Cahaya kilat itu lenyap sekejap.
Lin Xian mundur dua langkah, detak jantungnya tak terkendali!
Kenapa ada orang bersembunyi di kantor ini!?
Saat melihat sepatu hak tinggi dan anting tadi... Lin Xian sempat mengira yang menunggu di sini adalah Zhao Yingjun! Bahkan sudah membayangkan skenario jebakan dari Klub Jenius!
Ini semua cuma umpan!
Tapi... begitu melihat jelas wajah wanita itu, Lin Xian langsung sadar: ini bukan Zhao Yingjun.
Dia tidak hanya memiliki tubuh yang lebih berlekuk dibanding Zhao Yingjun, tetapi juga secara usia jauh lebih tua darinya.
Meski Lin Xian tidak bisa menentukan usia pastinya, wanita ini setidaknya berusia di atas 30 tahun - sama sekali berbeda tingkat kematangan dan daya tariknya dengan Zhao Yingjun yang berusia 24 tahun.
Detail fitur wajahnya tidak terlalu jelas terlihat oleh Lin Xian, hanya kesan cantik yang tertangkap. Namun yang paling membekas adalah matanya -
Pupil biru kristal.
Warna pupil yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Tidak menyerupai mata manusia biasa.
Terlalu dalam, seperti kaca patri yang meleleh, seolah-olah terus bergerak.
Setelah memastikan itu bukan Zhao Yingjun, Lin Xian secara tak terduga merasa lega.
Bagaimanapun, bertemu orang asing di tempat ini lebih menenangkan daripada bertemu kenalan, setidaknya... tidak terlalu mengerikan.
Tapi masalahnya...
Zhao Yingjun telah mengatur password yang sangat sulit ditebak, dan berulang kali menekankan bahwa hanya mereka berdua yang mengetahuinya.
Lalu bagaimana caranya wanita asing ini bisa masuk ke kantor ini?
Kemunculan wanita ini terlalu mendadak, Lin Xian sama sekali tidak memahami maksudnya - musuh atau sekutu.
Karena itu dia memilih diam.
Hanya memandang tajam ke arah wanita di sofa itu.
……
Di luar jendela.
Bunyi gedoran di kaca jendela mulai mereda.
Rintik hujan yang semakin jarang membuat tirai hujan di kaca pelan-pelan meluncur turun...
Kabut pun mulai tersibak.
“Bulan sabit yang lama bersembunyi akhirnya menampakkan setengah wajahnya, menyinari kantor dengan miring cahaya bulan yang jernih... menerangi sepatu hak tinggi wanita itu yang bergoyang berirama.”
“Apakah ini yang kau cari?”
Melihat Lin Xian tidak berbicara, wanita itu mengambil selembar undangan merah tua dari sofa di sebelahnya, menggoyang-goyangkannya di udara.
Undangan itu berada dalam keadaan setengah terlipat, halaman-halamannya membuka dan menutup seperti kerang yang digoyang-goyangkan.
Tak ada segel lilin.
Lin Xian melihat jelas lima huruf emas besar di bagian belakang undangan yang samar-samar terpantul cahaya bulan.
Tubuh dan kecantikan wanita itu masih berada dalam kegelapan, pergeseran cahaya bulan sangat lambat, baru menyinari sudut bajunya yang tergantung di sofa...
Lin Xian tidak memahami tujuan wanita ini.
Tapi jelas sekali...
Wanita ini mengetahui banyak hal tentang dirinya.
Padahal dia belum pernah bertemu wanita ini, tapi wanita itu tahu namanya.
Tanpa mengucapkan apapun, wanita itu sudah tahu dia datang untuk undangan Klub Jenius.
Bagaimana dia tahu aku akan mengintip undangan hari ini?
“Jangan tegang begitu, Lin Xian, aku bukan musuhmu.”
Wanita itu tersenyum, lalu melempar undangan tersebut dengan putaran.
Undangan meluncur membentuk busur di udara, menabrak bagian belakang monitor Zhao Yingjun sebelum jatuh di tepi meja.
“Undangan ini Palsu.”
Saat Lin Xian hendak meraihnya, suara rendah wanita itu terdengar dari sofa:
“Itu saya yang taruh di meja depan.”
“Palsu?”
Lin Xian menatap wanita yang berada dalam separuh cahaya bulan:
“Lalu apa tujuanmu menaruhnya?”
“Agar kau melihatnya dan tertarik. Hanya itu.”
Wanita itu menurunkan kaki yang disilangkan, mengubah posisi dengan bersandar di sofa:
“Undangan Klub Jenius yang asli tidak bisa didapat semudah ini. Tapi sebenarnya juga tidak terlalu sulit, setidaknya bagimu... tidak sesulit itu.”
“Maaf, rencanamu tampaknya gagal.” Jawab Lin Xian:
“Saya sama sekali tidak tertarik bergabung dengan Klub Jenius, bahkan punya kesan buruk tentangnya.”
“Kau sudah tidak bisa mengendalikan diri...”
Wanita itu condong ke depan, menatap Lin Xian dari kegelapan yang tak terlihat jelas:
“Lin Xian, kau bisa memilih berputar-putar dalam teka-teki dan pusaran seumur hidup, tetap berjalan di tempat seperti ini, mengikuti arus seperti semut. Tapi kau takkan bisa menghindar dari keterlibatan... Sejarah memang begitu, kau tak bisa menolak atau menghindar.”
“【Untuk menemukan jawaban semua ini... cara termudah adalah mendapatkan undangan Klub Jenius yang asli.】”
“Mengapa saya harus mempercayaimu?” Langkah Lin Xian mendekat di bawah cahaya bulan:
“Dari penjelasanmu, Klub Jenius sepertinya organisasi yang berkebenaran?”
“Itu harus kau pahami dan nilai sendiri.” Kata wanita itu datar.
“Kalau begitu saya juga bisa memilih untuk tidak memahami dan menilai”
Lin Xian tersenyum sambil mengangkat tangan pasrah:
“Sebenarnya sebagian besar hal ini tidak ada hubungannya dengan saya, untuk apa saya mencari masalah?”
“Kau tidak mencari masalah, tapi masalah akan datang padamu. Mungkin kau belum menyadari… tapi permainan kucing dan tikusmu sudah dimulai.” Perempuan itu bangkit dari sofa.
Dengan langkah ringan ia mendekati Lin Xian di dekat jendela, melewati meja kerja Zhao Yingjun, menjepit undangan merah gelap itu dengan dua jari, lalu melangkah masuk ke dalam cahaya bulan.
Mata biru kristalnya bersinar terang lagi di bawah sinar bulan… Seketika, kedua mata itu sudah berada sedekat ini.
Undangan merah gelap itu ditekan di dada, Lin Xian mengulurkan tangan untuk menerimanya.
“Aku akan menantimu di Klub Jenius.”
Perempuan itu tersenyum memikat, aroma tubuhnya menggelombang memenuhi aura di hidung Lin Xian:
“Jangan buatku menunggu terlalu lama.”
Usai berkata demikian.
Perempuan itu berbalik pergi. Ujung rambut halusnya menyapu pipi Lin Xian, meninggalkan keharuman yang manis di kantor penuh bau karat lembap ini…
Aroma teh putih gunung.
Lin Xian menarik napas lagi.
Aroma ini… meski sedikit berbeda dengan aroma di tubuh CC, tapi jelas-jelas ini adalah aroma teh putih gunung.
“Apa sebenarnya tujuanmu?”
“Aku tidak bisa memberitahumu.”
“Bagaimana cara mendapatkan undangan yang asli?”
“Tidak bisa dijelaskan.”
Lin Xian mendengus kecil, melempar undangan di tangannya ke atas meja:
“Kalau kau tak mau memberitahuku apapun, silakan menunggu seumur hidup di Klub Jenius.”
“Bukan aku tak ingin memberitahumu, Lin Xian.” Perempuan itu berhenti berjalan, menoleh:
“Aku memang tidak bisa mengatakannya.”
“Sebenarnya kau sudah sangat dekat dengan jawabannya... Daripada terus bertanya di sini, mengapa tidak pulang dan merenungkan Hukum Ruang-Waktu?”
“Hukum Ruang-Waktu jauh lebih penting dan ketat dari yang kau bayangkan, hampir semua jawaban tersembunyi di dalamnya... Tapi sejauh ini, pemahamanmu masih terlalu dangkal.”
“Terutama hukum【Elastisitas Ruang-Waktu】... Mengapa tidak kau pikirkan lagi dengan lebih serius, padahal ini hukum yang begitu krusial?”
……
Mendengar ucapan perempuan itu, Lin Xian kembali merasakan rasa amannya terkikis.
Istilah【Elastisitas Ruang-Waktu】sejatinya adalah ciptaan, temuan, dan kesimpulannya sendiri.
Tak pernah disebutkan siapa pun.
Tapi perempuan ini tahu dengan sangat detail.
“Kau ini siapa sebenarnya?” Lin Xian memicingkan mata, menatap punggungnya.
“Belalang sembah menangkap jangkrik, belibis mengintai di belakang...” Perempuan itu tersenyum, membuka pintu berkode:
“Lain kali kita bertemu, panggil saja aku【Belibis】.”
Bum!
Pintu baja berat itu mengatup rapat.
Cahaya bulan di luar jendela akhirnya menembus kabut, menyirami ruangan dengan kilau keperakan.
Angka di jam elektronik di meja kerja berkedip, Lin Xian menunduk melihat waktu——
00:42
……
……
……
……
