, Lin Xian dan CC langsung melompat masuk, lalu menunggu di lokasi pembongkaran truk sampah yang sudah diprediksi.”
……
“Tidak ada.”
CC mencari sekeliling, memeriksa semua brankas paduan hafnium, kemudian kembali mendekati Lin Xian dengan peningkatan kepercayaan di matanya:
“Seperti yang kau katakan, memang tidak ada brankas atas nama Lin Xian... Dan semua nama pemilik brankas lain yang kau sebutkan juga benar, sudah kukonfirmasi satu per satu.”
“Sekarang kau percaya dengan ucapanku kan?” Lin Xian tersenyum.
Begitu berhasil memanjat tembok.
Lin Xian langsung menyebutkan waktu kedatangan truk sampah yang tepat, durasi pembongkaran, hingga lokasi penurunan barang.
Dia juga memberi tahu CC banyak nama pemilik brankas, menyuruhnya memverifikasi kebenaran ucapannya selama pencarian.
Yang lebih keterlaluan...
Bahkan detail seperti brankas siapa yang menindih siapa, brankas mana yang saling bertumpuk, hingga brankas yang jatuh dalam posisi terbalik - semuanya dia prediksi dengan akurat.
Membuat CC tertegun-tertegun.
Dari awal dia tidak percaya bahwa peristiwa acak sepenuhnya ini bisa diprediksi sedetail itu seperti klaim Lin Xian.
Tapi...
Fakta berbicara lebih keras.
Ketika CC melihat brankas-brankas yang dibongkar itu jatuh beraturan seperti pasukan yang tertib, persis sesuai deskripsi Lin Xian di lokasi yang ditentukan...
Ekspresinya mulai menunjukkan penerimaan terhadap "kemampuan super" Lin Xian:
“Baiklah, kuakui... Kau memang seperti memiliki kemampuan yang tidak bisa kupahami atau kumengerti.”
Dia menundukkan kepala, menopang dagu, mulai berpikir serius tentang perkataan Lin Xian sebelumnya:
"Menurut penjelasanmu, dunia ini akan dimusnahkan pada pukul 00:42, berarti kita pasti tidak akan sempat menunggu truk sampah yang datang pukul 00:57 di sini."
"Bukan sekadar masalah truk sampah, sekarang sudah jam segini, tinggal 10 menit lagi menuju 00:42, apapun yang kita lakukan sudah terlambat."
"Benar."
Lin Xian mengangguk mantap, menatap CC:
"Inilah yang kubicarakan denganmu di luar tadi--"
"[Jika ingin membuka brankas itu, kita harus menyusup ke Shanghai Baru sejak siang hari, setidaknya sore, baru bisa sampai ke Bank Taem tepat waktu dan membuka brankasnya.]"
CC melepas topengnya.
Mengibaskan poni yang basah oleh keringat, menggunakan topeng sebagai kipas untuk menciptakan angin sejuk.
Ini pertama kalinya CC melepas topeng di mimpi kedua.
Tentu saja.
Masih sama seperti dulu.
Mirip sekali dengan Chu Anqing.
"Tapi sekarang sudah malam," CC masih bingung:
"Bagaimana caramu memutar waktu kembali ke siang? Ini mustahil... Lagipula, kalau memang bisa memutar waktu, kenapa tidak langsung putar lebih jauh ke ratusan tahun lalu, ke tanggal penyimpanan brankas itu?"
"Waktunya tidak cukup untuk menjelaskan itu."
Lin Xian mengangkat pergelangan tangan, melihat jam tangannya.
00:30
Tinggal 12 menit lagi mimpi akan berakhir.
Dia harus segera membuat CC memberikan petunjuk tentang cara menyusup ke Shanghai Baru:
“Sekarang, karena kau sudah memastikannya, bisakah kau membocorkan informasimu? Ada cara untuk menyusup ke Shanghai Baru?”
CC mengangguk.
Ini adalah janji Lin Xian yang dia setujui, tentu saja dia tidak akan mengingkari.
Dia mengeluarkan "earphone Bluetooth" itu dari saku.
Sama dengan yang dipakai di telinga pengawas di ruang monitor pabrik sampah.
Setiap pekerja pabrik sampah memiliki peralatan seperti ini, sebagai alat komunikasi, koordinasi, dan penerima tugas.
Lin Xian menduga cara penggunaannya mirip dengan ponsel, hanya pola operasinya yang sangat berbeda.
“Alat ini saya curi dari sebuah Pabrik Pengolahan Sampah.”
“Bagian ini bisa dilompati, langsung ke poin utamanya.”
“Setiap kali truk sampah kembali ke Shanghai Baru, mereka akan melewati pos pemeriksaan.”
CC menoleh, menunjuk pintu gerbang baja yang bergemuruh naik di tembok baja tinggi.
Semua pabrik pengolahan sampah di sini menggunakan peralatan otomatis - robot, kendaraan tanpa awak, drone... bekerja 24 jam tanpa henti dengan tertib.
Truk-truk sampah itu setelah membongkar muatan akan kembali ke dalam Shanghai Baru untuk mengangkut sampah baru.
CC menoleh kembali dan melanjutkan:
“Selain pintu gerbang baja ini, di dalam lorong masih ada pintu pengaman. Semua truk sampah yang lewat akan menjalani prosedur [deteksi makhluk hidup] untuk mencegah penyusupan ke Shanghai Baru.”
“Informasinya akurat?” tanya Lin Xian.
“Tentu akurat!”
CC melirik Lin Xian, memutar-mutar earphone Bluetooth di tangannya:
“Tadi aku mau cerita ke kamu, tapi kamu nggak mau denger... Proses penanganan sampah ini semua sudah tertulis di panduan kerja. Walau aku belum pernah masuk, tapi di peralatan ini ada catatan inspeksi harian.”
Lin Xian mengangguk, melirik jam tangannya.
00:32。
Mimpi ini tinggal 10 menit lagi berakhir, harus buru-buru minta CC bicara lebih cepat:
“Karena kamu bilang begitu, berarti kamu punya cara untuk menghindari atau lolos dari [deteksi biologis hidup].”
“Benar.”
CC mengangkat kepala, menatap Lin Xian:
“Tapi cara ini hanya bisa kulakukan, kamu tidak bisa.”
